Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS BAGI PEMIMPIN

DISUSUN OLEH :
Kelompok 11
1. Muhammad Ulin Niam(0615128124056)

2. Calista Ayu Febriyanti

DOSEN PENGAMPUH :
1. Dr. Azizah Husin, M.Pd.
2. Yanti Karmilah Nengsih, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan Rahmat-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen mata
kuliah Manajemen PLS ini karena tugas dari dosen dapat membantu kami untuk terus
menggali ilmu. Serta kepada rekan-rekan kami yang telah kompak mengerjakan tugas ini
hingga selesai.
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen
PLS yang berjudul "pengembangan profesionalitas bagi pemimpin ". Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca. Kami juga menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Indralaya,21 april,2021

Penulis,Kelompok
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Apa Pengertian Pengembangan Kepemimpinan..................................... 3
B. Tahapan pengembanan profesionalitas bagi pemimpin.......................... 5
C. Pengembangan profesionalitas dalam diri pemimpin............................. 7
D. Pengembangan kepemimpinan di lingkungan pemimpin........................ 11
BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Seorang pemimpin mempunyai potensinya masing-masing. Potensi yang dimiliki seorang


pemimpin ini harus terus dikembangkan, baik yang ada didalam dirinya sendiri maupun
dilingkungan yang dipimpinnya. Dengan adanya pengembangan tersebut membuat pemimpin
ingat bahwasannya untuk menjadi pemimpin yang baik atau pemimpin yang sejati itu diperlukan
usaha termasuk mengembangkan yang ada didalam dirinya.  Karena menjadi pemimpin sejati itu
bukan terletak pada gelar atau jabatan yang diberikan melainkan sebuah kelahiran dari proses
panjang perubahan dalam diri seseorang dan tumbuh serta berkembang dari dalam diri
seseorang.

Tetapi perlu diingat, dalam memimpin tidak cukup hanya mengembangkan apa yang ada
didalam dirinya tersebut. Pemimpin juga harus mampu mengembangkan kepemimpinan di
lingkungan pemimpin termasuk anggota dibawahannya. Hal ini sangat perlu dilakukan bagi
seorang pemimpin karena dengan mengembangkan kepemimpinan di lingkungan pemimpin itu
sama saja dengan mengembangkan potensi kepemimpinan yang dimiliki oleh bawahan di
lingkungan organisasi atau lembaga. Sebab semua orang di lingkungan organisasi mempunyai
potensi untuk memimpin dan memperlihatkan sikap kepemimpinan melihat sekalipunitu seorang
bawahan..

B.       Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, dan agar permasalahan lebih mudah
untuk dibahas, maka dalam makalah ini penulis merumuskan beberapa pokok, seperti:

1.      Apa pengertian pengembangan kepemimpinan?

2.      Bagaimana tahapan pengembangan kepemimpinan?

3.      Bagaimana pengembangan kepemimpinan dalam diri pemimpin?

4.      Bagaimana pengembangan kepemimpinan di lingkungan pemimpin?


C.       Tujuan

1.      Untuk Mengetahui pengertian pengembangan kepemimpinan?

2.      Untuk Mengetahui tahapan pengembangan Profesionalitas Bagi pemimpin?

3.      Untuk Mengetahui pengembangan kepemimpinan dalam diri pemimpin?

4.      Untuk Mengetahui pengembangan kepemimpinan di lingkungan pemimpin?


BAB II

PEMBAHASAN

A.           Pengertian Pengembangan Kepemimpinan

Banyak ditemui definisi mengenai apa itu kepemimpinan, salah satunya Kepemimpinan
dapat dartikan sebagai kemampuan mendorong sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar
bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah dalam tujuan bersama.

Kepemimpinan dapat pula diidentikan dengan pengaruh. Kepemimpinan adalah


kemampuan memperoleh pengikut. Setiap orang mempengaruhi seseorang, kita masing-masing
mempengaruhi dan dipengaruhi orang lain. Itu berarti bahwa kita semua memimpin dalam
beberapa bidang sementara dalam bidang lainnya kita dipimpin. Kekuasaan untuk membantu
para pemimpin maju adalah komunikasi, pengakuan dan pengaruh.

Menurut Abraham Maslow kepemimpinan adalah mewujudkan potensi diri sepenuhnya


serta membantu orang lain untuk mewujudkan potensi mereka.Ini lah yang akan menjadi
pembahasan mendalam kita mengenai pengembangan kepemimpinan, dimana pemimpin selain
memiliki potensi dan membantu orang lain mewujudkan potensinya serta bagaimana potensi
dirinya dan orang yang dipimpinnya senantiasa pula ikut berkembang.

Pengembangan kepemimpinan adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan


kepemimpinan ketingkat yang lebih tingi. Inti dari kepemimpinan adalah pengaruh, yaitu
kemampuan untuk mendapatkan pengikut. Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar
orang lain mau mengikuti dengan rela dan sadar, inilah yang perlu dikembangkan mulai dari
tigkat awal sampai ketingkat yang paling tinggi.

Pengertian Profesionalisme dan Kepemimpinan

1. Profesionalisme

Kusnandar (2007:46) mengemukakan bahwa “Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai
, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian se
sseorang”. Selanjutnya Profesionalisme menurut Mohamad Surya (2007:214) adalah: Sebutan ya
ng mengacu pada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota asuatu profesi untuk se
nantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionlanya. Sementara Sudarwan  mendefi
nisikan bahwa: “Profesionalisme adalah komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatk
an kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengmbangkan strategi-strategi yang digunak
anny dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya itu Kemudian Freidson (1970) dalam 
Syaiful Sagala (2005:199) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan profesionalisme adalah 
“sebagai komitmen untuk ide-ide professional dan karir”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa profesionalisme adalah suatu bentuk komitmen para anggo
ta suatu profesi untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya yang bertujuan 
agar kualitas keprofesionalannya dapat tercapai secara berkesinambungan.

2. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai k
arena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan 
dalam organisasi tersebut. Pentingnya kepemimipinan seperti yang dikemukakan oleh James M. 
Black pada Manajemem: a Guide to Executive Command dalam Sadili Samsudin (2006:287) yan
g dimaksud dengan “Kepemimpinan”  adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakkan orang 
lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu 
tujuan tertentu”.

Sementara R. Soekarto Indrafachrudi (2006:2) mengartikan “Kepemimpinan adalah suatu 
kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapailah tujuan itu”. 
Kemudian menurut Maman Ukas (2004:268) “Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki 
oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat m
embantu pencapaian suatu maksud dan tujuan”. Sedangkan George R. Terry dalam Miftah Thoha 
(2003:5) mengartikan bahwa “Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang 
supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi”.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah k
emampuan yang dimiliki seseorang dalam mempangaruhi orang lain untuk mau bekerja sama ag
ar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan bersama.
B.            Tahapan Pengembangan Profesionalitas Bagi Pemimpin

Dalam pengembangan kepemimpinan terdapat beberapa tahap atau tingkat


kepemimpinan. Menurut John C. Maxwell, membagi tingkat kepemimpinan menjadi lima tahap
atau tingkat, yaitu:

1)      Tingkat 1, Kedudukan/Hak

Ini adalah tingkat kepemimpinan awal yang mendasar. Satu-satunya pengaruh yang
dimiliki adalah yang dibawa oleh jabatan. Orang yang berada pada tingkat ini memasuki peta
hak wilayah, protokol, tradisi, organisasi, dan mungkin dia punya wewenang. Tetapi
kepemimpinan yang sesungguhnya lebih dari hanya memiliki wewenang. Kepemimpinan yang
sesungguhnya adalah menjadi orang yang dikuti orang lain dengan senang hati dan penuh
keyakinan.

Ciri khas seorang pemimpin kedudukan:

a.       Rasa aman berdasarkan jabatan, bukan bakat

b.      Tingkat ini sering diperoleh dengan pengangkatan.

c.       Orang mengikuti karena mereka harus mengikuti.

d.      Orang tidak mengikuti pemimpin kedudukan melampaui wewenang yang dinyatakan.

e.       Pemimpin kedudukan punya lebih banyak kesulitan kerja dengan sukarelawan, dan orang
muda.

2)      Tingkat 2: Izin/Hubungan

a.         Orang yang berada pada tingkat “izin/hubungan” ini akan memimpin dengan saling
berhubungan.

b.         Kepemimpinan tumbuh subur dengan hubungan yang berarti, bukan peraturan lebih baik.

c.         Orang mengikuti karena mereka berkeinginan mengikuti.

d.        Orang akan mengikuti melampaui wewenang yang dinyatakan.


e.         Tingkat ini memungkinkan pekerjaan bisa menyenangkan.

3)      Tingkat 3: Produksi/Hasil

a.         Pada tingkat ini segala hal yang baik mulai terjadi. Keuntungan meningkat, moral tinggi,
kebutuhan terpenuhi, dan tujuan direalisasi.

b.         Disinilah sukses dirasakan oleh kebanyakan orang

c.         Memimpin dan mempengaruhi orang lain menyenangkan

d.        Masalah terpecahkan dengan usaha minimum, karena adanya momentum.

e.         Orang mengikuti karena apa yang telah pemimpin lakukan untuk organisasinya.

4)      Tingkat 4: Pengembangan Manusia/Reproduksi

a.       Pada tingkat ini pertumbuhan jangka panjang terjadi.

b.      Komitmen untuk mengembangkan pemimpin akan memastikan pertumbuhan yang terus


berlangsung bagi organisasi dan orang.

c.       Tanggungjawab utama seorang pemimpin adalah mengembangkan orang lain untuk


melakukan pekerjaan.

d.      Orang mengikuti karena apa diri pemimpin dan apa yang pemimpin lakukan bagi mereka.

5)      Tingkat 5 : Kemampuan menguasai pribadi/ rasa hormat

a.       Pada tingkat ini orang mengikuti karena siapa diri pemimpin dan apa yang pemimpin
wakili

b.      Pada tingkat ini dicadangkan bagi pemimpin yang telah melewatkan waktu bertahun-tahun
menumbuhkan orang lain dan organisasi.
C.           Mengembangkan Profesionalitas Dalam Diri Pemimpin

Proses pengembangan kepemimpinan dalam diri pemimpin adalah usaha untuk


menemukan/ menjadi pemimpin yang sejati. Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih
merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang.
Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang
perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika
terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh,
ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan
ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang
lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan
dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

Menurut Joe Reynold ada tujuh karakteristik umum yang dimiliki oleh para pemimpin
yang baik. Tujuh karakteristik ini adalah integritas, kasih sayang, pemahaman, keberanian,
komitmen, keyakinan,dan komunikasi.Sifat-sifat itu meresap keseluruh budaya pemimpin,atau
organisasi.Berikut hal-hal yangharusdiperhatikan dalam pengembangan kepemimpinan berkaitan
dengan tujuh karakteristik yang telah dijalaskan, yakni:

1)        Integritas: Mencari Kejujuran

Integritas adalah perjuangan yang gigih untuk mencari apa yang benar, bukannya siapa yang
benar. Memiliki integritas berarti bersedia menerima tanggungjawab, dan dengan rela
memberikan pertanggung-jawaban atas tanggungjawab yang diterimanya tersebut. Integritas 
adalah menanggalkan semua topeng yang kita pakai untuk menyembunyikan atau manyangkal
ketidaksempurnaan kita.

2)        Kasih Sayang: Sikap yang Bertanggungjawab

Kasih sayang merupakan hasil dari keseimbangan yang produktif dan bertanggungjawab
antara individualisme dan kerjasama tim. Pemimpin memanfaatkan kekuatan diri sendiri dan
menyelaraskannya dengan kekuatan orang lain untuk meraih tujuan bersama. Dengan demikian
pemimpin mengembangkan keselarasan produktif untuk kepentingan bersama.
3)        Pemahaman: Integrasi Kesadaran dan Pengetahuan

Pemahaman adalah kekuatan persepsi yang arif sehingga membuat seseorang mampu
menggunakan informasi secara efektif. Pemahaman mencakup pengertian akan masa lalu,
kesadaran akan masa sekarang, dan visi tentang masa depan. Pemahaman merupakan
kemampuan untuk mengerti dan menggunakan variable-variable yang selalu berubah, kompleks,
dan tidak jelas dengan cara sesederhana dan seproduktif mungkin. Jadi pemimpin mampu
mengintegrasikan masa sekarang dengan masa yang akan datang, kemudian memproyeksikannya
untuk membentuk masa yang akan datang.

4)        Keberanian: Tulang Punggung untuk Bertindak

Karakteristik yang keempat dari kepemimpinan adalah keberanian, yaitu keberanian


untuk menindaklanjuti keyakinan-keyakinanmu dengan keteguhan untuk menghadapi tantangan
yang terus-menerus; keberanian untuk berkorban dan mengambil risiko serta tidak
mementingkan diri sendiri; keberanian untuk memberi, menikmati, dan untuk hidup. Keberanian
adalah mengatasi kesulitan dengan gigih dan gembira; dan ini terlihat pada orang-orang yang
bergerak kearah sukses, bukannya lari dari kegagalan.

5)        Komitmen: Semangat untuk Mewujudkan Visi

Seseorang yang memiliki komitmen itu lebih kuat dibandigkan banyak orang yang hanya
memiliki minat. Tingkat komitmen merupakan kunci yang sangat menentukan. Komitmen
tehadap sebuah visi bukanlah mawar tanpa duri, mawarnya adalah pertumbuhan, kontribusi, dan
imbalan, sedangkan durinya adalah pengorbanan. Komitmen berarti bahwa apa yang terbaik
pada hari ini diharapkan lagi untuk hari esok. Jadi Pemimpin menciptakan komitmen pada diri
orang lain dengan persetujuan, bukan paksaan.

6)        Keyakinan: Percaya pada Diri Sendiri dan Orang Lain

Keyakinan merupakan ketergantungan yang kuat pada nilai-nilai, kepercayaan, dan


kompetensi diri sendiri maupun orang laain. keyakinan dapat terus dipelihara dengan
menggunakan kekuatan dan keahlian yang kita miliki untuk mengembangkan diri sendiri dan
orang lain sehingga sedikit lebih maju setiap hari-melangkah selangkah lagi meskipun ragu-ragu,
kemudian maju satu langkah lagi. Jadi Pemimpin yang baik mengerti bahwa keyakinan yang
diperlihatkan dengan tindakan dapat memberi inspirasi.

7)        Komunikasi: Kekuatan Persuasi

Keyakinan membentuk pandangan yang kuat, dan kemampuan berkomunikasi seorang


pemimpin terkait dengan pandangan-pandangannya. Seorang pemimpin yang baik memimpin
dengan memberikan contoh, dan mendukung tingkah lakunya dengan persuasi verbal. Agar
efektif, bahasa sang pemimpin harus dipercayai ditanggapi. Dengan demikian pemimpin itu
harus terhormat dan terpercaya.

Kemudian ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam mengembangkan
kepemimpinan di dalam diri pemimpin :

1. Menentukan Prioriotas

Yakni mendahulukan kepentingan orang lain dari pada dirinya pribadi, dengan
mempertimbangkan banyaknya kemaslahatan yang banyak yang ada didalamnya. Menentukan
dan mendahulukan sesuatu hal yang lebih penting dan bersifat urgen bagi kepentingan bersama.

2. Membina Integritas Individu

Sebagaimana dijelaskan diatas, membina dan menumbuhkan integritas yang ada dalam
diri, dengan bersikap tegas dan penuh tanggung jawab yang diaplikasikan dalam tingkah laku/
tindakan yang berdasarkan kesesuaian dengan hati nurani dengan penuh keyakinan dan wibawa.

3. Menciptakan Perubahan Positif

Yang harus diperhatikan juga dalam pengembangan kepemimpinan adalah bagaimana


caranya seorang pemimpin dapat menciptakan perubahan yang positif, menjadikan suasana
kondusif yang menghasilkan perubahan yang lebih baik dan penuh dengan atmosfir optimis
dalam melangkah dan menatap masa depan.

4. Mengatasi Pemecahan Masalah

Seorang pemimpin juga harus peka dan tanggap terhadap masalah yang ada, dan dituntut
untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Oleh karenanya seorang pemimpin harus
memiliki skill/ ketrampilan dalam problem solving atau dalam mengambil keputusan untuk
memecahkan/ mengambil jalan keluar terhadap suatu masalah yang ada.

5. Memupuk Sikap Positif

Selain tanggap terhadap masalah yang ada, seorang pemimpin juga dituntut untuk dapat
memupuk dan membangun sikap positif yang dimulai dari dalam diri pemimpin itu sendiri dan
dari sanalah maka akan timbul aura positif yang akan membawa disekitar/sekelilingnya terbawa
menjadi positif pula. Yang akan menciptakan suasana yang penuh dengan semangat yang luar
biasa, dan hubungan yang sangat baik antara pemimpin dengan bawahannya.

6. Mengembangkan Manusia

Mengembangkan manusia yang dimaksud disini adalah mengembangkan potensi yang


ada dalam diri dan sumber daya manusia agar mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki.

7. Memperluas Wawasan

Memperluas wawasan ini merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam
mengembangkan kepemimpinan, dengan wawasan inilah yang menjadikan seorang pemimpin
memiliki kewibawaan dan kharismatik yang tinggi. Dan upaya meningkatkan intelegensi seorang
pemimipin tersebut.

8. Membina Disiplin Pribadi

Membina disiplin ini juga merupakan faktor yang paling penting dalam mewujudkan
kepemimpinan yang baik dan teratur. Dengan disiplin ini maka suatu organisasi atau lembaga
kepemimpinan akan terorganisir dengan baik dan teratur. Dan itu dimulai dari dalam diri seorang
pemimpin terlebih dahulu. Yang kemudian akan mempengaruhi suasanya disekitarnya.

9. Melaksanakan Pengembangan Staf.

Salah satu upaya pengembangan kepemimpinan juga yakni melaksanakan pengembangan


staf, yaitu mengelola sumber daya manusia yang tidak hanya ditinjau dari segi kuantitas akan
tetapi juga dari segi kualitas yang memadai. Dari kualitas maka akan tercipta suatu kerja sama
yang terjalin dengan baik.
D.           Pengembangan Kepemimpinan di Lingkungan Pemimpin

Menurut Iyeng Wiraputra yang dimaksud dengan mengembangkan kepemimpinan di


lingkungan pemimpin adalah mengembangkan potensi kepemimpinan yang dimiliki oleh
bawahan di lingkungan organisasi atau lembaga. Sebab semua orang di lingkungan organisasi
mempunyai potensi untuk memimpin dan memperlihatkan sikap kepemimpinan.

Menurut John C, Maxwell, ada beberapa alasan mengapa seorang pemimpin perlu
mengembangkan kepemimpinan di lingkungan pemimpin tersebut, yaitu:

1.        Karena potensi terbesar untuk pertumbuhan perusahaan/ organisasi/ lembaga adalah


petumbuhan orang- orangnya.

2.        Pemimpin yang sudah berkembang memperluas dan meningkatkan masa depan


organisasi.

3.        Semakin banyak orang yang dipimpin semakin banyak pula pemimpin yang dubutuhkan.

4.        Pemimpin yang membimbing calon pemimpin melipatgandakan efektivitas mereka.

5.        Keberhasilan seorang pemimpin bisa diartikan sebagai penggunaan maksimum


kemampuan orang-orang yang ada di bawahnya.

Dalam konteks kepemimpinan di sekolah, kepala sekolah harus mampu menaikkan


kemampuan bawahannya. Yang dimaksud dengan menaikkan kemampuan bawahan di sini
bukan hanya sebatas kemampuan dalam melaksanakan tugas bawahannya, akan tetapi
menaikkan kemampuan memimpin dari bawahannya. Karena menurut Iyeng Wiraputra, semua
orang yang ada di lingkungan organisasi mempunyai potensi untuk memimpin dan
memperlihatkan sikap kepemimpinan.

Dalam sebuah organisasi, pengembangan kualitas lingkungan sangatlah diperlukan


karena dengan semakin baiknya kualitas anggota, maka semakin baik pulalah kinerja serta
pencapaian organisasi tersebut. Selain itu, pengembangan kualitas lingkungan organisasi juga
dapat menumbuh kembangkan konsolidator dan manajer baru yang memberikan wajah segar
terhadap perjalanan roda organisasi.
Organisasi yang baik adalah organisasi yang terus berkembang maju dan menaikkan
tingkat orang yang ada di dalamnya. Keberhasilan sebuah organisasi dapat diukur dari prestasi
yang sudah dicapai sesuai dengan target yang telah dirumuskan sebelumnya. Jika target
pengembangan organisasi tersebut adalah memperbanyak anggota, maka organisasi tersebut bias
dikatakan berhasil jika telah berhasil menambah jumlah anggotanya. Dan jika demikian, maka
organisasi tersebut akan tubuh menjadi semakin besar, dan semakin banyak pulalah orang yang
harus dipimpin. Jika orang yang harus dipimpin semakin banyak, maka semakin banyak pulalah
pemimpin yang dibutuhkan organisasi tersebut.

Menurut C. Maxwell, keberhasilan seorang pemimpin dapat diukur dengan penggunaan


maksimum potensi serta kemampuan orang-orang yang ada di bawah kepemimpinannya. Ini
bererti pemimpin selain harus bisa mengembangkan kepemimpinan di dalam dirinya juga harus
bisa mengembangkan kepemimpinan di lingkungannya.

Prinsip-prnsip dalam pengembangan kepemimpinan di lingkungan pemimpin adalah sebagai


berikut:

a.       Bersikap menghargai orang lain.

b.      Memberikan komitmen kepada orang lain.

c.       Pengembangan adalah suatu proses maka perlu wakktu.

d.      Memerlukan keahlian tentang manusia.

e.       Menjadi teladan yang bisa diikuti orang lain.

f.       Memimpin orang lain dengan melihat melalui mata mereka.

g.      Pemimpin harus mempedulikan orang sebelum bisa mengembangkan mereka.

Proses pengembangan kepemimpinan bagi bawahan bukanlah sebuah proses yang


mudah. Selain membutuhkan strategi dalam pelaksanaannya, pengembangan kepemimpinan bagi
bawahan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Proses pengembangan kepemimpinan di
lingkungan organisasi dapat dilakukan dengan memberikan contoh atau teladan bagi
bawahannya yang dapat ditunjukkan dengan sikap menghargai orang lain, menunjukkan
bagaimana bentuk komitmen yang harus dibuktikan kepada orang lain, memperdulikan bawahan,
serta menunjukkan semangat dalam mencapai target yang telah disepakati bersama.

Selain itu, proses pengembangan kepemimpinan hanya bisa dilakukan dengan


menciptakan iklim organisasi yang kondusif bagi calon pemimpin. Seorang pemimpin harus aktif
dalam segala hal terutama dalam memberikan motivasi kepada bawahan, serta, menstabilkan
organisasi yang dipimpinnya.

Menurut John Adair, cara mengembangkan kepemimpinan di lingkungan pemimpin dapat


dilakukan dengan:

1)      Menciptakan iklim organisasi yang kondusif bagi perkembangan calon pemimpin, yaitu
dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

   a. Pemimpin harus aktif;

   b. Harus membangkitkan kegiatan yang produktif;

   c. Harus memberikan dorongan kepada bawahan;

   d. Menciptakan dan memerintahkan perubahan dalam organisasi.

2)      Pendelegasian wewenang, dengan jalan / langkah  sebagai berikut:

a.       Meminta mereka/bawahan agar hanya menjadi penemu fakta.

b.      Meminta mereka memberikan saran.

c.       Meminta mereka melaksanakan salah satu rekomendasi mereka tetapi setelah pemimpin
memberikan persetujun.

d.      Meminta mereka mengambil tindakan sendiri, tetapi melaporkan hasilnya seketika.

e.       Memberikan wewenang penuh kepada mereka.

3)      Memberikan motivasi dengan menggunakan prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut:


a.       Pemimpin sendiri harus termotivasi.

b.      Pilih orang yang bermotivasi tinggi.

c.       Perlakukan setiap orang sebagai individu yang memiliki pengetahuan, kecakapan,


ketrampilan, sikap/nilai-nilai.

d.      Tetapkan sasaran yang realistis dan menantang.

e.       Ingat, kemajuan akan memotivasi.

f.       Ciptakan lingkungan yang memotivasi.

g.      Berikan hadiah yang adil.

h.      Berikan pengakuan.
BAB III

PENUTUP

Menurut Abraham Maslow kepemimpinan adalah mewujudkan potensi diri sepenuhnya


serta membantu orang lain untuk mewujudkan potensi mereka. Ini lah yang akan menjadi
pembahasan mendalam kita mengenai pengembangan kepemimpinan, dimana pemimpin selain
memiliki potensi dan membantu orang lain mewujudkan potensinya serta bagaimana potensi
dirinya dan orang yang dipimpinnya senantiasa pula ikut berkembang.

Menurut C. Maxwell, keberhasilan seorang pemimpin dapat diukur dengan penggunaan


maksimum potensi serta kemampuan orang-orang yang ada di bawah kepemimpinannya. Ini
bererti pemimpin selain harus bisa mengembangkan kepemimpinan di dalam dirinya juga harus
bisa mengembangkan kepemimpinan di lingkungannya

Disadari atau tidak, sebuah organisasi tentu selalu mengalami dinamika yang berubah.
Perkembangan organisasi sewaktu-waktu bisa naik dengan pesat, namun juga bisa terjun bebas
dengan sangat cepat. Perkembangan tersebut sangat bergantung pada perkembangan masyarakat
yang ada dalam organisasi tersebut. Karena itulah, dibutuhkan seorang pemimpin yang tidak
hanya mampu dalam hal manajerial organisasi semata, tetapi harus memiliki kemampuan untuk
mengembangkan masyarakat yang ada dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, sebuah
organisasi dapat bergerak dinamis dan mampu bertahan dengan baik di tengah tantangan dan
halangan yang sedang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA

Hadari Nawawi & Martin Hadari, Kepemimpinan yang Efektif, Yogyakarta: Gajah Mada


University Press: 2006

Hand Out 13, (Drs. Nur Hamidi), Mengembangkan Kepemimpinan di dalam Diri Anda
(Pemimpin).

Hand Out 14, (Drs. Nur Hamidi), Mengembangkan Kepemimpinan di Lingkungan Pemimpin.

http://ruko-tarbiyah.blogspot.com di unduh pada tanggal 1 Desesmber 2013 pukul 21.00 WIB.

Reynold Joy, Kepemimpinan Garis Terdepan, Yoyakarta: Aditya Media.

Anda mungkin juga menyukai