Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM PELATIHAN MENJAHIT

DI PANTI SOSIAL BINA REMAJA INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR

Disusun Oleh

Muhammad Ulin Niam 06151281924056

Dosen Pengampu

Dra. Evy Ratna Kartika Waty, M.Pd., Ph.D.

Mega Nurrizalia, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-Nya yang selama
ini di dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia,
sehingga oleh karenanya penulis dapat menyelesaikan Tugas evaluasi program pls dengan baik
dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Proposal ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen dalam mata kuliah evaluasi Program pls.

Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan segala
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada
tugas selanjutnya. Harapan penulis semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi
pembaca lain pada umumnya.

 Indralaya,23 November,2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................i

Daftar Isi................................................................................................................................ii

Daftar Tabel...........................................................................................................................iv

Daftar Gambar.......................................................................................................................v

Daftar Lampiran.....................................................................................................................vi

BAB I : Pendahuluan

A.Latar Belakang Evaluasi....................................................................................................

B.Pembatasan dan Perumusan Evaluasi................................................................................

C.Tujuan Evaluasi Program...................................................................................................

D.Hipotesis/Pertanyaan Evaluasi...........................................................................................

E.Model, Metode, dan Teknik Evaluasi Program..................................................................

F.Lokasi, Populasi, dan Sampel subjek yang dievaluasi.......................................................

BAB II : Landasan Teori

A.Evaluasi..............................................................................................................................

B. EvaluasProgram................................................................................................................

C.Menjahit.............................................................................................................................

D.Keterampilan Menjahit......................................................................................................

E.Konsep Menjahit................................................................................................................

BAB III : Metodologi Evaluasi Program

A.Definisi Operasional Variabel dalam Hipotesis.................................................................

ii
B.Pengembangan Alat Pengumpulan Data............................................................................

C.Penentuan Ukuran Sampel/Subjek yang Dievaluasi..........................................................

D.Pengumpulan Data.............................................................................................................

E.Prosedur dan Teknik Pengolahan Data...............................................................................

BAB IV : Hasil Evaluasi dan Pembahasan

A.Deskripsi Lembaga dan Program.......................................................................................

B.Temuan-temuan Evaluasi (berdasarkan 8 SNP).................................................................

C.Pembahasan (Analisis menggunakan salah satu model evaluasi)......................................

BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi

A.Kesimpulan........................................................................................................................

B.Rekomendasi......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A.Alat Pengumpulan Data (Instrumen).................................................................................

B.Data Evaluasi......................................................................................................................

iii
DAFTAR TABEL

Tabel halaman

4.1 standar sarana dan prasarana pelatihan menjahit...........................................................

4.2 standar pengelolaan pelatihan menjahit.........................................................................

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

4.1 proses belajar dan pembelajaran pada pelatihan menjahit.............................................

4.2 proses belajar dan pembelajaran pelatihan menjahit.....................................................

4.3 tanda sertifikat kelulusan pelatihan menjahit.................................................................

v
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar halaman

1. Observasi Pelaksanaan Kegiatan Di Panti Sosial Bina Remaja.......................................

2. Instrumen Wawancara Terhadap Pengajar Menjahit........................................................

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Evaluasi


Evaluasi yang sering dipahami selama ini dalam dunia pendidikan adalah terbatas pada
penilaian saja. Penilaian ini dilakukan secara formatif dan sumatif. Ketika sudah dilakukan
penilaian, dianggap sudah melakukan evaluasi. Pemahaman demikian tidaklah terlalu tepat.
Pelaksanaan penilaian cenderung hanya melihat capaian tujuan pembelajaran saja. Pada hal,
dalam proses pendidikan tersebut bukan hanya nilai yang dilihat, tetapi ada banyak faktor yang
membuat berhasil atau tidaknya sebuah program. Penilaian hanya bagian kecil dari evaluasi.
Evaluasi juga harus dipahami sebagai bagian dari supervisi. Evaluasi tidak hanya berurusan pada
nilai yang diukur berdasarkan penyelesaian soal-soal, tetapi evaluasi program pendidikan akan
mengkaji banyak faktor. Dengan demikian evaluasi program perlu diperkenalkan kepada seluruh
pendidik, karena evaluasi sangat penting dalam pengembangan mutu pendidikan.

Menurut Gall, Gall and Borg (2007:559) “educational evaluation is the process of
making judgments about the merit, value, or worth of educational grams”. Dapat diartikan
bahwa evaluasi pendidikan adalah proses membuat penilaian tentang prestasi, nilai, atau nilai
program pendidikan.Sedangkan Menurut Wirawan (2011:7) mengatakan bahwa: “evaluasi
sebagai riset untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang bermanfaat
mengenai objek evaluasi, menilainya dan membandingkannya dengan indikator evaluasi dan
hasilnya dipergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi”.

Panti Sosial Bina Remaja menjalankan berbagai program bimbingan yang beragam dan
memberikan manfaat kepada remaja putus sekolah yang tidak bisa mengikuti pendidikan di
sekolah. Hal inilah yang menjadi tujuan utama dari Panti Sosial Bina Remaja untuk dapat
memberikan kesejahteraan bagi remaja putus sekolah supaya memperoleh pendidikan walaupun
melalui pendidikan non formal. Disinilah peran pemerintah yang seharusnya dapat menampung
lebih banyak remaja putus sekolah di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) yang tidak dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tanpa dipungut biaya.

7
Dengan visi terwujudnya Kemandirian dan Keberfungsian Sosial remaja putus sekolah
daam masyarakat Panti Sosial Bina Remaja memberikan bimbingan dan pelayanan bersifat
preventif, rehabilitatif, dan promotif dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial, bimbingan
keterampilan, resosialisasi, serta bimbingan lanjut bagi remaja putus sekolah agar mampu
mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Hal tersebut dapat diatasi dengan pemberian keterampilan untuk mengurangi jumlah
pengangguran yang ada. Keterampilan tersebut dapat dikembangkan melalui jalur pendidikan
yang ada dan berkembang dimasyarakat. Salah satu contoh keterampilan yang bisa diberikan
yaitu memberikan pelatihan keterampilan menjahit.

Program ini diselenggarakan untuk membantu kebutuhan masyarakat dan memebekali


masyarakat dengan memberikan keterampilan menjahit. Dengan adanya program kursus
menjahit ini diharapkan dapat membantu masyarakat agar memiliki keterampilan yang
digunakan sebagai bekal kehidupannya agar bisa lebih mandiri.

Tujuan dari dilaksanakannya program menjahit adalah agar peserta didik memiliki
kemampuan dalam bidang menjahit, menguasai tingkatan kursus menjahit yang diajarkan,
memiliki pengetahuan dan konsep tentang hal-hal yang berkaitan dengan menjahit, serta
diharapakan peserta didik memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan keahliannya
dengan kemandirian usaha yaitu membuka usaha mandiri.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti secara mendalam
tentang proses pelaksanaan pelatihan menjahit di panti sosial bina remaja ,bagaimanakah peran
Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) dalam pembinaan remaja putus sekolah, untuk mengetahui
faktor yang menghambat terlaksananya Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) dan untuk mengetahui
tujuan dari panti sosial bina remaja indralaya kabupaten ogan ilir.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana proses pelaksanaan pelatihan menjahit di panti sosial bina remaja indralaya
kabupaten ogan ilir?
2. Bagaimana peran Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) ?

8
3. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam melakukan pelatihan menjahit di panti sosial
bina remaja indralaya kabupaten ogan ilir?
4. Apa saja tujuan diadakannya pelatihan menjahit di panti sosial bina remaja indaralaya
kabupaten ogan ilir?

C. Tujuan Evaluasi Program


Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan evaluasi program ini yiatu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pelatihan menjahit di panti sosial bina remaja
indralaya kabupaten ogan ilir.
2. Untuk mengetahui peran Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) dalam pembinaan remaja
putus sekolah.
3. Untuk memahami dan menganalisis apa saja hambatan dalam menjalankan program
pelatihan menjahit di panti sosial bina remaja indralaya kabupaten ogan ilir.
4. Untuk memahami dan menganalisis apa saja tujuan dari diadakannya program menjahit
di panti sosial bina remaja indralaya kabupaten ogan ilir.

D. Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono adalah jawaban sementara dari rumusan masalah.
1. proses pelaksanaan pelatihan menjahit yaitu melalui teori dan praktek teknik menjahit.
2. peran Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) adalah membantu masyarakat agar memiliki
keterampilan yang digunakan sebagai bekal kehidupannya agar bisa lebih mandiri.
3. Hambatan dalam menjalankan program pelatihan menjahit di panti sosial bina remaja
yaitu mesin yang sudah tua/rusak.
4. Tujuan dari dilaksanakannya program menjahit adalah agar peserta didik memiliki
kemampuan dalam bidang menjahit.

E. Model, Metode dan Teknik Evaluasi Program


1. Model Evaluasi Program
Model evaluasi yang digunakan dalam evaluasi program pada program pelatihan
menjahit di panti sosial bina remaja indralaya kabupaten ogan ilir yaitu menggunakan
model bringkerhoff.

9
2. Metode Evaluasi Program
 Evaluasi program pelatihan menjahit di panti sosial indralaya kabupaten ogan ilir yaitu
menggunakan metode kualitatif. metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan
fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut.Menurut Creswell
(2008) mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai suatu pendekatan atau
penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti
gejala sentral tersebut, peneliti mewawancarai peserta penelitian atau partisipan dengan
mengajukan pertanyaan yang umum dan agak luas. Informasi kemudian dikumpulkan
yang berupa kata maupun teks. Kumpulan informasi tersebut kemudian dianalisis.
3. Teknik Evaluasi Program
Teknik yang digunakan dalam evaluasi program yaitu:
 Obervasi
 Observasi digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian
merupakan pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang bearti
tidak mengajukan pertanyaan.
 Wawancara
 Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi dari dua orang atau
lebih. Dimana dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan tutur
yang memberikan keterampilan menjahit yaitu bernama usmiana.
.
F. Lokasi, Populasi dan Subjek Yang Dievaluasi
1. Lokasi
Evaluasi program pelatihain menjahit dilaksanakan di panti sosial bina remaja indralaya
kabupaten ogan ilir.
2. Populasi
Populasi pada evaluasi program pelatihan menjahit yaitu siswa yang sedang mengikuti
pelatihan dan siswa yang sudah tamat SLTP dan SLTA.
3. Subjek
Subjek dari penelitian ini yaitu siswa yang sedang mengikuti pelatihan dan siswa yang
sudah tamat SLTP dan SLTA dimana umurnya sekitar 16-21 tahun. Subjek yang diambil
dalam penelitian ini yaitu berjumlah 10 orang.

10
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Evaluasi
Secara teoritis evaluasi adalah suatu usaha sistemis dan sistematis untuk mengumpulkan,
menyusun dan mengolah data, fakta dan informasi dengan tujuan menyimpulkan nilai, makna,
kegunaan, prestasi dari suatu program, dan hasil kesimpulan tersebut dapat digunakan dalam
rangka pengambilan keputusan, perencanaan, maupun perbaikan dari suatu program. Dalam
upaya modifikasi, inovasi, dan improvisasi materi pelajaran sejarah yang efektif, maka
diperlukan suatu model evaluasi yang tepat terhadap efektifitas materi pelajaran sejarah.
Menurut Abdul Basir (1996), arti evaluasi adalah proses pengumpulan data yang
deskriptif, informatif, prediktif, dilaksanakan secara sistematik dan bertahap untuk menentukan
kebijaksanaan dalam usaha memperbaiki pendidikan.

Secara umum evaluasi adalah suatu proses menilai, mengukur, mengoreksi dan perbaikan
pada suatu kegiatan yang diselenggarakan dengan membandingkan proses rencana dengan hasil
yang dicapai.

B. Evaluasi Program

Menurut suharsimi (2004: 3) program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan
kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam
proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok
orang. Dalam kosepsi ini, terdapat tiga pengertian penting yang perlu ditekankan dalam
menentukan suatu program, yakni: 1) realisasi atau implementasi suatu kebijakan, 2) terjadi
dalam waktu yang relative lama, bukan kegiatan tunggal tetapi jamak berkesinambungan, dan 3)
terjadi dalam organisasi yang melibatkan orang banyak.
Menurut Cronbach dan Stufflebeam evaluasi program merupakan upaya menyediakan
informasi untuk disampaikan pada pengambil keputusan (Suharsimi Arikunto, 2004: 4). Dalam
bidang pendidikan, Tyler mengemukakan bahwa evaluasi program merupakan proses untuk
mengetahui apakah tujuan pendidikan dapat terealisasikan (Suharsimi Arikunto, 2004: 4).

11
Dengan demikian evaluasi program pendidikan merupakan rangkaian kegiatan yang
dilakukan secara cermat untuk mengetahui mengetahi efektivitas masing-masing komponennya.
Ada empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan
sebuah program keputusan yaitu menghentikan program, merevisi program, melanjutkan
program, atau menyebarluaskan program.
C. Menjahit

Menjahit dalam bahasa inggris disebut “to sew” atau “seawing”. Kamus besar Bahasa
Indonesia mengartikan menjahit sebagai meletakkan (menyambung, mengalem, dan sebagainya)
dengan jarum dan benang (Depdikbud, 2007:2). Manzayannah, dkk (2001:185) mendefinisikan
menjahit sebagai suatu cara membuat pakaian yang dapat dilakukan dengan tangan atau mesin
jahit. Menjahit diartikan Melly Maelia (2006:1)merupakan salah satu proses mengolah tekstil
menjadi busana atau pakaian, yang membutuhkan alat, baik alat yang sederhana maupun
modern. Menjahit merupakan salah satu langkah kerja dalam pembuatan pakaian yang dilakukan
setelah menggunting bahan dan memberikan tanda . Jadi yang dimaksud dengan menjahit adalah
suatu proses mengolah tekstil dengan menggunakan alat menjadi busana.

D. Keterampilan Menjahit

Keterampilan keahlian, merupakan keterampilan yang sering dijumpai didalam


organisasi. Kriteria dalam tahap penilaian. Keterampilan adalah cakap dalam menjalankan tugas,
mampu dan cekatan. Kata terampil sama artinya dengan cekatan. Terampil atau cekatan adalah
kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan dengan tepat dan benar. (Depdikbud, 1995:935).
Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan
terampil, demikian pula jika seseorang yang terampil dalam suatu bidang dan tidak ragu- 12 ragu
melakukan pekerjaan tersebut, seakan-akan tidak ada lagi kesulitan-kesulitan yang menghambat.
Keterampilan menjahit adalah keterampilan yang mempelajari teknik membuat busana
mulai dari mendesain, menjahit, sehingga melakukan penyelesaian. Keterampilan menjahit
adalah salah satu keterampilan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, karena berhubungan
dengan kebutuhan manusia akan busana. Keterampilan menjahit juga akan menjadi bekal
keterampilan bekerja ataupun membuka usaha seperti yang dikemukakan Sheldon Shaffer
(dalam Departemen Pendidikan Nasional, 2007, hlm.7) bahwa “ keterampilan merupakan bekal

12
bagi tenaga kerja untuk mandiri secara ekonomi dan sosial, dan dapat memberikan masa depan
yang lebih baik untuk memasuki arus utama masyarakat.

keterampilan menjahit dapat disimpulkan sebagai suatu kecekatan, kecakapan, dan


kemampuan praktis dibidang pengolahan bahan tekstil dengan menggunakan suatu alat berupa
jarum dan benang menjadi busana.

E. Konsep Penjahit

Penjahit atau tailor adalah orang yang pekerjaannya menjahit pakaian seperti Jas, Kaos,
Gaun, Kemeja, Celana, dan Rok, untuk laki-laki maupun perempuan. Untuk melakukan dan
menunjang pekerjaanya seorang tailor atau penjahit mengerjakannya dengan menggunakan
tangan maupun dengan mesin jahit. Penjahit atau tailor merupakan pekerjaan terlatih yang
bertugas merancang dan menjahit berbagai macam pakaian untuk pelanggan yang berbeda
(Albandronk,2012).

13

Anda mungkin juga menyukai