Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HAMBATAN KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah: Ilmu Komunikasi

Dosen Pengampu: Dra. Hj. Amelia Rahmi, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Muslikhatul Umami (22010560)


2. Kemas Noval Zulkarnain (2201056055)
3. Firda Ghina Nafisa (2201056059)
4. Dewi Mustikowati (2201056061)

Kelas B
PRODI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI(UIN) WALISONGO 2023

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Hambatan
Komunikasi dan Komunikasi Efektif” Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada ibu Dra. Hj. Amelia Rahmi M.Pd Selaku dosen pengampu Ilmu
komunikasi yang telah membimbing penulis. Tujuan penulisan makalah ini untuk melengkapi
tugas mata kuliah Ilmu Komunikasi. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa
makalah ini tidak lepas dari banyak kekurangan baik dari segi materi, pembahasan, ataupun
dalam pengetikan.

Oleh karena itu, penulis berharap agar para pembaca sekalian dapat memberikan
kritik maupun saran yang dapat membangun tersebut agar dapat menjadi bahan evaluasi
untuk penulis kedepannya. Walaupun demikian, penulis telah berusaha dengan sangat
maksimal demi untuk kesempurnaan penyusunan makalah ini. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semarang, 7 April 2023


Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan informasi,
gagasan, atau perasaan antara satu individu atau kelompok dengan individu atau
kelompok lainnya melalui media tertentu, seperti lisan, tulisan, atau tindakan. Tujuan
dari komunikasi adalah untuk membangun hubungan interpersonal, mempertukarkan
informasi atau ide, dan mencapai tujuan bersama. Komunikasi dapat terjadi dalam
berbagai bentuk, seperti komunikasi interpersonal, kelompok, organisasi, publik, dan
media.
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya
dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum.
Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua
berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini
telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis. Komunikasi tidak terbatas
pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja, misalnya
interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan,
ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama.
Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam
komunikasi. Suatu proses komunikasi dikatakan berhasil apabila pesan atau makna
yang disampaikan oleh komunikator diterima secara lengkap dan utuh oleh
komunikasi serta dipahami dan dimaknai secara tepat oleh komunikan, layaknya
pemahaman atau persepsi dari komunikator. Namun ada kalanya proses komunikasi
tidak berjalan dengan lancar karena adanya distorsi yang akhirnya dapat menghambat
jalannya proses komunikasi tersebut. Hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi
biasanya karena adanya perbedaan pendapat antara komunikator dan komunikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hambatan komunikasi?
2. Apa saja jenis hambatan komunikasi?
3. Bagaimana cara mengatasi hambatan komunikasi?
4. Apa pengertian komunikasi efektif?
5. Apa manfaat dari komunikasi efektif?
6. Apa saja syarat komunikasi efektif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hambatan komunikasi.
2. Untuk mengetahui jenis hambatan komunikasi.
3. Untuk mengetahui cara mengatasi hambatan komunikasi.
4. Untuk mengetahui pengertian komunikasi efektif.
5. Untuk mengetahui manfaat dari komunikasi efektif.
6. Untuk mengetahui syarat komunikasi efektif.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hambatan Komunikasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah proses
penyampaian informasi atau pesan dari satu pihak kepada pihak lain dengan
menggunakan berbagai media atau sarana komunikasi yang tersedia. Proses
komunikasi tersebut mencakup pengiriman pesan, penerimaan pesan, dan pemahaman
atas pesan yang dikomunikasikan. Dalam konteks sosial, komunikasi juga melibatkan
interaksi antara individu atau kelompok dalam rangka membangun hubungan
interpersonal yang baik. Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia karena melalui komunikasi, individu dapat berinteraksi dan saling
bertukar informasi serta ide-ide dengan orang lain.
Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang menghalangi proses
penyampaian atau penerimaan pesan dalam komunikasi. Hambatan komunikasi dapat
terjadi di berbagai tahap dalam proses komunikasi, mulai dari penyampaian pesan
oleh pengirim, penerimaan pesan oleh penerima, sampai pada interpretasi dan
pengertian pesan oleh penerima.
Hambatan komunikasi bisa bersifat internal, yaitu berasal dari dalam diri
individu seperti perbedaan latar belakang, pengalaman, nilai-nilai, persepsi, dan sikap.
Sedangkan hambatan komunikasi juga bisa bersifat eksternal, yaitu berasal dari faktor
luar seperti gangguan teknis pada alat komunikasi, jarak geografis, kebisingan, dan
sebagainya. Hambatan komunikasi dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi
proses komunikasi, serta dapat menyebabkan terjadinya kesalahpahaman atau bahkan
konflik antara pengirim dan penerima pesan.
B. Jenis Hambatan Dalam Komunikasi
Ada kalanya proses komunikasi tidak berjalan dengan lancar karena adanya
distorsi yang akhirnya dapat menghambat jalannya proses komunikasi tersebut. Di
dalam komunikasi terdapat tiga jenis hambatan, yaitu: (1) Semantik (2) Mekanik (3)
Noise.
1. Semantik
Hambatan komunikasi semantik terjadi ketika terdapat kesalahan
dalam pemilihan kata atau istilah yang digunakan dalam pesan. Hal ini dapat
menyebabkan pesan yang disampaikan tidak dipahami dengan benar oleh
penerima pesan. Contoh dari hambatan semantik adalah ketika seseorang
menggunakan bahasa asing atau istilah teknis yang tidak dipahami oleh orang
yang menerima pesan.
Sebagai contoh, dalam bidang teknologi informasi, istilah "firewall"
merujuk pada perangkat keamanan jaringan. Namun, bagi orang yang tidak
berpengalaman dalam teknologi informasi, istilah ini dapat menjadi bingung
dan sulit dipahami. Oleh karena itu, ketika menggunakan istilah teknis atau
bahasa asing, penting bagi pengirim pesan untuk menjelaskannya secara
singkat atau memberikan definisi istilah yang digunakan.1
2. Mekanik
Hambatan mekanik terjadi ketika terdapat gangguan pada saluran
komunikasi atau penyampaian pesan. Hambatan ini dapat disebabkan oleh
berbagai faktor seperti kerusakan teknis pada alat komunikasi, kebisingan
lingkungan, atau gangguan pada koneksi internet. Hal ini dapat menyebabkan
pesan yang disampaikan tidak dapat diterima dengan jelas oleh penerima
pesan.
Contoh dari hambatan mekanik adalah ketika terjadi gangguan sinyal
pada telepon seluler sehingga suara yang disampaikan menjadi pecah atau
terputus-putus. Selain itu, hambatan mekanik juga bisa terjadi ketika saluran
komunikasi terhambat oleh benda-benda fisik seperti gedung atau gunung
yang menghalangi sinyal radio atau telepon satelit.2 Hambatan mekanik
dalam komunikasi dapat bermacam-macam, beberapa contohnya antara lain:
a) Gangguan teknis pada alat komunikasi, seperti rusaknya
mikrofon, speaker, atau perangkat lunak yang digunakan.
b) Kebisingan lingkungan, seperti suara lalu lintas, suara
mesin, atau suara keributan yang mengganggu proses
komunikasi.
c) Keterbatasan pada saluran komunikasi, seperti terhalangnya
sinyal oleh benda-benda fisik atau cuaca buruk yang
mempengaruhi kualitas sinyal.
d) Masalah koneksi internet, seperti jaringan yang lambat atau
putus-putus yang mengganggu proses komunikasi online.
e) Masalah pada alat penerima, seperti kurangnya kejelasan
suara atau gambar pada alat penerima seperti televisi atau
perangkat telepon.

Hambatan mekanik dapat menyebabkan gangguan atau terhambatnya


proses komunikasi yang mengakibatkan pesan tidak dapat tersampaikan
dengan baik dan benar. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi

1
Robbins, S. P., Judge, T. A., & Campbell, T. T. (2017). Organizational behavior. Pearson.
2
Robbins, S. P., Judge, T. A., & Campbell, T. T. (2017). Organizational behavior. Pearson.
dan kualitas alat komunikasi serta lingkungan sekitar dalam proses
komunikasi3
3. Noise
Hambatan noise adalah hambatan dalam komunikasi yang disebabkan
oleh gangguan-gangguan yang terjadi di sekitar komunikator atau di dalam
diri komunikator sendiri. Noise bisa terjadi pada berbagai tingkat komunikasi
dan bisa memengaruhi pemahaman dan pengiriman pesan.
Contoh-contoh noise dalam komunikasi antara lain:
a) Kebisingan atau suara yang mengganggu. Misalnya, suara
kendaraan di jalan raya, mesin-mesin, suara-suara lingkungan atau
kebisingan latar belakang pada saat telepon.
b) Gangguan visual, seperti pencahayaan yang buruk atau gangguan
penglihatan.
c) Gangguan psikologis, seperti kecemasan, ketakutan atau
kegelisahan yang bisa memengaruhi kemampuan seseorang dalam
memproses dan mengirimkan pesan.
d) Perbedaan bahasa atau budaya, yang bisa memengaruhi
pemahaman pesan karena perbedaan penggunaan bahasa atau
interpretasi simbolik atau budaya.
e) Gangguan teknis atau mekanik seperti gangguan koneksi jaringan
atau kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak.

Noise dapat mengganggu kualitas komunikasi yang baik dan dapat


menghalangi pengiriman pesan secara efektif dan akurat. Oleh karena itu,
penting bagi komunikator untuk memperhatikan dan mengurangi noise dalam
komunikasi agar pesan dapat tersampaikan secara tepat dan efektif.4
C. Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan
dalam komunikasi:
1. Pahami situasi komunikasi dengan baik, seperti tujuan, konteks,
pesan, audiens, dan media komunikasi yang digunakan.

3
Robbins, S. P., Judge, T. A., & Campbell, T. T. (2017). Organizational behavior. Pearson.
4
Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2017). Theories of human communication. Cengage Learning.
2. Bersikap terbuka dan jujur dalam komunikasi, dengan
memperhatikan bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah.
3. Dengarkan dengan aktif, dengan memperhatikan pesan yang
disampaikan dan mengajukan pertanyaan untuk memastikan
pemahaman yang benar.
4. Pilih kata-kata yang tepat dan mudah dipahami, serta hindari
penggunaan bahasa yang berlebihan atau ambigu.
5. Hindari distractions, seperti kebisingan, gangguan visual, atau
gangguan lainnya yang dapat mengganggu proses komunikasi.
6. Tingkatkan kemampuan komunikasi, seperti dengan memperdalam
pengetahuan tentang bahasa dan budaya, serta memperbaiki
keterampilan interpersonal.5
Adapun cara lain dalam mengatasi hambatan dalam komunikasi,
antaralain:

1. Gunakan umpan balik (feedback), Setiap orang yang berbicara


memperhatikan umpan balik yang diberikan lawan bicaranya baik
bahasa verbal maupun non verbal, kemudian memberikan penafsiran
terhadap umpan balik itu secara benar.

2. Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik.


Setiap individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari
latar belakang psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan.
Dengan memahami, seseorang dapat menggunakan taktik yang tepat
dalam berkomunikasi.

3. Gunakan komunikasi langsung (face to face), Komunikasi langsung


dapat mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih persuasif.
Komunikator dapat memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal.
Disamping kata-kata yang selektif dapat pula digunakan kontak mata,
mimik wajah, bahasa tubuh lainnya dan juga meta-language (isyarat
diluar bahasa) yang membuat komunikasi lebih berdaya guna.

4. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah. Kosa kata yang


digunakan hendaknya dapat dimengerti dan dipahami jangan

5
Robbins, S. P., Judge, T. A., & Campbell, T. T. (2017). Organizational behavior. Pearson.
menggunakan istilah-istilah yang sukar dimengerti pendengar.
Gunakan pola kalimat sederhana (kanonik) karena kalimat yang
mengandung banyak anak kalimat membuat pesan sulit dimengerti.

D. Pengertian Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif merupakan suatu proses komunikasi yang memungkinkan


pesan disampaikan dan diterima dengan baik tanpa adanya hambatan atau kebingungan.
Komunikasi efektif juga dapat menghasilkan kesepakatan atau tujuan yang diinginkan.
Dalam komunikasi efektif, pesan disampaikan secara jelas dan akurat, sehingga audiens
dapat memahami dengan mudah apa yang dimaksud oleh pengirim pesan. Selain itu,
pengirim pesan juga perlu memastikan bahwa audiens memperoleh pesan dengan cara
yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mereka.

Komunikasi efektif membutuhkan kemampuan untuk memilih bahasa yang tepat,


menggunakan konteks yang tepat, dan memperhatikan bahasa tubuh dan nada suara.
Selain itu, komunikasi efektif juga melibatkan keterampilan mendengarkan yang baik
dan kemampuan untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan umpan balik yang
konstruktif. Ketika komunikasi efektif terjadi, pesan dapat disampaikan dengan jelas dan
tepat waktu, kesalahpahaman dapat dihindari, dan tujuan dapat dicapai dengan lebih
mudah. Contoh dari komunikasi efektif:

1. seorang manajer yang dapat dengan jelas menjelaskan tugas dan harapan kepada
karyawan sehingga mereka memahami apa yang diharapkan dari mereka dan
dapat bekerja secara efektif.
2. Seorang guru yang dapat berkomunikasi dengan baik dan memberikan penjelasan
yang jelas sehingga siswa dapat memahami pelajaran dan belajar dengan baik.
3. Seorang pemimpin yang dapat memberikan arahan yang jelas kepada tim sehingga
mereka dapat bekerja sama dengan baik dan mencapai tujuan bersama.
4. Seorang dokter yang dapat berkomunikasi dengan pasien dengan baik,
menjelaskan kondisi medis dan opsi pengobatan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh pasien.
5. Seorang pasangan yang dapat berkomunikasi dengan baik tentang kebutuhan dan
harapan mereka, serta mendengarkan dengan aktif untuk memahami perasaan dan
perspektif pasangan.
6. Dalam semua contoh tersebut, pesan disampaikan dengan jelas, bahasa yang
mudah dipahami, dan penerima pesan memahami tujuan dan konteks dari
komunikasi tersebut.
Beberapa contoh komunikasi efektif:
1. Seorang manajer yang dapat dengan jelas menjelaskan tugas dan harapan
kepada karyawan sehingga mereka memahami apa yang diharapkan dari
mereka dan dapat bekerja secara efektif.
2. seorang guru yang dapat berkomunikasi dengan baik dan memberikan
penjelasan yang jelas sehingga siswa dapat memahami pelajaran dan belajar
dengan baik.
3. Seorang pemimpin yang dapat memberikan arahan yang jelas kepada tim
sehingga mereka dapat bekerja sama dengan baik dan mencapai tujuan
bersama.
4. Seorang dokter yang dapat berkomunikasi dengan pasien dengan baik,
menjelaskan kondisi medis dan opsi pengobatan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh pasien.
5. Seorang pasangan yang dapat berkomunikasi dengan baik tentang kebutuhan
dan harapan mereka, serta mendengarkan dengan aktif untuk memahami
perasaan dan perspektif pasangan.

Dalam semua contoh tersebut, pesan disampaikan dengan jelas, bahasa yang
mudah dipahami, dan penerima pesan memahami tujuan dan konteks dari komunikasi
tersebut.
E. Manfaat Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif memiliki banyak manfaat bagi individu maupun
organisasi. Berikut beberapa manfaat dari komunikasi efektif:
1. Memperkuat hubungan: Komunikasi efektif dapat membantu
membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan antara
individu atau organisasi. Ini dapat mengarah pada kepercayaan
yang lebih besar dan kerja sama yang lebih baik dalam mencapai
tujuan bersama.
2. Meningkatkan produktivitas: Komunikasi efektif dapat
meningkatkan produktivitas dalam organisasi. Dengan pesan yang
disampaikan dengan jelas dan tepat waktu, tugas dapat
dilaksanakan lebih cepat dan lebih efisien.
3. Menghindari kesalahpahaman: Komunikasi efektif juga dapat
membantu menghindari kesalahpahaman dan konflik yang tidak
perlu. Dengan pesan yang jelas, informasi dapat dipahami dengan
benar dan tujuan dapat dicapai dengan lebih mudah.
4. Meningkatkan kinerja: Komunikasi efektif juga dapat
meningkatkan kinerja individu dan organisasi secara keseluruhan.
Dengan informasi yang disampaikan dengan benar, orang dapat
membuat keputusan yang lebih baik dan mengambil tindakan yang
tepat.
5. Meningkatkan kepuasan: Komunikasi efektif juga dapat
meningkatkan kepuasan di tempat kerja atau dalam hubungan
interpersonal. Ketika orang merasa didengar dan dihargai, mereka
cenderung lebih bahagia dan merasa dihargai.

F. Syarat Komunikasi Efektif


Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi untuk mencapai komunikasi
efektif, di antaranya adalah:
1. Keterampilan mendengarkan: Kemampuan untuk mendengarkan
dengan baik dan memahami pesan yang disampaikan adalah kunci
dalam komunikasi efektif.
2. Bahasa yang jelas: Penggunaan bahasa yang tepat dan jelas sangat
penting dalam komunikasi efektif. Pesan harus disampaikan
dengan cara yang mudah dipahami dan tidak ambigu.
3. Konteks yang tepat: Komunikasi yang efektif memerlukan
pemahaman yang baik tentang konteks dan latar belakang pesan
yang disampaikan. Penerima pesan harus memahami tujuan, isi,
dan konteks komunikasi.
4. Empati: Kemampuan untuk merasakan dan memahami perspektif
orang lain sangat penting dalam menciptakan komunikasi yang.
5. Efektif. Orang yang berempati cenderung lebih mudah untuk
memahami sudut pandang orang lain dan menghindari
kesalahpahaman.
6. Keterbukaan: Keterbukaan dalam berkomunikasi, termasuk dalam
menyampaikan pendapat dan menerima kritik, dapat membantu
menciptakan komunikasi yang efektif.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hambatan komunikasi dapat menghambat proses komunikasi dan membuat
pesan tidak sampai ke penerima dengan benar. Beberapa hambatan komunikasi yang
umum meliputi hambatan semantik, hambatan mekanik, dan hambatan noise. Untuk
mengatasi hambatan komunikasi, perlu dilakukan beberapa langkah seperti
memahami situasi komunikasi, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dengan
aktif, dan memilih kata-kata yang tepat dan mudah dipahami.
Di sisi lain, komunikasi efektif adalah proses komunikasi di mana pesan
disampaikan dengan jelas dan dimengerti oleh penerima pesan dengan benar.
Komunikasi efektif membutuhkan pemahaman konteks dan audiens, pemilihan kata
yang tepat, mendengarkan dengan aktif, dan kemampuan interpersonal yang baik.
Manfaat dari komunikasi efektif adalah peningkatan kerja sama, peningkatan efisiensi
dan produktivitas, serta peningkatan kepercayaan dan kepuasan.
Dengan memahami hambatan komunikasi dan bagaimana mengatasi mereka,
serta dengan mempraktikkan komunikasi efektif, individu dan organisasi dapat
meningkatkan kualitas komunikasi mereka, mencapai tujuan mereka dengan lebih
efektif, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Untuk kedepannya penulis akan menjelaskan makalah secara lebih focus dan
detail dengan sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk penyusunan makalah
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Robbins, S. P., Judge, T. A., & Campbell, T. T. (2017). Organizational


Behavior Pearson.

Husein, U. (2021). Pengantar Ilmu Komunikasi. Prenada Media.

Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2017). Theories Of Human Communication.


Cengage Learning.

Husein, U. (2021). Pengantar Ilmu Komunikasi. Prenada Media

Devito, J. A. (2019). The interpersonal communication book. Pearson.

Anda mungkin juga menyukai