Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LEADERSHIP
Tentang

ENERGI POSITIF SEORANG PEMIMPIN MENURUT PRAMONO MENCAKUP


PERCAYA PADA ORANG LAIN, KESEIMBANGAN DALAM KEHIDUPAN,
MELIHAT KEHIDUPAN SEBAGAI TANTANGAN, SINERGI, DAN LATIHAN
MENGEMBANGKAN DIRI SENDIRI.

DISUSUN OLEH:

Kelompok IX:

Rita Sukria : 19050101081


Nurliana : 19050101116
Sulvianti : 19050101118

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat taufik
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang
benderang yaitu Agama Islam yang kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah
nanti.
Penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis melalui makalah ini mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat baik bagi
penulis maupun bagi semua pihak yang membutuhkannya untuk pengembangan
pengetahuan atau dijadikan sebagai referensi belajar seputar materi Leadership Penulis
sangat menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka kritik dan saran
sangat diharapkan demi melengkapi kekurangan dari makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kendari, 21 Maret 2022


Penulis,

Kelompok IX

ii
DAFTAR ISI
COVER ...............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR .......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................4
A. Latar Belakang ..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................5
C. Tujuan ................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN ................................................................6
B. ENERGI POSITIF KEPEMIMPINAN ..........................................................7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................14
A. Kesimpulan ......................................................................................................14
B. Saran ................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemimpin dan manajer, terutama Pemimpin paling atas dan top manager merupakan
faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu organisasi dan usaha. Baik di dunia
bisnis maupun di dunia pendidikan, kesehatan, perusahaan, religi, sosial, politik,
pemerintahan negara, dan Iain-lain. Kualitas seorang pemimpin menentukan
keberhasilan lembaga atau organisasinya, sebab pemimpin dan manajer yang sukses
itu mampu mengelola organisasi, bisa mempengaruhi secara konstruktif orang lain,
dan menunjukkan jalan serta perilaku benar yang harus dikerjakan bersama-sama. Dia
pasti mampu mengantisipasi perubahan yang tiba-tiba, dapat mengoreksi kelemahan-
kelemahan, dan sanggup membawa organisasi kepada sasaran dalam jangka waktu
yang sudah ditetapkan. kepemimpinan itu adalah seni mempengaruhi orang-orang lain
yang ada dalam organisasi agar mau mengikuti atau menjalankan kebijakan-kebijakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama, melalui penerapan gaya
kepemimpinan yang tepat.
Hamlin (2002) dalam Bolden et al,. 2003 mengajukan model generic untuk manajer
dan kepemimpinan yang efektif berdasarkan analisa meta dari perilaku kepemimpinan
dan manajemen di 4 organisasi sector public di UK; yang di bedakan atas indikato-
indikator yang positif dan negative:
Indicator positif:
a. Kemampuan berorganisasi yang efektif dan manajemen perencanaan/proaktif
b. Kepemimpinana yang partisipatif dan supportif, kepemimpinan tim yang proaktif
c. Empowerment dan delegasi
d. Memperhatikan keadaaan anggotanya dan kebutuhan serta perkembangan stafnya
e. Manajemen pendekatan terbuka dan personal /pengambilan keputusan bersama
f. Berkomunikasi dan berkonsultasi dengan semua pihak/ selalu menginformasikan
keadaan kesegala pihak.
Indicator negative:
a. Tidak memperhatikan pendapat sekitar / gaya manajemen otokratik yang tidak
efektif
b. Tidak memperhatikan orang lain, tidak melayani,berperilaku mengintimidasi.
c. Mentolerir kinerja yang buruk dan standar yang rendah atau mengacuhkan dan
menghindari
4
d. Menyerahkan peran dan tanggung jawabnya ke orang lain
e. Menolak ide ide baru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam makalah ini adalah
a. Energi positif seorang pemimpin menurut pramono mencakup percaya pada orang
lain, keseimbangan dalam kehidupan, melihat kehidupan sebagai tantangan,
sinergi, dan latihan mengembangkan diri sendiri.?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Energi positif seorang pemimpin menurut pramono mencakup percaya pada orang
lain, keseimbangan dalam kehidupan, melihat kehidupan sebagai tantangan,
sinergi, dan latihan mengembangkan diri sendiri

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk
mencapai tujuan. Sumber pengaruh dapat secara formal atau tidak formal. Pengaruh
formal ada bila seorang pemimpin memiliki posisi manajerial di dalam sebuah
organisasi.10 Sedangkan sumber pengaruh tidak formal muncul di luar stuktur
organisasi formal. Dengan demikian seorang pemimpin dapat muncul dari dalam
organisasi atau karena ditunjuk secara formal.
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan clan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang
ada hubungannya dengan pekerjaan terhadap para anggota kelompok. Definisi ini
mengandung tiga implikasi penting yaitu: (1) kepemimpinan itu melibatkan orang lain
baik itu bawahan maupun pengikut, (2) kepemimpinan melibatkan pendistribusian
kekuasaan arttara pemimpin clan anggota kelompok secara seimbang, karena anggota
kelompok bukanlah tanpa daya, (3) adanya kemampuan untuk menggunakan berbagai
bentuk kekuasaan yang berbeda-beda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya
dengan berbagai cara.6 Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi
contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.7
Kepemimpinan adalah seni mempeng:iruhi clan mengarahkan orang dengan cara
kepatuhan, kepercayaan, kehormatan clan kerjasama yang bersemangat dalam
mencapai tujuan bersama.8 Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi,
memberi inspirasi clan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Kepemimpinan itu melibatkan tiga hal yaitu
pemimpin, pengikut clan situasi tertentu.
Sedangkan pengertian pemimpin adalah :
a. Seseorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan (khususnya disatu
bidang), sehingga mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama
melakukan aktivitas – activitas tertentu demi tercapainya satu atau beberapa
tujuan.
b. Pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan resmi
dapat mempengaruhi kelompokkelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan
usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu atau dengan
kata lain sesungguhnya kepemimpinan bersumber dari keunggulan manusia, dari

6
segi kualitas.
c. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian
menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif,
kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang
berlainan
Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Pemimpin (leader) pada
dasarnya adalah orang yang mampu menggerakan sumberdaya (terutama manusia)
untuk bekerja bersama dalam rangka mencapai tujuan, yang dapat dibuktikan dari
bagaimana dia mampu meyakinkan orang-orang yang dipimpinya serta memahami visi
dan misi organisasi untuk kemudian mau bersamasama mengupayakan tujuan
organisasi tersebut. Jadi fungsi pemimpin adalah mendorong dan menggerakan orang
lain agar mau bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan, untuk itu
diperlukan kecakapan, keuletan, pengalaman dan kesabaran.
Karena tugas pemimpin adalah menggerakkan orang-orang yang ada dalam
organisasi maka pemimpin yang baik adalah pemimipin yang memiliki kredibilitas ,
integritas dan komitmen yang tinggi, memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan
kecerdasan spiritual serta mampu berperan sebagai fasilitator, motivator,innovator, dan
konsultan bagi bawahannya.
Disamping itu seorang pemimpin haruslah dapat menjadi idola, model sehingga
dapat ditauladani oleh bawahannya. Seorang pemimpin harus mampu menyampaikan
visi secara emosional kepada bawahannya, sehingga dapat dimengerti dan secara suka
rela mengikuti dan mau berkorban untuk mencapainya.

B. ENERGI POSITIF KEPEMIMPINAN


Hamlin (2007) mendapatkan hasil yang mirip untuk kepemimpinan yang efektif
berdasarkan risetnya di inggris terhadap manajer-manajer di 4 organisasi sector public
Perilaku Positif Atau Efektif
• Menunjukkan perhatian terhadap orang lain, merespon terhadap kebutuhan
mereka.
• Berkonsultasi dan melibatkan orang lain, dalam pengambilan keputusan
• Melakukan rapat regular yang efektif untuk penentuan target,tujuan, pembagian
tugas dan penilaian kinerja
• Menghadapi permasalahan
• Mendorong orang lain untuk bertindak atas inisiatifnya masing-masing
7
• Mengakui kerja keras dan komitmen orang lain
• Menggunakan informasi, pengetahuan dan pengalaman secara efektif untuk
pengambilan keputusan
• Manajemen perencanaan proyek yang efektif
• Mencari cara peningkatan keberlanjutan diatas segala permasalahan/hambatan
• Selalu siap menghadapi permasalahan yang sulit atau sensitive
• Menunjukkan semangat dan antusiasme yang tinggi
• Memberikan tanggung jawab terhadap anggota tetapi tetap akuntabel
• Gaya komunikasi yang langsung, terbuka dan jujur
• Melatih dan mengembangkan anggotanya sesuai dengan pengalamannya
• Menunjukkan perilaku yang patut di contoh
• Mempertimbangkan akibat sebelum bertindak
Pemimpin wajib secara proaktif melatih dirinya untuk memiliki emosi yang berlogika
positif. Sebab, tanpa emosi dalam logika positif pemimpin akan berada dalam
ketidakpastian emosi diri. Pemimpin yang emosinya berlogika positif pasti tidak akan
menyalahkan orang lain atas ketidakmampuannya, serta tidak akan melemparkan
masalah kepada orang disekitarnya. Ia pasti akan mengambil semua tanggung jawab
secara utuh dan total, untuk memberikan hal-hal terbaik buat semua pihak. Dengan
emosi yang terkendali dalam logika berpikir positif pemimpin pasti mampu merangkul
setiap bawahan, dan mendapatkan semua keunggulan yang dimiliki oleh para bawahan
tersebut. Sebab, pemimpin dengan kekuatan emosi positif akan membangun etos kerja
yang hebat, dalam lingkaran pengaruh kepemimpinan yang tangguh.
Dalam dunia kepemimpinan yang penuh dengan tantangan berat, pengaruh emosi
dalam logika berpikir positif akan menjadi kunci sukses kepemimpinan. Pemimpin
harus mulai memikirkan untuk belajar menjadi lebih sabar, lebih optimis, lebih yakin,
lebih bertanggung jawab, lebih peduli pada kehidupan yang lain, dan lebih fokus pada
diri sendiri. Khususnya, untuk menghapus semua benih emosi negatif di dalam diri,
kemudian menggantinya dengan emosipositif dalam logika berpikir yang bijak dan
profesional.
Pemimpin dengan kekuatan emosi positif pasti tahu untuk bekerja sejalan dengan visi.
Ia bersama bawahannya akan fokus pada apa-apa saja yang perlu dilakukan, dan terus
berjuang keras untuk mencapai tujuan. Dan Ia secara cerdas dalam pengendalian emosi
diri yang tangguh, akan membantu para pengikutnya untuk menyelesaikan tugas dan

8
tanggung jawab secara sempurna dan berkualitas tinggi. Ia akan bertindak berdasarkan
pada nilai- nilai tindakan yang sesuai dengan kebijakan, sistem, dan prosedur yang ada
di organisasi, dan tidak sekedar bertindak atas moods sesaat, perasaan hati sesaat, atau
atas dorongan dari orang-orang disekitarnya. Ia adalah pemimpin profesional yang
bijak dan cerdas secara emosi.
Emosi positif yang terkendali dalam logika berpikir positif akan menampilkan empati
yang tangguh. Dan, pemimpin dengan empati yang tangguh akan mendengarkan dan
merangkul setiap orang dengan cinta dan kepedulian. Ia akan mencoba untuk saling
memahami dan dipahami. Ia akan belajar untuk mendengarkan orang lain dengan
optimal. Ia akan benar-benar fokus pada setiap percakapan dengan setiap orang, dan
tidak mencoba menghakimi sebuah ide ataupun opini. Ia seorang pemimpin dengan
keperibadian yang matang dan dewasa dalam setiap tindakan. Pemimpin dengan
kecerdasan emosinya akan melihat perbedaan nilai sebagai benih kreatifitas yang lebih
tinggi. Ia tidak mengharapkan setiap orang untuk sepakat dengan dirinya. Ia akan
membiarkan orang-orang berbeda pendapat dengan dirinya. Sebab, ia melihat
perbedaan sebagai peluang baru untuk perspektif, ide dan cara menyelesaikan masalah
yang ada. Kecerdasan pemimpin untuk menjadikan emosi positif dirinya sebagai
sumber dari sikap profesionalisme, untuk mengembangkan pola hidup yang lebih segar
dan lebih bersemangat, dalam gerak dan langkah kepemimpinan yang melihat
kehidupan ini sebagai surga yang indah, adalah contoh dari emosi pemimpin yang
berlogika positif.
Hamlin (2002) dalam Bolden et al,. 2003 mengajukan model generic untuk manajer
dan kepemimpinan yang efektif berdasarkan analisa meta dari perilaku kepemimpinan
dan manajemen di 4 organisasi sector public di UK; yang di bedakan atas indikato-
indikator yang positif dan negative:
o Indicator positif:
a) Kemampuan berorganisasi yang efektif dan manajemen perencanaan/proaktif
b) Kepemimpinana yang partisipatif dan supportif, kepemimpinan tim yang
proaktif
c) Empowerment dan delegasi
d) Memperhatikan keadaaan anggotanya dan kebutuhan serta perkembangan
stafnya
e) Manajemen pendekatan terbuka dan personal /pengambilan keputusan
bersama
9
f) Berkomunikasi dan berkonsultasi dengan semua pihak/ selalu
menginformasikan keadaan kesegala pihak.
o Indicator negative:
a) Tidak memperhatikan pendapat sekitar / gaya manajemen otokratik yang tidak
efektif
b) Tidak memperhatikan orang lain, tidak melayani,berperilaku mengintimidasi.
c) Mentolerir kinerja yang buruk dan standar yang rendah atau mengacuhkan dan
menghindari
d) Menyerahkan peran dan tanggung jawabnya ke orang lain
e) Menolak ide ide baru.
Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi,
realisasi dan konsekuensi. Prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai
sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat diubah. Prinsip merupakan suatu sumber
utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi yaitu :
1. Keselamatan
2. Bimbingan
3. sikap yang bijaksana dan
4. kekuatan
Menurut Stephen .R. Coney karakteristik seseorang pemimpin didasarkan kepada
prinsip-prinsip sebagai berikut :
a) Seorang yang belajar seumur hidup Tidak hanya melalui pendidikan formal,
Pemimpin adalah sebuah proses, dan proses pembelajaran untuk mendapatkan
pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
b) Berorientasi pada pelayanan Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani,
sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai
tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih
berprinsip pada pelayanan yang baik.
c) Membawa energi yang positif Setiap orang mempunyai energi dan semangat.
Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan
mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk
membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja
untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu,
seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti:
• Percaya kepada orang lain.
10
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk anak buah sehingga
mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik.
Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
• Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi
kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah
raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara
kehidupan dunia dan akherat.
• Melihat kehidupan sebagai tantangan.
Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan
segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang
dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa
aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan,
keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
• Sinergi.
a) Orang yang mampu melihat komplementaritas yang terdapat diantara
kepentingan, gagasan, pengetahuan, dan wawasan ayng berbeda-bedaa
b) Orang yang mampu mengembangkan latar bersama (common platfornm)
bagi kiprah bersama bagiorang-orang yang memiliki kepentingan yang
berbeda-beda
c) Orang yang mampu menimbulkan kesadaran pada diri orang-orang lain
tentang nilai sinergistik dari suatu kerja sama yang cerdas di suatu
lingkungan kerja yang pluralistic
• Latihan mengembangkan diri sendiri.
Hal yang perlun dilakukan adalah kemampuannya untuk melihat gambar
dirinya, memahami riwayat pribadinya, sellanjutnya menghayati akan makna
hidupnya, dan berubah menurut apa yang bernilai bagi hidupnya. Apabila hal
tersebut dapat dilaakukan maka akan terjadi perubahan atau transformasi
dalam impiannya atau visinya atau sasaran hidupnya.kunci dari semua ini
adalah rassa percaya diri ini dipengaruhi oleh kecerdasan emosional
seseorang yang pada gilirannya akan menimbulkan kemaandirian. Sebagian
besar seorang pemimpin adalah akan membuat keputusan, seorang pemimpin
diharapkan dapat melihat implikasi luas dari hampir setiap tindakan-tindakan
yang dilakukan memerlukan pemikiran yang strategis. Pemikiran strategis
11
adalah kemampuan untuk berfikir dari segi bagimana tindakan dilakukan.
Hal ini memerlukan kreativitas yang juga dianggap sebagai pemikiran lateral,
proses mental untuk mencari solusi alternatif bagi persoalan-persoalan.
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan, gabungan dari keahlian praktik
yang dapat dikenali, yang terdapat pada diri seseorang, bukan hanyapada
sedikit pris dan wanita yang kharsimatik, hubungan antara mereka yang
terpanggil untuk memimpin dan mereka yang memilih untuk mengikuti
Kesuksesan dalam kepemipinan, bisnis dan kehidupan, telah, sedang dan
terus menjadi sebuah ukuran dari seberapa baik orang bekerja dan bermain
bersama. Kesuksesan memimpin akan sepenuhnya akan bergantung pada
kapasitas untuk membangun dan mempertahankan hubungan manusia yang
memungkinkan orang untuk membangun dan mempertahankan hubungan
manusia yang memungkinkan orang untuk mewujudkan hal-hal yang luar
biasa secara reguler. Seorang pemipin sejati harus memperhatikan karakter
dan integritas, serta memiliki kemampuan dalam metode kepemipinan, serta
menunjukkan perilaku maupun kebiasaan seorang pemimpin. Menurut
Goleman dkk, tugas yang mendasar dari seorang pemimpin adalah untuk
mengedepankan perasaan yang baik (good feeling) dalam diri orang-orang
yang dipimpinnya. Kepemipinan adalah daya untuk mendorong dan
mengarahkan orang-orang untuk bergerak mencari tujuan komunitas.
Kepemimpinan dalam suatu komunitas akan menentukan bagaimana
struktur, sistem dan budaya dipelihara dan dikembangkan sehingga terjadi
gerak bersama untuk mencapai misi komunitas tersebut.
Blanchard dan Hersey berpendapat bahwa terdapat dua variabel yang
berperan,yakni kematangan pribadi dan tugas kepemipinan. Terdapat empat
jendela kematangan pribadi, orang-orang yang tidak matang adalah orang-
orang yang memiliki motivasi rendah dan kemampuan kerja yang rendah.
Orang-orang yang sedang tumbuh adalah orang-orang yang kadang memiliki
motivasi, namun masih belum memiliki kemampuan kerja yang tinggi.
Orang-orang yang hampir matang adalah orang-orang yang memiliki
kemampuan kerja yang tinggi, dan sering belum termotivasi untuk
melakukan apa yang menjadi tujuan dari pemimpinya. Orang-orang yang
matang adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan kerja yang tinggi
serta umumnya sudah termotivasi untuk mencapai tujuan bersama.
12
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala
dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya:
1. kemauan dan keinginan sepihak
2. kebanggaan dan penolakan; dan
3. ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan
pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting
untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
kepemimpinan yang memiliki energi positif penuh dengan tantangan berat,
pengaruh emosi dalam logika berpikir positif akan menjadi kunci sukses
kepemimpinan. Pemimpin harus mulai memikirkan untuk belajar menjadi lebih
sabar, lebih optimis, lebih yakin, lebih bertanggung jawab, lebih peduli pada
kehidupan yang lain, dan lebih fokus pada diri sendiri. Khususnya, untuk
menghapus semua benih emosi negatif di dalam diri, kemudian menggantinya
dengan emosi positif dalam logika berpikir yang bijak dan profesional.
B. Saran
Setiap pemimpin harus selalu perilaku positif dan efektif Menunjukkan perhatian
terhadap orang lain, merespon terhadap kebutuhan mereka.

14
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja Lemdiklat Polri. 2017 . Modul Kepemimpinan. Markas Besar Kepolisian
Negara Republik Indonesia Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan
Diakses dari : http://lemdik.polri.go.id

Syarifudin, Encep. 2004. “Teori Kepemimpinan” Vol. 21, No. 102 Hal. 461. Al-Qalam
Diakses dari : https://media.neliti.com

Rini Astjarjo Wahyu. 2005 “Membangun Kepemimpinan Diri” Volume 1, Nomor 3, Hal.
179-180
Diakses dari : https://media.neliti.com

Kementerian Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia. Materi Pengantar Soal Teori
Kepemimpinan
Diakses dari : http://ropeg.kkp.go.id

Purnomo Eko, Saragih JR Herlina. 2016. Teori kepemimpinan dalam organisasi.


Panguyuban: Yayasan Nusantara Bangun Jaya
Diakses dari : https://onesearch.id/

15

Anda mungkin juga menyukai