Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH LEADERSHIP

PERBEDAAN MANAJER DAN LEADER MENURUT COLLIN


JAMMES

Dosen pengampu: Dr. Jalaluddin Rum, S.E., M.Si

OLEH

SABRINA / 19050101094

RIFDA / 19050101

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunianya sehingga makalah Leadership yang berjudul
“PERBEDAAN MANAJER DAN LEADER MENURUT COLLIN JAMES”
bisa terselesaikan dengan tepat waktu.

Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahcurahkan kepada


habibana wa nabiyana muhammad Saw. Kepada keluarganya, sahabatnya dan
semoga kita sebagai ummatnya.
Pada kesempatan kali ini kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan terima
kasih kepada semua pihak khususnya Dosen Pembimbing Mata kuliah Leadership
Bapak Dr. Jalaluddin Rum, S.E., M.Si dan teman-teman yang telah banyak
membantu dan memberikan dukungan kepada kami.

Dengan penuh kesadaran bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini
melainkan Allah SWT, maka makalah ini pun tidak luput dari segala kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat memperbaiki, menyempurnakan, dan mengembangkan makalah ini sangat
kami harapkan.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Aamiin

Kendari, 31 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………........

BAB I PENDAHULUAN

A. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………


B. TUJUAN …………………………………………………………………...
C. MANFAAT…………………………………………………………….....

BAB II PEMBAHASAN

A. PERBEDAAN MANAJER DAN LEADER MENURUT JIM


COLLINS …………………………………………………………………
B. PENGERTIAN LEVEL 5 LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN
TINGKAT 5) ……………………………………………………………
C. PENJELASAN APA YANG DI MAKSUD DENGAN KELIMA
HIRARKI……………………………………………………………….....

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ……………………………………………………………
B. SARAN…………………………………………………………………….
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kepemimpinan merupakan satu bidang interdisipliner yang baru, meskipun


sejak tahun 1960-an telah muncul teori Douglas McGregor dalam bukunya “The
human side of Enterprise” yang menulis tentang teori perilaku dalam pengelolaan
SDM. Selama satu abad terakhir, hanya sedikit artikel terkait dengan
kepemimpinan yang telah diterbitkan dan hanya sedikit yang ecto kepada tujuan
dan manfaat pengembangan kepemimpinan. Program pengembangan
kepemimpinan (Leadership Development Programs) menjadi sesuatu yang banyak
dibahas dalam dua ector terakhir sebagai respon atas kebutuhan mendesak untuk
mempersiapkan pemimpin, baik di ector ector maupun bisnis yang kompeten
dalam menghadapi tantangan dan kondisi ketidakpastian. Meskipun demikian
ternyata hanya sedikit yang ecto untuk melakukan evaluasi program tersebut (Ely
et al., 2010).

Kepemimpinan merupakan masalah yang penting bagi suatu kelompok


atau organisasi kelembagaan. Hal ini dikarenakan pemimpin merupakan salah satu
faktor yang sangat berpengaruh bagi keberhasilan suatu organisasi atau lembaga
tersebut mencapai tujuan. Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang
harus dilaksanakan.

Kepemimpinan ect juga diartikan sebagai kekuatan atau kemampuan untuk


menggerakkan orang dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan dalam pendidikan
adalah segenap kegiatan dalam usaha mempengaruhi personal di lingkungan
pendidikan pada situasi tertentu agar mereka melalui usaha kerja sama dan mau
bekerja dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Pemimpin dalam dunia pendidikan terutama di
perguruan tinggi disebut ector. Ia memiliki peranan penting karena mampu
mempengaruhi, mengkoordinasi, membimbing dan mengarahkan serta mengawasi
semua personalia dalam hal yang ada kaitannya dengan kegiatan yang
dilaksanakan sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa perbedaan menajer dan leader menurut jim Collins ?


2. Apa pengertian level 5 leadership (kepemimpinan tingkat 5)
3. Apa yang di maksud dengan kelima hirarki menurut jim colllins?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa perbedaan manajer dan leader menurut jim


Collins.
2. Untuk mengetahui Apa pengertian level 5 leadership (kepemimpinan
tingkat 5) .
3. Untuk mengetahui Apa yang di maksud dengan kelima hirarki yang di
kemukakan oleh jim Collins.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perbedaan manajer dan leader menurut jim Collins

Menurut Jim Collin. Pemimpin memiliki tingkatan yang berbeda, yang


terendah adalah manajer yang dapat diandalkan, kemudian manajer yang
merupakan bagian dari tim, kemudian manajer yang memiliki visi, level tertinggi
adalah manajer yang tidak didasarkan pada ego pribadi tetapi untuk kebaikan
organisasi dan bawahan.
Sedangkan Kepemimpinan menurut jim Collins yang dimaksud adalah Level 5
Leadership (Kepemimpinan Tingkat 5).

Level 5 Leadership (Hierarchy)

Level 5 leadership merupakan hasil dari penelitian secara empiris yang dilakukan


oleh Jim Collins. “Level 5” mengacu kepada 5 level hierarki kapabilitas
pemimpin, dengan Level 5: EXECUTIVE sebagai yang teratas. Apabila seseorang
mencapai Level 5, maka artinya orang tersebut juga memiliki kemampuan dari
level 1 hingga level 4. Level 5 leadership inilah yang digambarkan dalam
buku GOOD TO GREAT sebagai salah satu faktor yang menyebabkan mengapa
ada perusahaan/ organisasi yang mampu membuat lompatan besar untuk meraih
sukses.

B. Pengertian level 5 leadership menurut jim Collins


Pemimpin tingkat 5 adalah individu yang memadukan kerendahan hati yang
ekstrem dengan kehendak professional yang kuat. Konsep ini mirip dengan
konsep Ki Hadjar Dewantoro Ingarso yang di nyanyikan Tulodono ,Hal ini sama
dengan rendah hati, sederhana, menunjukan kasih saying dan perhatian, tulus.

C. Pengertian kelima hirarki

 Level 1 – Highly Capable Individual (Individu yang sangat cakap)

Membuat kontribusi yang produktif melalui talenta, pengetahuan,


keterampilan, dan memiliki kebiasan kerja yang baik.

 Level 2 – Contributing Team Member (Anggota tim yang berkontribusi)


Memiliki kontribusi kemampuan individu untuk mencapai tujuan
kelompok dan bekerja secara efektif dengan yang lain di dalam kelompok.
 Level 3 – Competent Manager (manajer kompeten )
Mengorganisasikan orang dan sumber daya agar menjadi efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan.
 Level 4 – Effective Leader ( pemimpin efektif )
Mengkatalisis komitmen untuk mencapai tujuan dengan visi yang
jelas, dan memicu kelompok agar bekerja dengan standar yang tinggi.
 Level 5 – Executive (eksecutive level 5)
Membangun organisasi yang besar secara berkelanjutan melalui
kombinasi antara pribadi yang rendah hati dan tekad profesional.
Pemimpin Level 5 mengkombinasikan antara pribadi rendah hati dan
profesional.

Adapun poin-poin kunci pada bagian pertama dari buku Good to Great
yang membahas tentang Kepemimpinan Level 5 diantaranya,yaitu :

1. Setiap perusahaan bagus ke hebat memiliki kepemimpinan Level 5 selama


tahun-tahun penting transisi.
2. Level 5 adalah hierarki lima tingkat kemampuan eksekutif, dimana level 5
adalah yang tertinggi. Pemimpin level 5 merupakan capuran paradoksal dari
kerendahan hati dan profesional. Pastinya mereka ambisius, tetapi ambisi
mereka pertama-tama dan terutama untuk perusahaan, bukan untuk diri
sendiri.
3. Pemimpin Level 5 membuka jalan bagi pennerus mereka untuk meraih
kesuksesan lebih besar lagi di generasi berikutnya, sementara pemimpin
egosentris Level 4 kerap membuka jalan bagi kegagalan penerus mereka.
4. Pemimpin Level 5 menunjukkan kerendahan hati yang memikat, tidak
menonjolkan diri dan biasa-biasa saja. Sebaliknya, dua pertiga perusahaan
pembanding (dalam riset) memiliki pemimpin dengan ego pribadi raksasa
yang menyebabkan perusahaan musnah atau terus menerus dalam kondisi
biasa-biasa saja.
5. Pemimpin Level 5 memiliki semangat yang kuat dan memiliki kebutuhan
besar untuk memberikan hasil “lestari”. Mereka bertekad untuk melakukan
apapun yang diperlukan untuk membuat perusahaan luar biasa, tak peduli
betapa besar atau sulit keputusan yang ada.
6. Pemimpin Level 5 menunjukkan ketekunan ala pekerja lapangan-lebih
banyak kuda pembajak ladang ketimbang kuda pamer aksi.
7. Pemimpin Level 5 mencari celah untuk menisbatkan kesuksesan pada
faktor-faktor lain selain diri mereka. Namun, ketika keadaan berjalan buruk,
mereka bercermin dan menyalahkan diri sendiri seraya mengambil tanggung
jawab penuh. CEO pembanding kerap melakukan kebalikannya – mereka
bercermin untuk menerima pujian atas kesuksesan, tapi melihat keluar
jendela untuk menyalahkan faktor lain atas hasil mengecewakan.
8. Salah satu tren paling merusak dalam sejarah masa kini adalah
kecenderungan (terutama oleh dewan direksi) untuk memilih pemimpin
selebritis yang memesona dan menyingkirkan pemimpin Level 5 potensial.
9. Saya meyakini bahwa para pemimpin Level 5 potensial ada disekeliling kita
semua jika kita tahu apa yang kita cari. Saya juga meyakini banyak orang
memiliki potensi untuk berkembang menjadi Level 5.
10. Pemimpin selebritis legendaris yang datang dari luar berkorelasi secara
negatif dengan proses berubah dari bagus ke hebat. Sepuluh dari sebelas
CEO bagus ke hebat datang dari dalam perusahaan, sementara perusahaan
pembanding mencoba CEO dari luar enam kali lebih sering.
11. Pemimpin Level 5 mengatribusikan sebagian besar kesuksesan mereka pada
nasib baik, ketimbang kehebatan pribadi.
12. Kami tidak mencari kepemimpinan Level 5 dalam penelitian kami, atau hal
apa pun yang serupa, tetapi data-datanya begitu berlimpah dan meyakinkan.
Ini adalah temuan empiris, bukan ideologis.

Satu hal yang mungkin terlihat dari karakter pemimpin Level 5, yaitu
mereka mampu mengombinasikan antara kerendahan hati dan GANAS ketika
harus menyelesaikan segala tantangan yang dihadapi .

Terlepas apakah kami berhasil menjadi Level 5, tujuan itu patut di coba. Sebab
seperti semua kebenaran dasar mengenai apa yang terbaik dalam diri manusia,
saat kita menangkap sekilas kebenaran itu dan segala yang kita sentuh tidak akan
menjadi lebih baik karena upaya tersebut. (Jim Collins)

Yang perlu kita sadari bersama bahwa untuk membangun suatu perusahaan
yang bagus (bahkan perusahaan yang lestari) tidaklah bersifat instant (jangka
waktu cepat). Dalam bab pertama buku Good to Great pada perusahaan-
perusahaan yang diteliti setidaknya perlu belasan bahkan puluhan tahun (20 s.d 25
tahun) dari perusahaan untuk menujukkan bahwa perusahaan tersebut hebat dan
lestari (didalamnya memiliki pemimimpin dengan kapasitas Level 5). Karena
berbasis pada riset dan data, selama periode yang lama tersebut perusahaan
mencatatkan kemajuan yang signifikan dengan tren naik salah satunya pada harga
saham dan pendapatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemimpin memiliki tingkatan yang berbeda, yang terendah adalah manajer


yang dapat diandalkan, kemudian manajer yang merupakan bagian dari tim,
kemudian manajer yang memiliki visi, level tertinggi adalah manajer yang tidak
didasarkan pada ego pribadi tetapi untuk kebaikan organisasi dan bawahan.

Pemimpin Level 5 mengkombinasikan antara pribadi rendah hati dan


profesional. Pemimpin Level 5 memiliki ambisi tidak untuk dirinya, tetapi untuk
organisasi. Mereka menyiapkan penggantinya untuk meraih sukses dengan lebih
baik pada generasi berikutnya. Mereka menampilkan kesederhanaan yang
menonjol dan bersahaja. Mereka didorong dan dipengaruhi dengan kebutuhan
untuk menghasilkan hasil yang berkelanjutan. Mereka melakukan apa pun untuk
membuat organisasi menjadi besar, tidak peduli sekeras apapun. Pemimpin Level
5 menampilkan kompetensi yang memadai. Pemimpin Level 5 mencari atribut
yang menjadi faktor sukses di luar dari dirinya sendiri. Bila ada sesuatu yang
buruk, mereka akan bertanggung jawab penuh dan tidak membanggakan
keberhasilan yang dicapai, kemudian untuk hasil yang mengecewakan, orang lain
disalahkan. Hal-hal yang sering merusak karakter pemimpin adalah adanya
kecenderungan untuk memilih yang mempesona, orang yang terkenal, namun
mengesampingkan pemimpin yang memiliki karakteristik Level 5.

Satu hal yang mungkin terlihat dari karakter pemimpin Level 5, yaitu
mereka mampu mengombinasikan antara kerendahan hati dan GANAS ketika
harus menyelesaikan segala tantangan yang dihadapi.
B. Saran

Terlepas apakah kami berhasil menjadi Level 5, tujuan itu patut di coba. Sebab
seperti semua kebenaran dasar mengenai apa yang terbaik dalam diri manusia,
saat kita menangkap sekilas kebenaran itu dan segala yang kita sentuh tidak akan
menjadi lebih baik karena upaya tersebut. (Jim Collins)

Yang perlu kita sadari bersama bahwa untuk membangun suatu perusahaan
yang bagus (bahkan perusahaan yang lestari) tidaklah bersifat instant (jangka
waktu cepat). Dalam bab pertama buku Good to Great pada perusahaan-
perusahaan yang diteliti setidaknya perlu belasan bahkan puluhan tahun (20 s.d 25
tahun) dari perusahaan untuk menujukkan bahwa perusahaan tersebut hebat dan
lestari (didalamnya memiliki pemimimpin dengan kapasitas Level 5). Karena
berbasis pada riset dan data, selama periode yang lama tersebut perusahaan
mencatatkan kemajuan yang signifikan dengan tren naik salah satunya pada harga
saham dan pendapatan.
DAFTAR PUSTAKA

1. mobilestatistik.com was first indexed by Google in August 2017·


https://www.mobilestatistik.com/kepemimpinan-level-5-good-to-great-jim-
collins/

2. harismunandar.com was first indexed by Google more than 10 years


ago.
http://harismunandar.com/kepemimpinan-tingkat-5-level-5-leadership/

Anda mungkin juga menyukai