KELOMPOK 10 :
FATMAWATI/ 19050101077
EKONOMI SYARIAH
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunianya lah sehingga makalah dengan judul "TANGGA-TANGGA KEPEMIMPINAN
MENURUT ARI GINANJAR" dapat terselesaikan tanpa hambatan yang berarti. Terima kasih yang
sebesar-besarnya pula kepada bapak Dr. Jalaludin Rum SE, M. Si yang merupakan dosen mata
kuliah leadership sekaligus pemberi tugas makalah ini. Semoga setiap ilmu yang bapak berikan
kepada kami dapat berguna untuk kemaslahatan agama dan masyarakat dan bernilai ibadah di
sisi Allah SWT.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada orang tua penulis yang banyak memberikan support
baik itu materi maupun non materil. Tanpa kalian kami tidak akan menjadi apa-apa dan tanpa
dukungan kalian penulis tidak akan sampai ke jenjang pendidikan yang sekarang ini. Kepada
teman-teman penulis, kami ucapkan banyak terima kasih juga atas partisipasinya dalam
pembuatan makalah ini.
penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
penyusunan makalah ini, baik itu dari segi penyusunan kalimat, kelengkapan pustaka dan juga
pemilihan kata yang mungkin tidak sesuai KBBI. Namun, kami telah mengusahakan agar
pembaca dapat mengerti apa yang kami sampaikan melalui makalah ini. Terlepas dari itu
semua, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak sebagai bahan introspeksi diri penulis ketika membuat makalah selanjutnya.
Sekali lagi untuk semua pihak yang memberikan kontribusi, partisipasi dan dukungan, penulis
ucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Sejak
Adam diciptakan sebagai manusia pertama dan diturunkan ke Bumi, Ia ditugasi sebagai Khalifah
fil ardhi. Sebagaimana tercantum dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepadaMalaikat”; “Sesungguhnya Aku akan mengangkat
Adam menjadi Khalifah di mukaBumi”.
Menurut Bachtiar Surin yang dikutif oleh Maman Ukas bahwa “Perkataan Khalifah berarti
penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau memimpin sesuatu”. Dari
uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai
seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai
petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusiayang semakin besar jumlahnya serta
komplek persoalannya. Atas dasar kesadaranitulah dan relevan dengan upaya proses
pembelajaran yang mewajibkan kepadasetiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan
demikian upaya tersebut tidaklepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan
tercapai secara optimaltanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang
selanjutnyadalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang
memilikikemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian kepemimpinan
Menurut Ary Ginanjar, pemimpin artinya mempunyai tanggung jawab untuk mengendalikan,
mengontrol, menjadi problem solver handal di masa krisis sekalipun. Pemimpin sejati adalah
seseorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain sehingga ia
dipercaya oleh pengikutnya, selalu membimbing dan mengajari pengikutnya, memiliki
kepribadian yang kuat dan konsisten.
Di dunia ini banyak sekali pemimpin sukses, namun ternyata ada diantara mereka yang tidak
sungguh-sungguh berusaha memberikan teladan dalam berkarya nyata. Bahkan ada juga
pemimpin yang kurang pandai membangun komunikasi dengan bawahannya.
Padahal sebagai pemimpin yang baik haruslah menyadari bahwa setiap kata yang terucap,
langkah yang dibuat, akan menimbulkan pengaruh kepada orang di sekitarnya. Apa jadinya jika
seorang pemimpin tak dapat menjadi contoh yang baik untuk orang-orang di sekitarnya?
Memang tak mudah menjadi pemimpin sukses. Semua harus melalui proses panjang.
Pemimpin yang dapat dipercaya akan memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi orang-
orang yang dipimpinnya. Jika dilihat sejauh ini, bisa disimpulkan bahwa kepercayaan ini sebagai
modal dasar bagi seorang leader untuk membangun dan melejitkan tim atau organisasi yang
dipimpinnya.
Untuk dapat menjadi pemimpin yang dipercaya, seorang pemimpin harus mampu membuat
pengikutnya percaya akan kemampuan dirinya. Kepercayaan ini dibentuk melalui sebuah
integritas, yaitu kesesuaian antara kata dan perbuatannya.
Memiliki sikap amanah adalah ‘prasyarat penting’ bagi setiap pemimpin untuk mendapatkan
kepercayaan rakyatnya. Sebab, orang yang tidak bersikap amanah bisa diprediksi tidak akan
pernah siap bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya. Sebagaimana penjelasan
Rasulullah s.a.w.: “idzâ dhuyyi’atil amânatu fantazhiris sâ’ah. Qâla: “kaifa idhâ’atuhâ?”
Qâla: :idzâ wussidal amru ilâ ghairi ahlihi fantazhiris sâ’ah (Apabila amanah telah disia-siakan,
tunggulah saat kehancurannya.'' Seorang sahabat bertanya, ''Ya Rasulullah, bagaimana maksud
menyia-nyiakan amanah itu?'' Nabi menjawab, ''Yaitu menyerahkan suatu urusan ditangani
oleh orang yang bukan ahlinya. Untuk itu tunggulah saat kehancuran urusan tersebut).'' (HR al-
Bukhari dari Abu Hurairah). Kepemimpinan menginspirasi orang untuk berkumpul bersama dan
mencapai sesuatu yang hebat. Inspirasi semacam itu hanya bisa berhasil apabila kita memiliki
pemimpin yang dapat dipercaya.
Pemimpin yang berhasil tidak diukur dari sisi luas tidaknya kekuasaannya, namun lebih karena
kemampuannya memberikan motivasi dan kekuatan kepada orang lain. Namun sebaliknya,
seorang pemimpin bisa dikatakan gagal apabila tidak berhasil memiliki penerus. Untuk itulah
seseorang harus mempunyai kemampuan public speaking yang tepat demi membimbing
pengikutnya.
Seorang pemimpin berhasil karena kemampuannya memberikan motivasi dan kekuatan kepada
orang lain. berhasil memiliki kader-kader penerus dan sekaligus meraih kesetiaan dari para
pengikutnya. Menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin memang bukanlah hal yang
mudah. Selain kamu harus mampu membawa perusahaan ke arah yang lebih baik, kamu juga
harus mampu memimpin anggota tim. Sebagai pemimpin baru, hal ini tentu merupakan
tantangan tersendiri untuk kamu.
Menurut Sulaksana (2002) pemimpin memiliki peranan dalam organisasi, seperti membantu
kelompok mencapai tujuan, memungkinkan para anggota memenuhi kebutuhan, serta
mewujudkan nilai kelompok. Peranan pemimpin lainnya antara lain sebagai fasilitator yang
dapat menyelesaikan konflik kelompok dan wakil pendapat bagi anggota kelompok saat
berinteraksi dengan pemimpin dalam kelompok lain.
Dalam bisnis, kepemimpinan yang baik akan membawa kesuksesan jangka panjang dengan
semangat kerja yang tinggi. Pentingnya kepemimpinan dalam masyarakat juga tidak boleh
diremehkan. Pemimpin yang baik akan membantu membentuk sikap positif, mendorong
keharmonisan dan memfasilitasi produktivitas maksimum bagi semua orang.
Pemimpin belum berhasil memimpin orang lain sebelum dirinya mampu dan berhasil
menjelajahi dirinya sendiri; mengenal secara mendalam siapa diri sebenarnya.Sebab, musuh
yang paling berat sebenarnya adalah diri sendiri. Pemimpin harus mengenal siapa lawan dan
kawan, termasuk yang ada dalam dirinya sendiri.
Kepribadian sebagai watak atau ciri-ciri seseorang yang membedakan pribadi seseorang dengan
yang lain. Kepribadian mempunyai peranan penting dalam rangka pemenuhan persyaratan
pengangkatan menjadi pimpinan. Kepribadian erat kaitannya dengan segi-segi mental ideologis,
sebab di dalamnya akan lebih banyak menyangkut norma-norma sistem nilai yang berlaku dan
yang perlu dipedomani oleh setiap unsur pimpinan seperti perilaku, harga diri, kejujuran,
penampilan dan sebagainya.
Menurut Soemidjo dan Soebedjo (1986:8-16) ada empat hal yang perlu diperhatikan dengan
kepribadian seorang pemimpin, yaitu:
5. Pemimpin Abadi
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu meninggalkan lembaganya akan tetapi
lembaga tersebut tetap hidup dan bahkan berkembang lebih besar. Jika sudah mencapai
tingkatan ini, pemimpin akan mampu mendelegasikan bukan hanya lembaganya saja tetapi juga
mendelegasikan misi dan nilai yang dianutnya menjadi shared mission dan shared values.
Saat ini memang ada pemimpinyang sudah dicintai, dipercaya, dan juga pembimbing yang baik,
namun apabila terbukti atau dirasakan tidak sesuai lagi dengan hati nurani manusia. Ketika
suara hati ada hal-hal yang tidak beres dan tidak sesuai, maka manusia yang telah dikaruniai
hati sebagai 'radar' oleh Tuhan, akan dengan mudah mendeteksi hal tersebut.
Sifat ajaran Nabi Muhammad SAW dan prinsipnya adalah mengarahkan orang kepada
kebenaran, kebaikan, kemajuan, dan keberhasilan. Metode ilmiah demikian ini yang mampu
memberikan kemerdekaan berpikir dan tidak menentang kehendak hati nurani yang bebas,
serta tanpa adanya unsur pemaksaan yang menekan perasaan adalah metode terbaik yang
pernah ada di muka bumi khususnya di bidang kepemimpinan dan akhlak. Semua terasa begitu
sesuai dengan suara hati; begitu cocok dengan martabat kehormatan manusia; sangat
menjunjung tinggi hati dan pikiran manusia; sekaligus membersihkan belenggu yang senantiasa
membuat manusia menjadi buta.
"Kau (Muhammad) sungguh punya budi pekerti yang agung" (QS Al Qalam 4).
Semakin kita cermati kepribadiannya, ajaran serta nasihatnya, maka pemimpin yang tergolong
pada kriteria pemimpin abadi, akan terasakan bahwa kepribadian, ajaran serta nasihatnya
mengalir begitu alamiah. Pemimpin seperti ini sangat menjunjung tinggi harkat martabat
manusia, dan niscaya apabila kita menganut prinsip kebenaran, tentulah mampu merasakan
aroma kebenarannya. Hal ini hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang telah berpikiran dan
berhati jernih. Tingkat pemimpin abadi yang cara berpikir dan pengaruhnya akan terus berjalan
sampai akhir zaman dan inilah Nabi Muhammad SAW yang telah meletakkan dasar-dasar
pemimpin abadi yang mampu membangun peradaban baru, yaitu peradaban yang sesuai fitrah
manusia.
BAB 3
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Menurut Ary Ginanjar, pemimpin artinya mempunyai tanggung jawab untuk mengendalikan,
mengontrol, menjadi problem solver handal di masa krisis sekalipun. Pemimpin sejati adalah
seseorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain sehingga ia
dipercaya oleh pengikutnya, selalu membimbing dan mengajari pengikutnya, memiliki
kepribadian yang kuat dan konsisten
Saran dari penulis untuk pembaca makalah ini adalah untuk terus menggali lebih jauh tentang
kepemimpinan dan dapat mempraktekkannya di kehidupan sehari-hari.