Anda di halaman 1dari 19

TANGGA-TANGGA KEPEMIMPINAN MENURUT ARY GINANJAR

Dosen Pengampu : Dr. Jalaludin Rum SE, M. Si

KELOMPOK 10 :

TANTRI MEILANI/ 19050101098

FATMAWATI/ 19050101077

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunianya lah sehingga makalah dengan judul "TANGGA-TANGGA KEPEMIMPINAN
MENURUT ARI GINANJAR" dapat terselesaikan tanpa hambatan yang berarti. Terima kasih yang
sebesar-besarnya pula kepada bapak Dr. Jalaludin Rum SE, M. Si yang merupakan dosen mata
kuliah leadership sekaligus pemberi tugas makalah ini. Semoga setiap ilmu yang bapak berikan
kepada kami dapat berguna untuk kemaslahatan agama dan masyarakat dan bernilai ibadah di
sisi Allah SWT.

Terima kasih juga kami sampaikan kepada orang tua penulis yang banyak memberikan support
baik itu materi maupun non materil. Tanpa kalian kami tidak akan menjadi apa-apa dan tanpa
dukungan kalian penulis tidak akan sampai ke jenjang pendidikan yang sekarang ini. Kepada
teman-teman penulis, kami ucapkan banyak terima kasih juga atas partisipasinya dalam
pembuatan makalah ini.

penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
penyusunan makalah ini, baik itu dari segi penyusunan kalimat, kelengkapan pustaka dan juga
pemilihan kata yang mungkin tidak sesuai KBBI. Namun, kami telah mengusahakan agar
pembaca dapat mengerti apa yang kami sampaikan melalui makalah ini. Terlepas dari itu
semua, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak sebagai bahan introspeksi diri penulis ketika membuat makalah selanjutnya.

Sekali lagi untuk semua pihak yang memberikan kontribusi, partisipasi dan dukungan, penulis
ucapkan banyak terima kasih.

Rabu, 22 Juni 2022


Penulis

DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan Menurut Ary Ginanjar


B. Lima Tangga Kepemimpinan Menurut Ary Ginanjar

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Sejak
Adam diciptakan sebagai manusia pertama dan diturunkan ke Bumi, Ia ditugasi sebagai Khalifah
fil ardhi. Sebagaimana tercantum dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepadaMalaikat”; “Sesungguhnya Aku akan mengangkat
Adam menjadi Khalifah di mukaBumi”.

Menurut Bachtiar Surin yang dikutif oleh Maman Ukas bahwa “Perkataan Khalifah berarti
penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau memimpin sesuatu”. Dari
uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai
seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai
petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusiayang semakin besar jumlahnya serta
komplek persoalannya. Atas dasar kesadaranitulah dan relevan dengan upaya proses
pembelajaran yang mewajibkan kepadasetiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan
demikian upaya tersebut tidaklepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan
tercapai secara optimaltanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang
selanjutnyadalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang
memilikikemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kepemimpinan menurut Ary Ginanjar?


2. Apa saja lima tangga kepemimpinan menurut Ary Ginanjar?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan menurut Ary Ginanjar.


2. Untuk mengetahui lima tangga kepemimpinan menurut Ary Ginanjar
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian kepemimpinan

Menurut Ary Ginanjar, pemimpin artinya mempunyai tanggung jawab untuk mengendalikan,
mengontrol, menjadi problem solver handal di masa krisis sekalipun. Pemimpin sejati adalah
seseorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain sehingga ia
dipercaya oleh pengikutnya, selalu membimbing dan mengajari pengikutnya, memiliki
kepribadian yang kuat dan konsisten.

Di dunia ini banyak sekali pemimpin sukses, namun ternyata ada diantara mereka yang tidak
sungguh-sungguh berusaha memberikan teladan dalam berkarya nyata. Bahkan ada juga
pemimpin yang kurang pandai membangun komunikasi dengan bawahannya.

Padahal sebagai pemimpin yang baik haruslah menyadari bahwa setiap kata yang terucap,
langkah yang dibuat, akan menimbulkan pengaruh kepada orang di sekitarnya. Apa jadinya jika
seorang pemimpin tak dapat menjadi contoh yang baik untuk orang-orang di sekitarnya?
Memang tak mudah menjadi pemimpin sukses. Semua harus melalui proses panjang.

B. Lima Tangga Kepemimpinan Menurut Ary Ginanjar

Berikut lima tangga kepemimpinan menurut Ary Ginanjar.

1. Pemimpin yang Dicintai


Anda bisa mencintai orang lain tanpa memimpin mereka, tetapi Anda tidak bisa
memimpin orang lain tanpa mencintai mereka. Seorang pemimpin tidak bisa hanya
menunjukkan prestasi kerjanya saja, namun ia harus mencintai dan dicintai orang lain.
Manusia terlahir secara kodrati menjadi seorang pemimpin. Mau tidak mau , suka tidak
suka, kita pada dasarnya adalah seorang pemimpin. Mulai dari pemimpin bagi Negara
sampai dengan pemimpin bagi diri kita sendiri. Kesadaran akan peran sebagai seorang
pemimpin inilah yang harus mendorong kita untuk memahami, mempelajari dan
menerapkan leadership trait yang up to date, relevan serta efektif dalam menjalani
kehidupan sebagai kalifah di muka bumi. Sehingga pada kesempatan kali ini, akan kita
bahas tentang syarat-syarat serta keuntungan menjadi pemimpin yang dicintai.
Syarat Pemimpin yang dicintai, yaitu:
o Pemimpin yang berkepribadian
Harry S Truman yang berkata : “ Disiplin pribadi (diri sendiri) adalah suatu hal
yang datang telebih dulu. Pemimpin tidak akan berhasil memimpin orang lain
apabila ia belum berhasil memimpin dirinya sendiri. Pemimpin harus mampu dan
berhasil menjelajahi dirinya sendiri; mengenal secara mendalam siapa diri
sebenarnya. Sebelum ia memimpin keluar , ia harus lebih dulu memimpin ke
dalam.Sesungguhnya pekerjaan itulah yang paling berat.
Memimpin diri sendiri melawan hawa nafsu adalah refleksi kedisiplinan diri.
Disiplin diri adalah bagaimana mencapai apa yang sungguh-sungguh diharapkan
dengan tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Sifat-sifat kepribadian
itulah yang harus dimiliki oleh pemimpin yang dicintai oleh anak buah. Mereka
tidak hanya sekedar menjalankan perintah, tugas serta tanggung jawab karena
keterpaksaaan namun karena mereka ikhlas bekerja untuk seorang pemimpin.
Pemimpin yang berkepribadian akan selalu dicintai oleh anak buah dimanapun
berada.
o Mempunyai Integritas tinggi kepada organisasi
Integritas didefinisikan sebagai tindakan yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai
dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang
sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”.
Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan
langsung, sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.
Seorang pemimpin diharapkan mempunyai niat yang tulus untuk bekerja dan
berbuat untuk kemajuan organisasi. Ketulusan dan kerelaan berbuat yang
terbaik itulah yang mendasari anak buah akan mencintai pemimpinnya. Mereka
merasa tenang di lingkungan yang dipimpin oleh seorang yang mempunyai
integritas yang tinggi karena mereka akan yakin bahwa pemimpin tersebut akan
memikirkan dan melindungi anak buahnya.
o Memimpin dengan Hati
Untuk menjadi seorang pemimpin yang dicintai gunakanlah hati dalam
berinteraksi dengan anak buah. Berikan sentuhan-sentuhan pendekatan
kemanusiaan dalam berkomitmen. Setiap menugaskan suatu pekerjaan,
sentuhlah kesadarannya terlebih dahulu. Berikan pemaknaan pada hatinya
dengan menjelaskan tujuan akhir apa yang sesungguhnya harus dicapai. Bentuk
ini nampaknya mulai ditinggalkan oleh sebagian pemimpin. Tajamnya ucapan
mampu menyentuh dasar hati manusia yang akhirnya mampu merangsang otak
untuk mengambil keputusan, memerintahkan seluruh organ tubuh untuk
melaksanakan ucapan seorang pemimpin. Pendekatan humanis terkadang
merupakan faktor penentu dalam sebuah decision making process.
Ikutilah kata hati saat semua usaha telah kita lakukan sesuai dengan ketentuan
Dan dasar ilmu yang kita miliki. Karena sesungguhnya kata hati itulah salah satu
bentuk petunjuk dari Tuhan YME sebagai buah hasil tawakal manusia.

Beberapa Keuntungan Dari Pemimpin yang dicintai.


 Efektif dalam mencapai tujuan
Tujuan yang ditetapkan akan dapat dicapai dengan efektif karena
anggota akan loyal terhadap perintah pimpinan karena rasa cinta yang
tumbuh.
 Hubungan social humanis
Pada dasarnya diluar konteks hubungan atasan dan bawahan , manusia
tercipta sebagai makhluk social yang akan saling membutuhkan.
Hubungan sesama manusia akan mendasari hubungan saling
menguntungkan antara atasan Dan bawahan.
 Tujuan tercapai dengan maksimal
Tercapainya tujuan akan dapat dicapai dengan adanya sinergi antara
atasan Dan bawahan dengan komunikasi secara mendalam. Bukan
sekedar hubungan formal yang terbatas pada tugas tanggung jawab
dinas. Ada sebuah rasa tanggung jawab moral menjalankan tugas karena
adanya pemahaman kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh anak buah
maupun atasan.
 Long Lasting label
Jangan lupa jabatan adalah sebuah amanah Dan sekedar titipan bagi
manusia. Kapanpun Dan dimanapun amanah tersebut dapat diambil oleh
yang maha kuasa. Dengan kesadaran tersebut kita harus siap untuk tidak
menjadi pemimpin disamping siap menjadi pemimpin. Bayangkan apabila
saat menjadi pemimpin kita disegani karena posisi , dihormati dan
ditakuti karena posisi, apa yang akan terjadi bila posisi itu sudah hilang di
genggaman kita.

2. Pemimpin yang Dipercaya

Pemimpin yang dapat dipercaya akan memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi orang-
orang yang dipimpinnya. Jika dilihat sejauh ini, bisa disimpulkan bahwa kepercayaan ini sebagai
modal dasar bagi seorang leader untuk membangun dan melejitkan tim atau organisasi yang
dipimpinnya.
Untuk dapat menjadi pemimpin yang dipercaya, seorang pemimpin harus mampu membuat
pengikutnya percaya akan kemampuan dirinya. Kepercayaan ini dibentuk melalui sebuah
integritas, yaitu kesesuaian antara kata dan perbuatannya.

Memiliki sikap amanah adalah ‘prasyarat penting’ bagi setiap pemimpin untuk mendapatkan
kepercayaan rakyatnya. Sebab, orang yang tidak bersikap amanah bisa diprediksi tidak akan
pernah siap bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya. Sebagaimana penjelasan
Rasulullah s.a.w.: “idzâ dhuyyi’atil amânatu fantazhiris sâ’ah. Qâla: “kaifa idhâ’atuhâ?”
Qâla: :idzâ wussidal amru ilâ ghairi ahlihi fantazhiris sâ’ah (Apabila amanah telah disia-siakan,
tunggulah saat kehancurannya.'' Seorang sahabat bertanya, ''Ya Rasulullah, bagaimana maksud
menyia-nyiakan amanah itu?'' Nabi menjawab, ''Yaitu menyerahkan suatu urusan ditangani
oleh orang yang bukan ahlinya. Untuk itu tunggulah saat kehancuran urusan tersebut).'' (HR al-
Bukhari dari Abu Hurairah). Kepemimpinan menginspirasi orang untuk berkumpul bersama dan
mencapai sesuatu yang hebat. Inspirasi semacam itu hanya bisa berhasil apabila kita memiliki
pemimpin yang dapat dipercaya.

Berikut beberapa ciri-ciri pemimpin yang dapat dipercaya

a. Mereka memiliki prinsip yang kuat


Seorang pemimpin yang dapat dipercaya akan selalu bertindak demi kepentingan
kebaikan yang lebih besar, bahkan jika itu berarti bertentangan dengan tren yang ada.
b. Mereka membantu orang lain menjadi lebih baik
Pemimpin yang bisa dipercaya akan selalu berinvestasi dalam hubungan dengan orang
lain. Mereka selalu mendukung dan bersedia bekerja keras untuk membantu orang-
orang di sekitar mereka tumbuh dan meningkat.
c. Mereka mendengarkan dengan hati dan pikiran terbuka
Seorang pemimpin yang mau mendengarkan, berada dalam posisi yang jauh lebih baik
untuk memimpin organisasi mereka ke tingkat kesuksesan yang lebih besar.
Mendengarkan menandakan pemimpin yang peduli.
d. Mereka tidak menghindar dari masalah
Pemimpin yang dapat dipercaya memiliki pandangan bahwa situasi sulit pasti akan
muncul, dan mereka melihat jabatan bukan sebagai alat untuk mengelak, tetapi untuk
mengajak anggota tim untuk saling membantu.
e. Mereka stabil di bawah tekanan
Mereka bisa tetap tenang dan mantap dalam setiap situasi, betapa pun tegang atau
tergesa-gesa. Selama badai, di situlah karakter sejati seorang pemimpin terungkap.
f. Mereka bertanggung jawab dan bisa diandalkan
Salah satu nilai tertinggi untuk pemimpin tepercaya adalah bisa selalu diandalkan. Sifat
akuntabilitas adalah elemen kunci dari kepercayaan.
g. Mereka tidak bertele-tele
Seorang pemimpin yang bisa dipercaya akan mengatakan apa yang mereka maksud, dan
melakukan apa yang telah mereka katakan. Tanpa perlu basa-basi, ucapan mereka akan
menjadi pegangan anak buahnya.

3. Pemimpin yang dapat membimbing

Pemimpin yang berhasil tidak diukur dari sisi luas tidaknya kekuasaannya, namun lebih karena
kemampuannya memberikan motivasi dan kekuatan kepada orang lain. Namun sebaliknya,
seorang pemimpin bisa dikatakan gagal apabila tidak berhasil memiliki penerus. Untuk itulah
seseorang harus mempunyai kemampuan public speaking yang tepat demi membimbing
pengikutnya.

Seorang pemimpin berhasil karena kemampuannya memberikan motivasi dan kekuatan kepada
orang lain. berhasil memiliki kader-kader penerus dan sekaligus meraih kesetiaan dari para
pengikutnya. Menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin memang bukanlah hal yang
mudah. Selain kamu harus mampu membawa perusahaan ke arah yang lebih baik, kamu juga
harus mampu memimpin anggota tim. Sebagai pemimpin baru, hal ini tentu merupakan
tantangan tersendiri untuk kamu.

Menurut Sulaksana (2002) pemimpin memiliki peranan dalam organisasi, seperti membantu
kelompok mencapai tujuan, memungkinkan para anggota memenuhi kebutuhan, serta
mewujudkan nilai kelompok. Peranan pemimpin lainnya antara lain sebagai fasilitator yang
dapat menyelesaikan konflik kelompok dan wakil pendapat bagi anggota kelompok saat
berinteraksi dengan pemimpin dalam kelompok lain.

Kepemimpinan penting bagi keberhasilan suatu organisasi karena memberikan bimbingan,


tujuan dan membantu orang lain memahami strategi jangka panjang dan tujuan bisnis.
Pemimpin yang baik dapat membimbing anggota tim dalam tindakan yang mereka lakukan.
Pemimpin juga menjadi panutan orang-orang yang dipimpinnya, memotivasi mereka serta
mendukung dan memfasilitasi komunikasi antar anggota tim.

Dalam bisnis, kepemimpinan yang baik akan membawa kesuksesan jangka panjang dengan
semangat kerja yang tinggi. Pentingnya kepemimpinan dalam masyarakat juga tidak boleh
diremehkan. Pemimpin yang baik akan membantu membentuk sikap positif, mendorong
keharmonisan dan memfasilitasi produktivitas maksimum bagi semua orang.

Delapan cara menjadi pemimpin yang baik, yaitu:

a. Pahami gaya kepemimpinan kamu


Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memahami seperti apa gaya kepemimpinan
kamu. Apa yang menjadi kekuatanmu? Area mana yang perlu diperbaiki? Salah satu cara
untuk menilainya adalah dengan mengikuti latihan dasar kepemimpinan. Dengan latihan
ini, kamu akan menemukan gaya kepemimpinanmu sendiri dan yang paling pantas
untuk dirimu. Pahami juga tentang karakteristik utama gaya dominan kamu ketika
memimpin.
Sikap seorang pemimpin seperti apa yang selama ini kamu miliki. Apakah cara
memimpin yang baik sudah kamu miliki? Apakah kamu sudah memenuhi syarat menjadi
pemimpin yang ideal? Apakah sifat-sifat ini membantu atau justru menghambat dalam
memimpin sebuah tim? Setelah kamu mengetahui apa yang perlu diperbaiki, kamu
dapat mulai mencari cara untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan kamu.
b. Jadilah role model untuk bawahan kamu
Pemimpin yang menginspirasi adalah salah satu dari empat komponen utama
kepemimpinan transformasional. Pemimpin transformasional mencontohkan perilaku
dan karakteristik yang kuat kepada para anggota atau bawahannya. Rekan kerja atau
bawahan akan mengagumi para pemimpin yang dapat menginspirasi mereka.
c. Bangun koneksi yang baik dengan anggota tim kamu
Salah satu cara menjadi pemimpin yang baik adalah dengan memiliki hubungan yang
baik dengan anggota tim lainnya. Dalam memimpin, dibutuhkan rasa saling percaya dan
saling pengertian antara pemimpin dan anggota tim. Untuk mencapainya, seorang
pemimpin harus membangun hubungan dengan anggota tim. Nah, untuk membangun
koneksi yang baik dengan masing-masing anggota tim, kamu harus fokus untuk
mengenal kepribadian, minat, kekuatan, kelemahan, hobi, dan preferensi mereka. Hal
ini pula yang akan memberimu wawasan tentang tujuan dan motivasi masing-masing
anggota tim kamu.
d. Jadilah seorang pembicara yang hebat
Seorang pemimpin yang hebat merupakan komunikator yang terampil. Kamu bisa
berkomunikasi dengan bawahan dengan cara bicara seorang pemimpin yang
kharismatik, dewasa, percaya diri serta mampu mendatangkan ketenangan bagi tim.
Tidak hanya sebagai pembicara yang ulung kamu juga sebaiknya menjadi pendengar
yang baik, mampu untuk fokus, serta menyesuaikan diri dengan berbagai percakapan.
Dengan begitu kamu bisa memahami tim mu dengan baik.
e. Jangan menjadi pemimpin yang micromanagement
Para pemimpin yang mengatur dengan cara micromanagement akan membuat
seseorang yang berbakat menjadi tidak unggul, tidak produktif, dan membuat orang-
orang berpengalaman tidak bisa menunjukkan kemampuannya dengan baik. Jadi jika
kamu seorang dengan micromanagement, ada baiknya untuk menghentikannya agar
organisasi atau tim kamu bisa berjalan dengan baik
f. Selalu motivasi karyawan
Pemimpin yang baik adalah dengan selalu memberikan motivasi bagi para anggotanya.
Memberikan motivasi kepada karyawan tentu tidak mudah. Namun hal ini penting
dilakukan agar semangat kerja karyawan tidak goyahBeberapa cara untuk memotivasi
karyawan bisa dilakukan dengan memberikan pengakuan, pujian, atau penghargaan
atas prestasi karyawan.
g. Jangan menuntut untuk dihormati sebagai pemimpin
Cara menjadi pemimpin yang baik dan disegani adalah dengan tidak banyak menuntut
untuk dihormati meski dirimu memang seoraang atasan. Perlu kamu tahu bahwa, rasa
hormat tidak bisa dibeli melainkan diperoleh. Akan tetapi, kamu bisa mendapat
penghormatan tim apabila kamu belajar untuk menghormati gagasan, pendapat dan
teori tim mu terlebih dahulu. Baru mereka akan akan menghormatimu karena merasa
diperlukan dengan baik.
h. Dorong perkembangan pribadi dan profesional karyawan
Sebagai pemimpin yang baik kamu juga harus mendukung kesuksesan dan pertumbuhan
mereka. Berdayakan karyawan kamu untuk meluangkan waktu mereka demi belajar dan
menerapkannya ke dalam pekerjaan yang mereka lakukan. Dukung pula mereka untuk
mempelajari keterampilan baru atau mengembangkan lebih lanjut yang sudah ada.
Ingat, bahwa pemimpin yang baik akan memberdayakan karyawan mereka untuk
tumbuh dan memberi mereka peluang yang menantang dan membimbing mereka
sesuai kebutuhan.

4. Pemimpin yang Berkepribadian

Pemimpin belum berhasil memimpin orang lain sebelum dirinya mampu dan berhasil
menjelajahi dirinya sendiri; mengenal secara mendalam siapa diri sebenarnya.Sebab, musuh
yang paling berat sebenarnya adalah diri sendiri. Pemimpin harus mengenal siapa lawan dan
kawan, termasuk yang ada dalam dirinya sendiri.

Kepemimpinan merupakan suatu proses interaksi antara seseorang pemimpin dengan


sekelompok orang yang menyebabkan seseorang atau kelompok berbuat dengan sesuai
kehendak. pemimpin adalah seorang individu yang memiliki sifat dan karakter yang diinginkan
oleh rakyatnya. Teori kepribadian cenderung memandang kepemimpinan sebagai akibat
pengaruh satu arah. Mengingat bahwa pimpinan mungkin memiliki kualiat-kualitas tertentu
yang membedakan dirinya dengan para pengikutnya, maka biasanya ahli teori pribadi
menyinggung karakteristik timbak balik dan interaksi dari atau dalam situasi kepemimpinan.

Kepribadian sebagai watak atau ciri-ciri seseorang yang membedakan pribadi seseorang dengan
yang lain. Kepribadian mempunyai peranan penting dalam rangka pemenuhan persyaratan
pengangkatan menjadi pimpinan. Kepribadian erat kaitannya dengan segi-segi mental ideologis,
sebab di dalamnya akan lebih banyak menyangkut norma-norma sistem nilai yang berlaku dan
yang perlu dipedomani oleh setiap unsur pimpinan seperti perilaku, harga diri, kejujuran,
penampilan dan sebagainya.

Menurut Soemidjo dan Soebedjo (1986:8-16) ada empat hal yang perlu diperhatikan dengan
kepribadian seorang pemimpin, yaitu:

a. Kemauan untuk Memimpin


Kemauan adalah modal dasar orang untuk memimpin. Artinya adanya kemauan yang
besar berarti ada langkah menuju keberhasilan terbuka jika dikembangkan, sebaliknya
jika seorang yang hanya mengharapkan jabatan tapi minim kemauan berarti kegagalan
siap menghampiri. Kemauan diciptakan melalui motivasi.
b. Kemampuan berkomunikasi
Berkomunikasi mengandung makna dua yaitu secara oral dan tertulis. Oral berarti
berkomunikasi lisan seperti rapat, diskusi, wawancara, berbicara antara bawahan,
kolega, sehingga memerlukan human skill yang merupakan perwujudan dari pada
serangkaian peranan sebagai informational role. Pada aspek lain, berkomunikasi
diperlukan untuk memberikan keyakinan dan kerja sama dengan orang lain.
Berkomunikasi tertulis seperti surat menyurat, membuat laporan, kertas kerja, instruksi,
berbagai gambar, uraian yang menunjukkan tata kerja yang sistematis,teratur, terurai
dan jelas.
c. Harga diri dan kejujuran
Harga diri dan kejujuran yang pada hakekatnya menyangkut segi-segi moral, baik dan
buruk sebagai segi sopan santun, meliputi pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
Selalu berdasarkan pada ketentuan etis yang berlaku.
Berpegang teguh pada kebenaran.
Kuat dalam pemberian.
Memiliki ketulusan dalam hati dalam melaksanakan tugas dan tidak menyalahgunakan
wewenang yang dibebankan kepadanya.
Efektif dan efisien dalam menggunakan waktu.
d. Pengalaman Memimpin
Pengalaman adalah pembelajaran yang sangat berharga. Pengalaman pemimpin masa
lalu bisa dipakai pada kepemimpinan baru, walaupun ada penambahan dan
pembelajaran baru. Selain itu pengalaman menciptakan kepercayaan diri dan memacu
motivasi yang lebih baik.
e. Kemampuan Pemimpin
Dalam mewujudkan peranan kepemimpinan tentunya diperlukan kemampuan dan
keterampilan seorang pemimpin dalam organisasi, sebab berbagai macam peranan
kepemimpinan tidak dengan sendirinya akan berfungsi, apabila tidak didukung oleh
adanya kemampuan dari pemimpin itu sendiri. Kualitas dan tingkat kecakapan seorang
pemimpin tidaklah sama, tergantung pada organisasi yang dipimpin dan jenjang yang
ditempati. Dalam artian top leader akan berbeda dengan middle leader apalagi dengan
firstfine supervisor.

Adapun ciri-ciri pemimpin yang berkepribadian


a. Openness (keterbukaan)
Sifat ini menonjolkan karakteristik seperti imajinasi dan wawasan. Orang yang memiliki
sifat ini juga cenderung memiliki minat yang luas. Mereka ingin tahu tentang dunia dan
orang lain. Selain itu, mereka juga ingin mempelajari hal-hal dan menikmati pengalaman
baru.
b. Conscientiousness (kesadaran)
Kepribadian ini memiliki tingkat perhatian yang tinggi, kontrol impuls yang baik, dan
perilaku yang bisa diarahkan pada tujuan. Orang yang demikian akan sangat teliti,
cenderung terorganisir, dan perhatian terhadap detail. Mereka dapat merencanakan ke
depan, memikirkan bagaimana perilakunya memengaruhi orang lain, dan
memperhatikan tenggat waktu.
c. Extraversion (ekstraversi)
Extraversion dicirikan sebagai rasa gembira, kemampuan bersosialisasi, pandai bicara,
ketegasan, dan ekspresi emosional yang tinggi.Orang yang extraversion ramah dan
cenderung mendapatkan energi dalam situasi sosial.Ketika berada di sekitar orang lain
dapat membantu mereka merasa berenergi dan bersemangat.
d. Agreeableness (kesesuaian)
Kepribadian ini mencakup kepercayaan, altruisme, kebaikan, kasih sayang, dan perilaku
sosial lainnya.Orang yang memiliki kepribadian ini cenderung lebih kooperatif, daripada
mereka yang tidak.
e. Neuroticism (neurotisme)
Neurotisme adalah sifat yang ditandai dengan kesedihan, kemurungan, dan
ketidakstabilan emosional.Individu yang memiliki sifat ini cenderung mudah mengalami
perubahan suasana hati, kecemasan, mudah marah, dan kesedihan.

5. Pemimpin Abadi

Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu meninggalkan lembaganya akan tetapi
lembaga tersebut tetap hidup dan bahkan berkembang lebih besar. Jika sudah mencapai
tingkatan ini, pemimpin akan mampu mendelegasikan bukan hanya lembaganya saja tetapi juga
mendelegasikan misi dan nilai yang dianutnya menjadi shared mission dan shared values.

Saat ini memang ada pemimpinyang sudah dicintai, dipercaya, dan juga pembimbing yang baik,
namun apabila terbukti atau dirasakan tidak sesuai lagi dengan hati nurani manusia. Ketika
suara hati ada hal-hal yang tidak beres dan tidak sesuai, maka manusia yang telah dikaruniai
hati sebagai 'radar' oleh Tuhan, akan dengan mudah mendeteksi hal tersebut.

Sifat ajaran Nabi Muhammad SAW dan prinsipnya adalah mengarahkan orang kepada
kebenaran, kebaikan, kemajuan, dan keberhasilan. Metode ilmiah demikian ini yang mampu
memberikan kemerdekaan berpikir dan tidak menentang kehendak hati nurani yang bebas,
serta tanpa adanya unsur pemaksaan yang menekan perasaan adalah metode terbaik yang
pernah ada di muka bumi khususnya di bidang kepemimpinan dan akhlak. Semua terasa begitu
sesuai dengan suara hati; begitu cocok dengan martabat kehormatan manusia; sangat
menjunjung tinggi hati dan pikiran manusia; sekaligus membersihkan belenggu yang senantiasa
membuat manusia menjadi buta.

"Kau (Muhammad) sungguh punya budi pekerti yang agung" (QS Al Qalam 4).

Semakin kita cermati kepribadiannya, ajaran serta nasihatnya, maka pemimpin yang tergolong
pada kriteria pemimpin abadi, akan terasakan bahwa kepribadian, ajaran serta nasihatnya
mengalir begitu alamiah. Pemimpin seperti ini sangat menjunjung tinggi harkat martabat
manusia, dan niscaya apabila kita menganut prinsip kebenaran, tentulah mampu merasakan
aroma kebenarannya. Hal ini hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang telah berpikiran dan
berhati jernih. Tingkat pemimpin abadi yang cara berpikir dan pengaruhnya akan terus berjalan
sampai akhir zaman dan inilah Nabi Muhammad SAW yang telah meletakkan dasar-dasar
pemimpin abadi yang mampu membangun peradaban baru, yaitu peradaban yang sesuai fitrah
manusia.
BAB 3

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Menurut Ary Ginanjar, pemimpin artinya mempunyai tanggung jawab untuk mengendalikan,
mengontrol, menjadi problem solver handal di masa krisis sekalipun. Pemimpin sejati adalah
seseorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain sehingga ia
dipercaya oleh pengikutnya, selalu membimbing dan mengajari pengikutnya, memiliki
kepribadian yang kuat dan konsisten

Tangga-tangga kepemimpinan menurut Ary Ginanjar Agustian mencakup pemimpin yang


dicintai (tingkat 1), pemimpin yang dipercaya (tingkat 2), pemimpin yang membimbing (tingkat
3), pemimpin yang berkepribadian (tingkat 4), dan pemimpin yang abadi (tingkat 5).
B. Saran

Saran dari penulis untuk pembaca makalah ini adalah untuk terus menggali lebih jauh tentang
kepemimpinan dan dapat mempraktekkannya di kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai