MAKALAH
Oleh :
Nur Azizah
(1178010173)
BANDUNG
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
2.1 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
3.1 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Pendekatan Sifat-Sifat Kepemimpinan ..................................................................... 3
2.2 Sifat-sifat Pemimpin Menurut Para Ahli .................................................................. 3
2.3 Sifat-sifat kepemimpinan .......................................................................................... 5
2.4 Sifat Pemimpin yang Mempengaruhi Organisasi ..................................................... 7
2.5 Sifat yang Harus Dihindari oleh Pemimpin .............................................................. 8
2.6 Mengatasi Sifat Pemimpin yang Buruk .................................................................. 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 11
3.2 Saran ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
memperbaiki kepribadiannya untuk menjadi pemimpin yang baik dengan
berbagai cara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Cerdas, adil, pengertian, memiliki pengetahuan umum, banyak
mengetahui tentang pekerjaan khusus, pandangan, memiliki kejujuran
yang tinggi, sebagai pemimpin dan sebagai delegator.
3) Menurut Daniel C. Feldman & Hugh J. Arnold
Pemimpin harus mempunyai sifat-sifat kepribadian diantaranya
penyesuaian diri, sikap giat dan tegas, berpengaruh, keseimbangan jiwa
dan control, keaslian dan daya cipta, kejujuran pribadi dan percaya diri.
4) Menurut Thomas W. Harell
Pemimpin harus mempunyai sifat-sifat kemauan keras, perilaku yang
ditentukan oleh sifat lahiriah, kebutuhan kekuasaan dan prestasi,
ketenangan diri, cerdik, dan daya cipta.
5) Menurut Ordway Tead
Pemimpin harus mempunyai sifat-sifat kuat jasmani dan rohani, yakni
akan tujuan dan jurusan, bersemangat besar, bersahabat dan kasih sayang,
kejujuran, kemahiran teknis, ketegasan, kecerdasan, kecakapan, dan
kepercayaan.
Dapat terjadi ada orang yang memiliki sifat-sifat itu justru tidak
menjadi pemimpin, sebaliknya ada orang yang memiliki sifat-sifat itu justru
menjadi pemimpin contohnya yaitu Napoleon dan Lincoln. Dapat pula terjadi
sebelum seseorang menjadi pemimpin tidak memiliki sifat-sifat yang
diperlukan sebagai pemimpin, tetapi setelah orang itu mendapatkan
kesempatan menjadi pemimpin barulah memiliki sifat-sifat yang diperlukan.
Jadi sifat-sifat dalam contoh ini bukan sebagai sebab seseorang menjadi
pemimpin melainkan sebagai akibat seseorang menjadi pemimpin.
4
Disamping itu, tidaklah mungkin semua sifat-sifat yang telah
disebutkan diatas tadi berlaku untuk pemimpin semua organisasi dalam segala
situasi, situasi sangat berpengaruh untuk menentukan sifat mana yang perlu
lebih menonjol dibandingkan sifat yang lainnya. Dalam hal ini, Ralp M.
Stogdil mengatakan “sebagian terbesar teoritisi baru mempertahankan bahwa
sifat-sifat dan situasi memerlukan saling pengaruh untuk menentukan tingkat
kecenderungan pemimpin akan menunjukkan keberhasilan dalam kelompok”.
5
6) Situation, meliputi mental dan status yang baik.
Pemimpin ideal adalah pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
1) Adil, yaitu meletakan segala sesuatu secara proporsional, tertib dan
disiplin. Pemimpin yang adil dapat bijaksana dalam mengambil
keputusan. Prasangka adalah musuh dari keadilan. Dapat memperlakukan
semua orang dengan adil adalah ciri pemimpin yang baik.. Ia
menunjukkan empatinya dengan bersikap peka terhadap perasaan, nilai,
minat, dan keberadaan orang lain.
2) Amanah, yaitu seorang pemimpin harus memiliki kualitas hidup yang
dapat dipercaya oleh bawahannya. Sehingga hak-hak bawahan dapat
diberikan atau disampaikan, dan organisasi yang dipimpin juga memiliki
pengakuan organisasi lain. Pemimpin yang amanah akan menyadari
bahwa ia mengemban amanah untuk melayani kepentingan rakyat, bukan
menjadi pelayan kepentingan pribadi, kepentingan kelompok, kepentingan
partai, kepentingan pemilik modal, atau bahkan kepentingan asing.
Ketidakjujuran, ingkar janji, dan kegagalan mengemban amanah adalah
ciri orang munafik.
3) Fathanah, artinya seorang pemimpin harus memiliki kapasitas IQ yang
tinggi (cerdas). Kecerdasan dan kemampuan menguasai persoalan
sekaligus mengatasi masalah mutlak harus dimiliki oleh seorang
pemimpin.
4) Tablig, artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat menyampaikan
kewajiban yang harus dilakukan anggota atau bawahannya, dan
menyampaikan hak – hak yang harus diterima anggota – anggotanya.
5) Shidiq, artinya pemimpin harus bisa jujur tidak boleh dusta atau bohong,
karena kebohongan dapat membawa kerusakan diri dan organisasinya.
6) Qana’ah, artinya pemimpin harus dapat merasa cukup atau menerima apa
adanya, tidak serakah dan pandai berterima kasih kepada Allah SWT.
Namun, harus ada atau tetap memiliki pandangan kedepan (visioner).
6
Pemimpin yang qana’ah adalah pemimpin yang tidak akan melakukan
korupsi dan merugikan uang negara.
7) Siasah, artinya adalah pemimpin yang pandai mengatur strategi untuk
memperoleh kemaslahatan bagi masyarakat atau bawahannya.
8) Sabar, artinya pemimpin dapat menyalurkan seluruh potensi yang dimiliki
pemimpin dengan kecerdasan emosional yang maksimal. Pemimpin
pandai mengendalikan hawa nafsu dan menyalurkan seluruh tenaga serta
pemikirannya dengan kecerdasan emosional yang optimal.
7
dikatakan pemimpin mempunyai perhatian, dan pemimpin itu berorientasi
terhadap karyawan bukan hanya berorientasi kepada produksi.
1) Arogansi
Keberhasilan awal yang dicapai seorang pemimpin bisa
melambungkan ego si pemimpin sedemikian tinggi sehingga ia jadi lupa
daratan. Ego yang mengembang ini akhirnya menjadi benih kesombongan.
Hal ini terjadi ketika si pemimpin kemudian merasa diri lebih tinggi. lebih
hebat dan lebih berkuasa dari orang lain. Ia mulai dihinggapi apa yang
disebut sebagai “invisible and infallible syndrome” (sindrom merasa diri
tak terkalahkan dan tak pernah salah).
2) Mendengarkan Nasehat Buruk
Seorang pemimpin tentu harus mendengarkan nasehat dari orang lain.
Namun, nasehat yang buruk akan menjerumuskan sang pemimpin dalam
kesulitan yang besar. Tantangan pemimpin dalam hal ini adalah : mampu
memilah mana nasehat yang bijak dan mana nasehat yang buruk. Sebab
salah mengikuti nasehat akan berpengaruh bagi kepemimpinannya.
3) Kurangnya Integritas
Yang dimaksud integritas adalah satunya kata dan perbuatan.
Integritas adalah magnet paling kuat yang menyebabkan orang-orang mau
berada dalam kepemimpinan seorang pemimpin. Seorang pemimpin boleh
kurang dalam beberapa kompetensi seperti : kurang bisa pidato, kurang
bisa bergaul, kurang bisa memotivasi, dan sebagainya. Semua kekurangan
itu memang memiliki dampak dalam keefektifan seseorang dalam
memimpin, namun dampaknya tidak akan seburuk kalau si pemimpin
kurang memiliki integritas.
4) Berusaha Melakukan Semua Hal
8
Ketika seorang pemimpin berusaha melakukan semua hal seorang diri,
sudah pasti dia kan gagal menjadi pemimpin. Seorang pemimpin harus
berani mendelegasikan hal-hal kecil dan sepele kepada orang lain. Bahkan
kalau pengikutnya sudah cukup mampu, hal-hal yang cukup besar pun
harus berani dedelegasikan.
Seorang pemimpin seharusnya hanya focus pada hal-hal yang paling
penting saja. Seperti mengarahkan visi atau memastikan bahwa semua
bergerak bersama menuju visi yang telah disepakati bersama.
5) Menghindar
Ketika seorang pemimpin menolak melakukan sesuatu yang sudah
menjadi tanggung jawabnya, maka cepat atau lambat ia akan kehilangan
respek dari mereka yang dipimpinnya. Oleh sebab itu seorang pemimpin
harus memastikan bahwa ia bersedia melakukan apa yang seharusnya
dilakukan.
6) Tidak Mampu Membangun Nilai yang Kuat
Dalam buku “Tribal Leadership” dikatakan bahwa nilai adalah sesuatu
dimana sebuah organisasi berdiri diatasnya. Atau dengan kata lain nilai
adalah apa yang dihargai dan dijunjung tinggi dalam organisasi.
7) Percaya Buta
Seorang pemimpin yang baik tidak boleh percaya pada orang lain yang
belum diketahui benar integritas dan kompetensinya. Supervisi tetap
diperlukan. Sebenernya dengan disupervisi seseorang juga merasa
dihargai. Ia merasa bahwa atasannya member perhatian atas apa yang
dilakukannya. Yang lebih baik lagi kalau supervise dilakukan sekaligus
dengan proses mentoring. Dengan demikian bawahan si pemimpin bukan
hanya merasa diperhatikan, tetapi juga didorong untuk bertumbuh.
9
2.6 Mengatasi Sifat Pemimpin yang Buruk
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12