Anda di halaman 1dari 12

Kepemimpinan Kewirausahaan

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan)

OLEH :
Soraya Fitria Nasir
Devry Panca Sakti Gela
Tian Tomayahu
Dhea Tita A. Paputungan
Mirawati Talib

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas ridho dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yaitu tentang
‘’Kepemimpinan Kewirausahaan’’. Makalah ini diharapkan dapat memberi
informasi lebih tentang bagaimana menjadi pemimpin dalam berwirausaha.
Melalui makalah ini kami berharap pembaca dapat memperluas pemahamannya.

Sebelumnya saya pelaku penulis dari makalah ini mohon maaf apabila
karya tulis ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran pembaca guna untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.

Gorontalo, Oktober 2018

KELOMPOK V

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi kepemimpinan............................................................ 2


2.2 Sikap berjiwa kepemimpinan.................................................. 2
2.3 Sikap dan perilaku wirausahawan........................................... 6
2.4 Ciri-ciri wirausahawan yang berhasil...................................... 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Jiwa kepemimpinan merupakan satu hal yang harus dimiliki oleh setiap
orang ketika menjalankan suatu kewirausahaan. Seseorang yang memiliki jiwa
kepemimpinan akan dengan mudah menjalankan suatu wirausaha agar dapat
berjalan semaksimal mungkin sesuai yang ia kehendaki.
Seorang yang berjiwa kepemimpinan akan dapat memimpin suatu
perusahaan besar dengan banyak karyawan. Hal ini karena setiap yang
dilakukan oleh orang tersebut dipikirkan dan dipertimbangkan dengan baik.
Oleh karena itu, seseorang yang berjiwa kepemimpinan harus lebih berpikir
konseptis dan kritis untuk menghadapi suatu permasalahan yang tak terduga.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apa definisi kepemimpinan ?
1.2.2 Bagaimana sikap berjiwa kepemimpinan ?
1.2.3 Bagaimana sikap dan perilaku wirausahawan ?
1.2.4 Bagaimana ciri-ciri wirausahawan yang berhasil ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi kepemimpinan
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana sikap berjiwa kepemimpinan
1.3.3 Untuk mengetahui sikap dan perilaku wirausahawan
1.3.4 Untuk mengetahui ciri-ciri wirausahawan yang berhasil

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kepemimpinan
Menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu bekerjasama mencapai
tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan menurut George R. Terry,
Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar
orang-orang itu mencapai tujuan kelompok. Jadi kepemimpinan adalah
proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan
tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak
dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Seorang pemimpin
dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan,
efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari
perusahaan.
Pemimpin yang dimaksud adalah seorang manajer yang benar-benar
memiliki jiwa wirausaha. Kendati sebuah usaha sudah mencapai titik
optimum sekalipun, namun bisa menurun jika tidak dipimpin oleh seorang
pemimpin yang berjiwa wirausaha. Sebuah usaha harus dikelola dengan jiwa
wirausaha. Jika tidak dikelola dengan jiwa wirausaha maka pasti tidak
mengalami peningkatan, bahkan mengalami kebangkrutan. Pemimpin yang
berjiwa wirausaha membuat usahanya lebih kreatif dan inovatif dalam
menghadapi persaingan usaha di era global dewasa ini.
2.2 Sikap berjiwa kepemimpinan
Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain
dilakukan dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu
perilakunya yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai kepemimpinannya.
Usaha-usaha yang sistematis tersebut membuahkan teori yang disebut
sebagai “The tritist Theory of leadership” (Teori sifat atau kesifatan dari
kepemimpinan). George R. Terry dalam bukunya principal of mangement
1964 menuliskan sepuluh sifat yang unggul yaitu :

2
1. Kekuatan
Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan senantiasa harus
dibarengi dengan kekuatan fisik maupun batin. Seorang pemimpin yang
memiliki perusahaan dengan banyak karyawan harus kuat dalam
menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi kedepan.
Kemungkinan seperti kerugian penjualan maupun ejekan dari masyarakat.
Selain itu untuk seseorang yang berwirausaha dengan cara membawa
produk keluar masuk toko untuk mempromosikan barang yang ia jual
tentu harus berupaya kuat untuk membawa semua barang yang akan ia
promosikan.
2. Stabilitas emosi
Seorang pemimpin yang berjiwa kepemimpinan harus bisa
menjaga emosi agar tetap stabil. Meluapkan amarah justru tidak akan
menyelesaikan masalah yang terjadi. Oleh karena itu, emosi harus selalu
dikontrol agar tetap stabil.
3. Pengetahuan tentang relasi insani
Seorang pemimpin diharapkan dapat menjalin hubungan baik
antara dirinya dengan orang lain. Hal ini untuk menumbuhkan rasa
hormat dan saling menghargai. Bagi pemimpin yang telah mendirikan
perusahaan dengan banyak karyawan, hal ini sangat diharapkan mampu
untuk dibangun antara pemimpin dan karyawan guna efektifitas
kerjasama di dalam perusahaan.
4. Kejujuran
Seorang pemimpin yang berjiwa kepemimpinan harus memiliki
sifat jujur agar kepercayaan orang lain yang menjalin relasi akan
bertambah dan hal ini merupakan salah satu hal penting yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin.
5. Objektif
Pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang mampu
memisahkan antara fakta dan pendapat sendiri dalam artian tidak

3
mencampuradukkan pandangan berupa hal-hal pribadi dengan sesuatu
yang bersifat faktual.
6. Dorongan pribadi
Menjadi pemimpin bukanlah hal yang didasarkan karena paksaan.
Namun menjadi seorang pemimpin harus berdasarkan dorongan dari hati
agar pekerjaan yang dilakukan akan lebih baik dan maksimal karena yang
dikerjakan berdasarkan panggilan hati.
7. Ketrampilan berkomunikasi
Keterampilan berkomunikasi atau Communication Skills adalah
kemampuan seorang pemimpin untuk dapat berbicara atau berinteraksi
dengan orang lain/masyarakat luas guna menjalankan usaha atau
kerjasama. Seorang pemimpin yang mampu berinteraksi dengan orang
lain dengan cara yang baik akan diterima oleh masyarakat luas dan
dipandang sebagai orang yang dapat diandalkan.
8. Kemampuan mengajar
Bukan hanya menjadi seorang guru saja yang harus memiliki
kemampuan untuk mengajar. Namun seorang pemimpin harus memiliki
skill untuk mengajar yang tentunya berlandaskan pengetahuan guna
memberikan pemahaman kepada masyarakat dan karyawan yang berada
di dalam satu perusahaan.
9. Keterampilan sosial
Seorang pemimpin yang memiliki keterampilan sosial dapat
dengan mudah untuk memecahkan masalah sehingga memperoleh
adaptasi yang harmonis di masyarakat luas.
10. Kecakapan manajerial.
Menjadi seorang pemimpin harus mampu mengatur segala
sesuatunya dengan benar dan terarah. Seorang pemimpin yang memiliki
kecakapan dalam manajerial akan lebih tertata dalam menjalankan
tugasnya sebagai pelaku usaha. Selain itu, faktor ini dapat membawa
seorang pemimpin dipercaya dan dianggap layak menjadi seorang
pemimpin.

4
Schumpeter (1969) menjelaskan beberapa ciri-ciri pemimpin yang berjiwa
wirausaha, yaitu:
1. Berambisi tinggi di dalam mengembangkan usaha.
2. Energik.
3. Percaya diri.
4. Kreaktif dan inovatif.
5. Senang dan pandai bergaul.
6. Berpandangan ke depan.
7. Bersifat fleksibel.
8. Berani mengambil risiko.
9. Senang mandiri dan bebas.
10. Banyak inisiatif dan bertanggung jawab.
11. Optimis.
12. Memandang kegagalan sebagai pengalaman yang berharga (positif).
Pemimpin yang tidak memiliki jiwa wirausaha, cenderung berpikir sangat
rasional, suka kemapanan, dan tidak menginginkan suatu perubahan. Pemimpin
ini kerap mengalami kesulitan mengikuti gaya berpikir wirausaha serta langkah-
langkah dalam Pemimpin yang tidak memiliki jiwa wirausaha cenderung berpikir
rasional dan sulit menerima perubahan di sekitarnya mengembangankan
usahanya. Hanya pemimpin yang memiliki jiwa wirausaha yang bisa menjadi
wirausaha sejati. Pemimpin yang berjiwa wirausaha sangat baik untuk mengelola
atau mendorong suatu kegiatan yang menguntungkan komunitasnya maupun diri
sendiri.
Atas dasar otoritas yang dimiliki seorang pemimpin, maka pemimpin itu
dapat menggunakan kekuasaan, pengaruh dan pengaruh taktik-taktik. Pengaruh
dipahami sebagai perubahan target seseorang pada sikap, nilai-nilai, kepercayaan
atau perilaku yang merupakan hasil dari pengaruh taktiktaktik. Sedangkan
pengaruh taktik-taktik mengacu pada perilaku nyata seseorang yang dirancang
untuk merubah orang lain dalam sikap, nilai-nilai, kepercayaan atau perilaku.
Walaupun konsep ini teruji secara khusus dari sudut pandang pemimpin, namun

5
para pemimpin harus mengingat bahwa bawahan dapat juga memegang kekuasaan
dan pengaruh di atas para pemimpin, di antara mereka sendiri. Walaupun
kekuasaan merupakan kemampuan untuk menghasilkan perubahan, namun
pengaruh merupakan ukuran perubahan yang nyata target seseorang dalam sikap,
nilai-nilai, kepercayaan atau perilaku.
2.3 Sikap dan perilaku wirausahawan
Seorang wirausahawan harus mempunyai beberapa sikap, yaitu:
a. Mampu berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif
b. Mampu bekerja tekun, teliti dan dan produktif
c. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
d. Mampu berkarya dengan semnagat dan kemandirian
e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis
dan berani mengambil resiko.
Sedangkan perilaku yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:
a. Memiliki rasa percaya diri (teguh pendirian, tidak tergantung pada orang lain,
berkepribadian yang baik, optimis terhadap pekerjaannya)
b. Berorientasi pada tugas dan hasil (haus akan prestasi, berorintasi pada laba,
tekun dan tabah, mempunyai motivasi tinggi dan kerja keras)
c. Pengambil resiko (energik dan berinisiatif, mempu mengambil resiko, suka pada
tantangan, bertingkah laku sebagi pemimpin, dapat menanggapi saran dan kritik)
d. Keorisinilan (Inovatif, kreatif dan fleksibel, serba bisa dan mengetahui banyak
hal)
e. Berorientasi pada masa depan (optimis pada masa depan)
Di samping harus memiliki sikap dan perlaku tersebut diatas seorang wirausaha
harus juga memiliki ketrampilan untuk menunjang keberhasilannya, yaitu
keterampilan dasar dan keterampilan khusus.
2.4 Ciri-ciri wirausahawan yang berhasil
a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana
langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus
dilakukan oleh pengusaha tersebut.

6
b. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha
tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan
mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
c. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi
yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang
diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu
segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik
dibanding sebelumnya.
d. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang
pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
e. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada
peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk
mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya.
Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya.
Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
f. Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik
sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak
hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
g. Komitmen pada berbagai pihak.
h. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik
yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan,
pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
merupakan tindakan memengaruhi oranglain untuk menjalankan tujuan yang
sama. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan untuk mengatur
masyarakat luas guna mendapatkan relasi yang banyak. Seseorang yang memiliki
jiwa kepemimpinan harus memiliki kekuatan, kejujuran, menjaga stabilitas emosi,
kecakapan berinterasi dan bersosialisasi dan membangun hubungan baik dengan
masyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA
Latief, Jamil. 2017. E-Book Kewirausahaan (Kiat sukses menjadi Wirausaha.
Online. (Diakses pada 14 Oktober 2018).

Sagala, Syaiful. Menumbuhkembangkan kepemimpinan wirausaha dalam sistem


managemen pendidikan. Universitas Negeri Medan.

Junaedi dan Waruwu. 2016. Peranan pemimpin dalam berwirausaha. E-book


Online. (Diakses pada 14 Oktober 2018).

Anda mungkin juga menyukai