Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami ucapkan atas berkah dan rahmat dari Allah
SWT yang telah memberikan berkat kesehatan dan nikmat berfikir bagi penulis untuk dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pemimpin dan Kepemimpinan Dalam
Kewirausahaan”. Kemudian sholawat beserta salam kita hadiahkan kapada baginda Rasulullah
SAW. Serta tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing kami Bapak
Hendra Riofita, M. M.

Makalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman
bagi pembacanya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan
sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan untuk memperbaiki dan menambah penulisan dan kelengkapan isi makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya, teman-teman
sependidikan dan bagi siapapun yang membacanya.

Pekanbaru, 1 Mei 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................3
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
KAJIAN TEORI..........................................................................................................................................5
A. Konsep Pemimpin dan Kepemimpinan............................................................................................5
B. Karakteristik Pemimpin...................................................................................................................6
C. Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan...........................................................................................7
D. Kriteria Keberhasilan Pemimpin dalam Kewirausahaan................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................13
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................13
A. Contoh-Contoh Pemimpin Dan Kepemimpinan Yang Sukses Dalam Kewirausahaan Di Indonesia
Minimal Tiga.........................................................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada era globalisasi yang serba dinamis dan kompleks seperti saat ini, keberadaan
pemimpin dalam kewirausahaan sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan dan
keberlangsungan usaha. Seorang pemimpin yang baik mampu menginspirasi,
memotivasi, dan membimbing timnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain itu, pemimpin juga berperan dalam menentukan arah dan strategi bisnis yang tepat,
serta memastikan efektivitas dan efisiensi dalam operasional perusahaan. Dalam
kewirausahaan, faktor-faktor seperti inovasi, kreativitas, risiko, dan ketidakpastian
sangatlah krusial. Seorang pemimpin yang handal harus mampu mengatasi dan
mengelola semua faktor tersebut dengan baik. Pemimpin juga harus memiliki
kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan lingkungan
bisnis yang terus berubah. Namun, menjadi pemimpin dalam kewirausahaan juga
memiliki tantangan tersendiri. Bisnis yang baru didirikan umumnya memiliki
keterbatasan sumber daya dan infrastruktur, serta menghadapi persaingan yang ketat.
Pemimpin harus mampu mengatasi tantangan tersebut dengan menciptakan strategi yang
efektif dan efisien dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditarik rumusan masalah mengenai
“Pemimpin dan Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan”
1. Sebutkan Contoh-contoh pemimpim dan kepemimpinan yang sukses dalam
kewirausahaan di indonesia minimal 3?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui dan menelaah mengenai
Pemimpin dan Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan
1. Untuk Mengetahui Contoh-contoh pemimpim dan kepemimpinan yang sukses
dalam kewirausahaan di Indonesia

3
D. Manfaat Penulisan
1. Tujuan Praktis Mahasiswa lebih tahu secara mendalam mengenai bagaimana kegiatan
kewirausahaan di suatu perusahaan ataupun dalam suatu ruang lingkup Lembaga
pendidikan dengan berbekal ilmu pengetahuan yang telah di dapatkan selama di
kelas.
2. Tujuan Teoritis Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dipelajari selama dikelas
dengan melihat praktek secara langsung sebagaimana proses manajemen usaha.

4
BAB II

KAJIAN TEORI
A. Konsep Pemimpin dan Kepemimpinan

Menurut Kadarusman (2012) kepemimpinan (Leadership) dibagi tiga, yaitu: (1)


Self Leadership; (2) Team Leadership; dan (3) Organizational Leadership. Self
Leadership yang dimaksud adalah memimpin diri sendiri agar jangan sampai gagal
menjalani hidup. Team ISSN 1412 – 8683 30 Media Komunikasi FIS Vol 12, No 2
Agustus 2013 Leadership diartikan sebagai memimpin orang lain. Pemimpinnya dikenal
dengan istilah team leader (pemimpin kelompok) yang memahami apa yang menjadi
tanggung jawab kepemimpinannya, menyelami kondisi bawahannya, kesediaannya untuk
meleburkan diri dengan tuntutan dan konsekuensi dari tanggung jawab yang dipikulnya,
serta memiliki komitmen untuk membawa setiap bawahannya mengeksplorasi kapasitas
dirinya hingga menghasilkan prestasi tertinggi. Sedangkan organizational leadership
dilihat dalam konteks suatu organisasi yang dipimpin oleh organizational leader
(pemimpin organisasi) yang mampu memahami nafas bisnis perusahaan yang
dipimpinnya, membangun visi dan misi pengembangan bisnisnya, kesediaan untuk
melebur dengan tuntutan dan konsekuensi tanggung jawab sosial, serta komitmen yang
tinggi untuk menjadikan perusahaan yang dipimpinnya sebagai pembawa berkah bagi
komunitas baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Menurut Crainer ada
lebih dari 400 definisi tentang leadership. Dari sekian banyaknya definisi tentang
kepemimpinan, ada yangmenyebutkan kepemimpinan merupakan suatu kegiatan untuk
memengaruhi orang lain. Kepemimpinan merupakan suaru proses untuk memengaruhi
aktivitas kelompok. Kepemimpinan merupakan kemampuan memeroleh kesepakatan
pada tujuan bersama. Kepemimpinan adalaah suatu upaya untuk mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling
memengaruhi antara pemimpin dan pengikutnya. Walaupun cukup sulit menggeneralisir,
pada prinsipnya kepemimpinan (leadership) berkenaan dengan seseorang memengaruhi
perilaku orang lain untuk suatu tujuan. Tapi bukan berarti bahwa setiap orang yang
memengaruhi orang lain untuk suatu tujuan disebut pemimpin.(Yudiaatmaja, 2013)

5
B. Karakteristik Pemimpin

Secara garis besar, setiap orang yang diangkat menjadi seorang pimpinan
didasarkan atas beberapa kelebihan yang dimilikinya dari pada orang-orang yang
dipimpin. Karena itu untuk menjadi pemimpin diperlukan adanya syarat -syarat tertentu,
yakni karakteristik atau sifat-sifat yang baik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Menurut Mujami Qomar, karakteristik dari seorang pemimpin dalamkepemimpinan
pendidikan antara lain:

a. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengendalikan lembaga atau
organisasinya.
b. Memfungsikan keistimewaannya yang lebih di banding orang lain.
c. Memahami kebiasaan dan bahasa orang yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Mempunyai karisma atau wibawa dihadapan manusia atau orang lain.
e. Bermuamalah dengan lembut dan kasih sayang terhadap bawahannya, agar orang lain
simpatik kepadanya.
f. Bermusyawarah dengan para pengikut serta mintalah pendapat dan pengalaman mereka.
g. Mempunyai power dan pengaruh yang dapat memerintah serta mencegah karena seorang
pemimpin harusmelakukan control pengawasan atas pekerjaan anggota, meluruskan
kekeliruan, sertamengajak mereka untuk berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Bersedia mendengar nasehat dan tidak sombong, karena nasehat dari orang yang
ikhlas jarang sekali kita peroleh. Menurut Supardi, ada lima karakteristik atau ciri-ciri
kepala sekolah yang mengagumkan (admirable), yaitu:
1) Memiliki pemahaman yang luas terhadap sekolah yang dipimpin, terutama mengenai
keteraturan sekolah, kesesuaian situasional, dan perubahan-perubahan yang terjadi.
2) Sulit mengatakan tidak untuk membantu para siswa dan guru agartumbuh dan
berkembang
3) Memiliki kemampuan mendengarkan.
4) Senang bekerja sama dengan orang lain sehingga orang lain tersebut dapat berhasil.
5) Toleran terhadap situasi ambiguitas, dan memahami bahwa budaya sekolah terus
berkembang sepanjang waktu.

6
Sharplin menyebutkan bahwa kepemimpinan yang baik dicirikan oleh sifat
manusiawi, memandang jauh kedepan (visioner ) inspiratif atau kaya akan gagasan, dan
percaya diri. Ciri atau kriteria seorang pemimpin yang efektif dan efisien menurut Abu
Bajar adalah sebagai berikut.
a) Sifatnya peka terhadap permasalahan lingkungan yang dipimpinnya.
b) Mempunyai kepribadian yang terkontrol tidak emosional, intiligensi tinggi.
c) Sifat pemberani, tidak egoistis atau individualistis, bertanggung jawab, komunikatif.
d) Tidak curiga dan berprasangka buruk pada bawahan, tidak bersifat pasif.
e) Memiliki kecerdasan dan ketangkasan pada aspek teknis dari tugasnya.
f) Memiliki sikap terbuka, idenya luas, rendah hati, tidak sombong, mau mendengar aspirasi
bawahannya.
g) Bersikap adil, bijaksana agar setiap individu rela berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
Berfungsi sebagai penyalur komunikasi. Dari kutipan di atas, dapat dijelaskan
bahwa seorang pemimpin pendidikan harus mempunyai beberapa karakteristik yang
menyatu dalam dirinya baik secara pribadi, sosial, maupun susila. Dengan demikian
karakteristik tersebut dapat memberikan dampak terhadap sikap dan setiap kebijakan
yang akan diambilnya, yang bermakna positif.(Muhammad, 2021)

C. Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan


1. Kepemimpinan dalam Usaha
Kepemimpinan dalam Usaha Dalam membangun suatu usaha atau business
prinsip-prinsip kepemimpinan sangat penting diterapkan dalam pengelolaan Usaha
atau Business. Karena menjalankan usaha dan business tidak terlepas dari
membangun suatu system organisasi. Suatu organisasi yang mapan tentu memiliki
Visi dan misi, serta tujuan yang akan dicapai. Hal ini berimplikasi pada penciptaan
perencanaan usaha, pelaksanaan rencana dan evaluasi pencaian rencana. Dengan kata
lain visi dnan misi dalam mengelola usaha merupakan arah atau kompas yang
dipedomani oleh komunitas perusahaan. Dengan demikian pelaku Usaha perlu
memiliki dan membumikan dikalangan komunitas perusahan prinsip tanggungjawab
dan komitmen dalam menyukseskan Usaha atau Business, sekaligus dapat menjadi
tolok ukur kinerja dalam mengembangkan usaha. Dampak kesejahteraan pada

7
komunitas dalam organisasi usaha, dan business berlandaskan pada prinsip
akuntabilitas, transparansi, kredibilitas, adil. Kepemimpinan atau leadership sangat
penting dalam menata organisasi usaha atau business sebagai suatu bangunan system
yang saling berpengaruh dan berinteraksi antara komponen-komponen atau organisasi
menopang organisasi usaha mencapai tujuannya yaitu sukses. Soegoto, E. S., (2016),
Rangkuti (2017) telah menegaskan untuk menilai effektivitas pencapaian visi dan
misi dapat diaplikasikan analisis SWOT-Balane Score Card (BSC) sebagai suatu
strategi merefleksikan aspek-aspek terpenting dalam menjalankan usaha atau
business. Perusahaan-perusahaan yang inovatif, tidak memandang BSC hanya sebagai
system pengukuran operasional atau taktis saja, tetapi jugadimanfatkan sebagai suatu
system management strategis pengembangan manajemen suatu perusahaan sepanjang
masa.
Menurut Soegoto, E. S. (2016) menyatakan bahwa BSC adalah suatu
pendekatan yang dipakai untuk melakukan pengukuran tidak hanya pada unsur-unsur
atau aspek aspek keuangan saja, tetapi juga aspek-aspek non-keuangan. Target
keuangan berhubungan dengan nilai rupiah, seperti peningkatan pendapatan
penjualan, labah bersih, efisiensi biaya, yang semuanya bertujuan untuk
meningkatkan stakeholder value. Target non- keuangan berhubungan kepuasan
pelanggang, kecepatan proses produksi, kecepatan proses pengiriman, waktu antrian,
tingkat produktivitas, loyalitas pelanggang (Rangkuti, 2017:130). Pengukuran dengan
BSC dimanfaatkan secara komprehensif untuk memajukan usaha dan business,
sehingga bisa bertahan dan mapan. Dengan demikian dari pemaparan di atas dapat
digaris bawahi bahwa membangun suatu usaha atau business perlu menerapkan
prinsip kewirausahaan berkenaan dengan kepemimpinan. Butir-butir tersebut terdiri :
(1) suatu usaha dan business yang sehat memiliki Perencanaan, Metode atau Strategi
menjalankan Rencana Usaha, Evaluasi pencapaian rencana ; (2) Komunitas pelaksana
dalam organisasi usaha atau business memiliki tanggung jawab dan komitmen
terhadap menyukseskan usaha atau busines ; (3) Berpihak pada pengembangan
kemajuan lembaga usaha dan business dan kesejahteraan komunitas organisasi usaha
dan business; (4) Dalam pengelolaan manajemen usaha diterapkan prinsip

8
kewirausahaan yang amanah yaitu akuntabel, transparan, jujur, adil, dan dapat
dipercaya.
2. Berani Melakukan Sesuatu Keputusan
Dalam menjalankan suatu usaha perlu dilandasi suatu analaisis yang akurat
dan pengambilan keputusan yang tepat ditinjau dari pertimbangan berbagai dimensi.
Dengan demikian keputusan yang diambil berdasarkan keputusan bersama, tentu
selalu didasarkan pada visi dan misi usaha yang dibangun. Artinya, komitmen
menjankan amana institusi, tidak didasarkan atas keputusan individu, tetapi keputusan
institusi. Seorang pemimpin suatu usaha tentunya harus berani mengoperasionalkan
suatu keputusan yang matang, dan tetap menjaga ancaman yang mengintai suatu
pelaksanaan strategi usaha. Bila dalam kondisi terpaksa perlu memilih di antara
sejumlah solusi alternatif yang dipilih dan ditempu untuk menyelamatkan usaha atau
business.
3. Trampil Menganalisis Pasar
Pasar merupakan koponen atau bagian penting dalam mengembangkan usaha
dan business, karena tampa pasar hampir dapat dipastikan usaha atau business akan
mundur. Untuk itu, pewirausaha harus trampil memgelola pasar usaha atau business.
Bagaimana menciptakan kondisi pasar kondusif, efektif mendatangkan keuntungan
bagi usaha.Dalam ketrampilan tersebut dibutukan ketrampilan menciptakan segmen-
segmen pasar yang baru, mendukung kemajuan usaha agar bertahan dan tumbuh
berkembang.

4. Melakukan Inovasi Pembenahan Internal Quality Usaha dan Business

Bicara tentang pembenahan Internal Quality adalah unsur sangat utama dalam
membangun usaha dan business yang kokoh. Inovasi berkaitan dengan
pembenahaninternal adalah menciptakan suatu system yang effektif dan efisien.
Sehingga, seluruh bagaian-bagian yang ada dalam suatu organisasi usaha saling
berinteraksi dan memiliki harmonisasi hubungan yang kuat, untuk melahirkan suatu
system tatakelola manajemen yang kuat. Dengan demikian, penataan organisasi perlu
memiliki tatanaan fungsi dan peran yang jelas, ditopang oleh bagaian-bagaian yang
kaya fungsi. Roda organisasi dalam usaha atau business seyogyanya berjalan secara

9
seirama, seimbang dan proporsional. Berkaitan dengan uraian di atas, maka suatu
usaha harus ditopang oleh suatu struktur organisasi, yang dibangun dari bagian-
bagian yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha atau business. Dalam bagian-
bagian tersebut, perlu diidentifikasi tugas-tugas dan fungsi-fungsi apa yang akan
dihandle atau ditangani. Konteks ini dikenal dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)
bagian. Tupoksi bagian-bagian yang ada dalam organisasi usaha dan business ini
merupakan gambaran aktivitas perusahaan, yang tentunya terdiri aspek keuangan dan
aspek non-keuangan, tetapi saling berinteraksi mendukung pencapaian visi, misi,
target dan tujuan suatu perusahaan. Untuk memperkuat Internal Quality Management
(IQM), maka perlu dilakukanpengukuran-pengukuran capaian target pada masing-
masing bagian dalam organisasi, serta mengiventaris masalah-masalah dan kendala-
kendala yang dihadapi sekaligus mencaarikan solusi alternative, yang efektif dalam
menyelesaikan permsalahan yang dihadapi. Pengecekan secara sistematis dan
berkelanjutan urgen dilakukan untuk mengantisipasi kondisi pasar, sekaligus sebagai
wadah membenahi mutu internapelaksanaan tupoksi. Dengan demikian berkaitan
dengan pembenahan mutu internal usaha dan business, maka pengecekan difokuskan
pada dua hal, yaitu (a) kualitas kinerja berbasis system, (2) kualitas pelayanan.
Kualitas Kinerja berbasis system adalah optimalisasi capaian target suatu bagian dan
afektivitas capaian target bernilai ekonomis, dan memiliki nilai supporting terhadap
bagian lain, sebagai indicator networking yang kuat, sehingga ketercapian taget
organisasi dapat terjamin dengan maksimal. Kualitas pelayanan adalah handalan
utama suatu usaha, karena dengan pelayanan prima terhadap pelanggang dapat
mendatangkan nilai ekonomis yang besar, dan menguntungkan perusahaan, karena
memperoleh kepercayaan dengan maksimal dari pelanggang.

5. Memegang prinsip Fleksibel, Efektif, Efisien


Prinsip kewirausahaan yang sangat popular adalah fleksibel, Efektif, dan
Efisien. Mengelola usaha atau business diliputi konteks tak menentu, maka penerapan
prinsip- prinsip di atas, sangat dibutuhkan. Dalam menjalankan suatu usaha kadang
kala kita dihadapkan suatu kondisi dilematis, yang sangat membutuhkan suatu
keputusan yang cermat, terarah namun ada perubahan situasi dan kondisi, maka
pelaku usaha atau business perlu segera melakukan penyesuaian sesuai kondisi pasar.

10
Hal itu disebut fleksibel. Walaupun demikian seorang pengusaha yang entrepreneur
tetap mempertimbangkan prinsip efektif dan efisien dalam rangka menjaga agar
perusahaan tetap memperoleh benefit atau keuntungan. Seorang Pewirausaha selalu
mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Menghadapi kondisi
ketidak pastian pasar, maka peranan wirausahawan harus mampu melaksanakan
fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan. Kesemua
aktivitas tersebut dapat mendorong kemajuan suatu usaha atau business untuk tumbuh
lebih mapan. Nugroho (2015) dalam bukunya berjudul ‘Membangun entrepenuer
Indonesia’ mengemukaakan rumus kewirausahaan menjadi Entreprenuership +
Kreative + Innovatif. Artinya seorang entrepreneur tidak cukup bila hanya
bermodalkan uang, menjadi penguasaha tidak cukup hanya memiliki uang dan izin
usaha. Tetapi disini dituntut mampu mengembangkan dan membesar usaha; itu yang
sebenarnya terpenting. Berbicara tentang entreprenuer sama dengan membahas
mengenai sumberdaya manusia, khusunya orang yang ada pada posisi leader. Dialah
yang memegangposisi paling kunci keberhasilan dalam mengembangkan usaha;
karena yang bersangkutan sebagai komandan perusahaan dalam memimpin
karyawannya; sekaligus sebagai pengambil keputusan dan kebijakan atas berbagai
hasil pemikiran dan telaah setiap hasil rapat perusahaan; dan paling penting dia yang
mentukan kreativitas, inovasi dalam memjukan business dan usaha yang
dijalankannya. Pemimpin perusahaan yang berlandaskan entrepreneur selulu melihat
peluang yang menguntungkan; sehingga prinsip fleksibilitas, efektifitas, dan efisiensi
menjadi suatu prinsip dalam membawa suatu perusahaan menuju keberhasilan dan
keberuntungan.(Achmad, 2017)

D. Kriteria Keberhasilan Pemimpin dalam Kewirausahaan


Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan
efektifitas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik
dan semua tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang
berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak
efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal. Ada

11
beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan kepemimpinan
dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:
1. Meningkatnya hasil-hasil produksi dan pemberian pelayanan oleh
organisasi (aspek ekonomis dan teknis)
2. Semakin rapinya sistem administrasi dan makin efektifnya manajemen
yang meliputi: a. Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu yang
makin ekonomis dan efesien. b. The right man in the right place, dengan
pendelegasian wewenang yang luas. c. Struktur organisasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semua bagian. d. Target dan
sasaran yang ingin dicapai selalu terpenuhi sesuai dengan ketentuan jadwal
waktu. e. Organisasi dengan cepat dan tepat dapat menyesuaikan diri pada
tuntutan perkembangan dan perubahan dari luar organisasi (masyarakat,
situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis)
3. Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek social
yang human sifatnya, antara lain berupa: a. Terdapat iklim psikis yang
mantap, sehingga orang merasa aman dan senang bekerja. b. Ada disiplin
kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam
organisasi. c. Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif
dan etik kerja yang tinggi. d. Komunikasi forma dan informal yang lancar
dan akrab. e. Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
f. Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi. g. Ada jaminan-
jaminan sosial yang memuaskan.

12
BAB III

PEMBAHASAN

A. Contoh-Contoh Pemimpin Dan Kepemimpinan Yang Sukses Dalam


Kewirausahaan Di Indonesia Minimal Tiga
1. Andre Soelistyo
Nama Brand: GoTo
Bidang Bisnis: Layanan On-Demand, Ecommerce, Transportasi, Finansial, dan Lifestyle
GoTo adalah startup hasil merger dua startup terbesar di Indonesia, Gojek dan
Tokopedia. Keberhasilan GoTo tidak lepas dari tangan wirausahawan sukses Andre
Soelistyo. Awalnya, Andre Soelistyo merupakan Presiden Gojek, yang berperan
membangun pondasi perkembangan dan pertumbuhan jangka panjang Gojek. Lalu
pada 2019, Andre ditunjuk sebagai Co-CEO Gojek, kemudian pada 2021 didapuk sebagai
CEO GoTo. Dibawah kepemimpinan Andre, GoTo berhasil memberikan kombinasi
layanan on-demand, ecommerce, dan finansial sekaligus ke para konsumen.
Keberhasilan tersebut membuat nilai valuasi GoTo mencapai USD 18 miliar. Hingga
2020, GoTo berhasil mencatatkan nilai transaksi hingga USD 22 miliar atau setara
dengan Rp319 triliun pada 2020

2. Ferry Unardi

Nama Brand: Traveloka

Bidang Bisnis: Travel, Finansial, dan Lifestyle

Ferry Unardi adalah tokoh wirausahawan yang sukses dengan startup Traveloka.
Kisah bisnis Ferry bermula sejak semester satu perkuliahannya Harvard, dimana Ia
menjajal bisnis jual beli tiket pesawat terbang. Hal tersebutlah yang menginspirasi Ferry
untuk membuat bisnis penjualan tiket berbasis online, dengan membuat satu platform
yang bisa diakses dengan mudah dan real time oleh pengguna. Hadirnya Traveloka
merupakan solusi dari permasalahan konsumen, karena konsumen tidak perlu bolak-balik

13
datang ke bandara atau agen penerbangan. Di tangan Ferry, Traveloka tidak berhenti
berekspansi. Misalnya, kini Traveloka juga menyediakan tiket hotel, tiket lokasi wisata,
layanan finansial, hingga layanan on-demand seperti delivery makanan. Selain itu,
Traveloka berhasil menjadi startup unicorn pada 2017 dengan total investasi sebesar USD
1,2 miliar atau setara Rp17,7 triliun! terdapat beberapa kunci sukses lainnya yang
dilakukan Ferry Unardi dalam Traveloka, yaitu:

a. Berinvestasi besar pada aset teknologi, seperti membuat website dan aplikasi.
b. Bermitra dengan banyak pihak, seperti maskapai penerbangan, lokasi wisata, hotel, dan
lainnya.
c. Memperluas networking untuk mendapatkan investasi.
d. Tak heran, dengan strategi bisnis tersebut, Ferry menjadi pengusaha sukses di Indonesia
dan masuk ke daftar Forbes 30 Under 30 pada 2016.

3. Robert Budi Hartono

Nama Bisnis: Djarum

Bidang Bisnis: Tembakau

` Robert Budi Hartono adalah wirausahawan sukses dibalik besarnya perusahaan


rokok PT. Djarum Super. Djarum sendiri awalnya merupakan perusahaan kecil bernama
Djarum Gramophon. Pada 1951, Djarum Gramophon dibeli oleh ayah Budi Hartono dan
rebranding dengan nama Djarum. Namun, pabrik tembakau Djarum sempat mengalami
kebakaran besar di tahun 1963 dan nyaris tak bersisa. Untuk bangkit kembali, Budi dan
adiknya melakukan inovasi dengan menciptakan berbagai varian produk rokok terbaru.
Hingga pada 1972, Djarum dapat berkembang dan berekspansi. Misalnya, mulai
menggunakan mesin produksi rokok, mengekspor produk ke luar negeri, dan lainnya. Tak
sampai disitu, Budi Hartono kini juga menjadi pemegang saham terbesar Bank Central
Asia (BCA). Tak heran, Robert Budi Hartono didapuk sebagai pebisnis sukses sekaligus
orang terkaya nomor satu di Indonesia selama 11 tahun oleh Forbes. Total kekayaannya
pun mencapai USD21.3 miliar atau setara dengan Rp303 triliun.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemimpinnya dikenal dengan istilah team leader (pemimpin kelompok) yang
memahami apa yang menjadi tanggung jawab kepemimpinannya, menyelami kondisi
bawahannya, kesediaannya untuk meleburkan diri dengan tuntutan dan konsekuensi dari
tanggung jawab yang dipikulnya, serta memiliki komitmen untuk membawa setiap
bawahannya mengeksplorasi kapasitas dirinya hingga menghasilkan prestasi tertinggi.
Sedangkan organizational leadership dilihat dalam konteks suatu organisasi yang
dipimpin oleh organizational leader (pemimpin organisasi) yang mampu memahami
nafas bisnis perusahaan yang dipimpinnya, membangun visi dan misi pengembangan
bisnisnya, kesediaan untuk melebur dengan tuntutan dan konsekuensi tanggung jawab
sosial, serta komitmen yang tinggi untuk menjadikan perusahaan yang dipimpinnya
sebagai pembawa berkah bagi komunitas baik di tingkat lokal, nasional, maupun
internasional.

B. Saran
Dari pembahasan di atas penulis menyadari betul bahwa dalam penyusunan
makalah ini banyak kekurangan-kekurangan, baik dalam struktur bahasa maupun struktur
kalimat. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
kebaikan makalah kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, P. S. (2017). Membangun Suatu Usaha (Business) Dan Strategi Pemasaran
Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kewirausahaan. Membangun Suatu Usaha (Business) ….

Muhammad, Y. (2021). Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam.


AL-HIKMAH : Jurnal Pendidikan Dan Pendidikan Agama Islam, 3(2), 157–169.
https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/Alhikmah/article/view/1668

Yudiaatmaja, F. (2013). Issn 1412 – 8683 29. Procedia - Social and Behavioral Sciences, IV(2),
29–38. http://dx.doi.org/10.1016/j.intman.2016.11.002%0Ahttps://doi.org/10.1016/
j.tele.2017.10.007%0Ahttp://ilp.ut.ac.id/index.php/JOM/article/view/432%0Ahttp://
dx.doi.org/10.3926/jiem.1530%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.bushor.2017.11.007%0Ahttps://doi.org/10.10

16

Anda mungkin juga menyukai