Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Tentang

Kepemimpinan dalam Kewirausahaan

Disusun oleh :

Muslimin 1816030001

Dinda Lestari 1816030011

Wildani Siregar 1816030016

Dosen Pembimbing

Williya Meta, SEI. MM

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode
Penelitian Kombinasi 1”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada kekasih
Allah SWT yakni nabi besar Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, semoga kita seluruh
umat islam mendapat syafaat di yaumil akhir kelak.

Kami selaku penyusun makalah menyampaikan terimakasih kepada Bpak/Ibu selaku


dosen pembimbing mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan malakah ini, kami menyadari masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami tidak menutup diri dari pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang
akan datang. Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan
bagi kami penyusun dan para pembaca semuanya. Aamiin

Pematangsiantar, 27 November 2020

Pemakalah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral


yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka
menjadi konform dengan keinginan pemimpin. Kekuatan dan keunggulan sifat-sifat pemimpin itu
pada akhirnya merupakan perangsang psikososial yang bisa memunculkan reaksi-reaksi bawahan
secara kolektif. Selanjutnya akan dimunculkan kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan respek dari para
anggota kelompok kepada pemimpinnya. Kepemimpinan, bagi seorang kewirausahan, adalah modal
yang sama pentingnya dengan kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat anda
inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaharuan dan tidak mudah dihambat oleh kejadian-kejadian
dari luar. Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha yang
efiktif, yang berpengaruh luas dan hidup.

Sebelum usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi usaha kecil
yang stagnant (tidak berkembang). Anda hanya mampu memimpin sedikit orang dari usaha kecil dan
tidak ada pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan, tidak ada orang hebat yang bekerja pada anda
karyawan anda tidak betah bekerja sama dengan anda, dan pengetahuan atau pengalaman yang
sudah anda tanam, hilang bersama kepindahan mereka. Tanpa kepemimpinan, tidak ada visi besar
yang dapat dibangun menjadi sebuah usaha besar. Hanya orang-orang yang tak bisa ke mana-mana
yang bertahan bekerja pada Anda.

Sebaliknya, kepemimpinanlah yang akan membentuk usaha Anda menjadi besar dan banyak
orang yang mau bekerja dengan Anda. Kepemimpinan dibentuk bertahap, sejalan dengan
tumbuhnya usaha. Dari kombinasi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, cara mengarahkan, dan
penerimaan.

Dalam suatu organisasi, kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama yang mendukung
kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan. Banyak ahli yang mencoba untuk mendefinisikan
kepemimpinan. Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dan mengarahkan orang denan cara
kepatuhan, kepercayaan, hormat, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan
bersama (Timpe, 2002:181). Hughesc dalam Ria (2009:11) menyatakan bahwa kepemimpinan
merupakan fenomena kompleks yang melibatkan tiga hal utama yakni pemimpin, pengikut, dan
situasi. Fenomena mengenai kepemimpinan ini diyakini memiliki pengaruh terhadap produktifitas
dan kohefisitas kelompok

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan ?
2) Bagaimanakah Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan ?
3) Bagaimanakah Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan ?
4) Apakah Keterampilan yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin dalam Dunia
Wirausaha ?
5) Bagaimanakah Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan?
6) Bagaimanakah Tantangan dan Hambatan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan ?
7) Bagaimanakah Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
2) Untuk mengetahui Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan
3) Untuk mengetahui Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan
4) Untuk mengetahui Keterampilan yang Harus dimiliki oleh Seorang pemimpin dalm
Dunia Wirausaha
5) Untuk mengetahui Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
6) Untuk mengetahui Tantangan dan hambatan kepemimpinan dalam Kewirausahaan
7) Untuk mengetahui Langkah-Langkah Pengambilan keputusan

BAB II
A. Pengertian Kepemimpinan

Menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang


agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan menurut
George R. Terry, Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-
orang itu mencapai tujuan kelompok. Jadi kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku
orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan
orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Seorang pemimpin
dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang
meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.

B. Pengertian Kewirausahaan

Menurut Paul H. Wilken, kewirausahaan adalah “Fenomena yang terputus-putus, muncul untuk
mengawali perubahan dalam proses produksi dan kemudian hilang sampai muncul lagi untuk
mengawali perubahan yang lain. Richard Cantillon (1775) misalnya, mendefinisikan kewirausahaan
sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada
harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan


membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk
melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan
dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produkk barang atau jasa.

C. Jenis-Jenis Kepemimpinan

a. Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan yang transformasional merupakan pemimpin yang membimbing atau memotivasi


pengikutnya menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas peran atau persyaratan tugas
dan mampu menumbuhkan dampak yang dalam pada para pengikutnya.

b. Kepemimpinan Karismatik- visioner

Karakteristik pemimpin karismatik yaitu : 1) mempunyai visi; 2) mampu menyampaikan visi


tersebut dengan jelas dan mudah dipahami; 3) berani menambil resiko untuk mencapai visi itu; 4)
sensitif terhadap kendala lingkungan dan kebutuhan pengikutnya; 5) menunjukkan perilaku diluar
kebiasaan.

Sedangkan karakteristik pemimpin visioner yaitu : Memiliki kemampuan dalam menjelaskan


visinya kepada orang lain melalui pidato- pidato yang memukau dan memancing orang untuk
bergabung.; Memiliki kemampuan mengungkapkan visi; Memiliki kemampuan untuk memperluas
dan menerapkan visi dalam berbagai konteks yang berbeda-beda.

c. Kepemimpinan Tim

Kepemimpinan Tim dapat dibagi ke dalam tiga peran, yaitu : Pemimpin Tim adalah penghubung
dengan pihak luar; Pemimpin Tim adalah penyelesai masalah; Pemimpin ini adalah manajer konflik.

D.Karakteristik Kewirausahaan
M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan delapan karakteristik
yang meliputi :

 Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.


 Lebih memilih risiko yang moderat.
 Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
 Selalu menghendaki umpan balik yang segera
 Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
 Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan
yang lebih baik.
 Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai
tambah
 Selalu menilai prestasi dengan uang.

E.Tipe Kepemimpinan Berwirausaha

Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe dan cirri khas yang berbeda-beda. Dibawah
ini merupakan tipe-tipe kepemimpinan menurut kartini kartono (1983) adalah sebagai berikut:

 Tipe Kharismatik: Pemimpin kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik luar biasa
yang diikuti oleh para pengikutnya
 Tipe peternalistis dan maternalistis; Tipe pemimpin ini bersikap melindungi bawahan
sebagai seorang bapak atau sebagai ibu yang penuh kasih sayang.
 Tipe militeris: Tipe pemimpin ini banyak menggunakan system pemerintah, system
komando, dari atasan kebawahan sifatnya keras, sangat otoriterm, menghendaki bawahan
agar selalu patuh, penuh acara formalitas.
 Tipe otokratis: Tipe pemimpin ini berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak
dan harus dipatuhi. Pemimpin ini selalu berperan sebagai pemain tunggal, dan kekuasaan
yang bersifat absolut.
 Tipe Laissez faire: Tipe pemimpin ini membiarkan karyawan berbuat semaunya sendiri,
semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpin hanya merupakan
symbol yang tidak memiliki ketrampilan.
 Tipe populistis: Tipe pemimpin ini mampu menjadi pemimpin rakyat . dia berpegang pada
nilai-nilai masyarakat tradisional.
 Tipe Administratif: Pemimpin tipe ini merupakan pemimpin yang mampu menyelenggarakan
tugas-tugas administrasi secara efektif sehingga diharapkan muncul perkembangan teknis,
manajemen modern dan perkembangan sosial.
 Tipe Demokratis: Tipe pemimpin ini berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan
pada pengikutnya. Tipe pemimpin ini juga menekankan pada rasa tanggung jawab dan
kerjasama yang baik antar karyawan.

F.Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu
tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara
tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin
memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada
pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang
berkesinambungan dan perusahaan. Para wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda,
mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi
mereka dalam memajukan perusahaannya. Kepemimpinan dibutuhkan dalam Kewirausahaan agar
pelaksanaan dalam berwirausaha dapat terorganisir dengan baik. Karena hakikatnya kepemimpinan
merupakan proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu,
sehingga dengan adanya kepemimpinan suatu usaha akan terorganisir dan mencapai tujuan.Dalam
berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat memimpin dan bertanggung jawab dalam mengurus dan
mengelola suatu usaha.

Pemimpin merupakan jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat penting dan
vital dalam kewirausahaan seperti pengambil keputusan, penanggung jawab tindakan yang
dilakukan oleh setiap bawahannya, memberikan wewenang, dan lain-lain. Sehingga pemimpin
menentukan tumbuh dan berkembangnya sebuah organisasi, ke arah mana jalannya sebuah
organsasi tersebut. Bila dalam mengelola suatu usaha tidak ada pemimpin, maka akan terjadi
kekacauan dan kerancuan dalam pembagian tugas-tugas yang mengakibatkan kebangkrutan.
Sehingga pemimpin merupakan salah satu syarat utama dalam berwirausaha.

G.Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan

Menguasai sepenuhnya prinsip dan tindakan kepemimpinan wirausaha adalah suatu proses
yang menuntut pertumbuhan seiring dengan tiga komponen,yaitu pengembangan pribadi individu,
efektifitas kerja sama tim dan perubahaan organisasi. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha
adalah bahwa dia membangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, ingat bahwa
kepemimpinan wirausaha adalah menanamkan keyakinan untuk berpikir, berprilaku dan bertindak
dengan cara wirausaha dengan pemikiran menyadari sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan
organisasi demi pertumbuhan yang menguntungkan bagi semua stakeholders yang terlibat. Berikut
ini 10 prinsip dan pelaksanaan atau sikap-sikap pemimpin yang mengajarkan dan menumbuhkan
prinsip kegiatan yang akan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha kepada seluruh
organisasi.

 Purposeful (memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)


Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus, memiliki keyakinan akan
keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan, sesungguhnya
merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun.
 Responsible
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang teratur.
Kebiasaan memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan
merupakan hal bernilai. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada diri orang lain
membutuhkan pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. Kebiasaan semacam ini akan
mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih besar
sebagaimana tanggungjawab yang kita harapkan dari orang lain.
 Integritas (nilai yang sejati)
Kualitas yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan
kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta memahami apa yang
benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memilki integritas.
 Nonconformity (ketidakcocokan)
Konformis tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-menerus
memborbadir individu dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan untuk mendaki dari
tangga penerimaan untuk sukses, datang dari semua sisi, hanya berbeda sedikit dari
generasi ke genarasi.
 Coureqeous (keberanian)
Ketika keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri sendiri dan
mengikuti jalan yang dipercaya sebagai yang terbaik merupakan kekuatan sejati yang
berkembang secara alami.
 Intuitive (keputusan yang sebenarnya)
Keputusan yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan
keberhasilan. Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang
terpenting dalam bisnis adalah untuk maju bersama dengan yang lain.
 Patience (kesabaran)
Sabar terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam kepastian, hanya sedikit
ruang untuk kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar dalam membangun maupun
mempertahankan hubungan.ketidak sabaran merupakan pembalasan keadilan dari relasi
dengan relasi konsumen.keyakinan dalam apa yang anda kerjakan dan memiliki kepastian
bahwa segala sesuatu terjadi pada saat yang tepat dan ditempat yang tepat.
 Listen (mendengarkan)
Mendengarkan merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam tiga area utama,
namun jarang kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu area pertama berkaitan
dengan siapa saja memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan. Area kedua adalah
siapa saja yang terlibat dalam suatu posisi tanggungjawab seharusnya selalu memiliki
kemauan untuk mendengarkan ide dan pemikiran kolega –koleganya. Area ketiga berkaitan
dengan mendengarkan menggunakan suatu cara hingga meyadari pada kenyataan
dipasaran.
 Enthusiasm (antusiasme)
Optimisme dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada seseorang yang
pesimis sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda dengan yang lain. Namun,
kita akan mengenali ketika orang lain memilikinya. Dia bergairah dalam apa yang mereka
kerjakan dan keyakinan mereka menular kepada yang lain
 Service (layanan)
Layanan produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya keberhasilan itu dapat
bertahan. Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan nilai melalui layanan yang
maksimal melalui kesempatan /peluang.

H.Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan

Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas
pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua tugas
dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang apabila
produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu tertentu,
maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal. Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai
petunjuk keberhasilan kepemimpinan dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:

a) Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu semakin ekonomis dan efesien.
b) Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semua bagian.
c) Target dan sasaran sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.
d) Organisasi cepat dan tepat dapat adaptasi terhadap perkembangan dan perubahan dari luar
organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis).
e) Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human sifatnya,
antara lain berupa.
f) Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam organisasi.
g) Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang tinggi.
h) Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.
i) Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
j) Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi.
k) Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.

I.Tantangan dan Hambatan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan

 Ketidakmampuan Manajemen. Dalam kebanyakan UKMK, kurangnya pengalaman


manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah
utama dari kegagalan usaha. Pemiliknya kurang mempunyai jiwa kepemimpinan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk membuat bisnisnya berjalan.
 Kurang Pengalaman. Idealnya, calon wirausahawan harus memiliki keterampilan teknis yang
memadai (pengalaman kerja mengenai pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep
yang mencukupi); kemampuan memvisualisasi, mengkoordinasi, dan mengintegrasikan
berbagai kegiatan bisnis menjadi keseluruhan yang sinergitas
 Lemahnya Kendali Keuangan. Dalam hal ini ada dua kelemahan mendasar yang perlu
digarisbawahi, yaitu: kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakkan kredit terhadap
pelanggan. Banyak wirausahawan membuat kesalahan pada awal bisnis dengan hanya
“modal dengkul,” yang merupakan kesalahan fatal. Wirausahawan cenderung sangat
optimis dan sering salah menilai uang yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam bisnis.
Sebagai akibatnya, mereka memulai usaha dengan modal yang terlalu sedikit dan
tampaknya permodalan yang memadai tidak akan pernah tercapai mengingat perusahaan
mereka memerlukan semakin banyak uang untuk mendanai pertumbuhannya. Selain itu,
tekanan terhadap UKMK untuk menjual secara kredit sangat kuat. Dimana, beberapa
manajer melihat peluang untuk mendapatkan keunggulan persaingan terhadap pesaingnya
dengan cara menawarkan penjualan kredit. Apapun kasusnya, pemilik bisnis kecil harus
mengendalikan penjualan kredit secara hati-hati karena kegagalan mengendalikannya dapat
menghancurkan kesehatan keuangan bisnis kecil.
 Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis. Terlalu banyak wirausahawan yang
mengabaikan proses perencanaan strategis, karena mereka mengira hal tersebut hanya
bermanfaat untuk perusahaan besar saja. Namun, kegagalan perencanaan biasanya
mengakibatkan kegagalan dalam bertahan hidup dan ini berlaku untuk keduanya usaha
besar maupun usaha kecil. Sebab, tanpa suatu strategi yang didefinisikan dengan jelas,
sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk menciptakan dan
memelihara keunggulan bersaing di pasar.
 Pertumbuhan Tak Terkendali. Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan
didambakan oleh semua perusahaan, tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan
terkendali. Pakar manajemen Peter Drucker menyatakan bahwa perusahaan yang baru
berdiri dapat diperkirakan mengalami pertumbuhan terlalu pesat dibandingkan dengan
basis modal mereka apabila penjualan meningkat 40 sampai 50 persen. Idealnya,
perkembangan harus didanai dari laba ditahan atau dari tambahan modal pemiliknya, tetapi
sebagian besar bisnis mengambil pinjaman paling tidak untuk sebagian investasi modalnya.
 Lokasi yang buruk. Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian
merupakan suatu seni – dan untuk sebagian lagi ilmu. Sangat sering, lokasi bisnis dipilih
tanpa penelitian, pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa wirausahawan
memilih lokasi hanya karena ada tempat kosong. Akibat ketidaktepanan lokasi ini, penjualan
tidak berkembang dan bisnis tersebut terancam gagal.
 Pengendalian Persediaan yang Tidak Baik. Umumnya, investasi terbesar yang harus
dilakukan manajer bisnis kecil adalah dalam persediaan, namun pengendalian persediaan
adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan. Tingkat
persediaan yang tidak mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok,
yang akhirnya mengakibatkan pelanggan kecewa dan pergi.
 Ketidakmampuan Membuat Transisi Kewirausahaan. Berhasil melewati “tahap awal
kewirausahan” bukanlah jaminan keberhasilan bisnis. Setelah berdiri, pertumbuhan
biasanya memerlukan perubahan gaya manajemen yang secar drastis berbeda.
Kemampuan-kemampuan yang tadinya membuat seorang wirausahawan berhasil seringkali
mengakibatkan ketidakefektifan manajerial. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan
untuk mendelegasikan wewenang dan melepaskan kegiatan pengendalian sehari-hari –
sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh banyak wirausahwan.

J.Kepemimpinan dalam Organisasi Sektor Publik

Mark Tucci (2008) menyebutkan beberapa karakteristik penting kepemimpinan dalam sektor
publik atau kepemerintahan.

 Membangun kesatuan tujuan (building unity of purpose) dengan cara berbagi visi (shared
vision). Yaitu, melibatkan sekaligus mendidik aparatur dan mempertegas hal-hal yang
menjadi tanggung jawab pada dirinya, sehingga tidak berkembang buruk dengan pola-pola
mengambil manfaat pribadi.
 Melakukan klarifikasi arahan (clarifying direction) berupa langkah-langkah strategis yang
diturunkan dari visi dan pola-pola aksi terukur. Ini penting supaya aparat memahami
sasaran ideal yang ingin dicapai dan rencana kerja detail yang menjadi bagian tugasnya.
Inilah kesempatan terbaik untuk menjabarkan visi menjadi kenyataan. Arahan dan
penjabaran sekaligus dapal dikembangkan dalam ukuran serta nilai-nilai Pancasila dan
Wawasan Kebangsaan.
 Melakukan pergeseran dari pendekatan transaksi menjadi transformasi, untuk menghindari
fokus yang sempit dan hanya berorientasi transaksi individual. Pergeseran dari transaksi
menjadi transformasi dapat terjadi apabila aparat memahami bahwa tugas sehari-hari
mereka merupakan bagian dari tujuan organisasi; mampu menghubungkan antara program
operasional, proyek dan isu secara jelas; serta paham atas kebutuhan akan berbagai inovasi
untuk berbagai solusi; mampu berkolaborasi, koordinasi, dan mendukung tim kerja sehari-
hari secara terus menerus meningkatkan proses kerja.

Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang berhubungan dengan kepentingan umum
dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara
lain yang diatur dengan hukum. Dengan kata lain, organisasi sektor publik berorientasi pada
penyediaan pelayanan yang memadai bagi masyarakat bukannya mencari keuntungan. Penjelasan
tentang hubungan antara faktor kepemimpinan dan kualitas pelayanan publik dikemukakan oleh
Katz dan Kahn dalam Richard M. Steer (Tangkilisan, 2005), dimana kualitas kepemimpinan dalam
berbagai bentuk memperlihatkan perbedaan antara organisasi yang mampu mencapai tujuan dan
yang tidak.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu


bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan menurut George R. Terry,
Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu
mencapai tujuan kelompok. Jadi kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke
arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain
bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Seorang pemimpin dikatakan berhasil
jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan
yang berkesinambungan dari perusahaan.

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan


membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk
melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan
dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produkk barang atau jasa.

B. SARAN

Demikianlah makalah yang dapat kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Kami
menyadari masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya, baik dari segi susunan maupun isinya.
Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai bahan pertimbangan kami
dalam menyusun makalah kami mendatang. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai