Anda di halaman 1dari 22

Kepemimpinan dibutuhkan dalam Kewirausahaan agar pelaksanaan dalam berwirausaha dapat

terorganisir dengan baik. Karena hakikatnya kepemimpinan merupakan proses mengarahkan perilaku
orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu, sehingga dengan adanya kepemimpinan suatu
usaha akan terorganisir dan mencapai tujuan.Dalam berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat
memimpin dan bertanggung jawab dalam mengurus dan mengelola suatu usaha.

Pemimpin merupakan jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat penting dan vital dalam
kewirausahaan seperti pengambil keputusan, penanggung jawab tindakan yang dilakukan oleh setiap
bawahannya, memberikan wewenang, dan lain-lain. Sehingga pemimpin menentukan tumbuh dan
berkembangnya sebuah organisasi, ke arah mana jalannya sebuah organsasi tersebut. Bila dalam
mengelola suatu usaha tidak ada pemimpin, maka akan terjadi kekacauan dan kerancuan dalam
pembagian tugas-tugas yang mengakibatkan kebangkrutan. Sehingga pemimpin merupakan salah satu
syarat utama dalam berwirausaha.

Purposeful (memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)

Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus, memiliki keyakinan akan
keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan, sesungguhnya merupakan
kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun.

· Responsible

Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan


memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan merupakan hal bernilai.
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada diri orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi
kinerja yang teratur. kebiasaan semacam ini akan mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan
pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggungjawab yang kita harapkan dari orang lain.

· Integritas (nilai yang sejati)

Kualitas yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan kesadaran akan
kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta memahami apa yang benar untuk dilakukan dan
secara nyata mengerjakannya berarti memilki integritas.

· Nonconformity (ketidakcocokan)

Konformis tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-menerus memborbadir individu
dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan untuk mendaki dari tangga penerimaan untuk sukses,
datang dari semua sisi, hanya berbeda sedikit dari generasi ke genarasi.

· Coureqeous (keberanian)

Ketika keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri sendiri dan mengikuti jalan
yang dipercaya sebagai yang terbaik merupakan kekuatan sejati yang berkembang secara alami.
· Intuitive (keputusan yang sebenarnya)

Keputusan yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan keberhasilan. Sedikit
orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam bisnis adalah untuk maju
bersama dengan yang lain.

· Patience (kesabaran)

Sabar terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam kepastian, hanya sedikit ruang untuk
kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar dalam membangun maupun mempertahankan
hubungan.ketidak sabaran merupakan pembalasan keadilan dari relasi dengan relasi
konsumen.keyakinan dalam apa yang anda kerjakan dan memiliki kepastian bahwa segala sesuatu
terjadi pada saat yang tepat dan ditempat yang tepat.

· Listen (mendengarkan)

Mendengarkan merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam tiga area utama, namun jarang
kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu area pertama berkaitan dengan siapa saja memiliki
tanggung jawab besar untuk mengajarkan. Area kedua adalah siapa saja yang terlibat dalam suatu posisi
tanggungjawab seharusnya selalu memiliki kemauan untuk mendengarkan ide dan pemikiran kolega –
koleganya. Area ketiga berkaitan dengan mendengarkan menggunakan suatu cara hingga meyadari pada
kenyataan dipasaran.

· Enthusiasm (antusiasme)

Optimisme dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada seseorang yang pesimis
sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda dengan yang lain. Namun, kita akan mengenali
ketika orang lain memilikinya. Dia bergairah dalam apa yang mereka kerjakan dan keyakinan mereka
menular kepada yang lain.

· Service (layanan)

Layanan produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya keberhasilan itu dapat bertahan.
Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan nilai melalui layanan yang maksimal melalui
kesempatan /peluang.

y Cup of Perspective

MAKALAH KEPEMIMPINAN DAN KEWIRAUSAHAAN


April 16, 2016

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif
yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform
dengan keinginan pemimpin. Kekuatan dan keunggulan sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya
merupakan perangsang psikososial yang bisa memunculkan reaksi-reaksi bawahan secara kolektif.
Selanjutnya akan dimunculkan kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan respek dari para anggota kelompok
kepada pemimpinnya.

Kepemimpinan, bagi seorang kewirausahan, adalah modal yang sama pentingnya dengan kepercayaan
dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat anda inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaharuan
dan tidak mudah dihambat oleh kejadian-kejadian dari luar. Kepemimpinan menggabungkan kreativitas
dan kepercayaan menjadi sebuah usaha yang efiktif, yang berpengaruh luas dan hidup.

Sebelum usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi usaha kecil yang
stagnant (tidak berkembang). Anda hanya mampu memimpin sedikit orang dari usaha kecil dan tidak
ada pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan, tidak ada orang hebat yang bekerja pada anda
karyawan anda tidak betah bekerja sama dengan anda, dan pengetahuan atau pengalaman yang sudah
anda tanam, hilang bersama kepindahan mereka. Tanpa kepemimpinan, tidak ada visi besar yang dapat
dibangun menjadi sebuah usaha besar. Hanya orang-orang yang tak bisa ke mana-mana yang bertahan
bekerja pada Anda.

Sebaliknya, kepemimpinanlah yang akan membentuk usaha Anda menjadi besar dan banyak orang yang
mau bekerja dengan Anda. Kepemimpinan dibentuk bertahap, sejalan dengan tumbuhnya usaha. Dari
kombinasi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, cara mengarahkan, dan penerimaan.

Dalam suatu organisasi, kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama yang mendukung
kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan. Banyak ahli yang mencoba untuk mendefinisikan
kepemimpinan. Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dan mengarahkan orang denan cara
kepatuhan, kepercayaan, hormat, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama
(Timpe, 2002:181). Hughesc dalam Ria (2009:11) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan
fenomena kompleks yang melibatkan tiga hal utama yakni pemimpin, pengikut, dan situasi. Fenomena
mengenai kepemimpinan ini diyakini memiliki pengaruh terhadap produktifitas dan kohefisitas
kelompok (Bass dalam Ria, 2009:11).

Keberhasilan atau efektifitas kepemimpinan tidak sajalah diukur bagaimana memberdayakan


bawahannya tapi uga kemampuannya menjalankan atau melaksanakan kebijakan perusahaan melalui
cara atau gaya kepemimpinannya. Pola atau gaya kepemimpinan sangat tergantung pada karakteristik
individu pemimpin menghadapi bawahan berdasarkan fungsinya sebagai atasan.

Tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik, karena gaya kepemimpinan haruslah fleksibel dan harus
disesuaikan dengan perilaku, sistem nilai yang dianut bawahan, situasi lingkungan, kematangan dan
situasi bawahan. Seorang pemimpin yang berhasil dan efektif bila dapat melakukan gaya kepemimpinan
yang tepat pada situasi yang tepat. Terdapat kriteria perilaku kepemimpinan yang dapat menentukan
gaya kepemimpinan pengusaha adalah: (1) gaya kepemimpinan diktator, (2) gaya kepemimpinan
partisipasi, (3) gaya kepemimpinan delegasi, (4) gaya kepemimpinan konsiderasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan ?

2. Bagaimanakah Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan ?

3. Bagaimanakah Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan ?

4. Apakah Keterampilan yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin dalam Dunia Wirausaha ?

5. Bagaimanakah Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan ?

6. Bagaimanakah Tantangan dan Hambatan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan ?

7. Bagaimanakah Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan ?

8. Bagaimanakah Perbedaan Pemimpin dengan Manajer ?

9. Bagaimanakah Kepemimpinan dalam Organisasi Sektor Publik ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan

2. Untuk mengetahui Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan

3. Untuk mengetahui Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan


4. Untuk mengetahui Keterampilan yang Harus dimiliki oleh Seorang pemimpin dalm Dunia
Wirausaha

5. Untuk mengetahui Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan

6. Untuk mengetahui Tantangan dan hambatan kepemimpinan dalam Kewirausahaan

7. Untuk mengetahui Langkah-Langkah Pengambilan keputusan

8. Untuk mengetahui Perbedaan Pemimpin dengan Manajer

9. Untuk mengetahui Kepemimpinan dalam Organisasi Sektor Publik

1.4 Manfaat

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:

1. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan tentang kepemimpinan dan
kewirausahaan

2. Agar mahasiswa dapat menerapkan sikap kepemimpinan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.2 Pengertian Kepemimpinan

Menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-
orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan menurut George R. Terry,
Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai
tujuan kelompok. Jadi kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah
pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak
dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya
pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang
berkesinambungan dari perusahaan.

2.2 Pengertian Kewirausahaan

Menurut Paul H. wilken, kewirausahaan adalah “Fenomena yang terputus-putus, muncul untuk
mengawali perubahan dalam proses produksi dan kemudian hilang sampai muncul lagi untuk mengawali
perubahan yang lain. Richard Cantillon (1775) misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja
sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi


ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi risiko atau ketidakpastian.Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu
usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara
memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produkk barang atau jasa.

2.3 Jenis-Jenis Kepemimpinan

· Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan yang transformasional merupakan pemimpin yang membimbing atau memotivasi


pengikutnya menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas peran atau persyaratan tugas dan
mampu menumbuhkan dampak yang dalam pada para pengikutnya.

· Kepemimpinan Karismatik- visioner


Karakteristik pemimpin karismatik yaitu : 1) mempunyai visi; 2) mampu menyampaikan visi tersebut
dengan jelas dan mudah dipahami; 3) berani menambil resiko untuk mencapai visi itu; 4) sensitif
terhadap kendala lingkungan dan kebutuhan pengikutnya; 5) menunjukkan perilaku diluar kebiasaan.

Sedangkan karakteristik pemimpin visioner yaitu : Memiliki kemampuan dalam menjelaskan visinya
kepada orang lain melalui pidato- pidato yang memukau dan memancing orang untuk bergabung.;
Memiliki kemampuan mengungkapkan visi; Memiliki kemampuan untuk memperluas dan menerapkan
visi dalam berbagai konteks yang berbeda-beda.

· Kepemimpinan Tim

Kepemimpinan Tim dapat dibagi ke dalam tiga peran, yaitu : Pemimpin Tim adalah penghubung dengan
pihak luar; Pemimpin Tim adalah penyelesai masalah; Pemimpin ini adalah manajer konflik.

2.4 Karakteristik Kewirausahaan

M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan delapan karakteristik yang
meliputi :

· Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.

· Lebih memilih risiko yang moderat.

· Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.

· Selalu menghendaki umpan balik yang segera.

· Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.

· Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang
lebih baik.

· Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.

· Selalu menilai prestasi dengan uang.

2.5 Tipe Kepemimpinan Berwirausaha

Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe dan cirri khas yang berbeda-beda. Dibawah ini
merupakan tipe-tipe kepemimpinan menurut kartini kartono (1983) adalah sebagai berikut:

· Tipe Kharismatik: Pemimpin kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik luar biasa yang
diikuti oleh para pengikutnya.
· Tipe peternalistis dan maternalistis; Tipe pemimpin ini bersikap melindungi bawahan sebagai
seorang bapak atau sebagai ibu yang penuh kasih sayang.

· Tipe militeris: Tipe pemimpin ini banyak menggunakan system pemerintah, system komando, dari
atasan kebawahan sifatnya keras, sangat otoriterm, menghendaki bawahan agar selalu patuh, penuh
acara formalitas.

· Tipe otokratis: Tipe pemimpin ini berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak dan
harus dipatuhi. Pemimpin ini selalu berperan sebagai pemain tunggal, dan kekuasaan yang bersifat
absolut.

· Tipe Laissez faire: Tipe pemimpin ini membiarkan karyawan berbuat semaunya sendiri, semua
pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpin hanya merupakan symbol yang tidak
memiliki ketrampilan.

· Tipe populistis: Tipe pemimpin ini mampu menjadi pemimpin rakyat . dia berpegang pada nilai-
nilai masyarakat tradisional.

· Tipe Administratif: Pemimpin tipe ini merupakan pemimpin yang mampu menyelenggarakan
tugas-tugas administrasi secara efektif sehingga diharapkan muncul perkembangan teknis, manajemen
modern dan perkembangan sosial.

· Tipe Demokratis: Tipe pemimpin ini berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan pada
pengikutnya. Tipe pemimpin ini juga menekankan pada rasa tanggung jawab dan kerjasama yang baik
antar karyawan.

2.6 Teori Kepemimpinan

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan
dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas
organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi
dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :

· Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori
sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu
dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam
perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan
bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui
pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.

· Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi


Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan
kearah 2 hal.: Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang
menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti :
membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan
kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas,
kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang
memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

· Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu
seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun
kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

· Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai
dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

· Teori Kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin
dengan pengikutnya.

Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan tertentu
akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style), yakni pemimpin yang menjalankan
fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya. Gaya kepemimpinan
adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam
mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi ,
kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan,
terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya
mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan
atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang
positif. Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia
menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi yang
diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu tujuan
tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau
mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin memimpin para
karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang
berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari
perusahaan. Para wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya
kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan
perusahaannya.

Kepemimpinan dibutuhkan dalam Kewirausahaan agar pelaksanaan dalam berwirausaha dapat


terorganisir dengan baik. Karena hakikatnya kepemimpinan merupakan proses mengarahkan perilaku
orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu, sehingga dengan adanya kepemimpinan suatu
usaha akan terorganisir dan mencapai tujuan.Dalam berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat
memimpin dan bertanggung jawab dalam mengurus dan mengelola suatu usaha.

Pemimpin merupakan jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat penting dan vital dalam
kewirausahaan seperti pengambil keputusan, penanggung jawab tindakan yang dilakukan oleh setiap
bawahannya, memberikan wewenang, dan lain-lain. Sehingga pemimpin menentukan tumbuh dan
berkembangnya sebuah organisasi, ke arah mana jalannya sebuah organsasi tersebut. Bila dalam
mengelola suatu usaha tidak ada pemimpin, maka akan terjadi kekacauan dan kerancuan dalam
pembagian tugas-tugas yang mengakibatkan kebangkrutan. Sehingga pemimpin merupakan salah satu
syarat utama dalam berwirausaha.

3.2 Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan

Menguasai sepenuhnya prinsip dan tindakan kepemimpinan wirausaha adalah suatu proses yang
menuntut pertumbuhan seiring dengan tiga komponen,yaitu pengembangan pribadi individu, efektifitas
kerja sama tim dan perubahaan organisasi. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa
dia membangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, ingat bahwa kepemimpinan
wirausaha adalah menanamkan keyakinan untuk berpikir, berprilaku dan bertindak dengan cara
wirausaha dengan pemikiran menyadari sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan organisasi demi
pertumbuhan yang menguntungkan bagi semua stakeholders yang terlibat. Berikut ini 10 prinsip dan
pelaksanaan atau sikap-sikap pemimpin yang mengajarkan dan menumbuhkan prinsip kegiatan yang
akan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha kepada seluruh organisasi.

· Purposeful (memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)

Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus, memiliki keyakinan akan
keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan, sesungguhnya merupakan
kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun.

· Responsible

Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan


memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan merupakan hal bernilai.
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada diri orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi
kinerja yang teratur. kebiasaan semacam ini akan mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan
pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggungjawab yang kita harapkan dari orang lain.

· Integritas (nilai yang sejati)

Kualitas yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan kesadaran akan
kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta memahami apa yang benar untuk dilakukan dan
secara nyata mengerjakannya berarti memilki integritas.

· Nonconformity (ketidakcocokan)

Konformis tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-menerus memborbadir individu
dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan untuk mendaki dari tangga penerimaan untuk sukses,
datang dari semua sisi, hanya berbeda sedikit dari generasi ke genarasi.

· Coureqeous (keberanian)
Ketika keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri sendiri dan mengikuti jalan
yang dipercaya sebagai yang terbaik merupakan kekuatan sejati yang berkembang secara alami.

· Intuitive (keputusan yang sebenarnya)

Keputusan yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan keberhasilan. Sedikit
orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam bisnis adalah untuk maju
bersama dengan yang lain.

· Patience (kesabaran)

Sabar terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam kepastian, hanya sedikit ruang untuk
kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar dalam membangun maupun mempertahankan
hubungan.ketidak sabaran merupakan pembalasan keadilan dari relasi dengan relasi
konsumen.keyakinan dalam apa yang anda kerjakan dan memiliki kepastian bahwa segala sesuatu
terjadi pada saat yang tepat dan ditempat yang tepat.

· Listen (mendengarkan)

Mendengarkan merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam tiga area utama, namun jarang
kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu area pertama berkaitan dengan siapa saja memiliki
tanggung jawab besar untuk mengajarkan. Area kedua adalah siapa saja yang terlibat dalam suatu posisi
tanggungjawab seharusnya selalu memiliki kemauan untuk mendengarkan ide dan pemikiran kolega –
koleganya. Area ketiga berkaitan dengan mendengarkan menggunakan suatu cara hingga meyadari pada
kenyataan dipasaran.

· Enthusiasm (antusiasme)

Optimisme dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada seseorang yang pesimis
sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda dengan yang lain. Namun, kita akan mengenali
ketika orang lain memilikinya. Dia bergairah dalam apa yang mereka kerjakan dan keyakinan mereka
menular kepada yang lain.

· Service (layanan)

Layanan produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya keberhasilan itu dapat bertahan.
Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan nilai melalui layanan yang maksimal melalui
kesempatan /peluang.
3.3 Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan

Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas pelaksanaan tugas-
tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua tugas dilaksanakan dengan
efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan
kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin
yang gagal.

Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan kepemimpinan dalam suatu
organisasi, ialah sebagai berikut:

· Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu semakin ekonomis dan efesien.

· Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semua bagian.

· Target dan sasaran sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.

· Organisasi cepat dan tepat dapat adaptasi terhadap perkembangan dan perubahan dari luar
organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis).

· Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human sifatnya, antara
lain berupa.

· Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam organisasi.

· Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang tinggi.

· Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.

· Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.

· Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi.

· Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.

3.4 Keterampilan yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin dalam Dunia Wirausaha :

· Keterampilan konseptual

Conceptual skills adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh
kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampuan manajer untuk melihat organisasi
sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung, serta
mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan yang diterima dari bermacam-macam sumber.

· Keterampilan kemanusiaan ( Human Skills)


Human skills adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi orang lain, baik
sebagai individu ataupun kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini agar dapat memperoleh
partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam pencapaian tujuan.

· Keterampilan administrative

Administrative skills adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan,


pengorganisasian, penyusunan, kepegawaian dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup kemampuan
untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, mengelola dengan anggaran terbatas dan sebagainya.
Keterampilan administrative ini adalah suatu perluasan dari keterampilan konsepsual. Manajer
melaksanakan keputusan-keputusan melalui penggunaan keterampilan administrative dan
kemanusiaan.

· Keterampilan teknik

Technical skills adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosesudr atau


teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan atau pemesinan dan
sebagainya.

3.5 Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan

Dari berbagai teori kepemimpinan, maka bagi kewirausahaan yang ingin memiliki kepemimpinan yang
efektif, dia harus memperhatikan hal-hal sebagi berikut :

· Ciptakan tatanan nilai dan keyakinan untuk para karyawan dan buatlah agar mereka bergairah
mengejarnya.

· Hargai dan dukung hal-hal positif yang dicapai para karyawan.

· Berikan contoh.

· Fokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan terus arahkan mereka pada
tujuan tersebut.

· Sediakan sumber daya yang dibutuhkan karyawan untuk mencapai tujuan.

· Berkomunikasilah dengan para karyawan

· Hargai keragaman para pekerja

· Rayakan setiap keberhasilan bersama para pekerja

· Doronglah kreatifitas antara para pekerja

· Pertahankan selera humor


· Tataplah terus masa depan.

3.6 Tantangan dan Hambatan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan

· Ketidakmampuan Manajemen. Dalam kebanyakan UKMK, kurangnya pengalaman manajemen


atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha.
Pemiliknya kurang mempunyai jiwa kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membuat
bisnisnya berjalan.

· Kurang Pengalaman. Idealnya, calon wirausahawan harus memiliki keterampilan teknis yang
memadai (pengalaman kerja mengenai pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep yang
mencukupi); kemampuan memvisualisasi, mengkoordinasi, dan mengintegrasikan berbagai kegiatan
bisnis menjadi keseluruhan yang sinergis.

· Lemahnya Kendali Keuangan. Dalam hal ini ada dua kelemahan mendasar yang perlu
digarisbawahi, yaitu: kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakkan kredit terhadap pelanggan.
Banyak wirausahawan membuat kesalahan pada awal bisnis dengan hanya “modal dengkul,” yang
merupakan kesalahan fatal. Wirausahawan cenderung sangat optimis dan sering salah menilai uang
yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam bisnis. Sebagai akibatnya, mereka memulai usaha dengan modal
yang terlalu sedikit dan tampaknya permodalan yang memadai tidak akan pernah tercapai mengingat
perusahaan mereka memerlukan semakin banyak uang untuk mendanai pertumbuhannya. Selain itu,
tekanan terhadap UKMK untuk menjual secara kredit sangat kuat. Dimana, beberapa manajer melihat
peluang untuk mendapatkan keunggulan persaingan terhadap pesaingnya dengan cara menawarkan
penjualan kredit. Apapun kasusnya, pemilik bisnis kecil harus mengendalikan penjualan kredit secara
hati-hati karena kegagalan mengendalikannya dapat menghancurkan kesehatan keuangan bisnis kecil.

· Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis. Terlalu banyak wirausahawan yang mengabaikan


proses perencanaan strategis, karena mereka mengira hal tersebut hanya bermanfaat untuk perusahaan
besar saja. Namun, kegagalan perencanaan biasanya mengakibatkan kegagalan dalam bertahan hidup
dan ini berlaku untuk keduanya usaha besar maupun usaha kecil. Sebab, tanpa suatu strategi yang
didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk
menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di pasar.

· Pertumbuhan Tak Terkendali. Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan
didambakan oleh semua perusahaan, tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali. Pakar
manajemen Peter Drucker menyatakan bahwa perusahaan yang baru berdiri dapat diperkirakan
mengalami pertumbuhan terlalu pesat dibandingkan dengan basis modal mereka apabila penjualan
meningkat 40 sampai 50 persen. Idealnya, perkembangan harus didanai dari laba ditahan atau dari
tambahan modal pemiliknya, tetapi sebagian besar bisnis mengambil pinjaman paling tidak untuk
sebagian investasi modalnya.
· Lokasi yang buruk. Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian merupakan
suatu seni – dan untuk sebagian lagi ilmu. Sangat sering, lokasi bisnis dipilih tanpa penelitian,
pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa wirausahawan memilih lokasi hanya karena ada
tempat kosong. Akibat ketidaktepanan lokasi ini, penjualan tidak berkembang dan bisnis tersebut
terancam gagal.

· Pengendalian Persediaan yang Tidak Baik. Umumnya, investasi terbesar yang harus dilakukan
manajer bisnis kecil adalah dalam persediaan, namun pengendalian persediaan adalah salah satu
tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan. Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan
mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok, yang akhirnya mengakibatkan pelanggan kecewa dan
pergi.

· Ketidakmampuan Membuat Transisi Kewirausahaan. Berhasil melewati “tahap awal


kewirausahan” bukanlah jaminan keberhasilan bisnis. Setelah berdiri, pertumbuhan biasanya
memerlukan perubahan gaya manajemen yang secar drastis berbeda. Kemampuan-kemampuan yang
tadinya membuat seorang wirausahawan berhasil seringkali mengakibatkan ketidakefektifan manajerial.
Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang dan melepaskan
kegiatan pengendalian sehari-hari – sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh banyak wirausahwan.

3.7 Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan

Tiga faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku kepemimpinan
mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah : Kekuatan dalam diri wirausahawan,
kekuatan pada bawahan, dan kekuatan dalam situasi kepemimpinan. Keseluruhan butir kepemimpinan
wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi.
Kelima macam langkah dalam pengambilan keputusan adalah:

· Mengidentifikasi dan merumuskan problem yang dihadapi.

· Mengupayakan dan mengevaluasi solusi-solusi yang mungkin dapat diterapkan.

· Memilih sebuah pemecahan (solusi) yang diinferensi.

· Menerapkan solusi tersebut.

· Mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai

Langkah pertama berupa menemukan dan merumuskan problem yang bersangkutan, merupakan suatu
tahapan pengumpulan informasi, pemrosesan informasi dan pertimbangan-pertimbangan. Setelah
masalah selesai dirumuskan, maka pada tahap berikutnya orang dapat merumuskan sebuah atau
beberapa buah solusi potensial. Pada tahap ini orang mengumpulkan lebih banyak informasi, kemudian
data dianalisis, dan pro serta kontra berbagai pilihan tindakan diidentifikasi. Selanjutnya, pada langkah
ketiga telah diambil sebuah keputusan, guna memilih rangkaian tindakan tertentu. Bagaimana cara hal
tersebut dilakukan dan oleh siapa, perlu diselesaikan secara berhasil pada masing-masing situasi
problem.
Setelah mengetahui yang dipreferensi, maka perlu disusun rencana-rencana kegiatan yang tepat
dan kemudian mengimplementasi mereka secara lengkap. Inilah tahapan dimana penentuan arah
dipastikan dan dimulai rangkaian tindakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pemecahan masalah.
Terakhir adalah eveluasi, proses pengambilan keputusan tidaklah lengkap, sampai hasil-hasil dievaluasi.
Seandainya hasil-hasil yang diinginkan tidak dicapai, maka proses yang bersangkutan harus diulangi,
guna memungkinkan adanya tindakan-tindakan korektif.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan oleh seorang pemimpin,
diantaranya:

· Kekuatan dari diri wirausahawan

Wirausahawan harus memiliki kekuatan dari dalam diri sendiri, nilai-nilai wirausahawan seperti efisiensi
organisasional bagi wirausaha,pertumbuhan pribadi, pertumbuhan bawahan dan laba perusahaan.
Pertumbuhan bawahan dinilai sangat baik karena dari situ wirausahawan memiliki pengalaman dan
dapat membuat keputusan dari pengalaman tersebut. Derajat kepercayaan wirausahawan pada
bawahan dapat membuat keputusan secara demokratis, kekuatan pemimpin itu sendiri juga
menentukan karena dalam membuat keputusan dibutuh kpercayaan diri dalam menentukan keputusan
tersebut.

· Kekuatan pada bawahan

Seorang pemimpin harus mengerti kemampuan bawahan yang mempengaruhi kebijakannya dalam
mengambil keputusan, harus mengingat bahwa setiap bawahan memiliki perbedaan karakter dan juga
kemampuan, untuk itu seorang pemimpin harus jeli dalam mengambil keputusan.

· Kekuatan pada situasi atau keadaan

Kuatan ini melibatkan tipe organisasi dimana seorang pemimpin bekerja. Fungsi oraginasi kelompok
kerja dan geografis menjasi penting dalam membuat keputusan. Efektifitas anggota-anggota kelompok
bekerja bersama untuk tujuan ini seorang wirausahawan harus mengevaluasi isu-isu pengalaman
kelompok dalam kerjasama dan derajat yang dimiliki para anggota kelompok dalam kemampuan mereka
di dalam memecahkan masalah sebagai suatu kelompok. Sebagai aturan umum sorang wirausahawan
hendaknya hanya memberikan tanggung jawab perbuat keputusan kepada kelompoknya yang efektif.
Kekuatan mempengaruhi agar bawahan dapat bekerjasama.

3.8 Perbedaan Pemimpin dengan Manajer

Memimpin tidaklah sama dengan mengelola (manage). Walaupun beberapa wirasahawan adalah
seorang pemimpin dan beberapa pemimpin adalah wirausahawan, memimpin dan mengelola bukanlah
merupakan aktifitas yang identik. Kepemimpinan adalah bagian dari manajemen. Pengelolaan (manage)
adalah bidang yang lebih luas dibandingkan memimpin dan dipusatkan pada masalah perilaku maupun
non perilaku. Kepemimpinan terutama ditekabkan pada isu perilaku. Pemimpin yang tidak bisa
mengelola (to manage) akan gagal dalam kepemimpinannya, sementara manajer yang tidak bisa
memimpin (to lead) akan gagal dalam aktivitas manajerialnya. Namun sesungguhnya pemimpin (leader)
dan manajer merupakan dua konsep yang berbeda dan terdapat perbedaan diantara keduanya.

Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan personality
atau authority(berwibawa). Ia disegani dan berwibawa terhadap bawahan atau pengikutnya karena
kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunnya yang baik. Pemimpin (leader) dapat
memimpin organisasi formal maupun informal, dan menjadi panutan bagi bawahan (pengikut)nya.
Biasanya tipe kepemimpinannya adalah “partisipatif leader” dan falsafah kepemimpinannya adalah
“pimpinan untuk bawahan”.

Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek kepemimpinannya hanya
berdasarkan “kekuasaan atau authority formalnya” saja. Bawahan atau karyawan atau staf menuruti
perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh manajer tersebut. Manajer biasanya hanya
dapat memimpin organisasi formal saja dan tipe kepemimpinannya ialah “autocratis leader” dengan
falsafahnya ialah bahwa “bawahan adalah untuk pemimpin”.

Pengertian modal usaha adalah sesuatu yang digunakan

untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha. Modal ini bisa

berupa uang dan tenaga (keahlian). Modal uang biasa digunakan

untuk membiayai berbagai keperluan usaha, seperti biaya

prainvestasi, pengurusan izin, biaya investasi untuk membeli aset,

hingga modal kerja. Sedangkan modal keahlian adalah kepiawaian

seseorang dalam menjalankan suatu usaha.1Pengertian modal usaha adalah sesuatu yang digunakan

untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha. Modal ini bisa


berupa uang dan tenaga (keahlian). Modal uang biasa digunakan

untuk membiayai berbagai keperluan usaha, seperti biaya

prainvestasi, pengurusan izin, biaya investasi untuk membeli aset,

hingga modal kerja. Sedangkan modal keahlian adalah kepiawaian

seseorang dalam menjalankan suatu usaha.1

Modal sebagai salah satu faktor produksi dapat diartikan

sebagai semua bentuk kekayaan yang dapat dipakai langsung atau

tidak langsung dalam proses produksi untuk menambah outputnya. Dalam pengertian lain, modal
didefinisikan sebagai semua

bentuk kekayaan yang memberikan penghasilan kepada

pemiliknya atau suatu kekayaan yang dapat menghasilkan suatu

hasil yang akan digunakan untuk menghasilkan kekayaan lain.

Dari definisi-defenisi di atas diketahui bahwa pada prinsipnya

modal segala sesuatu yang memiliki peranan penting untuk


menghasilkan suatu barang produksi dalam suatu proses produksi.3

Modal sebagai salah satu faktor produksi dapat diartikan

sebagai semua bentuk kekayaan yang dapat dipakai langsung atau

tidak langsung dalam proses produksi untuk menambah outputnya. Dalam pengertian lain, modal
didefinisikan sebagai semua

bentuk kekayaan yang memberikan penghasilan kepada

pemiliknya atau suatu kekayaan yang dapat menghasilkan suatu

hasil yang akan digunakan untuk menghasilkan kekayaan lain.

Dari definisi-defenisi di atas diketahui bahwa pada prinsipnya

modal segala sesuatu yang memiliki peranan penting untuk

menghasilkan suatu barang produksi dalam suatu proses produksi.3

Kepercayaan diri
Inisiatif
Pikiran, gagasan, karya dan
kreatif
Kepemimpinan
Modal dan waktu

Disiplin
Antara tau dan berbuat
Kecekatan dan tindakan
Sekolah kejuruan

Daya pikir manusia


Gagasan dan kreatifitas
Berpikir positif

Bawaan dari lahir


Pengaruh lingkungan
dipelajari

Anda mungkin juga menyukai