OLEH :
KELOMPOK II
SILO ALJANNAH DJARMIN (B2B1 21 068 )
WA OEDE SITTI NURMITASARI (B2B1 21 070 )
NOVIANTI INDAH SARI (B2B1 21 065)
PUSPA WNA ORYZA (B2B1 21 066 )
A. KEPEMIMPINAN BERMOTIVASI
Tantangan penting dalan kepemimpinan adalah membangun citra , gaya hidup ,, dan gaya kerja , di
mana pemimpin mengendalikan orang dan peristiwa .Selain memberi inspirasi , tujuannya agar menjadi
pemimpin proaktif . Pemimpin efektif merancang rutinitas dan mengatur tugas harina serta jangka
panjang yang brhubungan dengan misi . Pemimpin efektif ditentukan oleh kepribbadian dan
tindakannya .
Dengan cara cukup unik , promosi diri membantu mewujudkan nasib baik . Mempromosikan diri sendri
akan membutuhkan kecakapan , bukan sekedar mengumumkan .
Yang termasuk pola pikir pemimpin bermotivasi adalah keyakinan diri yang halus , nyata , tetapi tamak
nyata dan hasrat besar terhadap misi yang sedang dijalankannya.
Pemimpin bermotivasi segera tampak menonjol dari caranya berpakaian dan berkelakuan secara
profesional. Pemimpin bermotivasi tidak hanya menjadi panutan karena sikapnya yang profesiaonal dan
bertanggung jawab saja ,namun juga jadi panutan dengan pengetahuannya atas segala hal ,namun dia
juga menjadi panutan dengan pengetahuannya atas segala hal ,sampai dia bisa disebut ahli/pakar dalam
tim .
Pemimpin bermotivasi akan mencocokkan kemampuannnya dengan kebutuhan dan visi organisasi .
Temukan Kebutuhan Organisasi
Pemimpin bermotivasi berbakat adalah pemimpin yang mengerti bahwa satu satunya hal yang tak
berubah di suatu tempat tertentu adalah satu satunya hal yang tak berubah di suatu tempat tertentu
adalah perubahan, dan agar berhasil serta membuat perubahan , dia harus beradaptasi dan terus
berkembang hingga mendapat keunggulan .
Saat menyadari pertumbuhan dan kemajuan organisasi , pertimbangkan potensi anda dengan organisasi
. “inventarisasi” kekuatan ; kemudian tulislah dan pikirkan . Pastikan,ketika anda menampilkan diri
sebagai seseorang yang berpotensi dengan menjadi pemimpin,menghadirkan diri sebagai solusi masalah
yan sesungguhnya,bukan masalah yang dibuat – buat .
Rasa malu merupakan ketegasan yang jika dipadukan dengan sopan santun dan tenggang rasa terhadap
orang lain , akan menjadikan seseorang mau memimpin dan menerima tanggung jawab . Dengan
perubahan profesi dan organisasi seiring bergulirnya waktu ,visi organisasi juga berubah .
Mampu mengembangkan loyalitas adalah sarana lain dalam kotak perkakas citra dan rutinitas yang
menjadikan anda pemimpin bermotivasi yang merupakan bagian citra dan praktik kehidupan sehari-hari
yang menjadikan anda salah satu dari orang yang mengendalikan lingkungan dan pengalaman orang lain
, bukan menjadi seseorang yang dikendalikan .
Pemimpin efektif dan bisa memberi inspirasi mengetahui berbagai sumber kekeuasaan, bagaimana
menggunakannya , dan bagaimana orang bisa dibujuk . Dia memahami keterbatasan dan kekuatan
formal dan potensi kekuasaan personal yang tak terbatas .
Kecerdasan Emosional ( Emotional Intelegent/EL) : awal mula yang baik. EL terdiri dari 4 ranah :
1. Kesadaran diri
2. Pengelolaan diri
3. Kepedulian social
4. Membangun pengelola hubungan
Kesadaran diri
1. Kesadaran diri emosional : membaca emosi diri sendiri dan menyadari dampaknya :
menggunakan “naluri” untuk membimbing membuat keputusan .
2. Penilaian diri akurat : mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri .
3. Percaya diri : punya kepercayaan diri dan kemampuan kuat .
Pengelolaan diri
1. Kendali diri emosional : mempertahankan emosi yang mengganggu dan dorongan hati tetap
terkendali .
2. Keterbukaan : menunjukkan kejujuran , integritas , dapat dipercaya .
3. Kemampuan beradaptasi : menunjukkan keluwesan menyesuaikan diri dengan situasi
berubah/menghadapi berbagai hambatan .
4. Prestasi : memiliki dorongan memperbaiki kinerja/prestasi agar sesuai standar kemampuan diri .
5. Prakarsa : siap bertindak dan menangkap peluang .
6. Optimisme : melihat yang baik setiap peristiwa .
Kepedulian sosial
1. Empati : merasakan emosi orang lain , memahami sudut pandang , aktif menunjukkan minat
kepedulian .
2. Kepedulian organisai : kemampuan membaca situasi , jaringan keputusan , situasi politik di
tingkat organisasi .
3. Pelayanan : mengenali, memenuhi kebutuhan pengikut , klien/pelanggan .
Pengelolaan hubungan
Salah satu cara memperbarui diri : harus memiliki harapan , bahkan ketika kesulitan , untuk peduli
dengan orang yang kita pimpin , menjalankan belas kasih , sadar menyelaraskan diri dengan orang lain
secara menyeluruh .
Kepedulian : keadaan terjaga , sadar , dan peduli kepada diri dan dunia.
Kesadaran memungkinkan kita memberi perhatian kepada apa yang sedang terjadi pada diri dan
menghentikan “ sindrom pengorbanan “ sebelum sidrom ini menghentikan kita . Menjadi sadar diri dan
lingkungan , baik manusia dan lingkungan sekitar , memicu kemampuab untuk pembaruan .
BAB IV
STRATEGI MERAIH KEUNGGULAN DAN MEMBANGUN SERTA
MENGEMBANGKAN KEPEMIMPINAN STRATEJIK
A. PENTINGNYA MEMPELAJARI MANAJEMEN STRATEJIK
Strategi mengatakan dengan jelas lingkungan yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi
seperti apa yang hendak dijalankan . Pemimpin organisasi/perusahaan harus proaktif ,mengantisipasi
perubahan,melakukan penyempurnaan terus menerus , bahkan bila perlu membuat perubahan
mendasar.Dua elemen utama manajemen stratejik ,yaitu :
Kedua , banyak organisasi yang kinerjanya buruk akibat tidak dipimpin dengan baik , terlalu diatur .
Melalui kepemimpinan stratejik eektif , perusahaan mampu memanfaatkan proses manajemen stratejik
dengan sukses .Pemimpin stratejik ditantang mewujudkan pengembangan tindakan strategis yang
layak , dan menentukan cara untuk mengimplementasikan .
Kombinasi telekomunikasi , kmputer , dan internet dalam pasar global telah meningkatkan tahap
perubahan . Perubahan telah menjadi bagian integral dari apa yang disepakati pimpinan . Pemimpin
mengarahkan komitmen mencapai perubahan melalui tiga ativitas utama , taitu :
a. Honest / jujur
b. Forward-looking / selalu memandang kedepan
c. Inspiring
d. Competent/kemapuan dalam menjalankan tugas
Perusahaan mengadopsi paradigma competing on the edge sebagai alat analis persaingan agar
bisasa menjadi pemimpin pasar
Kompetensi inti
Kompetensi inti merupakan apa yang dilakukan perusahaan yang bernilai stratejik.
Tantangan stratejik yang harus dihadapi manajer bisnin adalah bagaimana mengelola perubahan
.
Tiga tingkatan perubahan dan stratejgi relavan untuk masing masing tingkatan :
Keuntungan baig non pionir biasa diperoleh melalui : a. kemampuan untuk menjadi “penumpan
gratis” , miasal : menggunakan bocoran infirmasi dar hasil oenelitian & oengembangan yang
dikakukan pionir pasar , b. mengatasi ketidakpastian teknologi dan paar , c. Piskontinuitas
teknologi yang membuka peluang masuknya pendatang baru , d. Bermacam keengganan pemain
lama yang menyukitkan untuk beradaptasi dengan oerubahan lingkungan .
C. MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KEPEMIMPINAN STRATEJIK
Kepemimpinan : bentuk seni yang unik , memutuhkan kekuatan dan visi pada tingkat luar biasa . Visi
mmeberi inspirasi bagi pemimpin agar mampu meneruskan inspirasi itu kepada orang
lain .Kepemimpinan sebagai mitos , karena merupakan keterampilan yang langka .
“ Pemimpin : orang yang menciptakan perubahan yang paling efektif dalam kinerja kelompoknya .
Modern Dictionary of Sociology mengartikan pemimpin sebagai “seseorang yang menempati peranan
sentral / posisi dominan dan pengsruh dalam suatu kelompok “.Jadi inti pengertian oemimpin adalah
peran kunci , dominasi , dan pengaruh .
Pendekatan kepemimpinan
Dibahas tentang sifat yang perlu dimiliki pemimpin , yaotu yang membedakannya dngan bukan
pemimpin . Ahli meg=ngidentifikasi lima sifat negative yang menceh=gah orang yang menjadi
oemimpin , yaitu : tidak banyak mengetahui , telalu kaku , tidak berperan serta ,otoriter , suka
menyerang dengan kata- kata ( Stogdill,1974)
Pada dasarnya ada tiga gaya kepemimpinan seperti dikembangkan Lewin .Lippit, dan White , yaitu :
otokrstik,demokrstik,laisser-faire(Carlislie,1979),kemudian dilengkapi menjadi empat , yaitu :
1. Gaya direktif
2. Gaya konsultatif
3. Gaya partisipatif
4. Gaya delegasi ( Gatto , 1992 )
Hukum Kepemimpinan
Gatto (1992) mengutarakan hukum kepemimpinan yang dapat menuntun pemimpin kea rah
keberhasilan . berhasil dan gagalnya organisasi melaksanakan misinya dapat dikethui jika oemimpin
menjalankan tugasnya dengan baik .
1. Berkomunikasi
Kepemimpinan diwarnai komunikasi , yaitu komunikasi antara pemimpin dan yang dipimpin ,
dimana pemimpin berusaha memampukan yang sipimpin , dan orang yang dipimpin kembali
memampukan pemimpin .
2. Mengkordinasikan : tahu fungsi dan aktivitas apa yang harus dikoordinasikan , apakah orang
tepat telah dimanfaatkan sebaik-baiknya .
3. Mengorganisasikan : menggunakan orang yang tepat pada saat tepat untuk menyelesaikan
pekerjaan yang direncanakan .
4. Memotivasi : mnciptakan kinerja yang mendorong mereka bekerja sama , membantu
memahami keuntungan yang akan mereka nikmati dari pekerjaan mereka.
5. Memanfaatkan sumber daya : menggunakan karyawan dan peralatan tepat dan maksimal ,
menyediakan dana cukup untuk menyelesaikan pekerjaan .
6. Memeberi pernghargaan kepada yang berhasil : tidak mungkin pemimpin memaksakan
pekerjaan diselesaikan tanpa menyediakan sarana layak .
7. Tingkatkan keterampilan bawahan , dan jamin setiap orang memperoleh informasi jelas dan
benar .
8. Salah satu hukum yang berpengaruh terhadap disiplin organisasi : pemimpin harus menetapkan
pedoman kerja .
9. Mengklarifikasi harapan dari organiasai dan menjelaskan metode apa yang akan digunakan
untuk mencapai harapan .