Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN


Jalan Pattimura Nomor 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12110, Telepon/Faksimile (021) 29305367

1.1. Persyaratan Penerima Bantuan BSPS


Penerima bantuan adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan Bantuan
Stimulan Perumahan Swadaya. Persyaratan penerima Bantuan
Stimulan Perumahan Swadaya meliputi:
1. Warga Negara Indonesia yang sudah berkeluarga.
Yang dimaksud dengan berkeluarga adalah penghuni yang
terdaftar dalam satu Kartu Keluarga (KK) meliputi:
a. keluarga yang terdiri atas suami dan istri; suami, istri, dan
anak; suami dan anak; atau istri dan anak;
b. keluarga yang terdiri atas adik dan kakak yang salah
satunya atau keduanya sudah memiliki KTP;
c. keluarga yang terdiri atas lebih dari 1 (satu) anggota
keluarga di luar hubungan keluarga inti seperti keponakan,
sepupu, cucu, dan sebagainya yang salah satu atau lebih
memiliki KTP; atau
d. keluarga yang hanya beranggotakan 1 (satu) orang
penyandang disabilitas atau yang telah berusia lanjut
minimal 58 (lima puluh delapan) tahun.
2. Memiliki atau menguasai tanah dengan alas hak yang sah. Alas
hak yang sah merupakan bukti kepemilikan atau penguasaan
yang jelas dan sah antara lain:
a. sertipikat;
b. akta hibah;
c. akta jual beli;
d. NIB (Nomor Identifikasi Bidang) dari Kantor Pertanahan;
e. bukti izin menempati tanah ulayat dari kepala adat; atau
f. bukti penguasaan tanah lainnya yang sah seperti surat
keterangan pejabat terkait (kepala desa/lurah/camat/
PPAT).
3. Berpenghasilan paling banyak sebesar Upah Minimum Daerah
Provinsi (UMP). Penghasilan yang dimaksud adalah penghasilan
keluarga. Dalam hal di suatu daerah telah ditetapkan Upah
Minimum Kabupaten/Kota yang lebih tinggi dari UMP, dapat
digunakan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
4. Memiliki dan menempati satu-satunya rumah dengan kondisi
tidak layak huni.

1
Kondisi rumah tidak layak huni dibuktikan berdasarkan hasil
verifikasi lapangan. Rumah yang dimaksud telah dimiliki dan
dihuni sekurang-kurangnya dalam kurun 3 tahun.
5. Belum pernah memperoleh BSPS atau bantuan Pemerintah
untuk program perumahan.
Batas waktu belum pernah memperoleh bantuan adalah 10
(sepuluh) tahun. Syarat ini dikecualikan bagi penerima bantuan
yang terdampak bencana atau berdasarkan ketentuan
perundang-undangan.
6. Bersedia berswadaya dan membentuk KPB dengan pernyataan
tanggung renteng
Bersedia berswadaya dan membentuk KPB merupakan
kesediaan mengikuti ketentuan program dengan penjelasan
sebagai berikut:
a. Bersedia berswadaya bagi yang mampu
Bentuk keswadayaan antara lain: tanah yang
dimiliki/dikuasai; tenaga kerja; modal sosial; tabungan
bahan bangunan. Bagi masyarakat pra sejahtera,
keswadayaan berupa tanah dan dapat ditambahkan bahan
bangunan bekas layak pakai. Bahan bangunan bekas layak
pakai dapat diperoleh dari anggota kelompok penerima
bantuan atau dari sumber lainnya.
b. Membentuk KPB.
KPB memenuhi persyaratan:
1) dibentuk dan disepakati melalui rembuk warga;
2) terdiri atas unsur ketua merangkap anggota, sekretaris
merangkap anggota, bendahara merangkap anggota,
dan anggota;
3) anggota KPB paling banyak 20 (dua puluh) orang atau
mempertimbangkan karakteristik masyarakat dan
kondisi di lapangan;
4) anggota KPB bertempat tinggal di desa/kelurahan yang
sama;
5) bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembangunan
secara gotong royong mulai tahap persiapan,
pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban
kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya.
Gotong royong yang dimaksud adalah untuk
menanggung segala resiko secara bersama-sama
(tanggung renteng) dalam menuntaskan kegiatan
perumahan swadaya.

1.2. Bentuk Bantuan


Bentuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya berupa uang dan
barang. Uang diserahkan kepada penerima bantuan perseorangan
untuk memperbaiki rumah dengan cara:
a. membeli bahan bangunan; dan
b. membayar upah kerja.

2
Barang diserahkan kepada kelompok masyarakat berupa PSU.
Pembangunan PSU merupakan upaya penataan lingkungan yang
terdiri dari komponen PSU atau komponen pendukung keserasian
lingkungan (fasad, lansekap, dan lain-lain).

1.3. Besaran Bantuan


Nilai bantuan ditetapkan oleh Menteri. Besaran bantuan dapat
mempertimbangkan tingkat kemahalan di lokasi tertentu.
Sumber pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) dan/atau sumber lain yang tidak mengikat. Dana
bantuan pemerintah dari APBN termasuk kategori bantuan lainnya
yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan
oleh Menteri.

1.4. Ketentuan Perpajakan


Penyaluran dana bantuan pemerintah dalam bentuk uang tidak
dikenai pajak. Harga pembelian bahan bangunan di toko/penyedia
bahan bangunan sudah termasuk pajak. Ketentuan besaran dan
tata cara pelaporan pajak oleh toko/penyedia bahan bangunan
mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan.

1.5. Sanksi
Sanksi dapat diberikan dalam hal:
1. Berdasarkan hasil evaluasi selama masa kegiatan, penerima
bantuan dapat dikenai sanksi apabila penerima bantuan
pindah domisili, rumah dan tanah diperjualbelikan,
mengundurkan diri, dana bantuan tidak dipergunakan untuk
perbaikan rumah sesuai rencana atau alasan lainnya. Sanksi
yang dikenakan berupa:
a. Pembatalan sebagai penerima bantuan oleh PPK apabila
dana belum disalurkan ke rekening penerima bantuan.
b. Penarikan dana bantuan oleh PPK apabila dana masih
berada di rekening penerima bantuan.
c. Pengembalian dana bantuan oleh Kelompok Penerima
Bantuan apabila dana sudah dibelanjakan/digunakan.
2. Penerima bantuan atau pihak terkait menyalahgunakan dana
bantuan. Sanksi diberikan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai