Anda di halaman 1dari 8

Proses Penyaluran Program Bantuan Langsung Tunai

Sesuai Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor
6 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas Permendesa PDTT Nomor 11 Tahun 2019
Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 maka disampaikan Petunjuk Teknis
(Juknis) Pendataan Keluarga Calon Penerima BLT-Dana Desa sebagai berikut:

1. Pendata calon penerima BLT-Dana Desa adalah relawan desa yang menerima Surat
Tugas oleh Kepala Desa
2. Pendataan berbasis Rukun Tetangga (RT)
3. Jumlah pendata minimal 3 (tiga) orang dan/ atau berjumlah ganjil
4. Calon penerima BLT-Dana Desa adalah keluarga miskin (KK) yang terdapat dalam
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang kehilangan mata pencaharian,
terdapat anggota keluarga berpenyakit kronis/menahun, non PKH, dan non BPNT
5. Jika ditemukan keluarga miskin sebagaimana poin (d) tetapi tidak masuk di dalam
DTKS, maka bisa ditambahkan untuk pemutakhiran DTKS 6. Calon penerima BLT-
Dana Desa harus memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK)
6. Dokumen hasil pendataan dibahas dalam forum Musyawarah Desa Khusus
(Musdesus) untuk validasi, finalisasi, dan penetapan data keluarga calon penerima
BLT-Dana Desa yang dituangkan dalam berita acara dan ditandatangani oleh Kepala
Desa bersama perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
7. Dokumen yang sudah ditandatangani disampaikan ke Bupati/Walikota untuk
mendapatkan pengesahan, hal mana pengesahan dapat pula didelegasikan kepada
Camat
8. Kepala Desa melaporkan rekap data penyaluran BLT-Dana Desa kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota

Berdasarkan wawancara bersama Kepala Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi, ia mengatakan: “BLT-Dana Desa berdasarkan awal dari RT (Rukun
Tetangga), RT mengusulkan setelah itu ada musyawarah dusun setelah
musyawarah dusun ada musyawarah desa atau penetapan. Jadi 3 kali proses, melalui 3
proses itu baru nanti ada keputusan desa siapo bae yang berhak nerimonyo”. Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah
melakukan perubahan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 menjadi Peraturan Menteri Desa PDTT
Nomor 6 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.

A. Dana Desa dapat digunakan untuk bantuan langsung tunai kepada keluarga miskin di
Desa;
B. Sasaran penerima BLT-Dana Desa adalah tentang keluarga miskin non PKH atau
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kehilangan mata pencaharian,
belum terdata (exclusion error), dan mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit
menahun/kronis.

C. Mekanisme Pendataan

a. Pendataan dilakukan oleh Relawan Desa lawan COVID-19 dengan

formulir terlampir;

b. Basis pendataan di RT dan RW;

c. Musyawarah Desa Khusus atau Musy awarah Desa Insidentil yang

dilaksanakan dengan agenda tunggal: validasi, finalisasi. Dan

penetapan data KK calon penerima BLT-Dana Desa;

d. Legalitas dokumen penetapan data KK calon penerima BLT-Dana

Desa ditandatangani oleh Kepala Desa; dan

e. Dokumen penetapan data KK penerima BLT-Dana Desa dilaporkan


dan disahkan oleh Bupati/Walikota atau dapat diwakilkan ke Camat

dalam waktu selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja per tanggal

diterima.

1) Metode dan Mekanisme Penyaluran


a) Metode perhitungan penetapan jumlah penerima manfaat BLT-Dana Desa mengikuti
rumus:
i. Desa penerima Dana Desa kurang dari Rp. 800.000.000 (delapan
ratus juta rupiah) mengalokasikan BLT-Dana Desa maksimal sebesar
25% (dua puluh lima persen) dari jumlah Dana Desa.
ii. Desa penerima Dana Desa Rp. 800.000.000 (delapan ratus juta rupiah)
sampai dengan Rp. 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta rupiah)
mengalokasikan BLT-Dana Desa maksimal sebesar 30% (tiga puluh
persen) dari jumlah Dana Desa.
iii. Desa penerima Dana Desa lebih dari Rp. 1.200.000.000 (satu miliar
dua ratus juta)mengalokasikan BLT-Dana Desa maksimal sebesar
35% (tiga puluh lima persen) dari jumlah Dana Desa.
iv. Khusus desa yang jumlah keluarga miskin lebih besar dari anggaran
yang dialokasikan dapat menambah alokasi setelah mendapat
persetujuan dari Pemerintah Kabupaten/Kota.
v. Penyaluran dilaksanakan oleh pemerintah desa dengan metode non
tunai (cash less) setiap bulan.
vi. Jangka waktu dan besaran pemberian BLT-Dana Desa
vii. Masa penyaluran BLT-Dana Desa 3 (Tiga) bulan terhitung sejak
April 2020
viii. Besaran BLT-Dana Desa per bulan: Rp 600.000,00 (enam ratus ribu
rupiah) per keluarga
ix. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh: Badan Permusyawaratan
Desa (BPD); Camat; dan Inspektorat Kabupaten/Kota.
x. Penanggung Jawab penyaluran BLT-Dana Desa adalah kepala desa
xi. Mekanisme Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

Kendala dalam Penyaluran Program Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Dalam implementasinya, BLT tidak terlepas dari berbagai kendala dan penghambat. Salah
satu penghambatnya penyaluran BLT di Desa Talang Duku ini adalah kurangnya
pemahaman masyarakat tentang apa itu BLT. BLT-Dana Desa ini ada karena munculnya
wabah Pandemi Covid-19. Sasaran dari penerima BLT-Dana Desa adalah keluarga miskin
non PKH atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kehilangan mata pencahariannya,
belum terdata (exclusion error), dan mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit
menahun/kronis. Merujuk Surat Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Nomor 9/PRI.00.IV/2020 Tanggal 16 April 2020 Perihal Petunjuk Teknis Pendataan Keluarga
Calon Penerima BLT-Dana Desa, serta Surat Nomor 10/PRI.00/IV/2020 Tanggal 21 April
2020 Perihal Penegasan Petunjuk Teknis Pendataaan Keluarga Calon Penerima BLT-Dana
Desa, dengan ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada seluruh Desa agar segera menyalurkan BLT-Dana Desa untuk alokasi Bulan
April selambat-lambatnya minggu pertama Bulan Mei 2020;
2. Penyaluran BLT-Dana Desa dapat dilakukan secara langsung kepada penerima
manfaat (cash) dengan tetap dan harus memperhatikan Protokol Kesehatan yaitu
menjaga jarak (physical distancing), menghindari kerumunan, dan memakai masker;
3. Bagi calon penerima manfaat yang telah memenuhi syarat tapi belum memiliki Nomor
Induk Kependudukan (NIK) wajib mencantumkan alamat domisili secara lengkap
untuk memudahkan proses validasi dan verifikasi;

Kemudian setelah mengetahui bagaimana pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai di Desa


Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi selanjutnya peneliti ingin
mengetahui apa sajakah kendala-kendala yang dihadapi pemerintah Desa Talang
Duku dalam melaksanakan Program Bantuan Langsung Tunai tersebut seperti yang
dijelaskan oleh Agus Dwiyanto dalam bukunya, “penyelenggaraan pelayanan publik
adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan
pelayanan dengan ukuran Nilai-nilai atau norma eksternal yang ada di masyarakat atau yang
dimiliki oleh para stakeholder.

Begitu pula dalam pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai harus sesuai dengan norma
dan atuan yang ada, seperti dalam penetapan peserta penerima manfaat BLT yang disebutkan
dalam Permendesa PDTT No. 6 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020,
sasaran penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah:

a. Keluarga miskin non PKH/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT);


b. Kehilangan Mata Pencaharian;
c. Belum terdata (exclussion error); dan
d. Mempunyai anggota keluarga yang rentas sakit menahun/kronis

Berdasarkan peraturan diatas dapat kita lihat bahwa dalam dalam penentuan atau penetapan
peserta penerima manfaat program Bantuan Langsung Tunai ini sudah ditentukan
berdasarkan data terpadu penanganan fakir miskin seperti yang tertulis diatas. Namun dari
kebijakan permendesa yang berpedoman pada data terpadu yang disediakan oleh data
terpadu penanggulangan fakir miskin tersebutlah timbulnya beberapa faktor yang
menyebabkan tidak tepat sasaran program Bantuan Langsung Tunai tersebut, seperti yang
tertulis dalam Permendesa PDTT Nomor 6 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun
2020 sasaran BLT Dana-Desa merupakan keluarga miskin non PKH dan BPNT,
kehilangan mata pencaharian dan mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit
menahun/kronis. Dari pengamatan penulis dapat disimpulkan bahwa kendala yang dihadapi
desa talang duku dalam penyaluran program bantuan langsung tunai adalah :
a. Dana Desa sudah habis terpakai untuk program lain, yaitu untuk pembuatan
jalan, sehingga penyaluran BLT masih menunggu penyaluran dana desa tahap
berikutnya.
b. Munculnya data baru atau satu kepala keluarga (KK) terdaftar di banyak program
Bansos Kementerian Sosial, Pemerintah Daerah dan Kementerian Desa
Implementasi Penyaluran Bantuan Langsung Tunai

Dalam sebuah proses kebijakan publik ada “serangkaian aktivitas intelektual yang dilakukan
dalam proses kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas politis tersebut nampak dalam
serangkaian kegiatan-kegiatan yang mencakup penyusunan agenda, formulasi
kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan dan penilaian kebijakan.”

Namun kali ini yang menjadi titik fokus adalah implementasi atau sebuah pelaksanaan
kebijakan pemerintah. Implementasi merupakan suatu proses yang dinamis untuk melakukan
suatu aktivitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang
sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri48 sedangkan sebagaimana dikutip oleh
Winarno (2014) menyatakan bahwa implementasi adalah apa yang terjadi setelah Undang-
undang ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan, atau suatu
jenis keluaran yang nyata.

Implementasi mencakup tindakan-tindakan sebagai aktor, khususnya para birokrat yang


dimaksudkan untuk membuat program berjalan. Namun dalam pembahasan kali ini, membahas
tentang Penyaluran Program Bantuan Langsung Tunai seperti disebutkan dalam Permendesa
PDTT Nomor 6 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa, yang mana target
sasaran dari BLT Dana-Desa ini adalah keluarga miskin non PKH dan BPNT, yang
kehilangan mata pencaharian, serta keluarga yang rentan penyakit menahun/kronis.

Program Bantuan Langsung Tunai sangat didukung oleh masyarakat yang tidak
mampu dikarenakan uang yang diterima sangat dibutuhkan untuk keluarga yang tidak
mampu, yang kehilangan mata pencahariannya, serta adanya anggota keluarga yang
mempunyai penyakit yang sudah menahun/kronis. Namun nyatanya, di desa talang duku masih
banyak para penerima manfaat bantuan langsung tunai ini adalah orang-orang yang msih
mampu, contohnya ada beberapa orang yang masih bekerja di perusahaan, mereka masih
muda, masih kuat untuk kerja. Hal tersebut menujukkan bahwa implementasi Program
Bantuan Langsung Tunai di desa talang duku tersebut belum maksimal saja sehingga
berdampak berkurangnya kemiskinan dan kualitas sumber daya manusia didesa tersebut
semakin meningkat. Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Talang
Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi diharapkan dapat terlaksana
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan ditetapkan oleh pemerintah. Besaran bantuan
yang diterima oleh rumah tangga sangat miskin tersebut setidaknya dapat mengurangi
beban kebutuhan hidup mereka khususnya terkait dengan kebutuhan pendidikan dan kesehatan
bagi rumah tangga sangat miskin di Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi.

Pelaksanaan difokuskan yaitu dengan pengolahan sumber daya alam dan manusia serta
perangkat ekonomi dan finansial yang dilakukan secara bertanggung jawab, terukur, dan
resfonsif terhadap kebutuhan masyarakat, terkait dengan sosialisasi Program Bantuan
Langsung Tunai dalam srategi yang digunakan dalam mensosialisasikan Program BLT di
Desa Talang Duku, dilakukan secara bertanggung jawab, terukur, dan resfonsif terhadap
kebutuhan masyarakat. Setiap kebijakan memiliki target yang ingin dicapai. Adapun target yang
ingin dicapai dalam sosialisasi ini adalah penerima manfaat program BLT menjadi paham apa
yang menjadi hak dan kewajiban ketika memperoleh bantuan BLT tersebut. Pelaksanaan
program bantuan langsung tunai di desa talang duku memang sudah dilaksanakan yang
ditandai dengan adanya masyarakat yang menerima manfaat program bantuan langsung
tunai ini, seperti yang dapat diketahui dari hasil pengamatan penulis, di Desa Talang Duku
sudah melaksanakan Program Bantuan Langsung Tunai, ini ditandai dengan adanya
masyarakat yang mendapatkan Program Bantuan Langsung Tunai tersebut, dengan total 142
KPM. Informasi yang penulis dapatkan dari ketua bpd, proses penyaluran sudah sesuai
dengan prosedurnya, tetapi kalo dari implementasi yang dapat dilihat sekitar 75% tepat
sasaran selebihnya masih belum tepat karena masih ada orang yang lebih berhak untuk
mendapatkan.

Berdasarkan data penerima manfaat program bantuan langsung tunai diatas, ada beberapa
nama yang tidak memenuhi syarat dan kriteria, atau data yang tidak seharusnya menerima
manfaat program bantuan langsung tunai, hal ini dengan Ketua BPD, “ menurut saya selaku
ketua bpd, kendalanya waktu penetapan nama-nama siapa saja yang berhak menerima blt tadi,
tidak benar-benar di data dengan benar. ini menunjukkan bahwa di Desa Talang Duku
memang sudah melaksanakan Program Bantuan Langsung Tunai dan juga menurut
wawancara penulis dengan salah satu warga yang menerima manfaat bantuan langsung tunai
6
2
yang mengatakan “memang benar pada tahun 2020 saya menerima program bantuan
langsung tunai dengan kategori kesejahteraan sosial, Lansia. Dan pernyataan warga
tersebut juga hampir sama dengan pernyataan berikut ini yang mengatakan bahwa “Program
Bantuan Langsung Tunai tersebut sudah dilaksanakan di Desa Talang Duku, karena
benar saya salah satu penerima Bantuan Langsung Tunai dengan kategori dari keluarga
kurang mampu. Pernyataan tersebut juga sejalan dengan pernyataan kaur umum desa talang
duku yang mengatakan:

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan
arahan kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang menjadi penerima manfaat
program BLT agar mengetahui bahwa program tersebut ditujukan untuk masyarakat kurang
mampu, masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya dan masyarakat yang mempunyai
penyakit kronis/menahun. Akan tetapi dalam penyaluran dana bantuan diberikan kepada rumah
tangga yang masih mampu. Dari sini kenyataannya tidak sesuai dengan realta yang terjadi di
Desa Talang Duku. Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa di desa talang
duku memang telah melaksanakan program bantuan langsung tunai yang ditandai dengan
adanya 142 kpm desa talang duku yang menerima manfaat bantuan langsung tunai

Anda mungkin juga menyukai