Anda di halaman 1dari 4

2.

3 Mekanisme Pelayanan

A. Pelayanan berbasis aplikasi dan manual


Banten memiliki basis aplikasi bernama JAWARA eGov melalui aplikasi ini
masyarakat dapat mengakses informasi dan berbagai pelayanan dari semua
dinas terkait termasuk dinas sosial. Dalam aplikasi tersebut terdapat e-simral
(system informasi), manajemen perencanaan, penganggaran dan pelaporan, e-
Hibah bansos, YANKES (pelayanan Kesehatan), LPSE (layanan Pengadaan
Secara Elektronik) dan Layanan Pengaduan. Untuk mengakses masyarakat
cukup menginstall aplikasi dan mengisi form data diri. Tujuan dari aplikasi ini
adalah untuk memudahkan melayani masyarakat secara tepat, akurat, dan
transparan.
Secara manual pelayanan sosial oleh provinsi Banten kepada
Masyarakat dengan melakukan koordinasi penyelenggaraan kesejahteraan
sosial dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Daerah. Koordinasi
dilakukan dalam hal dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Dengan tujuan sebagai berikut :
a. menurunnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial;
b. meningkatnya fungsi sosial penyandang masalah kesejahteraan
sosial

pemerintah provinsi juga memberikan dana terhadap Pendanaan


penyelenggaraan sosial , yang bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
b. sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
B. Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (JAMSOSRATU)
Proses untuk mendapatkan pelayanan jaminan sosial rakyat banten bersatu
diantaranya:
a. metode penentuan sasaran dilakukan dengan bekerja sama dengan dinas
sosial tingkat kota/kabupaten diseluruh provinsi banten dengan
melakukan penentuan lokasi dan peserta penerima bantuan
b. validasi data peserta penerima yang memenuhi kriteria persyaratan sebagai
berikut:
 ibu hamil/menyusui
 balita dan anak usia sekolah

c. verifikasi persyaratan pemeriksaan mengenai keberanan persyaratan


peserta

d. mekanisme pembayaran

a. peserta JAMSOSRATU pempunyai kewajiban menabung paling


sedikit sebesar 5.000 rupiah tiap bulannya

b. pemerintah memberi bantuan dana sosial sebesar 1.750.000


pertahunnya untuk satu keluarga penerima manfaat

e. pengaduan masyarakat mengenai klaim jika tidak dibayar

C. Program Keluarga Harapan (PKH)


Bagi penerima bantuan PKH harus memenuhi beberapa kriteria yakni:
1. Masuk dalam katergori keluarga kurang mampu
keluarga miskin dan rentan harus terdaftar dalam data terpadu program
penanganan fakir miskin yang memiliki anggota kriteria ibu hamil atau
menyusui, anak berusia 0-6 tahun
2. Komponen Pendidikan
Komponen tersebut anak SD/MI atau sederajat dan anak usia 6-21
tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun

Penyaluran bantuan sosial PKH diberikan kepada KPM empat tahap dalam
setahun. Dengan rincian sebagai berikut:
 Bantuan sosial PKH Rp. 1.890.000
 Bantuan Lanjut usia Rp. 2.000.000
 Bantuan Penyandang Disabilitas Rp. 2.000.000

D. Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT)


Dinas sosial mengseleksi peserta penerima bantuan dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Lanjut usia terlantar lebih > 60 tahun
2. Miskin atau bergantung hidup pada orang lain
3. Tidak mempunyai penghasilan tetap

Dinas sosial memberikan bantuan senilai Rp. 2.400.000 per tahun dan juga
pemberian pelayanan rehabilitasi sosial terhadap lanjut usia.

E. Kelompok Usaha Bersama (KUBE)


1. Perorangan, masyarakat, atau lembaga kesejahteraan sosial dapat
mengusulkan proposal ke Dinas Sosial Kabupaten/Kota melalui Kepala Desa;
2. Dinas Sosial Kabupaten/Kota melakukan verifikasi dan validasi calon
penerima KUBE sesuai Data Terpadu Penanganan Fakir Miskin dan Orang
Tidak Mampu (DTPFMOTM);
3. Dinas Sosial Kabupaten/Kota mengusulkan proposal kepada Menteri Sosial
melalui Direktur Penanganan Fakir Miskin Wilayah I dengan tembusan
disampaikan ke Kepala Dinas Sosial Provinsi;
4. Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah I melakukan verifikasi dan
validasi atas usulan proposal Dinas Sosial Kabupaten/Kota;
5. Direktur Penanganan Fakir Miskin Wilayah I menetapkan lokasi dan
penerima KUBE;
6. Hasil penetapan lokasi dan penerima KUBE disampaikan kepada Dinas
Sosial Kabupaten/Kota;
7. Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota menandatangani Surat Pernyataan
Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) KUB

Anda mungkin juga menyukai