Dengan Hormat.
Berdasarkan data statistik tahun 2018 Kabupaten Polewali Mandar yang terdiri dari 16
(enambelas) Kecamatan, 23 (dua puluh tiga) kelurahan, 144 (seratus empat puluh empat desa)
desa dengan jumlah masyarakat miskin 430 Ribu Jiwa (15,97%) kepala keluarga, data tersebut
masih banyak yang belum tervalidasi, sehingga memerlukan perbaikan data.
Sehubungan dengan hal tersebut ini kami sampaikan pengajuan lokasi sistim
Layanan dan Rujukan Terpadu (SLTR) di Kabupaten Polewali Mandar. Provinsi
Sulawesi Barat tahun 2020 yang merupakan Program dari Kementerian Sosial Republik
Indonesia.
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya
diucapkan terima kasih.
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemerintah telah menyelenggarakan berbagai program bantuan social dalam
menurunkan tingkat kemiskinan yang dilakukan melalui penyelenggaran dan perbaikan
serangkaian program perlindungan sosial skala nasional yang mencakup 40%
masyarakat termiskin di Indonesia, diantaranya Program Beras Sejahtera (Rastra),
Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Kartu Indonesia
Sehat (KIS). Selain program dari pemerintah pusat, terdapat berbagai bentuk program
perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah.
Berbagai faktor yang saling berhubungan yang berkontribusi terhadap upaya
menurunkan tingkat kemiskinan dan kerentanan telah dilakukan pemerintah Pusat dan
Daerah, Khususnya di Kabupaten Polewali Mandar antara lain:
Lemahnya koordinasi Vertikal dan Horizontal antara pengelola program
kesejahteraan social;
Tidakadanya standarisasi penetapan sasaran Program perlindungan sosial;
Cakupan dan minimnya pendanaan program dan kegiatan;
Terbatasnya kapasitas system penanganan keluhan;
Lemahnya pemahaman stakeholder daerah terhadap program kesejahteraan social
dari Pemerintah pusat;
Rendahnya komprementaritas antar program bantuan social yang ada;
Dan tingginya fragmentasi program-program perlindungan social.
Hal tersebut diatas mengakibatkan program kurang efektif dan efisien pada
banyak kasus penduduk miskin dan rentan, tidak memperoleh perlindungan social yang
komprehensif. Oleh karena itu diperlukan penguatan koordinasi Horisontal dan Vertikal
program-program penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial.
Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar memiliki mandat sebagai
penyedia layanan dasar dan mengembangkan, mengelola dan mengkoordinasikan
Program di Daerah sesuai kondisi dan kebutuhan. Pemerintah Kabupaten Polewali
Mandar memiliki minat yang tinggi terhadap rencana pengembangan Sistem Layanan
dan Rujukan Terpadu sebagai penanganan permasalahan tersebut.
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Nomor 11 tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial pasal
24 dan pasal 47
2. Undang-undang Nomor 13 tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin
pasal 8 ayat 7 menyebutkan verifikasi dan Validasi dilaksanakan oleh potensi
dan sumber Kesejahteraan Sosial yang ada di Kecamatan, Kelurahan atau
Desa. Pasal 10 ayat 1 menekankan kembali bahwa data yang di Verifikasi
dan Validasi harus berbasis tekhnologi informasi dan dijadikan sebagai data
terpadu.
3. Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa pasal 78 ayat (1)
menyebutkan pembangunan Desa bertujuan meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Desa dan Kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan.
4. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah pasal 12
tentang urusan Pemerintah Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar,
salah satunya termasuk bidang sosial.
5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana pembangunan
Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019;
6. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang percepatan
penanggulangan Kemiskinan Daerah dengan arahan tim Nasiona;
7. Peraturan Menteri dan pengelolaan data penyandang masalah Kesejahteraan
Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial;
8. Peraturan Menteri Sosial Nomor 27 tahun 2015 tentang Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Sosial tahun 2015-2019;
9. Keputusan Menteri Sosial Nomor 50 tahun 2013 tentang pedoman pelayanan
terpadu dan gerakan masyarakat peduli Kabupaten / Kota;
C. NAMA PROGRAM
Nama program yang kami ajukan yaitu Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
(SLTR) di Kabupaten Polewali Mandar.
D. TUJUAN
Tujuan umum dari pelaksanaan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
(SLTR) Kabupaten Polewali Mandar adalah meningkatkan efektifitas dan efisien
serta dampak program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan
melalui penguatan integrasi program, baik secara vertical dan horizontal.
Sedangkan tujuan khusus dari pelaksanaan program Sistem Layanan dan
Rujukan Terpadu (SLTR) di Kabupaten Polewali Mandar yaitu sebagai berikut:
E. MANFAAT
Manfaat pelaksanaan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) di
Kabupaten Polewali Mandar yaitu sebagai berikut:
1. Terintegrasinya informasi, data dan layanan;
2. Program fragmentasi tersinkronisasi dengan baik (vertikal-horizontal), pusat
dan daerah;
3. Teridentifikasi keluhan, rujukan dan penanganan keluhan;
4. Pencatatan kepesertaan dan kebutuhan program dengan baik;
5. Pemutakhiran Basis Data Terpadu Penanganan Fakir Miskin (BDT-FM) data
secara dinamis di Kabupaten Polewali Mandar.
F. SASARAN
Sasaran utama Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) di
Kabupaten Polewali Mandar yaitu sebagai berikut:
1. Kelompok masyarakat miskin dan rentan misalnya rumah tangga, keluarga
dan individu;
2. Kelompok masyarakat yang paling miskin dan rentan, termasuk penyandang
disabilitas, perempuan atau anak terlantar, lanjut usia, masyarakat adat
terpencil, dan lain-lain.
G. BENTUK PROGRAM
1. Pemutakhiran Data
Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) membantu melakukan
pemutakhiran (verifikasi dan validasi) data secara dinamis dan berkelanjutan
di Daerah. Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) juga dapat menjadi
bagian dari on Demond Aplication (ODA) yang difasilitasi oleh fasilitator di
tingkat masyarakat.
2. Pengaduan, Rujukan dan penanganan keluhan Sistem Layanan dan Rujukan
Terpadu (SLRT) mencatat keluhan masyarakat, baik keluhan yang bersifat
kepesertaan dan keluhan lainnya, terkait program-program perlindungan
social dan penanggulangan kemiskinan. Berdasarkan keluhan tersebut,
rumah tangga / keluarga miskin dan rentan ke program-program yang sesuai
dengan kebutuhan mereka. Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT)
juga membantu pengelola program di pusat dan di Daerah untuk menelaah,
merespon dan menindaklanjuti keluhan-keluhan tersebut.
3. Katalog program dan kepercayaan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
(SLRT) menginventarisir program-program perlindungan social, baik ditingkat
pusat maupun daerah dan mencatat kepesertaan rumah tangga / keluarga
miskin dan rentan dalam program-program perlindungan social dan
penanggulangan kemiskinan yang ada. Sistem Layanan dan Rujukan
Terpadu (SLRT) juga mencatat kebutuhan program dari rumah tangga /
keluarga miskin yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
4. Integrasi Layanan, Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) membantu
mengintegrasikan berbagai Layanan social di Daerah sehingga fungsi
layanan tersebut menjadi lebih komprehensif, responsive, dan
berkesinambungan.
5. Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) menyediakan dashboard
yang berisi:
a. Ringkasan usulan pemutakhiran dan penambahan data penerima
manfaat;
b. Akses program pusat dab daerah;
c. Komplementaris dan irisan program;
d. “Kesenjangan” layanan di tingkat pusat, Provinsi dan Kabupaten / Kota.
J. KEMISKINAN
10 | D i n a s S o s i a l K a b u p a t e n P o l e w a l i M a n d a r
Proposal SLRT
N. PENUTUP
11 | D i n a s S o s i a l K a b u p a t e n P o l e w a l i M a n d a r