Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN FASILITATOR

SISTE LAYANAN DAN RUJUKAN TERPADU (SLRT)

TAHUN 2019

WILAYAH KERJA NAGARI AMPING PARAK

DAN KOTO TARATAK

OLEH

AYMIDA LARA

KECAMATAN SUTERA

KABUPATEN PESISIR SELATAN

PROVINSI SUMATERA BARAT


KATA PENGANTAR

Dengan selalu memajukan puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat Hidayah dan InayahNya, sehingga dapat terwujudnya Program
Kementrian Sosial Republik Indonesia melalui Dinas Pemberdayaan Sosial
Perempuan dan Anak.

Unutk mendukung meningkatnya kualitas hidup manusia yng sejahtera dan


mengembangkan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) untuk layanan yang
dibutuhkan secara cepat, tepat, efektif, efisien serta terintegrasi SLRT memiliki empat
fungsi utama yaitu : Integrasi layanan dan informasi, identifikasi keluhan, rujukan dan
penangan keluhan, pencatatan kepersertaan dan kebutuhan program.

Penyusunan tak lupa menyampaikan ucpan terima kasih terima kasih dan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan arahan dan
masukan dalam penanggulangann kemiskinan dalam penyempurnaan pelayanan sosial
yang ada sesuai dengan kondisi dan kebutuhan, Semoga Allah SWT memberi taufik
dan hidayah pada kita semua, Aminn.

Koto Taratak, 23 Agustus 2019

Fasilitator Nagari Amping Parak

dan Koto Taratak

AYMIDA LARA
DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Sasaran

BAB II KONDISI NAGARI

BAB III KONDISI KEBUTUHAN

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN LAPORAN BULANAN


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peningkatan kesejahteran dan perlindungn sosial bagi penduduk miskin dan
rentan menjadi salah satu agenda utama pemerintah dalam rangka penanggulangan
kemiskinan untuk melanjutkan agenda tersebut, memerlukan keterlibatkan berbagai
pemangku kepentingan yang terdiri dari pemerinyah nagari dan masyarakat.
Dalam penanggulangan kemiskinan pemerintah saat ini telah menyelenggarakan
berbagai program untuk mwmenihi kebutuhan dasar masyarakat. Upaya ini dilakukan
melalui pebaikan serangkaian program perlindungan sosial skala nasional yang
mencakup 40% masyarakat berpendapat terendah , diantaranya program beras non-
subsidi (Raskin). Program keluarga harapan (PKH), Program indonesia pintar (PIP)
yang disalurkan melalui kartu indonesia pintar (KIP), Progran indonesia sehat (PIS)
yang disalurkan melalui Kartu indonesia sehat (KIS), program Bantuan Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH), tujuan dari diselenggarakan program tersebut dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan sosian ekonomi masyarakat miskin dalam mencapai
masyarakat indonesia yang sejahtera.
Meskipun berbagai upaya pemerinyah pusat dan daerah untuk menurunkan tingkat
kemiskinan dan kerentanan telah dilakukan jumlah pendudyk miskin dan rentan masih
tetap ada.
Selanjutnya banyak kasus keluarga miskin dan rentan miskin menrima layanan
perlindungan sosial secara kompherensif walaupun layak menjadi penerima bantuan
Pelayanan dan penanganan dalam mengatasi masalah sosial yang belum optimal
bersumber dari cara pemahaman dalam mengatasi masalah sosial yang mengabaikan
keterpaduan dalam proses pemahaman.
Sasaran pedoman umum ini adalah penyelenggara SLRT yaitnya Fasilitator di
Tingkat Nagari dan pihak lainnya yang terdiri dari pemerintahan nagari dan
masyarakat.
1.2 TUJUAN
Tujuan fasiliotator adalah meningkatkan efektivitas dan efisiennsistem perlindungan
sosial untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial masyarakat nagari.
Secara khusus tujuan yang akan ddapatkan diantaranya:
1. Meningkatkan akses rumah tangga keluarga paling miskin dan rentan terhadap
pelayanan sosial.
2. Meningkatkan akses rumah tangga/keluarga paling miskin dan keluarga
penyandang disabilitas maupun maalah sosial lainnya terhadap progrm-program
perlindungan dan penyeleggara kemiskinan.
3. Meningkatkan integrasi berbagai layan an sosia; diwilayah kerja
sehinggatersebutbmenjadi lebih responsif.
4. Meningkakan kapasitaspeerintah nagaeinfalk pemanfaatan program-program
perlindungan sosial di Nagari.

1.3 SASARAN
1. Kelompok masyarakat miskin dan rentan (rumah tangga keluarga miskin dan
individu).
2. Kelompok masyarkat yang paling miskin dan rentan termsasuk penyandang
disabilitas, perempun atau ank jterlantar, lanjut usia (lansia), dll.
BAB IV

PENUTUP

Demikian laporan ini dibuat dan disampaikan agar menjadi perhatian kita sebagai pelayan
sosial dan fasiliotator Nagari untuk meningkatkan kebutuhan-kebutuhan serta bantuan
program tepat pada sasaranya. Hal ini dapat menjadi acuan bagi penyelenggara di
daerah dan semua pihak terkait berbagai tingkatan agar terlaksana secara efektif dan
pemanfaatan hasil kerjanya lebih optimal untuk masyarakat dalam dukungan APBN
maupun dukungan APBD pedoman umum ini memuat informasi dan petunjuk yang
bersifat umum dilengkapi dengan petunjuk teknis, manual sistem aolikasi, dan sistem
monotoring dan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai