BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN PENDUKUNG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini orang-orang yang masuk ke dalam golongan orang-orang yang
harus diberdayakan sering diidentikan dengan orang-orang yang hidup di bawah garis
kemiskinan. Karena sesuai dengan realita kehidupan yang ada, orang-orang yang hidup
di bawah garis kemiskinan maka hal itu akan berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan hidupnya yang rendah sehingga dengan keadaan seperti itu, orang-orang
miskin tidak mempunyai akses atau kesempatan yang besar untuk bisa memperoleh
segala sumber daya untuk kemudian mampu mengembangkan potensi yang mereka
miliki.
Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program penanggulangan
kemiskinan dan pengembangan sistem perlindungan sosial bersyarat bagi masyarakat
miskin yang ditujukan untuk mempercepat pencapaian tujuan MDGs, dengan
memberikan bantuan tunai bersyarat kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (KSM)
yang di dalamnya terdapat ibu hamil, balita, anak sekolah usia SD, SMP, SMA, lanjut
usia, dan penyandang disabilitas berat.
Perolehan bantuan yang besarnya ditentukan oleh banyaknya kategori dalam
KSM yang bersangkutan ini disertai kewajiban peserta PKH untuk menjalankan dua
komitmen penting di bidang kesehatan, bidang pendidikan, dan bidang kesejahteraan
sosial.Komitmen bidang kesehatan berlaku bagi ibu hamil dan balita yang harus
memeriksakan kesehatannya secara rutin tiap bulan di fasilitas kesehatan terdekat
(puskesmas, pustu, poskesdes, posyandu dan lain-lain).Pada bidang pendidikan untuk
peserta didik diwajibkan memenuhi absensi minimal 85% dari hari efektif sekolah
setiap bulannya. Sedangkan bidang kesejahteraan sosial berlaku bagi lanjut usia dan
penyandang disabilitas berat harus memeriksakan kesehatannya secara berkala.
Teknis pelaksanaan program PKH didasarkan pada 3 (tiga) hal:
1. Verifikasi, yang merupakan esensi utama dari PKH. Kegiatan verifikasi mengecek
kepatuhan peserta memenuhi persayaratan yang telah ditetapkan.
2. PKH melaksanakan pemotongan bantuan tunai bagi keluarga yang tidak mematuhi
kewajiban yang telah ditetapkanPeserta PKH mengetahui persis bahwa mereka
harus memenuhi sejumlah kewajiban untuk dapat menerima bantuan tunai. Peserta
adalah elemen penting dalam program ini. Pengetahuan atas kewajiban ini yang
menjadi dasar perubahan perilaku keluarga dan anggota keluarga di bidang
pendidikan dan kesehatan.
3. Peserta PKH benar-benar mengetahui bahwa mereka harus memenuhi sejumlah
kewajiban untuk dapat menerima bantuan tunai. Peserta adalah elemen penting
dalam program ini. Pengetahuan atas kewajiban ini yang menjadi dasar perubahan
perilaku keluarga dan anggota keluarga di bidang pendidikan dan kesehatan
Kemiskinan merupakan sebuah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan
dan kesehatan.Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun akses terhadap pendidikan dan kesehatan.
Permasalahan kemiskinan tidak terlepas dari strategi nasional yang bertujuan
mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi masyarakat negara tersebut secara
keseluruhan.Namun selain strategi nasional tersebut, negara dalam upaya
menanggulangi kemiskinan juga mengacu pada kebijakan internasional.
Kecamatan Babelan terdari dari 9 desa, yaitu Babelan Kota, Bahagia,
Bunibakti, Kebalen, Kedungjaya, Kedungpengawas, Muara Bakti, Huripjaya, dan
Pantai Hurip. Ditinjau dari kondisi topografinya, Kecamatan Babelan merupakan
dataran rendah dengan ketinggian 3 – 17 mdpl.Berdasarkan pemanfaatan ruang pada
tahun 2006, Kecamatan Babelan yang memiliki luas wilayah 6.561,68 Ha didominasi
oleh kawasan permukiman perkotaan, yaitu sebesar 4.838,10 Ha (74%).
Dengan adanya industri pengolahan LPG PT.Pertamina, Kecamatan Babelan
juga memiliki kawasan industri yang cukup luas yaitu 1.010,65 Ha
(15%).Berkembangnya industri dan menyebarnya aktivitas perkotaan dari Kota Bekasi
menyebabkan terjadinya perubahan lahan yang cukup besar dari pertanian ke
permukiman penduduk.Kecamatan Babelan memiliki 171.009 jiwa penduduk, dengan
penduduk laki-laki (86.129 jiwa) dan perempuan (84.880 jiwa) yang relatif seimbang.
Persebaran penduduk di Kecamatan Babelan tidak merata, penduduk
terkonsentrasi pada wilayah yang sudah berkembang perekonomiannya, seperti Desa
Bahagia, Kebalen, dan Babelan Kota dimana daerah-daerah tersebut memiliki sumber
penghasilan utama dari sektor industri pengolahan. Sedangkan daerah yang masih
didominasi oleh pertanian cenderung memiliki penduduk yang sedikit dengan
mayoritas penduduk bekerja sebagai buruh tani.Karena itu perlu dilaksanakan
sosialisasi pertemuan awal dan validasi calon peserta PKH agar pemerintah,
kecamatan, desa dan masyarakat memahami program dan dapat membantu
mensukseskan PKH di Kecamatan Babelan.Selain itu, calon peserta memahami hak
dan kewajibannya sebagai peserta PKH baik dibidang pendidikan maupun kesehatan.
Melalui PKH diharapkan terjadi peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan
peserta karena mereka dituntut untuk menjaga komitmen anggota keluarganya dalam
menjalankan kewajibannya sebagai peserta didik, ibu hamil, balita dan anak usia pra-
sekolah. Jika komitmen ini terus dijaga tentu secara bertahap akan mengurangi angka
kemiskinan ditengah-tengah masyarakat. Harapan kita dengan melakukan sosialisasi
PKH di Kecamatan Babelan, program ini dapat berjalan dengan lancar dan segenap
instasi terkait memberikan dukungan dalam pelaksanaan program ini, sehingga upaya
kita untuk mengurangi angka kemiskinan terutama di Kecamatan Babelan melalui
PKH ini dapat terwujudkan. Sosialisasi PKH yang dilakukan di Kecamatan Babelan
telah berjalan lancar yang bekerjasama dengan pihak Kecamatan.
B. Tujuan
A. Timesheet Kegiatan
Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan pada Bulan Juni Tahun 2019 adalah sebagai
berikut:
TGL LOKASI URAIAN KEGIATAN/KETERANGAN
1 CUTI BERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
2 CUTI BERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
3 CUTI BERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
4 CUTI BERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
5 CUTI BERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
6 CUTI BERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
7 CUTI BERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
8 CUTI BERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
9 CUTI BERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
10 SEKRETARIAT PPKH PIKET
KEC.BABELAN
11 DESA DAMPINGAN PERTEMUAN BULANAN KELOMPOK PKH KELURAHAN
BAHAGIA
12 DESA DAMPINGAN PERTEMUAN BULANAN KELOMPOK PKH KELURAHAN
BAHAGIA
13 DESA DAMPINGAN PERTEMUAN BULANAN KELOMPOK PKH KELURAHAN
BAHAGIA
14 DESA DAMPINGAN PERTEMUAN BULANAN KELOMPOK PKH KELURAHAN
BAHAGIA
15
16
17 DESA DAMPINGAN PERTEMUAN BULANAN KELOMPOK PKH KELURAHAN
BAHAGIA
18 DESA DAMPINGAN PERTEMUAN BULANAN KELOMPOK PKH KEL BAHAGIA
19 DESA DAMPINGAN RAPAT KETUA KELOMPOK PKH KELURAHAN KEBALEN
20 AGEN BPNT PENYALURAN BERAS BPNT DI KELURAHAN KEBALEN
21 DESA DAMPINGAN RAPAT KETUA KELOMPOK PKH KELURAHAN BAHAGIA
22 AGEN BPNT PENYALURAN BERAS BPNT DI KELURAHAN BAHAGIA
23
24 KEL BAHAGIA PELAKSANAAN P2K2 SESI 1
25 KEL BAHAGIA PELAKSANAAN P2K2 SESI 1
26 KEL BAHAGIA PELAKSANAAN P2K2 SESI 1
27 KEL BAHAGIA PELAKSANAAN P2K2 SESI 1
28 SEKRETARIAT PPKH PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN ( BULAN: JUNI 2019)
KEC.BABELAN
29
30
A. Jadwal Kegiatan
JADWAL RENCANA KEGIATAN
NO URAIAN KEGIATAN
M1 M2 M3 M4 M5
1 Evaluasi dan penyusunan agenda kegiatan V
2 Penyaluran BPNT di Kelurahan Bahagia dan Kel.
V
Kebalen
3 Pelaksanaan P2K2 Sesi 1 di Kelurahan Bahagia dan
V V V
Kebalen
4 Pelaksanaan P2K2 Sesi 2 di Kelurahan Bahagia dan
V V V
Kebalen
5 Persiapan Penyaluran bantuan sosial PKH Tahap 3 V V
6 Pelaksanaan Verifikasi DMR fasilitas pendidikan V
dan Kesehatan di Kelurahan Bahagia dan Kebalen
7 Laporan Bulanan Berikutnya V
B. Target Capaian
B. Upaya Penyelesaian
NO KENDALA DAN MASALAH UPAYA PENYELESAIAN
1 Uraian Masalah-1 Berusaha melakukan koordinasi dengan steak
holder terkait agar lebih memudahkan
penyaluran BPNT
2 Uraian Masalah-2 Pendamping berusaha menyampaikan isi
materi dengan problem solving agar tidak
terlalu terikat dengan ketersediaan media
penyuluhan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka simpulan yang didapatkan adalah:
1. Penyaluran BPNT masih ada keterhambatan
2. Pertemuan bulanan kelompok PKH rutin dilaksanakan.
3. Pelaksanaan P2K2 di Kelurahan Bahagia dan Kelurahan Kebalen berjalan dengan
baik.
B. Saran
1. Sosialisasi yang bersifat menyeluruh harus selalu didengungkan utamanya terkait
kebijakan bantuan pangan nontunai. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan
pengertian yang sama dalam pelaksanaan di lapangan.
2. Petunjuk pelaksanaan P2K2 tidak hanya berbentuk buku atau tulisan-tulisan. Tetapi
juga dengan metode auditori agar penyampaian informasi berlangsung secara lebih
optimal.