PETUNJUK TEKNIS
PROGRAM PENINGKATAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT PERDESAAN
(PPKMP)
KABUPATEN BENGKALIS
BAB I
PENDAHULUAN
1
h. Memenuhi kebutuhan sarana/prasarana yang dibutuhkan oleh
masyarakat Desa/Kelurahan.
1.3. SASARAN
A. Pemegang Otoritas
Pemegang Otoritas terdiri dari
1. Kepala Desa/Lurah
2. Ketua LPM/LPMK
3. Tokoh/Wakil perempuan dipilih melalui Musyawarah
Desa/Kelurahan.
B. Pengawas Umum
1. Ketua BPD.
2. Untuk Kelurahan dipilih 1 orang melalui Musyawarah Kelurahan
dengan persyaratan sebagai berikut :
- Pendidikan minimal SLTA/Sederajat.
- Umur maksimal 50 tahun.
- Penduduk kelurahan yang menetap minimal 5 tahun dan
mempunyai bukti kependudukan (KTP) kelurahan setempat.
2
- Tidak memiliki ikatan kerja dengan pihak lain yang berbenturan
dengan waktu kerja Kelembagaan UED/K-SP.
- Berdomisili di Desa/Kelurahan setempat
- Bukan Aparat Desa
D. Pengelola UED/K-SP
Pengelola UED/K-SP dengan persyaratan sebagai berikut :
- Pendidikan minimal SLTA/Sederajat
- Umur Maksimal 45 Tahun
- Penduduk Desa/Kelurahan yang menetap minimal 5 Tahun dan
Mempunyai bukti kependudukan (KTP) Desa/Kelurahan Setempat.
- Tidak memiliki ikatan kerja dengan pihak lain yang berbenturan
dengan waktu kerja Kelembagaan UED/K-SP.
- Berdomisili di Desa/Kelurahan setempat
- Bukan Aparat Desa
3
BAB II
A. PRINSIP DASAR
Pengelolaan Dana Usaha Desa/Kelurahan harus memperhatikan
prinsip-prinsip dasar yaitu harus transparan, memihak kepada
masyarakat miskin, desentralisasi/dapat dikerjakan oleh masyarakat,
akuntablitas, kompetisi sehat, termasuk dalam hal usulan, pemilihan
pengelola, sistem pengelolaan serta penyaluran dana.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan Dana Usaha
Desa/Kelurahan, harus dapat diketahui oleh seluruh masyarakat
setempat dengan mudah dan terbuka, disebarluaskan melalui papan
informasi, selebaran, pertemuan-pertemuan atau melalui media lainnya.
B. SWADAYA
Masyarakat dapat memberikan swadaya untuk setiap kegiatan yang
diusulkan, sebagai salah satu indikasi adanya kesungguhan dan
kebutuhan akan kegiatan tersebut.
C. PELESTARIAN KEGIATAN
Dana Usaha Desa/Kelurahan merupakan tanggung jawab masyarakat
melalui pengurus kelembagaan Usaha Ekonomi Desa/Kelurahan–
Simpan Pinjam yang telah terbentuk, sedangkan kegiatan ekonomi yang
telah tercipta dan mempunyai pangsa pasar perlu terus dikembangkan
dengan bantuan pembinaan pihak-pihak terkait.
4
BAB III
ALUR KEGIATAN
5
tugas otoritas sementara dilimpahkan kepada Pelaksana Tugas atau
Pelaksana Harian sampai adanya Kepala Desa/Lurah Definitif.
6
3.5. KELENGKAPAN PROPOSAL PINJAMAN DAN VERIFIKASI
7
3.6. MUSYAWARAH PENCAIRAN/PERGULIRAN
8
3.8 PERTANGGUNGJAWABAN DANA
9
1. Masyarakat miskin terlebih dahulu diberdayakan oleh
Pendamping Desa/Kelurahan dan Pengelola UED/K-SP sebelum
mendapatkan pinjaman dana.
2. Jaminan Tanggung Renteng diberlakukan bagi masyarakat miskin
yang berkelompok.
3. Jaminan disesuaikan dengan kondisi Desa/Kelurahan setempat
yang tidak memberatkan masyarakat miskin.
4. Kelayakan usaha tetap menjadi pertimbangan dan
dikoordinasikan dengan Fasilitator Program.
5. Besarnya pinjaman maksimal Rp. 10.000.000- (sepuluh juta
rupiah), jasa pinjaman maksimal 10 % pertahun.
A. Ketentuan Pemanfaat
Pada dasarnya seluruh anggota masyarakat desa/kelurahan berhak
mendapatkan pinjaman dari Dana Usaha Desa/Kelurahan dengan
kriteria :
1. Warga Desa/Kelurahan yang telah berdomisili tetap di
Desa/Kelurahan bersangkutan selama minimal 5 tahun.
2. Tercatat sebagai anggota aktif UED/K-SP dan telah mempunyai
simpanan pokok sebesar minimal Rp. 50.000,- (Lima Puluh Ribu
Rupiah)
3. Memiliki usaha atau rencana usaha.
4. Dinilai layak secara administrasi maupun usaha.
5. Peminjam diwajibkan menggunakan agunan.
6. Peminjaman melalui kelompok dengan pinjaman lebih dari Rp.
1.000.000,- per anggota, maka diwajibkan menggunakan Agunan,
sedangkan untuk nilai pinjaman dengan nilai maksimal Rp.
1.000.000,- per Anggota, agunan dapat diganti dengan Surat
Pernyataan Kesanggupan Tanggung Renteng oleh Kelompok (Sesuai
dengan kesepakatan Tanggung Renteng dalam kelompok).
7. Surat pernyataan kesanggupan tanggung renteng harus dibuat diatas
kertas bermaterai dengan menyebutkan sumber dana yang akan
digunakan untuk tanggung renteng, ditandatangani oleh seluruh
anggota peminjam.
8. Pendamping Desa/Kelurahan memfasilitasi seluruh masyarakat yang
melakukan pinjaman.
9. Maksimal pinjaman ke lembaga UED/K-SP adalah Rp. 30.000.000,-
(tiga puluh juta rupiah). Batas maksimal ini dapat disepakati di
Desa/Kelurahan untuk memperkecilnya, misalnya maksimal Rp.
15.000.000.(lima belas juta rupiah)
10. Untuk membantu usaha yang sudah berkembang dengan baik,
Pengelola UED/K-SP, Pendamping Desa/Kelurahan hendaknya dapat
membantu memfasilitasi peminjam diatas Rp. 30.000.000,- (tiga
puluh juta rupiah) pada lembaga keuangan lainnya.
11. Pelaku program, aparat desa/kelurahan dan prangkat
desa/kelurahan yang akan meminjam dana UED/K-SP harus
mendapat rekomendasi dari Kepala Desa/Lurah selaku otoritas.
12. Usulan dan verifikasi pinjaman pelaku program, aparat
desa/kelurahan dan prangkat desa/kelurahan harus mengikuti
prosedur dan ketentuan yang sama dengan pemanfaat lainnya.
13. Pendamping Desa/Kelurahan (PD/K) tidak dibenarkan menggunakan
dan meminjam dana UED/K-SP.
14. Bila Pendamping Desa/Kelurahan (PD/K) melakukan tindakan
tersebut point di atas maka PD/K tersebut akan diberikan sanksi
yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
10
B. Kelayakan Usaha
1. Relatif cepat menghasilkan,
2. Memanfaatkan sebanyak mungkin potensi yang ada di
Desa/Kelurahan.
3. Memberikan manfaat baik langsung maupun tidak langsung bagi
masyarakat miskin.
4. Dalam jangkauan kemampuan manajerial dan teknologi yang ada di
Desa/Kelurahan.
5. Tidak termasuk dalam daftar larangan.
D. Kriteria Kelompok
Kriteria kelompok yang layak mengajukan pinjaman Dana Usaha
Desa/Kelurahan melalui UED/K-SP yaitu :
1. Mempunyai kepengurusan yang jelas.
2. Mempunyai anggota minimal 10 orang termasuk pengurus.
3. Mempunyai aturan-aturan kelompok yang tertulis, walaupun secara
sederhana.
4. Mempunyai alamat sekretariat / posko yang jelas.
5. Mempunyai papan nama kelompok disekretariat / posko.
6. Mempunyai buku daftar anggota kelompok dan jenis usaha ekonomi
setiap anggota kelompok.
7. Mempunyai catatan terhadap transaksi yang dilakukan.
11
8. Mempunyai rencana kerja, walau sederhana.
9. Mempunyai jadwal pertemuan rutin dan catatan hasil pertemuan.
10. Mempunyai tabungan atau simpanan kelompok.
11. Mempunyai surat pengesahan dari Kades/Lurah.
E. Agunan
1. Keamanan agunan menjadi tanggung jawab Pengelola UED/K-SP.
2. Pengelola UED/K-SP wajib menyediakan tempat penyimpanan
dokumen agunan, biaya yang timbul dibebankan pada dana
operasional UED/K-SP atau dana operasional Desa/Kelurahan.
3. Letak agunan dibolehkan diluar Desa/Kelurahan, dengan syarat
biaya pemeriksaan ditanggung calon peminjam.
4. Pengelola UED/K-SP wajib membuat daftar inventaris agunan dan
dipegang oleh Pengelola UED/K-SP dan Pemerintahan Desa.
5. Agunan dalam bentuk barang bergerak yang dapat diterima adalah
berupa kendaraan roda empat, roda dua yang mempunyai nilai
ekonomi dengan menyerahkan Surat Bukti Kepemilikan Kendaraan
Bermotor (BPKB).
6. Nilai agunan barang bergerak dihitung pada akhir jatuh tempo.
7. Besarnya nilai pinjaman dengan agunan barang bergerak adalah
minimal 40% dari nilai agunan yang dihitung pada akhir
peminjaman/akhir jatuh tempo masa pinjaman keseluruhan.
8. Besarnya nilai pinjaman dengan agunan barang tidak bergerak
adalah minimal 40% dari nilai agunan.
9. Agunan barang bergerak bila terjadi kehilangan masih dalam jaminan
pinjaman maka peminjam harus mengganti agunan yang hilang
dengan agunan yang baru atau melunasi pinjaman.
10. Penetapan nilai agunan dilakukan oleh staf analisis kredit
berdasarkan kriteria yang berlaku dilingkungan masyarakat
setempat.
11. Anggunan yang telah dianggunkan tidak dapat diambil atau
dipinjamkan sebelum dilakukan pelunasan, kecuali dilakukan
penukaran anggunan dengan nominal anggunan tidak mengurangi
nilai pinjaman apabila telah jatuh tempoh.
12. Jenis anggunan lainnya diluar diatas dapat ditetapkan melalui
musyawarah Desa/Kelurahan serta memiliki nilai ekonomis diatas
40% dari total pinjaman pemanfaat
13. Surat pernyataan kesanggupan tanggung renteng bagi kelompok
masyarakat miskin.
12
f. Jika penyitaan dan penjualan tidak ditemui kesepakatan dengan
pemanfaat agar melibatkan aparat penegak hukum.
g. Bagi anggunan yang telah terjual dan ada kelebihan dari pelunasan
sisa pinjaman, maka sisanya akan dikembalikan pada yang
bersangkutan
i. Khusus sitaan jaminan dan dilaporan keuangan nama pemanfaat
menunggak dianggap lunas dilakukan apabila agunan belum terjual,
namun pemanfaat masih memiliki kesempatan untuk melunasi
seluruh sisa pinjaman beserta jasa.
h. Bagi pemanfaat yang melunasi pinjaman melewati masa jatuh tempoh
tidak dibenarkan untuk mengajukan pinjaman kembali kecuali atas
persetujuan Pengurus UED/K-SP diketahui oleh Kepala Desa/Lurah,
Pengawas, dan Pendamping Desa/Kelurahan tertuang didalam Berita
Acara Khusus.
13
Sosialisasi
Rekrutme
n& Pelatihan
Musyawarah Pelatihan
Pelatihan Fasilitator
Desa/Kelurahan Pengelola UED/K-SP
Fasilitator Program
& KPM
Program
Penulisan Usulan
Musrenbang
Kecamatan Verifikasi Usulan
Proses Pencairan
Musrenbang
Kabupaten
Musyawarah
Penyaluran Dana
Angsuran
Realisasi Pinjaman
Usulan
Musyawarah Evaluasi
Desa/Kel
Pertanggungjawaban
14
BAB IV
Struktur Organisasi terdiri dari dua jalur yaitu jalur struktural dan jalur
fungsional, yang meliputi pelaku mulai dari tingkat Desa/Kelurahan
sampai ke tingkat Kabupaten.
Tim Koordinasi
Kabupaten
TEAM ADVISOR Penanggungjawab
(Bupati Bengkalis)
Fasilitator
Program Tim Pengarah
Koordinator
Ketua Pelaksana
Kabupaten (Ka.BPM-PD Kabupaten)
Analisis Keuangan
UED/K Sekretariat Pembinaan
Spesialis Data
Spesialis Keuangan
Pendamping Otoritas
Desa/Kelurahan BPD/PU Kades/ Rekening
DUD
Lurah
Kader
Pembangunan Pengelola UED/K-SP
Masyarakat (KPM)
MASYARAKAT
15
Gambar 3. Struktur Kelembagaan UED/K-SP Desa/Kelurahan
Pendamping
Otoritas Rekening
Desa/Keluraha BPD/PU Kades/
DUD/K
n
Lurah
Kader Pemberdayaan
Masyarakat (KPM) Pengelola UED/K-SP
MASYARAKAT
16
4.2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKU PROGRAM
A. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab keseluruhan pelaksanaan PPKMP adalah Bupati yang
mempunyai tugas membentuk dan menetapkan :
1. Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengendalian PPKMP Kabupaten dan
Sekretariat Pembinaan Kabupaten Melalui SK Bupati
2. Menyediakan Dana Pembinaan dan Administrasi Proyek (PAP) Kabupaten
Untuk mendukung pembinaan dan pengendalian pelaksanaan PPKMP.
B. TIM PENGARAH
Tim Pengarah diketuai oleh Sekretariat Daerah Kabupaten dan dibantu oleh
Kepala Bappeda Kabupaten sebagai Anggota yang bertugas :
1. Mengkoordinasikan perencanaan dan pengendalian pelaksanaan PPKMP
dan program-program sekrotal dan regional untuk mendukung
keberhasilan pelaksanaan PPKMP
2. Melakukan pembinaan umum bagi kelancaran pelaksanaan PPKMP
3. Melakukan evaluasi mengenai perkembangan dan hasil pelaksanaan
pengelolaan PPKMP serta menindaklanjuti laporan pelaksanaan PPKMP.
4. Membuat laporan bulanan kepada Bupati.
C. TIM PELAKSANA
Tim Pelaksanaan diketuai oleh Kepala Badan pemberdayaan Masyarakat
dan Pemerintah Desa Kabupaten yang dibantu oleh kepala Bidang / Kepala
Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok dan fungsi relevan pada Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bengkalis
sebagai sekretariat serta unsur Sekretariat Daerah, Bappeda, Unsur-unsur
Dinas terkait lainnya dan Camat dilokasi kegiatan PPKMP sebagai anggota.
Tugas dan Fungsi Tim Pelaksanaan adalah :
1. Melakukan Koordinasi dengan Tim Koordinasi Pembinaan dan
Pengendalian PPKMP Kabupaten Bengkalis dalam penetapan lokasi
Kegiatan PPKMP.
2. Melakukan Koordinasi dengan Tim Koordinasi Pembinaan dan
Pengendalian PPKMP Kabupaten dalam rangka perencanaan,
pelaksanaan dan pelestarian PPKMP.
3. Melakukan rapat koordinasi bulanan bersama fasilitator program dan
minimal tiga bulan sekali melibatkan Dinas dan instansi terkait.
4. Melakukan Pembinaan pengembangan peran serta masyarakat
pembinaan adminstrasi dan fasilitas pemberdayaan masyarakat pada
seluruh tahapan kegiatan PPKMP.
5. Memantau, mengevaluasi dan melakukan pembinaan teknis dalam
seluruh tahapan program yang dikoordinasikan dengan instansi terkait
di Kabupaten.
6. Menyelesaikan masalah yang memerlukan keterlibatan Tim
Koordinasikan pembinaan dan pengendalian Kabupaten untuk kemudian
melaporkan masalah-masalah yang perlu penanganan dari Tim Pengarah
dan Bupati dan Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengendalian PPKMP
Kabupaten.
17
ketua pelaksana Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengendalian PPKMP
Kabupaten adalah sekretaris Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengendalian
PPKMP Kabupaten.
E. TEAM ADVISOR
Untuk membantu dalam melakukan analisa efektifitas serta kualitas
pelaksanaan kegiatan PPKMP di Kabupaten Bengkalis maka dibentuk Tim
Advisor dari unsur profesional ditetapkan melalui SK Bupati bertugas
memberikan masukan yang lengkap dengan dasar pengambilan kebijakan
kepada kepala BPM-PD selaku ketua pelaksana
Tugas Tim Advisor secara spesifik adalah :
1. Melakukan kajian tentang peran kelembagaan/pengelolaan program
dan kegiatan pada tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten
dalam rangka upaya pemantapan pelaksanaan PPKMP.
2. Memberikan saran/masukan tentang upaya-upaya dilakukan untuk
pemantauan bagi pengelola dan pelaku kegiatan di tingkat
Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten
3. Memberikan saran dan masukkan tentang upaya-upaya yang perlu
dilakukan untuk pemantauan bagi para pengelola dan pelaku kegiatan
di tingkat Desa/ Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten
4. Mengikuti Rapat koordinasi/rapat evaluasi bulanan bersama Fasilitator
Program dari tingkat Kabupaten sampai dengan Desa/Kelurahan untuk
membahas permasalahan-permasalahan serta upaya pemecahan
permasalah yang perlu dilakukan.
5. Membuat laporan khusus dan rekomendasi kepada Kepala Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten sebagai
masukan dalam mengambil kebijakan untuk perbaikan dan
peningkatan serta pemantapan pelaksanaan kegiatan program di
Kabupaten Bengkalis.
4.2.2. CAMAT
Camat Bertanggung Jawab atas pembinaan pelaksanaan peran serta
masyarakat dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan dan
tugas :
1. Pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan ditingkat kecamatan dan
Desa/kelurahan dibantu oleh unsur-unsur pemerintah Kecamatan
lainnya.
2. Menyelenggarakan rapat tingkat kecamatan untuk menjelaskan
prinsip dan peraturan Dana Usaha Desa/Kelurahan kepada aparat
tingkat kecamatan.
3. Memantau pelaksanaan proses pengusulan kegiatan oleh Desa /
kelurahan pada forum MUSRENBANG.
4. Memantau pelaksanaan Dana Usaha Desa/Kelurahan dan
melaporkannya Kepada Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengendalian
Kabupaten.
5. Membuat laporan bulanan kepada Bupati mengenai pelaksanaan
program Dana Usaha Desa/Kelurahan.
18
3. Mengesahkan daftar calon pemanfaat Dana Usaha Desa/Kelurahan
dalam Surat Penetapan Desa/Kelurahan (SPD/K)
4. Menandatangani dokumen Surat Perjanjian Pemberian Pinjaman
(SP3)
5. Melaksanakan rapat verifikasi akhir pinjaman pemanfaat.
6. Memantau realisasi penyaluran dan pengembalian pinjaman Dana
Usaha Desa/Kelurahan.
7. Bersama-sama dengan ketua LPM/LKMD/K, Wakil Masyarakat
Perempuan yang dipilih melalui musyawarah Desa/Kelurahan,
membuat rekening Dana Usaha Desa/Kelurahan lainnya, melakukan
pemindahbukuan (over booking) dana sesuai dengan pengajuan
UED/K-SP yang tertuang dalam dokumen SP3.
8. Mengikuti rapat musyawarah perencanaan pembangunan
(MUSRENGBANG) Kecamatan guna menyampaikan daftar Kegiatan
Bidang sektoral (RJM dan RPTD/K)
9. Mendorong dan mengupayakan penyelesaian permasalahan yang
terjadi di Desa/Kelurahan bersangkutan
10. Membuat laporan bulanan kepada Camat tentang perkembangan
pelaksanaan PPKMP di Desa/Kelurahan bersangkutan.
4.2.5. LPM/LKMD/K
Ketua LPM/LKMD/K bertugas dan berkewajiban :
1. Bersama Pendamping Desa/Kelurahan dengan melibatkan berbagai
unsur/kelompok masyarakat yang ada, memberikan informasi
tentang kegiatan Dana Usaha Desa/Kelurahan
2. Membantu Kades/Lurah melaksanakan pertemuan bersama
pendamping Desa/Kelurahan dengan Kepala Dusun dan melibatkan
berbagai unsur/kelompok masyarakat yang ada untuk memberikan
informasi tentang Dana Usaha Desa/Kelurahan
3. Bersama Pendamping Desa/Kelurahan dan pengelola UED/K-SP
mengumpulkan dan membahas aspirasi masyarakat atau kelompok
masyarakat serta merumuskannya menjadi draft usulan.
4. Dibantu Pendamping Desa/Kelurahan, menyiapkan usulan termasuk
rencana biaya untuk diajukan ke MUSRENBANG kecamatan dan
19
MUSRENBANG Kabupaten. LPM/LKMD/K harus menyimpan satu
salinan asli (copy) dari setiap usulan yang diajukan ke
MUSRENBANGDES.
5. Bersama kelompok masyarakat serta pendamping Desa/Kelurahan
mengatur persiapan pelaksanaan kegiatan.
6. Ketua LPM/LKMD/K menandatangani speciment pada rekening
Dana Usaha Desa/Kelurahan
20
2. Melakukan kajian terhadap lembaga Pengelola UED/K-SP dan
merumuskan pola pengembangan dan penguatan kelembagaannya
dalam penyusunan data-data keuangan.
3. Menyusun panduan keuangan untuk penguatan kelembagaan
usaha masyarakat pedesaan, memfasilitasi bimbingan dan pelatihan
4. Menyiapkan laporan (fakta dan analisis) perkembangan usaha
ekonomi PPKMP
5. Memberikan Pemahaman dan pelatihan terhadap fasilitator program
dan kelembagaan UED/K-SP dalam bidang keuangan
6. Mengikuti Rakor Bulanan setiap bulan yang dilaksanakan di
Kabupaten/Kecamatan dan Memberikan saran/pendapat untuk
perbaikan program
7. Melakukan koordinasi secara langsung dengan Koordinator
Kabupaten dan Koordinator Kecamatan, Spesialis Data, Pendamping
Desa dan Pelaku Program di Desa/Kelurahan.
8. Melakukan monitoring dan evaluasi pada kelembagaan UED/K-SP
9. Melaporkan posisi keuangan tepat waktu dan sewaktu-waktu
diperlukan pihak bersangkutan.
10. Membuat dan menyiapkan laporan keuangan bulanan tepat waktu.
laporan reguler, laporan insidentil, rekomendasi hasil kerja serta
laporan lainnya sesuai dengan keperluannya diserahkan pada
pihak-pihak yang bersangkutan.
11. Analisis Keuangan UED/K-SP bertanggung jawab kepada Kepala
BPM-PD Kabupaten Bengkalis melalui Koordinator
Kabupaten/Kecamatan dalam mensukseskan kegiatan PPKMP
C. SPESIALIS DATA
Guna kelancaran tugas Koordinator maka perlu diangkat Spesialis Data
untuk keperluan Kegiatan PPKMP dengan tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
1. Mengembangkan sistem manajemen dan sistem komunikasi data
dengan pelaku PPKMP serta pihak lainnya.
2. Menyiapkan panduan sistem pengelolaan dan pengolahan data dari
unsur pelaku PPKMP serta pihak lainnya
3. Menyiapkan laporan mutakhir/terbaru sesuai format standar
pelaporan yang ada.
4. Menyusun, menyiapkan dan mengkoordinasikan segala kebutuhan
data yang diperlukan oleh program melalui pelaku PPKMP.
5. Melakukan Koordinasi secara berjenjang pada Fasilitator Program
baik tingkat Kabupaten, Kecamatan, pendamping Desa/Kelurahan
atau pihak lainnya.
6. Membuat dan menyampaikan segala laporan tepat waktu sesuai
kebutuhan program.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi di kelembagaan UED/K-SP
serta menyampaikan hasil rekomendasi kerja pada Koordinator
Kabupaten/Kecamatan.
8. Melakukan Verefikasi Laporan dan menyiapkan segala tugas sesuai
dengan arahan Koordinator Kabupaten.
9. Spesialis Data bertanggung jawab kepada Koordinator
Kabupaten/Kecamatan dalam mensukseskan kegiatan PPKMP
10. Mengikuti Rakor Bulanan PPKMP setiap bulan yang dilaksanakan di
Kabupaten/Kecamatan dan memberikan saran/pendapat untuk
perbaikan program.
11. Melaporkan kondisi program secara periodik tepat waktu dan
sewaktu-waktu diperlukan.
21
Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan program direkrut
fasilitator di tingkat Kecamatan yang disebut Koordinator Kecamatan
(KORCAM) yang berkedudukan di Kecamatan, tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
1. Memberikan saran dan masukan kepada Tim Koordinasi Kecamatan
dalam menyukseskan keberhasilan Program.
2. Memberikan saran terhadap kelayakan ekonomi usulan kegiatan
serta proses verifikasi.
3. Menyusun prioritas kebutuhan pelatihan, pengembangan paket-
paket pelatihan yang tepat bagi pengelola UED/K-SP, kelompok
masyarakat, dan pihak yang bersangkutan dengan program
4. Bersama Pendamping Desa/Kelurahan membantu dan mengikuti
MUSRENBANG di tingkat Kecamatan.
5. Melakukan supervisi, monitoring, pembinaan dan evaluasi
perjalanan program
6. Membuat laporan sesuai kebutuhan dan disampaikan kepada
Kepala BPM-PD Kabupaten Bengkalis melalui Koordinator
Kabupaten.
7. Memberi saran dan petunjuk mengenai upaya-upaya yang perlu
dilakukan agar pasca program tetap berfungsi secara berkelanjutan.
8. Memfasilitasi kepada instansi teknis berkaitan dengan petanian,
peternakan, perikanan, perkebunan dan lain-lain dalam rangka
meningkatkan produktifitas dan kwalitas, untuk meningkatkan
kesejahteran masyarakat.
9. Menfasiltiasi rapat koordinasi PPKMP bulanan di Kecamatan
10. Memfasiltasi jaringan kemitraan dengan dunia usaha dan swasta
untuk mendukung pengembangan kegiatan PPKMP terutama
kegiatan Dana Usaha Desa/ Kelurahan.
11. Melakukan evaluasi kinerja terhadap pendamping Desa/ Kelurahan
secara periodeik dan melaporkan kepada Kepala BPM-PD melalui
Koordinator Kabupaten.
12. Membantu memberikan masukan dan saran dalam penyelesaian
permasalahan yang terjadi seperti tunggakan pinjaman
penyalahgunaan wewenang, segala yang bertentangan Juknis serta
Peraturan yang berlaku.
13. Memfasilitasi pelatihan dengan dinas terkait di Kabupaten sesuai
dengan kebutuhan di Desa/Kelurahan dalam menunjang program
PPKMP.
14. Korcam Bertanggung jawab kepada Kepala BPM-PD melalui
Koordinator Kabupaten dalam mensukseskan Kegiatan PPKMP
15. Melakukan verifikasi laporan program dan laporan individu yang
dibuat oleh pendamping Desa/Kelurahan.
16. Mengeluarkan rekomendasi sesuai kebutuhan program.
17. Mengikuti rapat koordinasi bulanan di Kecamatan maupun di
Kabupaten dan rapat lain yang dianggap perlu.
22
5. Memeriksa dan memberikan masukan terhadap kualitas tehnis
dan kelayakan ekonomi usulan kegiatan serta proses verifikasi.
6. Membantu menyiapkan dan menyempurnakan dokumen kegiatan
kegiatan program.
7. Memfasilitasi Pembuatan Profil UED/K-SP, Profil Desa/Kel,
RPJMDes/Kel, RPTDes/Kel.
8. Memfasilitasi penyelesaian masalah-masalah yang terjadi di Desa/
Kelurahan dan melaporkan semua permasalahan yang terjadi di
Desa/kelurahan kepada Koordinator Kabupaten melalui Koordinator
kecamatan
9. Melakukan Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi pada pemanfaat
dana UED/K-SP dan masyarakat
10. Membuat penilaian kebutuhan pelatihan, pengembangan paket-
paket pelatihan yang tepat bagi pengelola UED/ K-SP, kelompok
masyarakat, Kader Pemberdayaan Masyarakat dan pihak-pihak
bersangkutan lainnya.
11. Membantu mengembangkan potensi desa melalui kerjasama dengan
dinas dan instansi terkait.
12. Membantu mensukseskan semua program yang masuk di
Desa/Kelurahan sesuai Petunjuk Tim Koordinasi Kabupaten
13. Memfasilitasi pelaksanaan rakor bulanan di Desa / Kelurahan
14. Membuat laporan :
a. Absensi dan kegiatan harian bulanan
b. Lap. perkembangan UED/K-SP bulanan
c. Lap. Keuangan hasil verifikasi Pendamping Desa/Kel bulanan
d. Laporan Insendentil
e. Laporan Perkembangan UED/K-SP Tahunan
f. Laporan sesuai kebutuhan program
15. Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas sesuai dengan ketentuan
yang ada.
16. Bertanggung jawab kepada koordinator kecamatan dalam
mensukseskan kegiatan PPKMP.
17. Mengikuti rapat koordinasi kecamatan bersama koordinator
kecamatan.
18. Mengkaji dan memberikan masukan mengenai upaya-upaya yang
perlu dilakukan agar program tetap berfungsi secara berkelanjutan.
F. STAF ADMINISTRASI
1. Membantu Koordinaor Kabupaten/Kecamatan dalam penyusunan
arsip dan administrasi dan bertanggung jawab pada spesialis data.
2. Menyiapkan dan menyusun segala bentuk surat keluar dan surat
masuk
3. Mengikuti rakor bulanan kabupaten atau rapat lainnya sesuai
arahan koordinator
4. Menyiapkan rekap absensi setiap bulannya dan dilaporkan pada
Koordinator
5. Menerima laporan masuk dan administrasi lainnya serta mencatat
dalam buku agenda sekretariat
6. Menyiapkan dan menyusun segala kegiatan administrasi sekretariat
koordinator kabupaten.
23
1. Membuka rekening Dana Usaha Desa/Kelurahan.
2. Menandatangani dukumen yang dikeluarkan oleh Bank
bersangkutan atau dokumen berkas pencairan yang telah
ditetapkan
3. Menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Pinjaman (SP3).
4. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan UED/K-
SP.
5. Menghadiri rapat internal PPKMP di Desa/Kelurahan.
6. Memfasilitasi dalam penanganan masalah.
B. PENGELOLA UED/K-SP
Secara Umum Tugas dan Tanggungjawab Pengelola UED/K-SP adalah :
1. Mensosialisasikan kegiatan Dana Usaha Desa/Kelurahan kepada
masyarakat Desa/Kelurahan dan mengumpulkan aspirasi
masyarakat.
2. Mempersiapkan individu-individu rumah tangga/kelompok usaha
penerima Dana Usaha Desa/Kelurahan.
3. Mempersiapkan individu-individu rumah tangga/kelompok usaha
penerima Dana Usaha Desa/Kelurahan sehingga mampu
melaksanakan kegiatan sesuai dengan dokumen serta
menyalurkan Dana Usaha Desa/Kelurahan untuk kegiatan sesuai
dengan rencana penggunaan kepada penerima Dana Usaha
Desa/Kelurahan.
4. Mengelola Dana Usaha Desa/Kelurahan serta dana simpan pinjam
masyarakat.
5. Mengatur dan memastikan perguliran dana sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati bersama.
6. Menyusun RKTL tahunan dan bulanan yang difasilitasi oleh
Pendamping Desa/Kelurahan.
7. Pengelola UED/K-SP melakukan pemberdayaan terhadap
masyarakat miskin sebelum diberikan pinjaman dana.
8. Melaksanakan Pertanggunjawaban tahunan melalui “Musyawarah
Desa/Kelurahan Pertanggungjawaban Tahunan” (MD/K-PT)
9. Melakukan verifikasi terhadap usulan proposal masyarakat.
B.1.Ketua UED/K-SP
Ketua UED/K-SP mempunyai Tugas dan Tanggungjawab sebagai berikut:
1. Memimpin organisasi UED/K-SP.
2. Memberikan pinjaman yang diajukan calon pemanfaat kepada
UED/K-SP berdasarkan hasil verifikasi akhir yang telah
memenuhi syarat-syarat pinjaman.
3. Melakukan pengendalian dan pembinaan terhadap pinjaman dan
pengembalian pinjaman dana UED/K-SP.
4. Mengawasi perputaran dana UED/K-SP.
5. Mengangkat tenaga pembantu lainnya sebagai anggota bila
dibutuhkan sesuai dengan kemampuan keuangan UED/K-SP dan
atas persetujuan otoritas.
6. Melaporkan posisi keuangan dengan membuat laporan rutin
bulanan bersama kasir tepat waktu diserahkan kepada Kepala
Desa/Kelurahan serta Pendamping Desa/Kelurahan.
7. Melakukan koordinasi dengan Aparat Desa/Kelurahan,
BPD/Pengawas Umum, Lembaga Kemasyarakatan, Pendamping
Desa/Kelurahan, Koordinator Kecamatan, Kader Pemberdayaan
24
Masyarakat serta kepada pihak-pihak lain dalam rangka
menyampaikan laporan perkembangan dan permasalahan
pelaksanaan kegiatan Dana Usaha Desa/Kelurahan.
8. Membangun jaringan kerja terhadap pihak-pihak terkait dalam
rangka pengembangan lembaga UED/K-SP.
9. Melaksanakan pertanggungjawaban penggunaan dana setiap
periode pinjaman kepada masyarakat melalui musyawarah atau
media lainnya.
10. Melaksanakan prinsip transparansi dalam pengelolaan kegiatan
Dana Usaha Desa/Kelurahan kepada masyarakat.
11. Menandatangani spesiment rekening UED/K-SP dan rekening
Simpan Pinjam pada Bank yang ditunjuk.
12. Melakukan pembinaan rutin terhadap kelompok-kelompok dan
anggota pemanfaat Dana Usaha Desa/Kelurahan difasilitasi oleh
Pendamping Desa/Kelurahan.
13. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan dana UED/K-SP sesuai
Juknis serta aturan yang berlaku.
14. Melakukan penagihan terhadap kelompok-kelompok dan anggota
pemanfaat Dana Usaha Desa/Kelurahan dan didampingi oleh
KPM dan Pendamping Desa/Kelurahan.
B.2.Kasir UED/K-SP
Kasir UED/K-SP mempunyai Tugas dan Tanggungjawab sebagai berikut :
1. Menerima, menyimpan dan membayarkan uang berdasarkan
bukti-bukti penerimaan dan pembayaran yang sah.
2. Melaksanakan pembukuan administrasi keuangan UED/K-SP.
3. Melaporkan posisi keuangan kepada Ketua UED/K-SP secara
periodik tepat waktu dan sewaktu-waktu diperlukan.
4. Menandatangani spesiment rekening UED/K-SP dan rekening
Simpan Pinjam pada Bank yang ditunjuk.
5. Melakukan pembinaan administrasi keuangan kepada kelompok-
kelompok pemanfaat Dana Usaha Desa/Kelurahan dan difasilitasi
oleh Pendamping Desa/Kelurahan.
6. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan uang yang ada di kas dan
dana yang tersedia di bank.
7. Melakukan penagihan terhadap kelompok-kelompok dan anggota
pemanfaat Dana Usaha Desa/Kelurahan dan didampingi oleh KPM
dan Pendamping Desa/Kelurahan.
25
8. Melakukan pembinaan rutin terhadap kelompok-kelompok dan
anggota pemanfaat Dana Usaha Desa/Kelurahan difasilitasi oleh
Pendamping Desa/Kelurahan.
9. Bertanggungjawab terhadap administrasi kegiatan dan keuangan
UED/K-SP serta administrasi lainnya.
27
BAB V
5.1. PELAPORAN
A. ALUR PELAPORAN :
28
A.2. Pelaporan Jalur Struktural
Laporan Asli Copy Laporan
Pengirim Tgl Pengiriman
dikirim ke dikirim ke
Pengelola Tgl. 2 setiap bulan Pendamping
Kades/Lurah
UED/K-SP berikutnya Desa/Kelurahan
Tgl. 5 setiap bulan Koordinator
Kades Camat
berikutnya Kecamatan
Tgl. 12 setiap
Camat TK. Kab Koordinator Kab.
bulan berikutnya
Tgl. 22 setiap Tim Pengarah
BPMPD Bupati
bulan berikutnya Kabupaten
D. JENIS PELAPORAN
E. PELAPORAN UED/K-SP
5.2. PEMANTAUAN
A. PRINSIP PEMANTAUAN
B. PELAKU PEMANTAUAN
30
2. Anggota DPRD Kabupaten.
3. Fasilitator Program.
4. Kader Pembangunan Masyarakat/Kelurahan.
5. Badan Permusywaratan Desa.
6. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan.
7. Lembaga Swadaya Masyarakat.
8. Masyarakat Desa/Kelurahan.
9. Media Massa.
10. Lembaga yang ditugaskan khusus untuk melakukan
pemantauan.
11. Pihak lain yang mempunyai kepentingan.
C.1.PEMANTAUAN INTERNAL
C.2.PEMANTAUAN EXTERNAL
PEMD/KA
Prop./Kab.
Penempatan
MONEV
Dana
Wakil. Pem. Kab./Kota Independent
Dunia Usaha
Bank
Pem. Kecamatan
Bu
ka
.
R
ek
UED/K-SP
Penye
dian &
Pengem
dana balian
DESA
Kepala Desa
Ketua BPD
Wakil Perempuan
Masyarakat
Desa
Pendamping Desa
31
5.3. EVALUASI
A. EVALUASI INTERNAL
B. EVALUASI EKSTERNAL
32
BAB VI
Pengaduan ini merupakan salah satu bahan masukan yang sangat berarti bagi
pelaku program sebagai dasar evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan,
kesesuaian pelaksanaan dengan prinsip dan tujuan PPKMP sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan serta akan lebih memberikan
manfaat yang luas bagi masyarakat. Munculnya pengaduan terhadap
pelaksanaan kegiatan merupakan wujud kontrol sosial atau pengawasan oleh
masyarakat. Substansi pengaduan lebih banyak merupakan permasalahan-
permasalahan yang timbul dilapangan, sehingga membutuhkan penanganan
yang efektif, tepat waktu dan sasaran. Untuk itu dibutuhkan adanya tatacara
atau prosedur sebagaimana acuan penanganannya. Dalam menangani
pengaduan atau permasalahan dilakukan secara berjenjang. Sehubungan
dengan hal tersebut menjadi sangat perlu diberikan kewenangan untuk
memberikan tindak lanjut sesuai dengan kewenangan yang melekat pada
tugas dan tanggungjawabnya.
Tujuan prosedur ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pelaku semua
fasilitator program lainnya dalam melakukan penanganan, umpan balik dan
laporan perkembangan penanganan.
A. SUMBER INFORMASI :
Pengaduan dapat diperoleh dari beberapa sumber :
33
1. Warga Masyarakat
2. Kelompok Masyarakat
3. Tokoh Masyarakat
4. LSM
5. Organisasi Masyarakat
6. Aparatur Pemerintah
7. Wartawan
8. Dan sebagainya
KATEGORI URAIAN
1 Pengaduan yang berkaitan dengan adanya
penyimpangan prinsip dan prosedur
2 Pengaduan yang berkaitan dengan adanya
penyimpangan, penyalahgunaan atau penyelewengan
dana
3 Pengaduan yang berkaitan dengan adanya tindakan
intervensi yang mengarah negatif dan merugikan
masyarakat maupun kepentingan program
4 Pengaduan yang berkaitan dengan adanya kejadian
yang mengarah ke kondisi Force Majeur ( suatu
kejadian yang terjadi diluar kemampuan manusia)
5 Lain-lain, yang tidak termasuk dalam katagori 1,2,3
dan 4
C. TAHAPAN PENANGANAN
35
“Masalah Selesai”
Langkah Konkrit
Kesalahan/penyimpangan prinsip dan prosedur serta
intervensi. Telah dikembalikan sesuai dengan aturan
atau prinsip yang seharusnya;
Kegiatan terbengkalai dilanjutkan/diselesaikan sesuai
rencana yang disepakati,
Penyimpangan dana
o Proses pengembalian dana kepada yang
berhak/sesuai peruntukkannya jelas dan terukur
o Pelaku mendapatkan teguran/sanksi yang berlaku
secara proporsional
36
BAB VII
PENUTUP
BUPATI BENGKALIS
H. HERLIYAN SALEH
37