Anda di halaman 1dari 13

BAB I

LATAR BELAKANG
A. PENATAAN LINGKUNGAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)
Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas, kemudian disingkat
PLPBK, pada dasarnya adalah kelanjutan dari transformasi sosial Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan. Intervensi kegiatan PLPBK
difokuskan pada kegiatan penataan lingkungan permukiman miskin di perkotaan
melalui pendekatan Tridaya secara komprehensif dan terpadu.
Intervensi kegiatan PLPBK difokuskan pada kegiatan penataan lingkungan
permukiman miskin di perkotaan yang bertujuan untuk mewujudkan perbaikan
lingkungan permukiman yang teratur, aman dan sehat. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut dilakukan dengan cara :
1. Mewujudkan perilaku Masyarakat yang hidup sehat, bersih, dan tertib pembangunan
serta terencana secara terpadu
2. Mewujudkan masyarakat yang Kreatif dan Inovatif (Community Interpreneurship)
dalam Perencanaan, Pembangunan, dan Pengelolaan hasil-hasilnya.
3. Peningkatan sarana, prasarana dan pelayanan permukiman untuk masyarakat
miskin.
PLPBK juga harus mewujudkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
bersama Unit-Unit Pelayanan (UP-UP) yang mampu memenuhi kebutuhan dan
kesejahteraan secara mandiri sebagai Pusat Pelayanan Masyarakat (Community
Management);
Di tahun 2012 terdapat perubahan konsepsi PLPBK baik dalam Hal Siklus,
Substansi dan Pola Pendampingan, Pola Pendanaan serta lebih difokuskan kepada
Kawasan Permukiman Miskin di lokasi sasaran.
Program PLPBK di masyarakat akan didampingi oleh Tim Tenaga Ahli
Perencanaan dan Pemasaran (TAPP) yang direkrut oleh BKM dan Pemdes setempat
serta memiliki 2 bidang kompetensi yaitu di bidang perencanaan/pembangunan
kawasan dengan pola partisipatif dan kompetensi di bidang pemasaran ide-ide
gagasan pengembangan sosial dan ekonomi serta perencanaan/pembangunan
kawasan.

1 Disusun oleh : Murtado, S.Sos


Pekerjaan Pendampingan yang akan dilaksanakan TAPP merupakan bagian dari
lingkup siklus Program PLPBK khususnya terkait pada tahap perencanaan dan
pemasaran di lokasi PLPBK.
Untuk tahun ini salah satu desa di Kabupaten Purworejo yang mendapatkan
alokasi Program PLPBK adalah Desa Tursino Kecamatan Kutoarjo
B. POTENSI DESA TURSINO
Beberapa waktu yang lalu kami sempat melakukan survey ke Desa Tursino.
Kami mendapatkan data walaupun Cuma gambaran umum sebagai berikut :

1. Potensi Sosial Budaya


Jumlah Penduduk 2.100 Jiwa, dengan Spesifikasi jumlah Kepala Keluarga 500
KK dengan mata pencaharian sebagai Petani, Buruh, Pedagang,Pegawai Negeri dan
Polri / TNI.
Selain potensi sosial berupa penduduk Desa Tursino juga memiliki potensi
Budaya berupa adanya tradisi arak-arakan pada kegiatan Khataman Al Qur,an pada
bulan Maulud atau Idul Fitri.

2. Potensi Lingkungan,
- Jalan Poros Desa dan Lingkungan
Banyak jalan Poros Desa dan jalan lingkungan yang berada di pemukiman rakyat
miskin rusak maupun masih makadam.
- Sarana Air Bersih
Pada umumnya masyarakat desa Tursino masih kekurangan sumber air bersih
berupa sumur, dan PDAM.
- Jamban dan sanitasi
Secara umum masyarakat Desa Tursino masih belum menggunakan Jamban,
sehingga dalam membuang hajat masih disembarang tempat.selain itu Belum adanya
sanitasi yang layak.

2 Disusun oleh : Murtado, S.Sos


3. Potensi Ekonomi
Secara umum potensi ekonomi di desa Tursino lebih banyak potensi di
bidang pertanian. Antara lain:
- Gula Kelapa.
Gula Kelapa merupakan produk andalan masyarakat Desa Tursino. Namun untuk
harga banyak dipermainkan oleh tengkulak dan para petani banyak terjerat rentenir.
- Perikanan Ikan Lele
Dengan adanya aliran air sepanjang tahun maka banyak peternak ikan lele
- Peternakan ayam potong
- Padi

4. Potensi Pendukung Lainnya


Selain beberapa jenis Potensi yang disebutkan di atas Desa Tursino masih
memiliki banyak potensi pendukung lainnya, diantaranya Desa Tursino dengan adanya
BKM MAJU MAKMUR telah memiliki beberapa sarana lingkungan seperti Jalan Rabat
Beton maupun jalan aspal, serta jaringan air bersih.

C. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari beberapa Potensi diatas ternyata masih banyak terdapat / ditemukan
beberapa permasalahan yang ada di Desa Tursino yang memerlukan Penanganan
Segera ( Urgent ) oleh seluruh Pihak khususnya Pemerintah Daerah, permasalahan
tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:

NO KATEGORI PERMASALAHAN

SOSIAL, Kurangnya sarana kesehatan


KESEHATAN Banyaknya Pengangguran yang tidak jelas
1.
DAN Kurangnya Kesadaran Masyarakat tentang pola
PENDIDIKAN hidup bersih
2. LINGKUNGAN Banyaknya genangan air pada musim hujan
Pemukiman yang tidak layak huni
Jalan Poros Desa yang masih makadam/rusak
MCK yang kurang

3 Disusun oleh : Murtado, S.Sos


Kurangnya sarana Air bersih
Kurangnya sarana pemasaran produk pertanian
Rendahnya pemahaman penerapan tehnologi tepat
guna untuk meningkatkan produktivitas dan
pengolahan produk pertanian
3. EKONOMI Keterbatasan pengetahuan tentang UKM sehingga
tidak mampu bersaing
Banyak petani gula yang terjerat hutang rentenir
Kurangnya Modal Usaha

D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas saya selaku Tim Ahli Pemasaran
merumuskan masalah yang dihadapi sebagai berikut :
Bagaimanakah ide gagasan pengembangan sosial dan ekonomi serta
perencanaan/pembangunan kawasan miskin yang bisa dipasarkan untuk
mengembangkan dan memberdayakan Desa Tursino ?

BAB II
LANDASAN TEORI

A. TUGAS TIM AHLI PERENCANAAN DAN PEMASARAN DI PLPBK


Secara Umum, Tugas dan Tanggungjawab Tim Tenaga Ahli Perencanaan
Partisipatif dan Pemasaran adalah mendampingi satu kelurahan lokasi PLPBK dalam
satu Kabupaten/ Kota yang memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan proses

4 Disusun oleh : Murtado, S.Sos


perencanaan partisipatif dan pemasaran. Sedangkan Tugas Utama TAPP adalah
sebagai berikut:

(1) Perencanaan Partisipatif


Memberikan bimbingan dan bantuan teknis serta mengawal pelaksanaan Pemetaan
Swadaya bersama TIPP dan atau melakukan penyempurnaan terhadap Hasil
Pemetaan Swadaya yang sudah dilaksanakan;
Memberikan bimbingan dan bantuan teknis serta memberikan penguatan pokja-
pokja dan advis penyusunan RPLP, Aturan bersama dan RTPLP;
Menterjemahkan hasil-hasil kesepakatan rembug dan FGD setiap tahapan siklus
PLPBK kedalam materi perencanaan partisipatif;
Menyusun RPLP, Aturan Bersama dan RTPLP sesuai hasil kesepakatan rembug
dan FGD;
Tenaga ahli perencanaan bersama tenaga ahli pemasaran, mempersiapkan materi
yang diperlukan untuk Uji Publik hasil perencanaan ditingkat Kelurahan dan
Kabupaten;
Menyusun Detail Engginering Design [DED]
(2) Pemasaran
Ikut dalam perumusan visi/gagasan pengembangan dan penyusunan perencanaan
RPLP dan RTPLP;
Melakukan penguatan TIPP ditingkat Desa/Kelurahan;
Merumuskan strategi pemasaran sosial;
Bersama TIPP dan Pemerintah Kabupaten menyusun rencana kerja dan
mempersiapkan tools kegiatan pemasaran sosial;
Bersama TIPP dan Pemerintah Kabupaten melaksanakan event-event pemasaran
hasil-hasil pemasaran;
Tenaga ahli pemasaran bersama TIPP mampu menjaring 5 calon mitra yang
memiliki komitmen dan 10 calon mitra yang prospektif;
Pembayaran terminasi tenaga ahli/ tim ahli pemasaran direalisasikan berdasarkan
progress kegiatan pemasaran yang telah diselesaikan dan disepakati.
Menyusun dokumen Modul Pemasaran PLPBK.

5 Disusun oleh : Murtado, S.Sos


B. INDIKATOR CAPAIAN

Indikator dan Capaian Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab TAPP dalam
pelaksanaan kegiatan perencanaan partisipatif dan pemasaran adalah sebagai berikut:
A. Kegiatan Perencanaan Partisipatif
Terlaksananya proses perencanaan partisipatif sesuai schedule, adapun
siklus perencanaan partisipatif sbb :
Refleksi perkara Kritis
Pemetaan swadaya
Perencanaan Makro ( RPLP )
Perencanaan Mikro ( RTPLP )
Penyusunan Pranata Sosial / Aturan Sosial
Penyusunan Detail Engginering Design ( DED )

Produk Dokumen
Hasil Pemetaan Swadaya
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman ( RPLP )
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman ( RTPLP )
Dokumen Pranata Sosial / Aturan Bersama
Dokumen DED

C. KEGIATAN PEMASARAN SOSIAL

Pemasaran Internal
Terjadinya transfer knowlwdge kepada Tim Pemasaran kelurahan/ desa tentang
Dokumen strategi pemasaran yang sudah tersusun.
Terciptanya mekanisme dan pembelajaran di masyarakat tentang community
base management, untuk mendukung keberlanjutan upaya upaya
pembangunan lingkungan permukiman.
Sekurang - kurangnya 5 lembaga komunitas/ kelompok masyarakat paham dan
dapat menjalankan kegiatan pemasaran
6 Disusun oleh : Murtado, S.Sos
Terlaksananya kegiatan/ event-event Pemasaran.

Pemasaran Eksternal
Diperolehnya dana produksi pelaksanaan fisik sebesar 40% dari dana BLM
PLPBK (Rp 400 juta) sesuai indikator PLPBK baik incash maupun inkind;
Sekurang kurangnya mendapat 3 mitra yang berkomitmen (di luar
PEMDA) yang dikuatkan dengan adanya MoU;
Mendapatkan sekurang - kurangnya 10 mitra prospektif

Product Dokumen
Dokumen Strategi Pemasaran Internal dan Eksternal yang telah di sepakati
bersama dengan masyarakat yang di susun di awal proses pemasaran sebagai
panduan kegiatan pemasaran.
Produk produk alat bantu peningkatan kapasitas dan ketrampilan pemasaran
kepada Tim Pemasaran ( Tools Pemasaran )
Dokumen laporan proses dan hasil pemasaran, berisi tentang catatan kegiatan,
target, strategi, deviasi, dan hasil kegiatan pemasaran yang telah dilakukan
bersama Tim Pemasaran, yang di lengkapi dengan analisis serta rekomendasi
yang sesuai.

Tahap pemasaran ini, merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan


perencanaan partisipatif (RPLP dan RTPLP) yang telah dilakukan. Pada dasarnya
Pemasaran di dalam kegiatan PLPBK merupakan rangkaian dari pemasaran social
(yang di gagas di dalam program P2KP) untuk melakukan Transformasi Sosial dari
masyarakat tidak berdaya menuju sasaran akhir tatanan masyarakat Madani.
Tentu saja diperlukan strategi untuk memasarkan potensi yang ada di Desa
Tursino. Secara mendasar Tursino merupakan desa agraris yang memiliki basis pada
pertanian. Jadi produk-produk pertanian yang bisa dikembangkan menjadi andalan
untuk memberdayakan masyarakat Tursino secara sosial, ekonomi maupun
infrastruktur lingkungan.

7 Disusun oleh : Murtado, S.Sos


Adapun produk-produk unggulan dari Desa Tursino menurut pengamatan penulis
adalah :
Gula jawa
Perikanan terutama ikan lele
Peternakan ayam potong
Padi
Kerajinan anyaman

Produk-produk ini yang kemungkinan bisa di kemas untuk kemudian menjadi bisnis
mendasar dari warga Tursino.
Disiplin ilmu yang mempelajari pemasaran produk-produk pertanian adalah
agribisnis. Tentu saja bisa dikembangkan dengan pembenahan Desa Tursino secara
sosial maupun infrastruktur.
Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang
mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir"
mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan.
Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola
aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.
Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004): Agribisnis adalah setiap usaha
yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input
pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan
pengelolaan hasil pertanian.
Pengertian Agribisnis menurut John H. Davis dan Ray A. Goldberg (1957): The
sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies;
production operations on the farm; and the storage, processing, and distribution of farm
commodities and items made from them.
Definisi Agribisnis menurut Drilon Jr. dalam Saragih (1998): Agribisnis adalah
mega sektor yang mencakup the sum total of operations involved in the
manufacture and distribution of farm supplies, production activities on the farm, storage,
processing and distribution of farm commodities and items for them
Pengertian Agribisnis menurut Arsyad dkk: Agribisnis adalah kesatuan kegiatan
usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari matarantai produksi, pengolahan

8 Disusun oleh : Murtado, S.Sos


hasil dan pemasaran produk-produk yang ada hubungannya dengan pertanian dalam
arti luas.
Pengertian Agribisnis Menurut Wibowo dkk, (1994): Pengertian agribisnis
mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai
pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang
saling terkait satu sama lain.
Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha
penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi
memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku,
pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran
Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan desa Tursino lebih tepat untuk
dikembangkan menjadi Desa Agribisnis. Hal ini yang menyebabkan penulis memilih
tema / brand image :

TURSINO BUMI AGRIBISNIS

Hal ini bukan tanpa alasan, karena agribisnis lebih menjanjikan dan lebih bisa
berkesinambungan dibandingkan konsep yang lain, contoh soal desa wisata.

BAB III
PEMBAHASAN

A. PEMASARAN GAGASAN TURSINO BUMI AGRIBISNIS


Definisi pemasaran menurut W.Y. Stanton adalah sesuatu yang berhubungan
dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli actual maupun potensial. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai
kegiatan, mulai dari penjelasan produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan
produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke
tangan konsumen secara cepat.

9 Disusun oleh : Murtado, S.Sos


Perbedaan mendasar antara pemasaran komersiil dan pemasaran sosial
menurut Andreason, adalah marketing mix adalah 4P yang terdiri dari:
1. Promotion (promosi)
2. Price (harga)
3. Product (product)
4. Place (tempat)
dan untuk pemasaran sosial ditambahkan Partnership (kemitraan) dan policy
(kebijakan). Jadi pemasaran sosial tidak semata-mata untuk menghasilkan dana tetapi
jugamenjual gagasan perubahan sosial, melalui gagasan-gagasan yang tertuang
dalam perencanaan pengembangan dan pembangunan kawasan.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa diperlukan gagasan untuk memasarkan
produk produk andalan yang tentu saja dipergunakan untuk kemitraan untuk
pengembangan dan pembangunan kawasan Tursino.
Dari hasil survey dan pendalaman materi yang penulis lakukan maka penulis
memiliki gagasan untuk menjadikan tursino sebagai Desa agribisnis. Dan diberi brand
image Tursino Bumi Agribisnis.
Suatu kawasan pemukiman perkotaan yang bertumpu pada potensi pertanian.
Dengan pengolahan produk-produk dari kawasan tersebut secara kreatif oleh terutama
warga miskin kawasan tersebut. Sehingga menjadi berdaya disertai dengan
pembenahan aspek infrastruktur maupun sosial untuk menunjang produksi dan
aksesibilitas terutama bagi warga miskin.
Untuk memperkenalkan dan memasarkan gagasan ini tentu saja harus dilakukan
promosi. Bahkan dalam marketing mix promosi menempati urutan pertama dalam
baurannya.

10 Disusun oleh : Murtado, S.Sos


Dalam bauran promosi sendiri dikenal ada lima unsur komunikasi yang utama:

Advertising (Periklanan): Semua bentuk penyajian pesan-pesan penjualan


yang bersifat nonpersonal, berupa penjualan tentang barang atau jasa yang
dibayar oleh suatu perusahaan.

Sales promotion (Promosi Penjualan): Berbagai bentuk insentif jangka pendek


yang diberikan produsen untuk mendorong keinginan konsumen agar tertarik
dan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan.

Publicity/ Public Relations (Publisitas atau Hubungan Masyarakat):


Berbagai macam program yang dibuat untuk memelihara, menciptakan, dan
mengembangkan citra dan image perusahaan atau merek sebuah produk.

Personal selling (Promosi pribadi): Interaksi langsung dengan satu atau


beberapa calon pembeli dengan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan,
dan menerima pesanan dari pembeli.

Direct marketing (Pemasaran Langsung): Interaksi langsung dengan


konsumen melalui penggunaan surat, telepon, fax, e-mail, dan alat komunikasi

11 Disusun oleh : Murtado, S.Sos


nonpersonal lainnya untuk melakukan komunikasi secara langsung agar
mendapat tanggapan dari calon konsumen.

Salah satu dari bauran promosi di atas adalah publicity / public relations
(publisitas/hubungan masyarakat). Di mana di dalam even ini berbagai macam program
yang dibuat untuk memelihara, menciptakan, dan mengembangkan citra dan image
perusahaan atau merek sebuah produk.

Tursino memiliki sejarah yang panjang sejak zaman Majapahit sampai era
perang Diponegoro. Di mana pendiri Tursino adalah prajurit dari Majapahit dan era
penguasa Tursino selanjutnya adalah panglima perang Diponegoro.

Selain itu warga desa Tursino memiliki tradisi arak-arakan pada saat Maulid Nabi
yang dilengkapi Khotmil Quran, dimana anak-anak yang khatam Al Quran di arak
berkeliling dengan kuda yang mewah dan tetabuhan.

Seandainya dua hal di atas dikemas dengan sponsor akan menjadi even
publisitas yang baik buat Desa Tursino. Apalagi dilengkapi dengan pesta rakyat dan
pameran pembangunan serta produk-produk unggulan.

Tentu saja dengan tidak meninggalkan bauran-bauran promosi pemasaran yang


lain seperti iklan maupun pemasaran langsung produk oleh sales. Tidak bisa ditampik
semua proses yang terjadi di atas membuka lowongan kerja bagi warga desa Tursino,
bersamaan dengan penataan lingkungan sesuai dengan peruntukan yang telah
direncanakan.

12 Disusun oleh : Murtado, S.Sos


Semoga sebuah sensasi yang penulis terasa ketika melewati Tursino yaitu balai
desane nang sebelah kuburan berganti menjadi sebuah land mark, gapura, maupun
pemukiman yang bersih dan tertata sebagai sebuah pusat agribisnis.

13 Disusun oleh : Murtado, S.Sos

Anda mungkin juga menyukai