Anda di halaman 1dari 13

Projek Proposal

Pembangunan Kandang Komunal


Desa Pleret, Kec. Pleret, Kab. Bantul
Propinsi DIY

A. LATAR BELAKANG
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK)
merupakan kegiatan yang berorientasi pada perkembangan masyarakat
(community development ), pendidikan (education ), dan upaya “menjual”
gagasan perubahan sosial, melalui gagasan-gagasan yang tertuang dalam
perencanaan pengembangan dan pembangunan kawasan. Gagasan perubahan
sosial juga dalam rangka mengubah pemikiran, sikap dan perilaku masyarakat
dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup, sekaligus upaya untuk menata
organisasi guna membangun trust/kepercayaan secara luas. Proses perencanaan
penataan lingkungan permukiman yang digagas dan direncanakan oleh
masyarakat tersebut telah menghasilkan produk yang berupa Rencana Penataan
Lingkungan Permukiman (RPLP) dan Rencana Tindak Penataan Lingkungan
Permukiman (RTPLP). Produk RPLP dan RTPLP adalah rencana jangka panjang 10
tahun dan rencana tindaknya adalah 5 tahun. Hasil dari perencanaan yang telah
disepakati masyarakat secara bersama-sama adalah pembangunan dan
pengembangan kawasan prioritas di Desa Pleret yaitu, kawasan Prioritas Sentra
pertanian dan kawasan Sentra Peternakan.
Proses yang akan dilakukan setelah perencanaan adalah pemasaran. Di
dalam aplikasinya, kegiatan pemasaran PLPBK menggabungkan antara
pemasaran sosial dan pemasaran komersial (dalam skala kecil dan menengah).
Perbedaan mendasar antara “pemasaran komersil” dan “pemasaran sosial”,
menurut Andreason, adalah pada prinsip “4 P” yang dikenal sebagai marketing
mix. Di dunia bisnis “4P”, adalah promotion (promosi), price (harga), product
(produk) dan place (tempat). Dalam pemasaran sosial ada dua hal lain yang
membuat berbeda, yaitu adanya partnership (kemitraan) dan policy
(kebijakan) .
Pada prinsipnya, praktik pemasaran sosial tak ada artinya apabila kemitraan
tidak dijadikan tujuan organisasi. Demikian pula tak ada artinya upaya mengubah
perilaku melalui pemasaran sosial apabila tidak diikuti atau dilanjutkan dengan
upaya mendorong tersusunnya sebuah kebijakan. Penerapan social marketing,
tujuannya bukan semata-mata fund raising (memperoleh dana), tetapi
bagaimana gagasan-gagasan yang telah dicetuskan secara partisipatif tersebut
dapat disampaikan secara efektif dan efisien.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, maka Program Penataan
Lingkungan Permukiman Berbasis komunitas membutuhkan tahapan dan skala
prioritas yang akan menjadi agenda dalam rencana pembangunan sesuai
kesepakatan masyarakat yang telah tertuang dalam RPLP maupun RTPLP.
Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi
permasalahan yang hendak diselesaikan, tanpa mengabaikan permasalahan
lainnya. Oleh karena itu, tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan
berbeda-beda, tetapi semua itu harus berkesinambungan dari periode ke periode
berikutnya untuk mewujudkan sasaran utama program yaitu terciptanya tatanan
masyarakat Desa Pleret yang madani baik dari segi sosial, ekonomi maupun
lingkungan.

B. SASARAN PROGRAM

Perlu disadari bersama, bahwa proses pelaksanaan pembangunan wilayah


Kelurahan membutuhkan anggaran yang amat besar dan tidak cukup hanya
mengandalkan anggaran BLM yang jumlahnya relatif kecil dan atau tidak
sebanding dengan kebutuhan pembangunan Kelurahan/Desa yang sesuai hasil-
hasil perencanaan partisipatif.
Melalui proses pembelajaran kegiatan pemasaran, diharapkan dapat menggugah
masyarakat yang dalam hal ini di representasikan Tim Pemasaran, termasuk
BKM, dan perangkat Kelurahan untuk sunguh-sungguh mencari sumber
pendanaan pembangunan non-BLM dari para stakeholder (Pemerintah,
perusahaan swasta,BUMN, BUMD dan lain-lain) untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan wilayahnya.
Sasaran yang akan dituju dalam pemasaran PLPBK di Desa Pleret adalah :
1 Terpasarkannya ide gagasan sosial ”Menuju Tatanan Masyarakat
Madani”, kepada masyarakat luas, dan terutama kepada masyarakat desa
Pleret.

2 Komitmen seluruh warga kelurahan untuk mengubah pola pikir, sikap dan
perilaku untuk meningkatkan kualitas hunian dan kehidupan.

3 Terciptanya mekanisme dan pembelajaran di masyarakat tentang


”community base management”, untuk mendukung keberlanjutan
upaya-upaya pembangunan lingkungan permukiman.

4 Tercipta dan timbulnya kesadaran serta keyakinan yang sungguh-sungguh


dari BKM, perangkat Kelurahan/Desa dan masyarakat untuk membangun
wilayahnya secara berkelanjutan disertai komitmen pemerintah kelurahan
untuk mengelola pembangunan tersebut secara transparan, partisipatif
dan akuntabel.
5 Penguatan ’tali mandat’ BKM, penataan pola pikir, sikap dan perilaku
anggota BKM, sehingga BKM mendapat kepercayaan penuh dari seluruh
warga kelurahan untuk mengorganisasikan upaya-upaya pembangunan
dan pengembangan komunitas.

6 ”Terpasarkannya (terkomunikasikannya)” hasil-hasil perencanaan


partisipatif kepada stakeholder potensial (Pemerintah, Lembaga non
pemerintah, perusahaan swasta, BUMN, BUMD dan stakeholder lainnya).
7 Adanya komitmen dan kesepakatan dari stakeholder untuk terlibat dalam
pelaksanaan pembangunan kawasan PLPBK.
8 Komitmen pemerintah kota/kabupaten untuk mengeluarkan kebijakan
untuk mendukung implementasi pembangunan dan pengembangan
permukiman berbasis komunitas.
9 Tersepakati dan terdistribusi sejumlah dana dukungan pembangunan dari
para stakeholder untuk kawasan-kawasan strategis diwilayah
kelurahan/desa yang bersangkutann.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pemasaran program PLPBK di Desa Pleret, yang salah satunya
adalah pengembangan kawasan prioritas peternakan meliputi :
Pembuatan Kandang Komunal mendukung Kawasan Sentra
Peternakan
a) Output
Keluaran (output) dari pemasaran kawasan sentra peternakan adalah
terbangunnya lokasi sentra peternakan di Desa Pleret.
b) Outcome
Bagi Ditjen, adanya kesepakatan dalam penetapan kebijakan alokasi
kegiatan dan anggaran dalam bidang Peternakan , yang dalam
program ini direpresentasikan dalam kegiatan pembangunan kawasan
sentra peternakan Desa Pleret yang berada di Dusun Gunungan.
c) Benefit
Tersusunnya perencanaan program pengelolaan peternakan dan
pemasaran hasil peternakan secara lebih baik yang melibatkan semua
pihak terkait khususnya masyarakat dalam penyusunannya,
transparan, terintegrasi antara institusi Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota, dan instansi lain, serta berkelanjutan.
d) Impact
Diharapkan kegiatan pembangunan kawasan sentra peernakan di Desa
Pleret diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan, memiliki efektifitas tinggi untuk memecahkan
masalah, serta memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat Desa
Pleret

D. PROFIL DESA
Desa Pleret terletak di Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Kurang lebih berjarak 12 km pada arah tenggara dari pusat
kota Kabupaten Bantul. Desa Pleret merupakan Ibukota Kecamatan Pleret yang
secara administrative dibatasi oleh :
Sebelah utara : Desa Jambidan dan Desa Wirokerten
Sebelah timur : Desa Bawuran dan Desa Segoroyoso
Sebelah selatan : Desa Segoroyoso
Sebelah barat : Desa Wonokromo
Secara administratif Desa Pleret terbagi dalam 11 pedukuhan yaitu : Pedukuhan
Gunungan, Trayeman, Bedukan, Kauman, Gunung Kelir, Kanggotan, Kerto,
Keputren, Kedaton, Karet, dan Pedukuhan Pungkuran.
Jumlah Penduduk Desa Pleret seluruhnya 12.150 jiwa yang tersebar di 11
Pedukuhan dengan jumlah KK 3.577.(Sumber : RPP JRF 2009)
Sedangkan Mata pencaharian penduduk Desa Pleret banyak tergantung pada
sektor pertanian. Sementara lainnya bekerja pada sektor industri kecil dan
perdagangan. Penduduk Desa Pleret paling banyak bekerja sebagai buruh tani dan
buruh bangunan. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar petani di Pleret
tidak memiliki lahan pertanian sendiri..Jumlah petani pemilik lahan adalah 12,4%
yang juga beraktivitas di bidang peternakan dan perikanan.

E. PROFIL Badan Keswadayaan Masyarakat dan Tim Pemasaran

1. Profil BKM
1. Nama BKM "MAJU MAKMUR"
2. Berdiri Kamis, 23 Desember 1999 di Kantor Balai Desa Pleret.
3. Alamat Kantor Sebelah barat Pendopo Desa Pleret Kecamatan Pleret
Kabupaten Bantul D.I.Yogyakarta 55791
4. Lokasi Desa Pleret Kecamatan Pleret Kab. Bantul Propinsi DIY.
5. Akte Notaris Nomor 21, Tanggal : 14 Maret 2000
Oleh : Tri Diyani Kelasworo Djati, SH.
6. Penanggung Jawab H. Ismadi Telp. 441225 HP. 08157991006
7. Legalitas 1. Akte Notaris
Kelembagaan 1. Domisili
2. Rekening Bank
3. Audit Keuangan
4. Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga
5. Peraturan - peraturan khusus
6. RWT (Rembug Warga Tahunan)
7. Pemilu BKM
8. Kegiatan 1. Rapat Rutin
Kelembagaan 2. Rapat Insidentil
3. Rapat Khusus
4. Rapat Unit / Bidang
5. Rapat Tahunan
6. Kegiatan Penerimaan Angsuran dan Pengguliran
7. Diskusi Kelompok KSM
8. Kunjungan KSM
9. Pemilu BKM
10.Pelatihan-pelatihan
10. Program Kerja 1. Program Kerja Tahunan
2. Pembuatan RAPB
3. Laporan Tahunan
4. Review Partisipatif dan Pembuatan PJM Pronangkis.
5. Pembenahan di bidang organisasi, administrasi &
keuangan
6. Penataan Asset dan Omset
7. Pembentukan dan Pembinaan KSM Binaan
8. Pembentukan KSM PNPM-MP
9. Pendampingan kegiatan PLP-BK.
10. Kerjasama dengan lembaga-lembaga lain.
11. Wilayah Kerja 1. 11 Pedukuhan ( 26 RW, 78 RT )
2. Melayani KSM Ekonomi, Sosial dan Lingkungan.

2. Profil Tim Pemasaran


Tim pemasaran di Bentuk pada awal Juli 2011 oleh pemerintah Desa
Pleret dan BKM, Keanggotaan di TP yaitu dengan melibatkan unsur yang ada di
masyarakat sebagai perwakilan untuk duduk di dalam keanggotaan TP.
No. Nama Perwakilan Jabatan

1 Sri Hardono Karang Taruna/ Tokoh Pemuda Ketua TP

2 Anwari LPMD Wk. Ketua TP

3 Yuono Purwanto Pamong Desa Sekretaris

4 Nur Ziatun Pamong Desa Bendahara

5 Agus Suparman LPMD Anggota

6 Wahyudi Tokoh Masyarakat Anggota

7 Anang Jatmiko Pamong Desa Anggota

8 Siti Syarifah PKK Anggota

9 Tuli Partiningsih PKK Anggota


Tujuan dari Tim Pemasaran yaitu, memasarkan ide, gagasan, serta perencanaan
dari masyarakat yang sudah terangkum dalam RTRP. Kepada stake holder yang
terkait dengan program.

F. PENGEMBANGAN PETERNAKAN
Salah satu prioritas utama yang akan dikembangkan dalam Program Penataan
Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas adalah tersedianya kandang ternak
terpadu di Dusun Gunungan. Pengadaan kandang ternak tersebut dimaksudkan
untuk mengatasi permasalahan-permasalahan lingkungan yang muncul akibat
belum terkelolanya secara maksimal peternakan warga desa pleret dalam
pengelolaannya, baik penempatan kandang, pemeliharaan, sampai pada
pengelolaan kotorannya.
Beberapa masalah yang menjadi tolok ukur warga untuk menciptakan kandang
ternak terpadu adalah :
1. Kondisi tata ruang permukiman yang sudah padat.
2. Lokasi kandang ternak warga yang terlalu dekat dengan permukiman warga
sehingga sangat mengganggu kesehatan warga sekitar, dan menimbulkan bau
terutama waktu musim hujan.
3. Terganggunya kenyamanan warga karena kotoran ternak yang menimbulkan
bau.
Rencana pengembangan peternakan Desa Pleret adalah pada penguatan kelompok
kelompok ternak, baik sapi, kambing, maupun unggas. Namun pada kandang ternak
sentral Desa Pleret, jenis ternak yang dipilih untuk dikembangkan adalah domba
atau wedus gembel.
Lokasi Sentra Peternakan
Lokasi yang akan dilakukan pembangunan kandang sentral adalah tanah kas Desa
pleret. Luas tanah kas desa yang tersedia untuk pembangunan kandang ternak
sentral dan sarana-prasarana kelengkapannya adalah sekitar 40.000m2. Dari
keseluruhan tanah kas desa tersebut, luasan yang difungsikan untuk kandang
ternak sentral adalah sekitar 2.000 m2.
Pembangunannya akan bertahap, dimulai dari sekitar 1.000 m2 pada tahun
pertama, atau diperkirakan dapat menampung 500 ekor kambing. Selanjutnya,
kawasan ini akan dikembangkan untuk dapat menampung 1.000 ekor kambing,
bahkan lebih pada tahun-tahun berikutnya.

Gambar 1. Rencana Lokasi Pengembangan Sentra Peternakan Desa Pleret


A Bangunan utama kandang
B Tempat penyimpan kotoran
C Tempatpenjemurankotoran
D Tempatpengolahanpakan
E Bangunan karantina ternak sakit
F Tempat perkawinan ternak
G Tempat kelahiran ternak
H Sumur
I MCK
J Tempat memandikan ternak
K Tempat display & menjemur ternak
L Musholla
M Kantor administrasi kandang
N Posronda
O Rumahpemotonganhewan
P Tempatparkir

Gambar 2. Rencana Penataan Sentra Peternakan


Konsep Pengembangan Sentra Peternakan
Rencana pengembangan kawasan sentra peternakan di dusun gunungan
didasarkan pada kesepakatan warga Desa Pleret melalui pemetaan swadaya yang
tertuang dalam RPLP maupun RTPLP desa Pleret. Pemetaan swadaya masyarakat
tersebut dilakukan secara partisipatif kepada seluruh warga masyarakat Desa
Pleret. Terpilihnya Dusun Gunungan sebagai calon kawasan pengembangan
sentra peternakan dilakukan dengan melihat potensi-potensi yang ada, yaitu :
a. Masih tersedianya lahan terbuka yang masih luas, yang jauh dari
pemukiman.
b. Warga sudah cukup memiliki kemampuan untuk beternak, dikarenakan
sudah dirintis kelompok-kelompok ternak.
c. Banyaknya warga yang memelihara ternak sebagai sampingan/tabungan.
d. Banyak industri tahu yang ampasnya dapat dimanfaatkan untuk pakan
ternak.
e. Terletak di kawasan kuliner sate klatak yang berbahan dasar kambing.
f. Termasuk lokasi pemasok daging bagi DI Yogyakarta dan sekitarnya.

Gambar3 . Konsep pengembangan kawasan prioritas Desa Pleret


G. Rancangan Desain Pengembangan Kandang
Terlampir

H. ANGGARAN
Terlampir

I. PENUTUP
Proses kemandirian masyarakat dalam kehidupan baik dari segi ekonomi, sosial dan
lingkungan menunjukkan bahwa suatu masyarakat menyadari akan pentingnya
memelihara dan menjaga lingkungan untuk menciptakan karakter masyarakat yang
mandiri, berdaya dan madani baik pada wilayah local, nasional, maupun
internasional.
Dalam program PLPBK di Desa Pleret ini, kami berharap adanya kerjasama dan
dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan cita-cita masyarakat yang madani.
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan adanya jalinan kerjasama yang
terjalin dengan baik dan memberikan kemanfaatan seluas-luasnya bagi masyarakat
di Desa Pleret secara khusus dan semua pihak yang terkait. Atas perhatian dan
kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih.

Pleret, 15 Desember 2011

Koordinator Tim Pemasaran Koordinator BKM Maju Makmur

Sri Hardono Akhmad Sudarmi

Mengetahui

Kepala Desa Pleret

Nur Subiantoro
LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
Estimasi Biaya
Harga Satuan
No. Kegiatan Detail Volume 2011
2011 (Rp)
Pengembangan Kandang Ternak Sentral Desa Pleret (Kawasan Gunungan)
1 Pembentukan Kelompok Ternak Anggota dan legalisasi kelompok 1 kelompok 2,000,000 2,000,000
untuk kepengurusan Kandang ternak
Ternak Sentral
2 Penyiapan lahan Meliputi pembersihan/ 2.000 m2 75,000 150,000,000
pengkondisian lahan, dsb

3 Penggantian biaya sewa PG Apabila pembangunan dilaksanakan 2.000 m2 1000 2,000,000


Madukismo sebelum kontrak PG Madukismo
berakhir
4 Pengadaan sumber air di Penggalian sumur dengan bis 8m 1,000,000 8,000,000
kandang sentral
Mesin pompa air 1 unit 300,000 300,000
Bak penampung (torrent) 1 unit 1,100,000 1,100,000

Pipa penyalur 500 m 250,000 12,500,000


Tempat pemandian ternak 25 500,000 12,500,000
(shower/sprayer)
5 Pengadaan MCK Bangunan MCK 3 m2 x 2 unit 1,400,000 8,400,000
Septic tank 1 unit 1,000,000 1,000,000
6 Penambahan cagak listrik untuk Cagak/tiang listrik 3 unit 5,000,000 15,000,000
sumber penerangan dsb
Lampu penerangan 50 titik 125,000 6,250,000

Sumber listrik alternatif (genset) 1 unit 6,500,000 6,500,000

7 Pengadaan pagar di sekeliling Untuk keamanan kandang 2.000 m2 300,000 600,000,000


kandang
8 Pengadaan pos jaga Bangunan permanen seluas 3x4 m 2 titik 1,400,000 2,800,000
9 Alat komunikasi untuk kontak Nomor kontak pengurus (Flexi) 1 unit 500,000 500,000
langsug ke kandang sentral
10 Bangunan utama kandang, Pembangunan akan bertahap, pada 700 m2 1,400,000 980,000,000
berdinding bata, dengan atap tahun pertama direncanakan
genting menampung 500 ekor kambing
11 Pengelolaan kotoran ternak Los pengolah/penyimpan 200 m2 1,400,000 280,000,000

Mesin pengayak 1 unit 15,000,000 15,000,000

Mesin penggiling 1 unit 25,000,000 25,000,000


12 Pengadaan bibit kambing 500 ekor 900,000 450,000,000
13 Sosialisasi kandang ternak Sosialisasi dan penguatan di 11 pedukuhan 2,000,000 22,000,000
sentral dan pemindahan ternak Gunungan &perwakilan pedukuhan
kepada warga lain

14 Penyuluhan pengolahan pakan Penguatan kapasitas masyarakat 1 pedukuhan 2,000,000 2,000,000


ternak yang mandiri

15 Penyuluhan pengolahan kotoran Penguatan kapasitas masyarakat 1 pedukuhan 2,000,000 2,000,000


ternak yang mandiri
16 Pengelolaan pakan ternak Bangunan penyimpan pakan 500 m2 1,400,000 700,000,000
konsentrat dan los untuk menjemur
pakan
Mesin pengayak pakan 1 unit 2,000,000 2,000,000
Mesin penggiling pakan 1 unit 2,000,000 2,000,000
17 Sanitasi kandang ternak Saluran pembuangan air bekas 77 m 333,000 25,641,000
memandikan ternak ke sawah
(aman)
18 Bangunan untuk karantina Bangunan terpisah dengan 3mx6m 1,400,000 25,200,000
ternak sakit konstruksi permanen dan tertutup

19 Bangunan untuk karantina Bangunan terpisah dengan 3mx9m 1,400,000 37,800,000


ternak yang baru lahir konstruksi permanen dan tertutup
20 Bangunan administratif/kantor Untuk menyimpan berkas dan 3mx3m 1,400,000 12,600,000
inventaris kelompok

21 Tempat penjemuran ternak Tanah terbuka dengan pasak besi 3m x 10m 500,000 15,000,000
sekaligus showroom untuk mengikat ternak
22 Tempat perkawinan ternak Bangunan terpisah 3 m2 1,400,000 4,200,000
23 Gedung pertemuan Mewadahi kegiatan 5m x 5m 1,800,000 45,000,000
24 Musholla Untuk tempat beribadah anggota 3m x 4m 1,800,000 21,600,000
kelompok maupun konsumen di
kandang sentral
25 Rumah pemotongan hewan (RPH) Bangunan utama 3mx6m 1,400,000 25,200,000

Peralatan pemotongan hewan 1 set 1,500,000 1,500,000


Penampung/pengolahan limbah dari 1 paket 15,000,000 15,000,000
RPH (IPAL)

26 Pembangunan sentra produk Terdiri dari kios/los yang menjual 20m x 20m 1,800,000 720,000,000
Desa Pleret produk kerajinan, pangan, dan hasil-
hasil Desa Pleret
27 Promosi kandang sentral 25,000,000 25,000,000

28 Pelatihan pemasaran hasil 10,000,000 10,000,000


produksi
Jumlah Estimasi: Rp 4.292.591.000
Lampiran Desain Pengembangan Kandang

Gambar desain konstruksi kandang

Gambar Desain kantor

Desain bangunan los pakan


Desain bangunan pengelolaan kotoran

Desain bangunan kandang

Desain bangunan pemasaran produk

Anda mungkin juga menyukai