Penyelenggara
SLRT
Kabupaten/Kota
Buku Saku
Penyelenggara SLRT
Kabupaten/Kota
4
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
Bagian 1
PRINSIP UMUM
PENYELENGGARAAN
SISTEM LAYANAN DAN
RUJUKAN TERPADU
5
1.1 Pengertian SLRT
6
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
7
Dasar di Pos Pelayanan Terpadu (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 288);
k. Peraturan Menteri Sosial Nomor 08 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 567);
l. Peraturan Menteri Sosial Nomor 28 Tahun 2017 tentang
Pedoman Umum Verifikasi dan Validasi Data Terpadu
Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu;
m. Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018
tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi
Dan di Daerah Kabupaten/Kota;
n. Keputusan Menteri Sosial Nomor 50/HUK/2013 tentang
Pedoman Pelayanan Terpadu dan Gerakan Masyarakat
Peduli Kabupaten/Kota Sejahtera;
o. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2018 Tentang Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Untuk Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu.
8
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
9
b) Responsif, berarti mampu memberikan informasi,
rujukan dan layanan perlindungan sosial maupun
penanggulangan kemiskinan secara cepat sesuai dengan
mekanisme yang telah ditetapkan;
c) Transparan, berarti informasi tentang kepesertaan
program, kebutuhan rumah tangga, dan tindakan yang
dilakukan oleh pemangku kepentingan terkait dapat
diakses semua pihak secara langsung dan seketika
(real time) serta sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Pengadu mendapatkan informasi tentang
proses dan hasil penanganan pengaduannya;
d) Partisipatif, berarti melibatkan semua pihak terkait
termasuk pemerintah pusat, daerah dan desa serta
masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan SLRT
dan Puskesos;
e) Kesetaraan gender, berarti layanan sosial memberikan
manfaat secara berkeadilan kepada masyarakat miskin
dan rentan, baik laki-laki maupun perempuan;
f) Akuntabel, berarti proses pengelolaan informasi
dan pengaduan serta tindak lanjutnya dapat
dipertanggungjawabkan kepada semua pihak dan
masyarakat;
g) Obyektif, berarti membantu memberikan dan
memvalidasi data kemiskinan sesuai dengan kondisi
rumah tangga/keluarga miskin/rentan miskin yang
sebenarnya; dan
h) Berkelanjutan, berarti dilaksanakan secara
berkesinambungan oleh pemerintah dan pemangku
kepentingan lainnya di pelbagai jenjang.
2.1 Sumberdaya Manusia Penyelenggara
10
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
Bagian 2
SUMBER DAYA MANUSIA
PENYELENGGARA SISTEM
LAYANAN DAN
RUJUKAN TERPADU
DI KABUPATEN/KOTA
11
Sumberdaya Manusia penyelenggara SLRT di tingkat
Kabupaten/Kota terdiri dari:
• Manajer;
• Pendamping Teknis Kabupaten/Kota;
• Petugas Sekretariat (Front Office dan Back Office);
• Supervisor;
• Fasilitator
12
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
2.1.2 Manajer
Manajer adalah person yang bertanggungjawab terhadap
penyelenggaraan SLRT dan Puskesos di Kabupaten/Kota
yang sekaligus sebagai kepala sekretariat SLRT.
13
• Analisis hasil pengumpulan data SLRT. Melakukan
koordinasi dengan pihak terkait termasuk
pemerintah provinsi dan pengelola program di
daerah;
d) Memberikan rujukan keluhan yang bersifat kebutuhan
program dan kepesertaan kepada pengelola program
terkait baik di pusat maupun daerah dalam kapasitasnya
sebagai manajer Sekretariat Teknis.
e) Membangun dan menindaklanjuti kemitraan dengan
Lembaga Non-Pemerintah seperti dunia usaha dalam
upaya penanggulangan kemiskinan dan perlindungan
sosial;
f) Melakukan pemantauan internal terhadap layanan yang
diberikan secara berkala; dan
g) Menyusun laporan kegiatan SLRT kabupaten/kota
untuk disampaikan kepada Kementerian Sosial melalui
Tim Koordinasi provinsi dan pihak terkait lainnya di
daerah. Laporan kegiatan sebagaimana di atur dalam
Permensos no 15 tahun 2018, yaitu Laporan Triwulanan
dan Laporan Tahunan.
Kriteria Manajer:
• Tingkat pendidikan minimal S1 sederajat;
• Merupakan ASN Dinas/Instansi Sosial, diutamakan
eselon 3 yang membidangi pemberdayaan sosial atau
kesekretariatan;
• Pemahaman tentang program-program Perlindungan
Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan di tingkat Desa/
KeKelurahanan dan Kabupaten/Kota;
14
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
2.1.3 Supervisor
Tugas supervisor adalah mengawasi dan membantu
pendamping sosial di tingkat masyarakat. Secara khusus,
supervisor bertanggung jawab untuk:
a) membina, mengawasi, dan membantu pendamping
sosial di tingkat masyarakat;
a) menelaah usulan penambahan data fakir miskin dan
orang tidak mampu;
b) menelaah data kepesertaan dan kebutuhan program
penanganan fakir miskin dan orang tidak mampu; dan
c) Menelaah pendataan keluhan.
Kriteria Supervisor:
• Tingkat pendidikan minimal SMA sederajat;
• Diutamakan berasal dari unsur TKSK atau aparatur sipil
negara tingkat kecamatan
• Diutamakan yang berdomisili dan/atau memiliki Kartu
Tanda Penduduk di wilayah kecamatan setempat;
• Tidak rangkap jabatan sebagai pendamping program
yang memiliki persyaratan tidak boleh rangkap jabatan;
• Pemahaman tentang program-program Perlindungan
Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Nasional
maupun Daerah;
15
• Memiliki kemampuan dasar menggunakan komputer/
pengolah data lainnya;
• Kemampuan komunikasi interpersonal yang baik;
• Bersedia melakukan kegiatan pendampingan sosial
kepada masyarakat sekitar; dan
• Rekrutmen tidak didasari oleh unsur nepotisme.
16
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
17
Kriteria bagian Layanan dan Rujukan (Back Office) Sekretariat
SLRT
• Tingkat pendidikan minimal SLTA/sederajat;
• Pemahaman tentang program-program Perlindungan
Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Nasional
maupun Daerah;
• Memiliki kemampuan dasar menggunakan komputer/
pengolah data lainnya;
• Kemampuan komunikasi interpersonal yang baik;
• Memiliki pengalaman bekerjasama dengan pemerintah
daerah dan pemerintah desa/keKelurahanan;
• Berdomisili dan/atau memiliki Kartu Tanda Penduduk di
wilayah Kabupaten/Kota setempat;
• Rekrutmen tidak didasari oleh unsur nepotisme.
2.1.5 Fasilitator
Tugas utama Fasilitator adalah melakukan penjangkauan
dan pendampingan terhadap masyarakat. Secara khusus,
Fasilitator bertanggung jawab melakukan:
a) penjangkauan dan pendampingan terhadap
masyarakat;
b) pencatatan kepesertaan program;
c) pencatatan kebutuhan program;
d) pencatatan keluhan; dan
e) sinergi dengan pendamping program kesejahteraan
sosial lainnya.
18
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
19
2.2 Mekanisme Pergantian SDM
Penyelenggara SLRT dan Puskesos
20
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
Bagian 3
KELEMBAGAAN
SISTEM LAYANAN DAN
RUJUKAN TERPADU
DI KABUPATEN/KOTA
21
3.1 Kelembagaan Koordinasi
22
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
Tim Pengarah
Sekretariat
Tim Koordinasi K/L Pusat
Nasional
Koordinasi
Sekretariat
melalui TKPK dan Dinas Teknis Prov
Koordinasi Provinsi
Tim Teknis
Koordinasi
Kecamatan melalui
Kasi Kesra
Lembaga Teknis
Puskesos
Desa/Kelurahan
23
24
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
Bagian 4
PENYELENGGARAAN
SISTEM LAYANAN
DAN RUJUKAN TERPADU
DI KABUPATEN/KOTA
25
4.1. Layanan SLRT
4.1.2. Penjangkauan
Penjangkauan dilaksanakan oleh SLRT dan Puskesos melalui
keberadaan fasilitator yang ada di tingkat desa/kelurahan
untuk memastikan seluruh masyarakat yang membutuhkan
layanan dapat terjangkau sesuai dengan hak-haknya.
26
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
27
Agar keluhan dan aduan yang disampaikan melalui SLRT
dan Puskesos dapat ditangani dengan baik, maka SLRT perlu
mengembangkan Kerjasama dengan berbagai pengelola
program terkait yang ada di kabupaten/kota. Kerjasama ini
dapat diwujudkan dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PKS)
atau Memorandum of Understanding (MoU) antara SLRT
dengan berbagai OPD dan atau institusi yeng mengelola
berbagai program yang ada.
Resi
Pendaftaran Surat
Keluhan Rekomendasi
Mengurus NIK
Rujuk ke Pengelola
Membawa KTP/ Dapat NIK
Program Adminduk
KK/Identitas Diri/
Kartu Bansos Cetak Surat
dan Persyaratan Rekomendasi
yang diperlukan
terkait bantuan Update Data
program sosial (Mengisi NIK)
Warga Tidak
Memiliki NIK/KK
Petugas
Front Office
Tidak ada
di DTKS
Isi Form
WARGA Pendaftaran
Resi Ada di
Pendaftaran
Keluhan
DTKS
28
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
Cetak Resi
Pendaftaran
Keluhan
Alur Penanganan
Keluhan Warga Non DTKS
Draft Pendaftaran
dan
Draft Keluhan
Alur Penanganan
Keluhan Warga terdaftar di DTKS
29
Keterangan:
1) Warga mendatangi Sekretariat atau puskesos untuk
dilakukan pencatatan kepesertaan program dan
pencatatan keluhan terhadap program bantuan sosial di
pusat dan daerah yang dilakukan oleh petugas Front Office;
• Jika warga tidak ada di dalam Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS) maka FO di tingkat desa/
kelurahan mengumpulkan profil/data dasar warga
tersebut sebagai prelist awal untuk dimasukkan
kedalam DTKS yang nantinya akan di verifikasi dan
validasi melalui mekanisme SIKS-NG.
• Jika ada di dalam DTKS maka keluhan atau
permasalahannya dikaji dan dipetakan, untuk
diteruskan ke supervisor ditingkat kecamatan yang
ditelaah dan diteruskan ke Manajer (MJ) SLRT di
tingkat Kabupaten/Kota.
2) Data yang dikirimkan dari FO dapat terbaca juga oleh
Fasilitator (FS) sehingga tidak terjadi kerangkapan
pencatatan data. Selain itu, jika saat pencatatan data
warga tidak memiliki NIK ataupun KK maka perlu
dilakukan pengurusan kependudukan terlebih dahulu
yang mana petugas FO akan mencetak surat rekomendasi
untuk warga mengurus NIK ataupun KK.
3) Setiap warga yang mengeluh akan diberikan surat resi
keluhan oleh Front Office.
4) Berdasarkan rujukan yang diterima dari SLRT, Pengelola
Program di tingkat pusat maupun daerah menyetujui,
menolak, atau menelaah lebih lanjut terkait kebutuhan
program dan keluhan implementasi program tersebut.
30
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
31
• Personal Komputer untuk Sekretariat SLRT dan Puskesos
Perangkat ini menggunakan aplikasi berbasis web.
Perangkat ini juga memiliki instrumen analisis
(berupa dashboard) bagi manajer SLRT yang berisi (i)
ringkasan usulan pemutakhiran dan penambahan
data penerima manfaat; (ii) akses program; (iii)
komplementaritas dan irisan program; (iv) “kesenjangan”
pelayanan. Dashboard tersebut berguna untuk
perencanaan dan penganggaran perlindungan
sosial dan penanggulangan kemiskinan di daerah.
• Papan Visual (Dashboard) berbasis Web)
Papan visual (dashboard) berisi tampilan: (i) ringkasan
informasi hasil pencatatan kepesertaan dan kebutuhan
program serta keluhan; (ii) akses program pusat dan
daerah; (iii) komplementaritas dan irisan program; (iv)
“kesenjangan” pelayanan di tingkat pusat, provinsi dan
kabupaten/kota.
32
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
Bagian 5
PENGEMBANGAN
DAN KEBERLANJUTAN
SISTEM LAYANAN DAN
RUJUKAN TERPADU
33
5.1 Pendanaan Penyelenggaraan SLRT
34
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
35
Perangkat Daerah (OPD) pemrakarsa setelah
mendapatkan pengharmonisan, pembulatan, dan
pemantapan konsepsi oleh bagian hukum kabupaten/
kota. Masa berlaku regulasi ini sesuai masa jabatan dari
Kepala Daerah tersebut.
36
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
37
• Membangun komitmen pemangku kepentingan
pusat dan daerah terkait pelaksanaan SLRT, yang
dapat dituangkan dalam bentuk Nota Kesepakatan
(Memorandum of Agreement, MoA) atau Perjanjian
Kerjasama;
• Mengumpulkan pembelajaran dan hasil pelaksanaan
proyek percontohan (pilot project) untuk disebarluaskan
kepada pihak-pihak terkait, baik di wilayah proyek
percontohan maupun wilayah lain. Upaya ini
dimaksudkan untuk menunjukkan kepada berbagai
pihak tentang nilai tambah SLRT terhadap peningkatan
efektivitas dan efisiensi program perlindungan sosial
dan penanggulangan kemiskinan;
• Menyusun Rencana Aksi yang akan menjadi pedoman
bagi pengembangan, pelaksanaan, dan perluasan SLRT;
• Memastikan terjadinya integrasi SLRT ke dalam proses
dan mekanisme perencanaan-penganggaran di berbagai
tingkatan;
• Memastikan hasil kerja SLRT (misalnya: rujukan keluhan
kepesertaan program dan pelaksanaan program,
pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial,
masukan untuk perencanaan dan penganggaran)
dimanfaatkan dan ditindaklanjuti oleh pengelola
program/penyedia layanan di pusat maupun daerah;
dan
• Membangun partisipasi sektor non-pemerintah (media,
perguruan tinggi, Organisasi Masyarakat Sipil, pihak
swasta) dalam pelaksanaan dan pemanfaatan hasil
kerja SLRT.
38
Buku Saku Penyelenggara SLRT Kabupaten/Kota
39
Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga,
dan Kelembagaan Masyarakat (PSPKKM)
Kementerian Sosial Republik Indonesia
Gedung Kementerian Sosial RI Lantai 5
Jalan Salemba Raya No.28 Jakarta Pusat, 10430.
Email: slrt@kemsos.go.id