Anda di halaman 1dari 17

PENGERTIAN KONSELING &

RUANG LINGKUP

UKE HANI RASALWATI

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS)


SEMESTER GENAP 2020
PEMAHAMAN KONSELING
 Konseling sebagai Helping
 Helping : upaya pemberian bantuan.(sifatnya profesional)

 Mc. Cully (1965).


Profesi helping dimaknakan sebagai adanya seseorang
didasarkan pengetahuan khasnya, menerapkan suatu teknik
intelektual dalam suatu pertemuan khusus (existential affairs)
dengan orang lain dengan maksud agar orang lain tadi
memungkinkan lebih efektif menghadapi dilema-dilema,
pertentangan, yang merupakan ciri khas kondisi manusia.
Ciri-ciri hubungan Helping
(Bruce Shertzer dan Shally C. Stone, 1974)

1. Hubungan helping adalah penuh makna, bermanfaat.


2. Afeksi sangat mencolok dalam hubungan helping.
3. Keutuhan pribadi tampil atau terjadi dalam hubungan helping.
4. Hubungan helping terbentuk melalui kesepakatan bersama individu-
individu yang terlibat.
5. Saling hubungan terjalin karena individu yang hendak dibantu
membutuhkan informasi, pelajaran, advis, bantuan, pemahaman
dan atau perawatan dari orang lain.
6. Hubungan helping dilangsungkan melalui komunikasi dan interaksi.
7. Struktur hubungan helping adalah jelas atau gamblang.
8. Upaya-upaya yang bersifat kerjasama (collaborative) menandai
hubungan helping.
9. Orang-orang dalam hubungan helping (helper) dapat dengan mudah
ditemui atau didekati (approachable) dan terjamin ajeg sebagai
pribadi.
10. Perubahan merupakan tujuan hubungan helping.
Konseling sebagai Ilmu dan Seni.
 Lawrence M. Brammer (1985)
 Sisi Ilmu (Science)
 Keterlibatan penelitian dan teori terinci di dalamnya.

 Aspek ilmiah kegiatan konseling berkenaan dengan

pendeskripsian data, peramalan, pemahaman terhadap


perilaku.

 Sisi Seni (Art)


 Lebih mengacu pada unsur intuitif.

 Perasaan jalinan hubungan antarpribadi (interpersonal

relationship).
lanjutan
 John J. Pietrofesa dkk (1978)
 Sisi Ilmu (Science)
 Menekankan pada peranan konselor.

 Perbedaan antara konseling efektif dengan yang tidak

efektif.
 Penelitian menegaskan ciri-ciri khusus para konselor yang

baik dan yang jelek.


 Terdapat tipe khusus perilaku yang dapat dipahami oleh

para konselor untuk membantu pertumbuhan klien (semua


diketahui melalui proses keilmuan).
lanjutan
 Sisi Seni (Art)
 Terdapat dimensi-dimensi yang tidak dapat dihitung

(unaccountable).
 Tidak dapat diukur (unmeasurable).

 Pendapat keduanya :
 Konselor terlengkapi dengan variasi-variasi artistik yang

bersumber dari bakat pribadi.


 Seni tercermin pada penerapan secara pribadi dengan

penggunaan metode-metode dan teknik-teknik.


 Menerapkan pola-pola unik atas pemahamannya tentang

konseling.
Konseling dan Higiologi
(Hygiology).
 Secara harfiah dikatakan sama dengan ilmu kesehatan mental.

 S. Narayana Rao (1984).


Higiologi sebagai studi tentang masalah-masalah orang normal
dan pencegahan terhadap terjadinya kesukaran-kesukaran
emosional yang serius.

 Konseling dianggap paling cocok untuk membantu kasus-kasus


yang terkategori higiologi.

 Higiologi menyediakan pelayanan bantuan pencegahan,


pengembangan dan terapi psikis.
Beberapa istilah dalam Konseling.
 Konseling (counseling) dan helping
 Keduanya merupakan istilah yang relatif ekuivalen, sama-

sama menunjuk pada proses pemberian bantuan yang


bersifat profesional.
 Konselor (counselor) dan helper
 Keduanya merupakan istilah yang relatif ekuivalen, sama-

sama menunjuk pada orang, person, yang menyediakan


bantuan.
 Konseli (counselee) atau klien (client) dan helpi (helpee)
 Ketiganya merupakan istilah yang relatif ekuivalen, sama-

sama menunjuk pada individu atau orang yang sedang


mendapatkan bantuan atau menjalani proses bantuan.
lanjutan
 Allen E. Ivey dan Lynn Simek-Downing (1980)
 Interviu (interviewing)
 Suatu metode pengumpulan data dan menjadi kekhasan ciri

pengumpulan keterangan.
 Konseling
 Suatu proses intensif berkenaan dengan membantu orang-

orang normal mencapai tujuan-tujuannya atau berfungsi


lebih efektif.
 Psikoterapi
 Suatu proses berjangka panjang berkenaan dengan

rekonstruksi pribadi dan pengubahan besar dalam struktur


kepribadian.
Definisi Konseling

 Rogers (1942)
Suatu hubungan yang bebas dan berstruktur yang membiarkan
klien memperoleh pengertian sendiri yang membimbingnya
untuk menentukan langkah-langkah positif ke arah orientasi
baru.

 C. Patterson (1959)
Konseling adalah proses yang melibatkan hubungan antar
pribadi antara seorang terapis dengan satu atau lebih klien
dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas
dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia
dalam upaya meningkatkan kesehatan mental klien.
lanjutan

 Edwin C. Lewis (1970)


Konseling adalah suatu proses dimana orang yang bermasalah
(klien) dibantu secara pribadi untuk merasa dan berperilaku
yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang
tidak terlibat (konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi-
reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan perilaku-
perilaku yang memungkinkannya berhubungan secara lebih
efektif dengan dirinya dan lingkungannya.

 American Personnel and Guidance Association (APGA)


Konseling sebagai suatu hubungan antara seseorang yang
terlatih secara profesional dan individu yang memerlukan
bantuan yang berkaitan dengan kecemasan biasa atau konflik
atau pengambilan keputusan.(Nugent, 1981)
lanjutan
 Devision 17 of the Amerika Psychological Assosiation (APA)
Konseling sebagai bekerja dengan individu-individu atau kelompok-
kelompok yang berkaitan dengan masalah-masalah pribadi, sosial,
pendidikan dan vokasional.

 Konseling ditandai oleh adanya hubungan profesional antara


konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya
dilakukan secara perorangan maupun kelompok, yang
dirancang untuk membantu klien untuk mencapai perubahan
yang bermakna bagi kehidupannya.
Beberapa faktor penting dari
pengertian konseling

 Konseling berhubungan dengan tujuan membantu orang lain


menentukan pilihan dan tindakannya.

 Dalam konseling terjadi proses belajar

 Dalam konseling terjadi perubahan dan perkembangan


kepribadian.
Ciri-ciri Konseling
C. Patterson (1973).

 Mempengaruhi secara sengaja perubahan perilaku bagi klien.


 Memberikan kemudahan untuk terjadinya perubahan secara
sadar.
 Ada pembatasan-pembatasan hubungan dengan klien.
 Perubahan perilaku diperoleh melalui wawancara.
 Mendengarkan dengan penuh perhatian harus ada dalam
konseling.
 Konselor harus memahami kliennya.
 Konseling dilakukan tertutup (privacy) dan diskusi bersifat
rahasia (confidential).
Hal-hal yang bukan konseling
C. Patterson.
 Bukan pemberian informasi.
 Bukan pemberian nasihat, sugesti atau rekomendasi.
 Bukan mempengaruhi sikap, kepercayaan atau perilaku dengan
cara mengarahkan, meyakinkan, baik secara tidak langsung,
secara halus (tidak memaksa).
 Bukan mempengaruhi perilaku melalui peringatan, teguran,
menakut-nakuti, atau pemaksaan walau tanpa penggunaan
kekuatan fisik atau kekerasan.
 Bukan penyaringan dan penetapan individu-individu bagi
berbagai pekerjaan atau kegiatan.
 Bukan melakukan wawancara.
Kapan seseorang perlu mendapat
bantuan konseling ?
 Jika seseorang telah merasa dan sampai mempunyai :
 Perasaan tidak mampu dan rendah diri
 Perasaan takut dan kecemasan
 Ketegangan dan kepekaan (mudah tersinggung)
 Perasaan egois (mementingkan dirinya sendiri)
 Kaku dan berpandangan sempit
 Rasa tidak puas dan tidak bahagia
 Sukar bergaul
 Mudah lesu dan lelah serta sakit-sakitan (tidak menderita
penyakit fisik).
TUJUAN KONSELING
 Konseling sebagai layanan yang membantu masalah yang
dihadapi klien, berupa :
1. Memfasilitasi perubahan perilaku klien.
2. Meningkatkan kemampuan klien untuk menciptakan dan
memelihara hubungan.
3. Mengembangkan keefektifan dan kemampuan klien untuk
memecahkan masalah.
4. Meningkatkan proses pembuatan keputusan.
5. Memfasilitasi perkembangan potensi klien.

 2 fungsi dalam tujuan konseling :


1. Fungsi kuratif
2. Fungsi preventif

Anda mungkin juga menyukai