Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL BANTUAN

KOLEKSI PUSTAKA
TAMAN BACA MANDIRI GKM

GERAKAN KENDARI MENGAJAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan merupakan hal yang sangat urgen dalam menentukan segala hal yang
berkaitan dengan perkembangan umat manusia, baik perkembangan mental, sikap, perilaku,
dan karakter seorang manusia. Pendidikan dalam perkembanngan terbagi dua yaitu
pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Dalam pendidikan formal terjalin komunikasi
antara siswa dan guru melalui lembaga pendidikan yang biasa disebut sekolah. Di sekolah,
guru dijadikan aktor utama dalam membentuk kecerdasan anak baik secara, psikomotor
maupun afektif. Namun pada kenyataannya justru guru bukanlah satu-satunya aktor utama
dalam membentuk karakter seorang anak. Maka dari itu dibutuhkan pendidikan nonformal
yang ditempuh tanpa melalui bangku sekolah, dimulai dari didikan kedua orang tua, kerabat
hingga lingkungan sang anak.
Diperlukan perpaduan antara kedua pendidikan ini dalam membentuk pribadi seorang
anak karena pelajaran paling awal yang diterima seorang anak bersumber dari nonformal
kemudian dilanjutkan ke pendidikan formal. Ilmu yang pertama kali dipelajari setelah
berbicara adalah membaca dan akan terus dikembangkan hingga akhir hayat. Sama halnya
dengan Rasulullah SAW, ilmu yang pertama kali di ajarkan kepada beliau untuk menaklukan
dunia adalah membaca, ”iqra = bacalah”. Dengan ilmu inilah akhirnya Rasulullah SAW
berhasil menaklukan dunia dan menjadi panutan untuk umat manusia khususnya kaum
muslimin.
Budaya membaca perlu ditekankan kepada setiap individu sejak kecil. Karena dengan
membaca kita akan mengetahui informasi, menambah wawasan, dan melatih anak untuk
dapat berfikir lebih kreatif. Namun pada kenyataannya, budaya baca di Indonesia masih perlu
ditingkatkan. Menurut data UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal
literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang
Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca (Kominfo, 2021).
Masalah tersebut tidak boleh di anggap remeh, karena untuk menghasilkan generasi
anak-anak Indonesia yang unggul harus dimulai dari budaya baca yang tinggi. Sebagai salah
upaya nyata dalam meningkatkan minat baca anak, Gerakan Kendari Mengajar (GKM)
sebagai salah satu komunitas yang bergerak di bidang pendidikan di Kota Kendari membuat
sebuah taman baca mandiri di sekretariat GKM yang letaknya berada di pemukiman
masyarakat yang banyak terdapat anak-anak usia sekolah dasar hingga menengah. Sejak
adanya taman baca mandiri ini banyak anak-anak yang senang menghabiskan waktu
senggangnya untuk membaca atau sekadar bercengkrama dengan teman-temannya sambil
membahas buku yang telah mereka baca. Antusiasme dari anak-anak ini tentunya harus
didukung dan dipertahankan dengan cara terus memberikan koleksi buku dan bahan-bahan
bacaan lainnya yang lebih beragam dan menarik bagi mereka. Tidak hanya di Kota Kendari
saja, GKM juga membuat beberapa taman baca di daerah lain di luar Kota Kendari,
diantaranya di Pulau Towea dan Pulau Katela. Namun, karena keterbatasan kami dalam
menanggung beban dana penyedian buku-buku serta operasional, maka bersama ini dengan
hormat mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu/Sdr/i untuk kiranya dapat membantu.

1.2. Tujuan
Adanya Taman Baca Mandiri GKM bertujuan untuk:
1. Memberi sumber bacaan yang berkualitas bagi anak-anak.
2. Meningkatkan budaya membaca anak
3. Memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat dan berhasilguna

1.3. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dengan adanya taman baca ini adalah sebagai
berikut:
1. Anak-anak menjadi semakin pandai dan cerdas.
2. Anak-anak memiliki semangat dan senang dalam belajar khususnya membaca.
3. Anak-anak dapat memanfaatkan waktu di luar jam belajar sekolah untuk belajar.
4. Budaya membaca anak meningkat.
5. Informasi dapat lebih mudah diperoleh sehingga pendidikan dapat berkembang.
BAB II

PROFIL GERAKAN KENDARI MENGAJAR

2.1. Gambaran umum


Gerakan Kendari Mengajar (GKM) merupakan sebuah gerapan nonprofit yang
dipelopori oleh sekelompok pemuda dan pemudi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara,
tepatnya pada bulan Juni 2013. Mereka bersepakat untuk memulai gerakan ini dengan tujuan
utama yakni turut serta dalam membantu membangun generasi muda untuk masa depan ayng
lebih baik melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat edukatif dan inspiratif dengan fokus
kegiatan pada daerah-daerah yang terletak di pinggiran kota. Dengan misi “mengajar,
mendidik, dan menginspirasi”, GKM kemudian menyusun dan mengadaptasi model
pembelajaran edukatif, inovatif, dan inspiratif yang kemudian di implementasikan ke daerah
binaan.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh GKM didukung secara finansial dari hasil
penjualan berbagai produk seperti baju dan merchandise yang diproduksi secara mandiri oleh
para relawan melalui brand usaha “GeKaeM Clothing & Merchandise”, serta dari kontribusi
yang diberikan dari para relawan itu sendiri, dan juga berasal dari donatur.

2.2. Jenis Kegiatan


a. Sosial project
Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan dengan mengusung tema yang
berbeda setiap tahunnya. Dimulai sejak tahun 2014 kegiatan bertema “Gerakan 1000
buku: One Man, One Book” yang berhasil mengumpulkan sekitar 1100 buku yang
disalurkan ke beberapa titik taman baca di Sulawesi Tenggara. Tahun 2015 GKM
mengadakan kegiatan bertajuk “Gerakan 1000 Buku Tulis (GBST). Kegiatan ini
berhasil mengumpulkan lebih dari 1200 pack donasi buku tulis yang kemudian ke 8
kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara. Kemudian di tahun 2016 kegiatan yang
dilaksanakan bernama Gerakan SERASA atau Gerakan 1000 Seragam Sekolah untuk
dibagikan kepada yang membutuhkan.
Pada tahun 2017 kegiatan yang dilakukan memperingati Hari Kunjung
Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca di Perpustakaan Daerah Sulawesi
Tenggara. Lalu pada tahun 2018 mengadakan kegiatan bertema “Warna-Warni
Gerakan Kendari Mengajar” di sekolah-sekolah yang cukup terpencil,. Dan terakhir
pada tahun 2019, GKM mengadakan kegiatan kampanye sosial anti perundungan
dengan slogan “Be a Buddy, Not a Bully”. Namun pada tahun 2020 yang lalu GKM
tidak mengadakan social project yang baru dikarenakan situasi pandemi COVID-19
yang melanda.

b. Pengajaran rutin di daerah binaan


Kegiatan pengajaran ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan satu kali
setiap pekannya di masing-masing daerah binaan. Saat ini GKM memiliki 4 daerah
binaan yang tersebar di beberapa daerah di Kota Kendari. Anak-anak yang menjadi
binaan adalah anak dibawah usia sekolah, anak usia sekolah dasar, dan anak usia
sekolah menengah pertama. Materi yang diajarkan berupa membaca, menulis,
berhitung, seni, sains, keterampilan, lingkungan, dan lain-lain. Saat ini GKM juga
membuka Tempat Pembelajaran Al-Qur’an (TPA) bertempat di Sekretariat GKM
yang mengajar beberapa anak yang di sekitaran sekretariat setiap ba’da maghrib.
2.3. Taman Baca Mandiri GKM
a. Taman baca sekretariat GKM
Taman Baca ini berdiri bersamaan dengan didirikannya Sekretariat GKM yang
pertama yaitu pada tahun 2013. Namun, dalam perjalanannya sempat beberapa kali berpindah
tempat dikarenakan sekretariat komunitas yang juga berpindah. Saat ini berlokasi di BTN
Medy Brata Indah 1, Kelurahan Wundudopi, Kecamatan Baruga, Kota Kendari yang
alhamdulillah sudah berjalan dua tahun di lokasi yang baru ini. TBM ini menempati salah
satu ruangan di sekretariat seluas 3x4 m2. Koleksi buku yang kami memiliki kurang lebih 200
koleksi Pustaka yang seluruhnya adalah hasil donasi dari para sukarelawan dan bantuan dari
berbagi instansi Lembaga. Koleksi Pustaka yang dimiliki antara lain buku cerita anak,
ensiklopedi, komik, buku ajar, dan lain-lain.
Tidak hanya menjadi tempat membaca, Taman Baca ini biasa dijadikan tempat bagi
anak-anak yang tinggal di sekitar sekretariat sebagai tempat berkumpul, bermain, dan bergaul
dengan rekan-rekan sebayanya maupun dengan para relawan GKM. Pada waktu-waktu
tertentu, biasa diadakan kegiatan menarik bagi anak-anak seperti nonton bersama film tentang
Ibu dalam rangka memperingati hari Ibu, memainkan permainan tradisional, mendengarkan
dongeng bersama-sama, dan lain-lain.
b. Taman Baca Pulau Katela dan Pulau Towea
Tidak hanya di Kota Kendari, GKM membuat beberapa Taman Baca di luar Kota
Kendari, diantaranya ada di Pulau Katela Kab. Muna Barat dan Pulau Towea Kab. Muna.
Taman baca ini didirikan pada bulan Februari 2018. Taman baca ini dikelola oleh relawan
GKM yang bekerjasama dengan para warga dan pemuda setempat. Taman Baca ini didirikan
karena di daerah tersebut minat baca pada anak masih cukup rendah, salah satunya
disebabkan kerena kurangnya akses untuk mendapatkan bahan bacaan yang berkualitas.
Sehingga dengan adanya Taman Baca dapat menjadi pemicu bagi anak-anak tersebut untuk
meningkatkan minat bacanya. Di Taman Baca ini juga diadakan kegitan lain berupa lomba
mewarnai dan membaca bersama.
2.3. Info Kontak

Berbagai kegiatan Gerakan Kendari Mengajar juga dapat dilihat melalui beberapa
media sosial kami:

Instagram :@kendari.mengajar

Facebook :Gerakan Kendari Mengajar

Youtube :Gerakan Kendari Mengajar

Narahubung: +62 853 9646 8130 (Arfad)


LAMPIRAN

Lampiran 1

Susunan Kepengurusan

Gerakan Kendari Mengajar

Penasehat :Asniwun Nopa

Koordinator umum :La Arfad,S.Si

Bendahara :Ria Elen Anggelina Ritan

Koor. Kesekretariatan :Aidil Fitriansyah

Koor. Pendidikan :Ummi Kalsum

Koor. Volunterr :M. Ripay Tohamba

Koor. Hubungan masyarakat :Muhammad Muflih Kasim


Lampiran 2

Daftar Kebutuhan Buku

Berdasarkan uraian di atas, Gerakan Kendari Mengajar mengajukan permohonan


donasi buku untuk pengembangan koleksi taman baca:

No Genre Buku
1 Cerita remaja dan anak-anak
2 Pendidikan dasar, menengah, dan atas
3 Agama anak
4 Seni dan keterampilan
Scanned by TapScanner

Anda mungkin juga menyukai