Anda di halaman 1dari 16

CARA MENULIS OPINI

Rekha Adji Pratama, MA, PhD.


Apa itu Opini?
Opini memang bisa diartikan sebagai pandangan seseorang tentang
suatu masalah. Tidak sekadar pendapat, tetapi pendapat ilmiah.
Pendapat yang bisa dipertanggungjawabkan dengan berdasar dalil-dalil
ilmiah yang disajikan dalam bahasa yang lebih popular. Karena itulah,
untuk menulis opini juga dibutuhkan riset. Riset merupakan penguat
dari argumentasi penulis untuk menekankan gagasannya. Opini inilah
yang ditulis dan dituangkan dalam bentuk ”artikel.”
Bagaimana Menjadi Penulis Opini?
Dengan melihat rangkaian di atas, maka di sini untuk menulis opini dibutuhkan:
1.Pengetahuan akan bidang/masalah tertentu
2.Ide dan Gagasan
3.Argumentasi gagasan
4. Ada peg/cantolan peristiwa
5. Cari Angle Menarik
6. Eksplorasi gagasan dan argumentasi
7. Teknik Menulis Opini

Kita uraikan satu persatu→→→


Pengetahuan Bidang/Masalah Tertentu.

• Penulis opini memiliki otoritas akan bidang yang memang layak bagi
dia untuk diketengahkan kepada masyarakat. Ini bekal utama seorang
penulis opini. Jika ia ahli pertanian, tentu masyarakat akan percaya
akan seluk beluk tanaman yang ditulisnya daripada yang menulis
seorang sarjana hukum.
• Pengetahuan bidang tertentu ini sangat penting, juga terutama untuk
”legitimasi” diri seorang penulis di depan publik.
Ide dan Gagasan
Ide merupakan barang termahal yang dimiliki penulis -apa pun dan
siapa penulis itu. Ide bisa tumbuh dari mana pun. Penulis yang terlatih
tidak pernah kehabisan ide untuk menulis opini. Karena ide bisa
muncul di mana pun, maka seorang penulis biasanya langsung menulis
ide-ide yang didapatnya begitu ide itu muncul.
Ide itulah yang kemudian dikembangkannya begitu ia memiliki waktu
untuk menulis.
Argumentasi Gagasan
Argumentasi ini sesungguhnya pasti dimiliki seseorang jika orang itu
memang menulis bidangnya. Ini memang berkaitan dengan nomor 1
(pengetahuan bidang yang dimilikinya). Argumentasi penting karena di
sinilah pembaca akan mengetahui ”kadar” keilmuan seorang penulis
opini. Semakin kuat dan logis argumentasi yang ditampilkannya, maka
akan semakin memperkuat gagasan yang ditulisnya.
Ada peg/cantolan peristiwa
Seperti berita, opini pun memerlukan peg –cantolah peristiwa. Tujuan
peg ini adalah agar opini ini relevan dengan yang sedang terjadi atau
dibicarakan masyarakat. Semakin ada peg-nya maka, kemungkinan
opininya dimuat akan semakin besar. Peg ini bermacam-macam. Bisa
peristiwa yang tidak diduga, atau juga peristiwa yang sudah
direncanakan pasti terjadi atau juga peristiwa masa lalu.
Cari Angle Menarik
• Jika peg itu sudah didapat, maka penulis tinggal mencari angle/sudut
pandang: dia akan menulis apa dan dari sudut pandang apa? Angle
merupakan hal penting yang menajamkan opini penulis satu dengan
penulis lain.
• Nasehat untuk ini: carilah angle yang paling berbeda, unik, dan
mungkin orang tidak terpikirkan.
Eksplorasi gagasan dan argumentasi
• Inilah argumentasi yang harus dibangun dan dimiliki penulis untuk
menguatkan opininya. Untuk membangun argumentasi ini, penulis
opini bisa menyodorkan data atau contoh-contoh peristiwa. Contoh
itu bisa dari dalam negeri atau luar negeri.
Dari Mana Memulai Menulis Opini?
• Teknik Menulis Opini
• Judul
• Alinea Pembuka
• Isi (Batang Tubuh)
• Alinea Penutup (Ending)
Judul
• Penulis Opini mesti membuat judul tulisannya dengan menarik. Judul
harus lah eyes catching. Memikat. Syarat untuk judul seperti ini: Tidak
Panjang (Cukup tiga atau empat kata) dan memakai kata-kata yang
tidak klise, menggugah.
• Judul tidak mesti dibuat lebih dulu. Bisa belakangan, setelah
tulisannya selesai.
Aline pembuka dan Lead
• Lead adalah bagian penting sebuah tulisan. Lead seperti etalase, dia
harus dibuat menarik. Lead adalah kalimat pembuka. Ia seperti kail
yang menarik minat pembaca. Ia seperti lokomotif yang
membuat mata dan pikiran pembaca untuk terus mengikuti kalimat
dan buah pemikiran penulis. Karena itulah lead harus menarik.
Isi Tulisan (Batang Tubuh)
• Inilah ”daging” sebuah opini. Disinilah penulis menuangkan gagasan
dan ide-idenya. Dengan demikian secara ringkas bagian ini berisi:
• -gagasan apa yang ditawarkan
• -argumentasi kenapa pentingnya gagasan/ide/pemikirannya
• -contoh-contoh dengan menampilkan data-data yang relevan dan
menunjang.
Alinea Penutup (Ending)
• Bagian ini bisa dibilang merupakan kesimpulan dari tulisan opini.
Kendati penutup, penulis opini tetap harus menganggap ini bagian
penting. Untuk mengulang dan mengingatkan pembaca akan gagasan
yang ditawarkannya.
Contoh-Contoh Tulisan:
Bisa diakses di alamat:
https://zonasultra.com/
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai