Klasifikasi Hibah
BENTUK HIBAH
a. Hibah uang, terdiri atas:
Uang Tunai , Hibah dalam bentuk uang yang diterima Pemerintah dan
penggunaannya sepenuhnya ditentukan oleh Pemerintah melalui mekanisme
APBN
Uang untuk Membiayai Kegiatan, Hibah yang diterima Pemerintah yang
peruntukannya ditentukan dalam Perjanjian Hibah dan dilaksanakan oleh
Kementerian Negara / Lembaga / Pemerintah Daerah penerima hibah.
b. Hibah barang/jasa
Barang: Hibah yang diterima Pemerintah yang pengadaannya dilaksanakan
oleh Pemberi Hibah untuk mendukung kegiatan Kementerian
Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah/BUMN
Jasa: Hibah yang diterima Pemerintah berupa jasa tertentu yang
kegiatannya dilaksanakan oleh Pemberi Hibah untuk mendukung kegiatan
Kementerian Negara/Lembaga/ Pemerintah Daerah/ BUMN
c. Hibah surat berharga.
Dapat berupa saham kepemilikan pada perusahaan
JENIS HIBAH
a. Hibah yang direncanakan, merupakan Hibah yang dilaksanakan melalui mekanisme
perencanaan. Hibah yang diterima Pemerintah dari Pemberi Hibah dan dibelanjakan
oleh K/L yang pencairan dananya melalui KPPN/BUN. Ciri-cirinya yaitu:
Mekanisme pencairan dananya dengan menggunakan mekanisme transfer ke
R-KUN, Direct Payment (Pembayaran langsung), Letter of Creadit, Special
Account (Rekening Khusus) dan Pre Financing (Pembiayaan pendahuluan); dan
Kementerian dapat membelanjakan dana hibah dari pemberi hibah setelah
dokumen anggaran diperoleh
b. Hibah langsung, merupakan Hibah yang dilaksanakan tidak melalui mekanisme
perencanaan. Hibah ini berasal dari pemberi hibah yang diterima secara langsung oleh
K/L dan dibelanjakan secara langsung tanpa melalui pencairan dana dari KPPN. Agar
mekanisme penerimaan dan penggunaan hibah oleh Kementerian/Lembaga sesuai
dengan mekanisme APBN, maka Kementerian/Lembaga wajib melakukan registrasi,
ijin pembukaan rekening, revisi DIPA dan pengesahan.
Alda Maharani Yusuf/05/DIIIKBN4-02/4301180190
SUMBER HIBAH
a. Hibah dalam negeri, berasal dari: lembaga keuangan dalam negeri, lembaga non
keuangan dalam negeri, pemerintah daerah, perusahaan asing yang berdomisili dan
melakukan kegiatan di wilayah Negara Republik Indonesia, lembaga lainnya, dan
perorangan.
b. Hibah luar negeri, berasal dari: negara asing, lembaga di bawah Perserikatan
Bangsa-Bangsa, lembaga multilateral, lembaga keuangan asing, lembaga non
keuangan asing, lembaga keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan
usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia, dan perorangan
MPHLBJS
BAST
SPTMHL
Surat penetapan nomor register Hibah
6. Bagaimana perhitungan atas sisa hibah) dan bagaimana cara penyetoran atas sisa hibah
Sisa uang yang bersumber dari hibah langsung dapat dikembalikan kepada
pihak donor dengan syarat saldo kas di K/L dari hibah tidak boleh bernilai
negatif
PA/KPA mengajukan SP4HL ke KPPN, KPPN menerbitkan SP3HL
Dokumen yang digunakan: Surat Perintah Pengesahan Pengembalian Hibah
Langsung (SP4HL) dan Surat Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah
Langsung (SP3HL)
Lampiran SP4HL Pengembalian Hibah ke pemberi hibah : Salinan rekening
atas rekening hibah dan Salinan bukti pengiriman/transfer kepada pemberi
hibah
Atas SP4HL yang diajukan, KPPN menerbitkan SP3HL rangkap 3. Dimana
Lembar 1 kepada PA/KPA untuk mencatat realisasi belanja hibah, Lembar 2
(dilampiri salinan SP3HL) kepada DJPPR (EAS) membukukan pendapatan
hibah melalui server pertukaran data Kemenkeu, dan Lembar 3 pertinggal ke
KPPN
Jika dana hibah pernah dilakukan pengesahan :
dalam pengajuan SP2HL, pendapatan dicatat sebesar nettonya
(pendapatan hibah dicantuman sama dengan jumlah belanja yang
bersumber dari hibah yang telah direalisasikan)
sisa dana kemudian disetorkan langsung kepada pemberi hibah. Transaksi
pengembalian dana kepada pemberi hibah cukup diungkapkan dalam CALK
Jika dana hibah telah dilakukan pengesahan sebesar yang diterima
seluruhnya:
satker mengajukan SP4HL kepada KPPN sebesar jumlah yang dikembalikan
kepada pihak donor
penerbitan SP4HL disesuaikan dengan tanggal dan tahun pengembalian ke
pihak donor
sisa dana hibah disetorkan ke kas negara melalui Bank Persepsi dengan
SSBP (via SIMPONI menu Billing Non Anggaran) dan Kode Akun 815131
(Penerimaan penyetoran dana hibah langsung yang telah disahkan) serta
menggunakan Kode Kementerian, Kode Eselon I dan Kode Satker penerima
hibah berkenaan
salinan bukti setor SSBP disampaikan kepada DJPPR, KPPN mitra kerjanya,
dan K/L yang bersangkutan (sebagai arsip)