Anda di halaman 1dari 72

PENGELOLAAN HIBAH

E-Learning
MKN Menengah: Manajemen
Kas Satuan Keja

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
STANDAR KOMPETENSI

a. merencanakan hibah; Menjelaskan pertimbangan dari


PEMBAHASAN rencana penerimaan hibah & langkah-langkah pokok rencana
penerimaan dan pemanfaatan hibah

Pelaksanaan Hibah b. melaksanakan hibah; menjelaskan prosedur


penganggaran untuk pencairan hibah terencana dan
langsung,

c. melaksanakan mekanisme pertanggung-


jawaban hibah; pokok kegiatan dalam proses
pertanggungjawaban hibah

Pelaporan Hibah
d. melaksanakan mekanisme pelaporan hibah;
menjelaskan prinsip akuntansi dalam pelaporan hibah
Pelaksanaan Hibah
1.1 Dasar Hukum

• UU No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


• PP 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah
• PP 71 tahun 2010 tentang Standard Akuntansi Pemerintah
• Buletin Teknis No. 13 tentang Akuntansi Hibah
• PMK No. 180/PMK.08/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 224/PMK.08/2011 tentang Tata Cara Pemantauan
Dan Evaluasi Atas Pinjaman dan Hibah Kepada Pemerintah
• PMK No.84/PMK.05/2015 Tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman Dan/ Atau Hibah Luar Negeri
• PMK No.271/PMK.05/2015 Tentang Sistim Anggaran dan Akuntasi Keuangan Hibah
• PMK No.99/PMK.05/2017 Tentang Administrasi Pengelolaan Hibah
• PMK No.195/PMK.05/2019 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman Dan Atau Hibah Luar Negeri
• PMK 199/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran
• Perdirjen Nomor: Per-27/PB /2019 “Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-3/PB/2014 tentang Petunjuk
Teknis Penatausahaan, Pembukuan, Dan Pertanggungjawaban.Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara Serta Verifikasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara”
UU PERBENDAHARAAN NEGARA
• Pasal 38 (1)
• Menteri Keuangan dapat menunjuk pejabat yang diberi kuasa atas nama Menteri Keuangan untuk
mengadakan utang negara atau menerima hibah yang berasal dari dalam negeri
ataupun dari luar negeri sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undangundang
APBN.

• (2) Utang/hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diteruspinjamkan kepada
Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD.

• (3) Biaya berkenaan dengan proses pengadaan utang atau hibah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dibebankan pada Anggaran Belanja Negara.
• (4) Tata cara pengadaan utang dan/atau penerimaan hibah baik yang berasal dari dalam negeri
maupun dari luar negeri serta penerusan utang atau hibah luar negeri kepada Pemerintah
Daerah/BUMN/BUMD, diatur dengan peraturan pemerintah.
Buletin Teknis SAP No.13

• Penerimaan hibah dari pihak lain, harus dilakukan dengan hati-hati, karena
tidak jarang penerimaan hibah tersebut memiliki motif ekonomi dan sosial yang
dapat merugikan kepentingan bangsa.
yang
• Penerimaan hibah dalam bentuk uang, barang atau jasa terutama
bersyarat harus tetap dilihat dampak jangka panjang dan
tetap harus memperhatikan kemandirian bangsa dan
independensi pemerintahan.
Outline Pelaksanaan Hibah

A.
1.1 DASAR HUKUM 1.2 PRINSIP PRINSIP
MERENCANAKAN
HIBAH PENERIMAAN HIBAH
HIBAH

1.3 JENIS 1.4 BENTUK 1.5 DEFINISI DAN


HIBAH HIBAH KRITERIA HIBAH

1.6 SUMBER 1.7 1.8


HIBAH PEMANFAATAN PERENCANAAN
HIBAH KEGIATAN HIBAH
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
1.2 Prinsip Penerimaan Hibah

• Pasal 2 PP 10/2011

Transparan
Tidak disertai
ikatan politik
Mengutamakan
Akuntabel Hibah Yg Tidak
Perlu Rupiah
Tidak Murni Pendamping
mengganggu
Efisien dan efektif stabilitas
keamanan

Kehati-hatian
8
1.3 Definisi Hibah

Setiap penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang


dirupiahkan, rupiah, barang, jasa dan/atau surat berharga
yang diperoleh dari Pemberi Hibah yang tidak perlu dibayar
kembali, yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri.

(Pasal 1 angka 2 PP 10/2011)


9
1.4 Bentuk Hibah
• Pasal 42 PP 10/2011

→ UANG TUNAI
→ UANG UNTUK MEMBIAYAI
KEGIATAN TERTENTU BARANG / JASA

SURAT BERHARGA

10
1.5 Jenis Hibah: Terencana & Langsung

Aktifitas Hibah yang Direncanakan Hibah Langsung


Perencanaan Tercantum dalam DRKH -
Proses Usulan Menteri Keuangan mengusulkan -
kegiatan kepada Calon Donor
berdasarkan DRKH

Kewenangan Perundingan Menteri Keuangan/ Menteri/Pimpinan Lembaga atau


Hibah Pejabat yang diberi kuasa Pejabat yang diberi kuasa
Penandatanganan Menteri Keuangan/ Menteri/Pimpinan Lembaga atau
Perjanjian Hibah Pejabat yang diberi kuasa Pejabat yang diberi kuasa
Perubahan Perjanjian Diusulkan Melalui Menteri Keuangan Diusulkan oleh
Hibah Kementerian/Lembaga

11
1.6 Sumber Hibah
• PP 10/2011

Dalam Negeri Luar Negeri


• Negara asing
• Lembaga Keuangan dalam negeri • Lembaga di bawah PBB
• Lembaga non keuangan dalam negeri • Lembaga multilateral
• Pemerintah daerah • Lembaga Keuangan asing
• Perusahaan asing yang berdomisili dan • Lembaga non Keuangan asing
melakukan kegiatan di wilayah NKRI • Lembaga Keuangan nasional yang
• Lembaga lainnya berdomisili dan melakukan kegiatan usaha
• Perorangan di luar NKRI
• Perorangan

12
1.7 Pemanfaatan Hibah

Pemanfaatan Hibah sesuai dengan isi Naskah Perjanjian Hibah/ Naskah Perjanjian
Pinjaman Hibah/ Naskah Perjanjian Hibah Pinjaman Luar Negeri/ Naskah Perjanjian
Penerusan Hibah
Hibah:dimanfaatkan langsung oleh institusi di lingkungan Pemerintah Pusat

Hibah dimanfaatkan oleh Pemerintah Pusat dan dipinjamkan ataupun diteruskan oleh
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah ataupun pihak lain sesuai dengan isi
perjanjian.

Agar Hibah dapat dimanfaatkan maka hibah wajib dicantumkan dalam dokumen
pelaksanaan anggaran dan dilaksanakan sebagai bagian dari APBN

Add a footer 13
1.8 Proses Hibah Terencana (a)

Siklus Hibah

Perundingan
dan Penganggara
Perencanaan Pelaksanaan
Penandatang n
anan

14
1.8 Proses Hibah Terencana (b)

BAPPENAS K/L

RPJM USUL
DONOR

Jangka Menengah Rencana


dan Tahunan Kegiatan

-Arah kebijakan Rencana


DRKH MENTERI
- Strategi Pemanfaatan
KEUANGAN
- Pemanfaatan HIbah
1.8 Proses Hibah Terencana (c)

K/L mengusulkan Bappenas menilai Hibah yang disetujui


kepada Bappenas: usulan kegiatan yang dicantumkan dala
Menteri/pimpinan direncanakan DRKH. Hasil penilaian
lembaga mengusulkan dibiayai melalui usulan dituangkan dalam
kegiatan yang akan hibah: Menteri Daftar Rencana
dibiayai dengan hibah Perencanaan melakukan Kegiatan Hibah
kepada Menteri penilaian usulan (DRKH)
Perencanaan kegiatan dengan
berpedoman pada
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah
(RPJM)
1.8 Penjelasan Hibah Terencana
1. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menyusun rencana kegiatan jangka menengah dan tahunan yang
bersumber dari Hibah dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
• Rencana kegiatan jangka menengah dan tahunan terdiri:
– 1) Rencana Pemanfaatan Hibah dan
– 2) Daftar Rencana Kegiatan Hibah (DRKH)
Horison Rencana Pemanfaatan Hibah adalah gambaran jangka menengah yang sesuai dengan prioritas
pembangunan Nasional. memuat :
– → arah kebijakan → strategi, dan → pemanfaatan Hibah

2. Menteri/Pimpinan Lembaga mengusulkan kegiatan yang akan dibiayai dengan Hibah kepada Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional.

3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional melakukan penilaian usulan kegiatan dimaksud dengan berpedoman
pada RPJM serta memperhatikan rencana pemanfaatan Hibah

4. Hasil penilaian usulan kegiatan dituangkan dalam DRKH dan disampaikan kepada Menteri Keuangan

5. Berdasarkan DRKH dimaksud, Menteri Keuangan mengusulkan kegiatan yang dibiayai dengan Hibah kepada calon
Pemberi Hibah. 17
1.8 Proses Hibah Terencana (d)

Kementerian Hasil negosiasi Hibah


Hibah yang menjadi Naskah
Keuangan digunakan
disetujui Perjanjian Hibah
dicantumkan bersama K/L sesuai dengan
&
dalam Daftar dan Bappenas Perjanjian hibah tujuan
melaklukan ditandatangani pemberrian hibah
Rencana danberakhir
negosiasi dengan oleh Menteri
Kegiatan Hibah Donor. Pe masa efektifnya
Keuangan atau
(DRKH) pejabat yang sampai dengan
diberi kuasa oleh tanggal closing
Menkeu date
1.8Penjelasan Hibah Terencana

1. DRKH memuat :
a. rencana tahunan kegiatan Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah, atau BUMN yang layak dibiayai
dengan Hibah, dan
b. telah mendapatkan indikasi pendanaan dari Pemberi
Hibah.

2. DRKH digunakan sebagai salah satu bahan penyusunan


Rencana Kerja Pemerintah.
19
1.8 Hibah Terencana

Melalui Mekanisme Perencanaan

Hibah yang telah


Hibah yang Hibah dalam rangka
masuk dalam Hibah yang
diberikan untuk kerjasama antar
dokumen Hibah yang dilaksanakan oleh
mempersiapkan instansi dengan
perencanaan yang memerlukan dana Lembaga Swadaya
dan/atau Pemberi Hibah Luar
disepakati bersama pendamping Masyarakat (LSM)
mendampingi Negeri di luar negeri,
antara Pemerintah melalui Pemerintah
pinjaman seperti sister city
dan Pemberi Hibah

20
1.8 Hibah Langsung

Merupakan:

Hibah untuk penanggulangan bencana


alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung Hibah dalam rangka kerjasama teknik
meletus, kekeringan, angin topan dan tanah antara Kementerian/ Lembaga dengan Hibah yang atas permintaan
longsor; bencana non alam seperti gagal Pemberi Hibah luar negeri (seperti donor/Lembaga/pemerintah
teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan workshop, pelatihan, seminar), Hibah daerah diserahkan langsung ke
wabah penyakit; bencana sosial seperti bersaing (seperti riset dosen, riset peneliti); Kementerian/ Lembaga
konflik sosial antar kelompok atau antar dan
komunitas masyarakat, dan teror

21
1.8 Proses Penerimaan Hibah Langsung

Tidak Melalui Mekanisme Perencanaan

Menteri/pimpinan Menteri/pimpinan Menteri/pimpinan Perundingan Perjanjian hibah


lembaga dapat lembaga mengkaji lembaga dilaksanakan oleh ditandatangani oleh
menerima hibah maksud dan tujuan mengkonsultasikan Menteri/pimpinan Menteri/pimpinan
langsung dengan hibah, dan ber- rencana penerimaan lembaga atau pejabat lembaga atau pejabat
memperhatikan tanggung jawab hibah langsung antara yang diberi kuasa yang diberi kuasa oleh
prinsip penerimaan terhadap hibah yang lain kepada Menkeu Menteri/pimpinan
hibah akan diterima dan Menteri lembaga
Perencanaan
1.8 Perjanjian Hibah Langsung

• Pasal 13 PMK 99/2017

Paling sedikit memuat:


1. Identitas pemberi dan
penerima hibah
2. Tanggal perjanjian Salinan Perjanjian Hibah
Harus dituangkan dalam /penandatanganan hibah disampaikan kepada Badan
perjanjian hibah Pemeriksa Keuangan
3. Jumlah hibah
4. Peruntukan hibah
5. Ketentuan dan
persyaratan

PP 10 tahun 2011. Pasal1: Perjanjian Hibah adalah kesepakatan tertulis mengenai


Hibah antara Pemerintah dan Pemberi Hibah yang dituangkan dalam dokumen
perjanjian pemberian hibah atau dokumen lain yang dipersamakan 23
PELAKSANAAN HIBAH
2.1. 2.2.1 Mekanisme Penerimaan
Hibah
2.1 Mekanisme Penerimaan Hibah
• Hibah Terencana – bentuk uang tunai :
– disetorkan langsung ke Rekening Kas Umum Negara atau
– rekening lain yang ditentukan oleh Menteri Keuangan sebagai bagian dari
Penerimaan APBN.
– Hibah Langsung – bentuk uang tunai
• disetorkan langsung ke rekening giro milik Kementerian/Lembaga yang
telah mendapat ijin dari BUN/ Kuasa BUN dan dibuka atas nama jabatan

• Hibah Terencana / Langsung – bentuk barang/jasa/surat berharga.


• Diterima langsung oleh Kementerian/Lembaga yang bersangkutan
2.1 Mekanisme Penganggaran Penerimaan
Hibah
▪ Hibah yang memerlukan proses penganggaran dalam APBN adalah hibah dalam
bentuk uang untuk membiayai kegiatan yang penarikannya melalui KPPN

▪ Hibah dalam bentuk barang/jasa dan surat berharga tidak memerlukan proses
penganggaran

Hibah yang penarikannya Hibah yang penarikannya


melalui KPPN tidak melalui KPPN
• Sejak awal harus • Dapat dilaksanakan
dicantumkan dalam mendahului dokumen
dokumen pelaksanaan anggaran; pengesahan
anggaran (DIPA) dilakukan kemudian

27
2.1 Mekanisme Pelaksanaan Penerimaan
Hibah
Kementerian/Lembaga Pemberi Hibah/Donor

• hibah yang diterima • hibah yang diterima


dalam bentuk uang untuk dalam bentuk
membiayai kegiatan barang/jasa

• K/L melakukan proses pengadaan • Donor melakukan proses pengadaan


1 1

• K/L menandatangani kontrak dengan penyedia • Donor menandatangani kontrak dengan


2 barang /jasa 2 penyedia barang /jasa

• Donor melakukan pembayaran kepada


• Melakukan pembayaran kepada penyedia penyedia barang/jasa.
barang/jasa sesuai dengan progres pekerjaan 3
dan sesuai dengan kontrak.
3 • Pembayaran dapat melalui KPPN • Donor membuat Berita Acara Serah Terima
• Tidak melalui KPPN 4 (BAST) dengan Kementerian/ Lembaga

28
2.2. Mekanisme Pencairan Hibah
2.2 Mekanisme PencairanD
Hibah Langsung

Pengesahan Hibah Luar Negeri dalam


bentuk uang untuk Membiayai Kegiatan (PMK 99/2017)

Pengajuan nomor register Hibah Pengajuan


Penyesuaian pagu
langsung untuk mendukung Pengajuan persetujuan Pengajuan
bencana alam dan bantuan hibah dalam DIPA
pemohonan nomor pembukaan PENGESAHAN ke
kemanusiaan dapat hanya (REVISI DIPA) ke
REGISTER ke DJPPR REKENING HIBAH ke KPPN KPH
dilampiri dengan SPTMHL dan DJA/Kanwil DJPBN
rekening Koran Dit. PKN/KPPN DJPB
• Naskah Perjanjian Hibah • Pernyataan Penggunaan
• Grant Rekening
• Izin pembukaan
Summary/Ringkasan • Surat Kuasa • SP2HL
▪ SP2HL : Surat Perintah • Surat Ket. Sumber dana, rekening • Salinan rekening
Hibah • Nomor register
Pengesahan Hibah Langsung mekanisme penyaluran Koran atas rekening
• Surat Kuasa
▪ SPTMHL: Surat Pernyataan • Kesanggupan hibah
Pendelegasian
Telah Menerima Hibah mencantumkan dana hibah • SPTMHL
kewenangan dalam DIPA
Langsung penandatanganan • Nomor Register
▪ SPTJM : Surat Pernyataan
Tanggung Jawab Mutlak

30
2.2 Mekanisme Pencairan Hibah Langsung

Pengesahan Hibah Luar Negeri dalam bentuk


Barang/Jasa/Surat Berharga (PMK 99/2017)

▪SP3HLBJS: Surat Perintah Pengesahan Penerimaan PENGESAHAN dan


Hibah Langung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga PENCATATAN
PA/KPA mengajukan
▪SPTMHL: Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah Penandatanga SP3HL-BJS dan
Langsung nan BAST MPHL-BJS ke
(antara KPPN mitra kerja.
▪BAST: Berita Acara Serah Terima Pemberi dan .Utk pengesahan yg
Pengajuan Penerima) pertama kali
▪MPHLBJS: Memo Pencatatan Hibah Langsung
pemohonan dilampiri:
Barang/Jasa/Surat Berharga
nomor - Surat penetapan
REGISTER ke no register hibah
DJPPR
- BAST
- SPTHML

31
2.2 Mekanisme Pencairan Hibah Langsung
Pengesahan Hibah Dalam Negeri dalam
bentuk uang untuk Membiayai Kegiatan (PMK 99/2017)

Pengajuan nomor
register Hibah langsung
untuk mendukung Pengajuan
Pengajuan Penyesuaian pagu
penanggulangan bencana persetujuan Pengajuan
alam dan bantuan pemohonan nomor hibah dalam DIPA
pembukaan PENGESAHAN ke
kemanusiaan dapat REGISTER ke Kanwil (REVISI DIPA) ke
REKENING HIBAH ke KPPN Mitra
hanya dilampiri dengan DJPB DJA/Kanwil DJPBN
SPTMHL dan rekening
Dit. PKN DJPB
Koran
• Pernyataan Penggunaan
• Naskah Perjanjian Hibah Rekening • Izin pembukaan
▪ SP2HL : Surat Perintah • SP2HL
• Grant Summary/Ringkasan • Surat Kuasa rekening
Pengesahan Hibah Langsung • Surat Ket. Sumber dana, • Salinan rekening
Hibah • Nomor register
▪ mekanisme penyaluran Koran atas rekening
SPTMHL: Surat Pernyataan • Surat Kuasa Pendelegasian
Telah Menerima Hibah • Kesanggupan hibah
kewenangan
Langsung mencantumkan dana hibah • SPTMHL
penandatanganan
dalam DIPA
▪ SPTJM : Surat Pernyataan • Nomor Register
Tanggung Jawab Mutlak

32
2.2 Mekanisme Pencairan Hibah Langsung

Pengesahan Hibah Dalam Negeri dalam bentuk


Barang/Jasa/ Surat Berharga (PMK 99/2017)

▪ SP3HLBJS: Surat Perintah Pengesahan Penerimaan Hibah


Langung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga
PENGESAHAN dan
PENCATATAN
▪ SPTMHL: Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah Langsung PA/KPA mengajukan
▪ BAST: Berita Acara Serah Terima
Penandatangana SP3HL-BJS dan
n BAST (antara MPHL-BJS ke KPPN
▪ MPHLBJS: Memo Pencatatan Hibah Langsung
Pemberi dan mitra kerja. Utk
Barang/Jasa/Surat Berharga Penerima) pengesahan
Pengajuan pertama kali
pemohonan dilampiri:
nomor - Surat penetapan
REGISTER ke no register hibah
Kanwil DJPB - BAST
- SPTHML

33
2.2 Mekanisme Pencairan Hibah Langsung
Pasal 39 PMK 99/2017
Berita Acara Serah Terima Pihak Pemberi
dan Penerima
(BAST) (1)
BAST adalah satu-satunya
bukti penyerahan dan
Nilai Nominal penerimaan hibah yang
Bentuk Hibah (Valas dan
(6) IDR) diakui oleh kedua belah pihak
(2) (dokumen sumber)

BAST
Tujuan
Tanggal Serah
Penyerahan
Terima (3)
Barang (5)
Barang/jasa/surat berharga yang hanya
mencantumkan nilai mata uang asing
Rincian Harga dijabarkan ke dalam mata uang rupiah
per Barang berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal
(4) BAST

34
2.2 Mekanisme Pencairan Hibah Langsung –
• Pasal 32 PMK 99/2017
• Perlakuan atas Sisa Dana Hibah dalam bentuk Uang

Dikembalikan kepada Pemberi Hibah sesuai perjanjian hibah

Disetorkan ke Kas Negara

PA/KPA Mengajukan
PA/KPA
SP4HL ke KPPN DJPPR membukukan
KPPN menerbitkan membukukan
Khusus Pinjaman pengembalian
SP3HL pengurangan saldo
dan Hibah/ KPPN pendapatan hibah
kas
Mitra Kerja

SP4HL:Surat Perintah Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung


35
2.2 Mekanisme Pencairan Hibah Terencana

HIBAH LUAR NEGERI


• penarikan dapat dilakukan dengan 5 cara,
yaitu: Rekening Khusus yang selanjutnya disingkat Reksusadalah rekening Pemerintah
yang dibuka Menteri Keuangan pada Bank Indonesia atau Bank yang ditunjuk untuk
• 1. Transfer ke R-KUN; menampung dan menyalurkan dana Hibah LN
• 2. Pembayaran Langsung (PL); •Reksus ini dapat dipulihkan saldonya (revolving) setelah dipertanggung-jawabkan

• 3. Letter of Credit (LC); kepada Pemberi Hibah LN. Reksus ini akan didebet dengan penerbitan Surat Perintah
Pencairan Dana Rekening Khusus (SP2D-RK)oleh KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah ,
• 4. Pembiayaan Pendahuluan (PP); maupun KPPN di daerah.

• 5. Rekening Khusus (Reksus). Demikian sebaliknya, rekening tersebut akan diisi/dikredit kembali dengan pengajuan
permintaan penggantian dana (replenishment) oleh Ditjen Perbendaharaan c.q.
Direktorat Pengelolaan Kas Negara (Dit. PKN) kepada pemberi hibah.

Add a footer 36
2.2 Mekanisme Pencairan Hibah Terencana – HIBAH
LUAR NEGERI (2)

• PENCAIRAN HIBAH BARU DAPAT DILAKSANAKAN BILA PERJANJIAN SUDAH EFEKTIF.


• SATUAN KERJA MENGAJUKAN PEMBUKAAN REKENING KHUSUS UNTUK MENERIMA
HIBAH KEPADA DIT.PKN
• SETELAH REKENING KHUSUS DIBUKA DIMINTAKAN INITIAL DEPOSIT KEPADA PEMBERI
HIBAH
• BERIKUTNYA, PENERBITAN PERATURAN DIRJEN PERBENDAHARAAN SEBAGAI
PETUNJUK PELAKSANAAN
• PENARIKAN DANA HIBAH PADA REKENING KHUSUS :
– KPPN KHUSUS PINJAMAN DAN HIBAH : UNTUK PENARIKAN DALAM VALUTA ASING
– KPPN LAINNYA : UNTUK PENARIKAN DALAM VALUTA RUPIAH
– MEKANISMENYA :
• DAPAT MENGGUNAKAN SPM-UP-RK
• DAPAT MENGGUNAKAN SPM-LS-RK

Add a footer 37
BERIKUT INI ADALAH CONTOH CONTOH HIBAH YANG DITERIMA KEMENTERIAN/
LEMBAGA
CONTOH HIBAH#1
• HIBAH LANGSUNG BERUPA SURAT BERHARGA TAHUN 2012 • HIBAH LANGSUNG BERUPA JASA - TAHUN 2020.

• PEMBERI HIBAH : PT. PANN MULTI FINANCE • PEMBERI HIBAH : KERAJAAN NORWEGIA

• PENERIMA HIBAH : PEMERINTAH INDONESIA C.Q LEMBAGA


• PENERIMA HIBAH : PEMERINTAH INDONESIA CQ.
PEMERINTAH
KEMENTERIAN BUMN
• BENTUK HIBAH : JASA/ TECHNICAL ASSISTANCE BERUPA PROGRAM
• BENTUK HIBAH : SATU (1) SAHAM SERI A MILIK PT. PANN PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA PENEGAK HUKUM DAN PENYIDIK
PEMBIAYAAN MARITIM PEGAWAI NEGERI (PPNS)

• NILAI HIBAH : RP, 1.000.000,- (SATU JUTA RUPIAH). • NILAI HIBAH : NOK (NORWEGIAN KRONER) 32.000.000,-

• CATATAN : PT. PANN PEMBIAYAAN MARITIM ADALAH ANAK • PELAKSANA KEGIATAN : YAYASAN DI DALAM NEGERI SEBAGAI
PERUSAHAAN PT.PANN MULTI FINANCE IMPLEMENTING PARTNER DARI PEMERINTAH NORWEGIA

• LOKASI KEGIATAN : DI BEBERAPA PROPINSI


• DOKUMEN PERIKATAN : AKTA NOTARIS
• DOKUMEN PERIKATAN : Letter of Intent between The Government of
• ISI PERIKATAN : - PENYERAHAN SAHAM; - KEUNTUNGAN/ The Kingdom of Norway and The Government of The Republic of
KERUGIAN DI TANGGUNG PEMEGANG SAHAM; - SAHAM YANG Indonesia.
DIHIBAHKAN TIDAK DALAM SENGKETA; - DLL
• Catatan : Lembaga pemerintah hanya menerima kegiatan dan sama
sekali tidak menerima aliran uang dari pemberi hibah.
CONTOH HIBAH #2
• HIBAH TERENCANA BERUPA JASA - TAHUN 2017. • HIBAH LANGSUNG BERUPA BARANG - TAHUN 2020.
• PEMBERI HIBAH : UNITED NATION FOR DEVELOPMENT • PEMBERI HIBAH : IKATAN ALUMNI AKADEMI
PROGRAMME (UNDP)
• PENERIMA HIBAH : PEMERINTAH INDONESIA C.Q
• PENERIMA HIBAH : PEMERINTAH INDONESIA C.Q
AKADEMI
KEMENTERIAN TEKNIS

• PENANDATANGAN PIHAK PEM. INDONESIA : MENTERI • BENTUK HIBAH : BARANG BERUPA BANGUNAN
KEUANGAN CQ. DIRJEN PPR GERBANG UNTUK AKADEMI

• BENTUK HIBAH : PEMBIAYAAN KEGIATAN PROYEK • NILAI HIBAH : RUPIAH 300.000.000,-


KEMENTERIAN TEKNIS
• PELAKSANA KEGIATAN : KONTRAKTOR
• NILAI HIBAH : USD 9.000.000.,-
• DOKUMEN PERIKATAN : PERJANJIAN HIBAH
• PELAKSANA KEGIATAN : ESELON I KEMENTERIAN TEKNIS
• Catatan : Akademi menerima pisik bangunan berupa
• LOKASI KEGIATAN : DI BEBERAPA PROPINSI
bangunan gerbang.
• DOKUMEN PERIKATAN : GRANT AGREEMENT
CONTOH HIBAH #3
• HIBAH LANGSUNG BERUPA BARANG- TAHUN 2020. • Catatan :
• Pihak KOICA menyelenggarakan training dengan peserta
• PEMBERI HIBAH : KOREAN INTERNATIONAL
dari Kementerian.
COOPERATION AGENCY (KOICA)
• Setelah training berakhir computer laptop dan
• PENERIMA HIBAH : PEMERINTAH INDONESIA C.Q headphone yang digunakan dalam pelatihan dihibahkan
KEMENTERIAN kepada Kementerian.
• Laptop dan headphone dibeli dalam harga USD dan ketika
• BENTUK HIBAH : BARANG/ PERALATAN KANTOR
dihibahkan diekuivalenkan ke Rupiah dengan kurs pada
• NILAI HIBAH :RUPIAH 71.831.520,- tanggal pembelian.

• PELAKSANA KEGIATAN : -
• LOKASI KEGIATAN : KANTOR PUSAT
• DOKUMEN PERIKATAN : PERJANJIAN HIBAH
CONTOH HIBAH #4
• HIBAH LANGSUNG BERUPA KAS - TAHUN 2020. • HIBAH LANGSUNG BERUPA KAS - TAHUN 2020.
• PEMBERI HIBAH : PEMERINTAH DAERAH C.Q DINAS PEMDA • PEMBERI HIBAH : THE EUROPEAN UNION
• PENERIMA HIBAH : PEMERINTAH PUSAT C.Q SATUAN KERJA
LEMBAGA PEMERINTAH
• PENERIMA HIBAH : PEMERINTAH INDONESIA C.Q
LEMBAGA PEMERINTAH
• BENTUK HIBAH: UANG TUNAI
• BENTUK HIBAH : UANG
• NILAI HIBAH : RUPIAH 400.000.000
• PELAKSANA KEGIATAN : SATUAN KERJA PEMERINTAH PUSAT • NILAI HIBAH :EURO 515,606

• PELAKSANAAN KEGIATAN : WILAYAH KERJA SATUAN KERJA • PELAKSANA KEGIATAN : PENERIMA HIBAH
• DOKUMEN PERIKATAN : PERJANJIAN HIBAH • LOKASI KEGIATAN : DI BEBERAPA PROPINSI
• Catatan : Satuan kerja menerima hibah untuk menunjang • DOKUMEN PERIKATAN : GRANT CONTRACT
pencapaian sasaran program dan kegiatan Pemerintah Daerah.
• Catatan : Dalam dokumen hibah penerima hibah terdiri 5
lembaga. Penarikan uang hibah terbagi dalam 3 tahun.
STANDAR KOMPETENSI

a. merencanakan hibah; pertimbangan dari rencana


penerimaan hibah & langkah-langkah pokok rencana penerimaan
dan pemanfaatan hibah

Pelaksanaan Hibah
b. melaksanakan hibah; prosedur penganggaran
untuk pencairan hibah terencana dan langsung,

c. melaksanakan mekanisme pertanggung-


PEMBAHASAN jawaban hibah; pokok kegiatan dalam proses
pertanggungjawaban hibah

Pelaporan Hibah
d. melaksanakan mekanisme pelaporan hibah;
menjelaskan prinsip akuntansi dalam pelaporan hibah
2. PELAPORAN HIBAH
PELAPORAN HIBAH : SANKSI
• - Apabila K/L tidak melaporkan Hibah yang diterimanya kepada
MK sesuai dengan laporan hasil pemeriksaan BPK selama 2 (
dua) tahun berturut- turut,
– → K/L tersebut dikenakan sanksi tidak diperkenankan menerima
Hibah yang penarikannya tidak melalui Kuasa BUN pada tahun-
tahun anggaran berikutnya

• - Sanksi tersebut dapat dicabut apabila K/L telah melakukan


perbaikan pengelolaan Hibah yang dibuktikan dengan telah
diselesaikannya rekomendasi BPK sebagaimana tertuang dalam
laporan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK
1.1 Mekanisme Pertanggungjawaban -
PEMANTAUAN HIBAH

• REALISASI PENYERAPAN :
– Menteri Keuangan melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
triwulanan mengenai realisasi penyerapan Hibah Luar Negeri dan aspek
keuangan lainnya.
• KINERJA PELAKSANAAN KEGIATAN :
– Menteri Perencanaan melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
triwulanan mengenai kinerja pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari
Hibah Luar Negeri.
1.2 Mekanisme Pertanggungjawaban – EVALUASI
HIBAH (1):

• Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan dapat melakukan


evaluasi bersama secara semesteran mengenai pelaksanaan
kegiatan yang dibiayai Hibah Luar Negeri.

• Menteri Keuangan mengambil langkah penyelesaian pelaksanaan


kegiatan yang lambat atau penyerapan yang rendah dan/atau
tidak sesuai dengan peruntukannya, termasuk pengusulan
pembatalan sebagian atau seluruh Hibah.

• Langkah penyelesaian dimaksud dilakukan setelah mendapat


pertimbangan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
1.2 Mekanisme Pertanggungjawaban – EVALUASI
HIBAH (2):

• Dalam hal Pemberi Hibah menetapkan


pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan
Perjanjian Hibah dan dalam Perjanjian Hibah
tersebut mewajibkan Pemerintah mengembalikan
sebagian atau seluruh Hibah,
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah,
atau BUMN pelaksana kegiatan harus
menyediakan dana pengembalian.
1.2 Mekanisme Pertanggungjawaban – EVALUASI
HIBAH (3):

• Keterjadian Ineligible:
– Pengeluaran yang tidak diperkenankan dibiayai dari hibah karena
tidak sesuai dengan Naskah Perjanjian Hibah.
– Konsekuensi :
• atas pendapatan Hibah yang tidak diajukan register dan atau
pengesahan oleh K/L, negara tidak menanggung atas jumlah
ineligible penggunaan pendapatan Hibah yang bersangkutan;
• atas pendapatan Hibah yang telah diajukan register dan pengesahan
oleh K/L, negara dapat menanggung atas jumlah ineligible
penggunaan pendapatan Hibah yang bersangkutan melalui DIPA K/L
yang bersangkutan
CONTOH : ISI NPH BILA DILANGGAR MENGAKIBATKAN PENGELUARAN INELIGIBLE
1.3 MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN - PENGAWASAN HIBAH

• Pengawasan terhadap pelaksanaan dan


penggunaan Hibah dilakukan oleh Instansi
pengawas internal dan eksternal sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
1.3 MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN -
PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN

• Pembukuan pada BP dan BPP atas hibah yang diterima Satker


• Referensi : Perdirjen Nomor: Per-27/PB /2019 “PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERBENDAHARAAN NOMOR PER-3/PB/2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAUSAHAAN, PEMBUKUAN,
DAN PERTANGGUNGJAWABAN.BENDAHARA PADA SATUAN KERJA PENGELOLA ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA SERTA VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA”

• Bendahara Pengeluaran wajib membukukan dan mempertanggungjawabkan seluruh uang


yang diterimanya dan seluruh uang yang ada di satker tersebut. Sebab, pada dasarnya,
hanya Bendahara yang berhak mengelola uang satker tersebut
• Sementara untuk uang yang ada di satker, tetapi tidak langsung dikelola oleh Bendahara
Pengeluaran, seperti hibah tetap harus dibukukan oleh Bendahara Pengeluaran dilakukan
untuk aktivitas-aktivitas sebagai berikut: a. Pencatatan penerimaan uang lainnya (hibah)
berdasarkan bukti penerimaan (bisa berupa rekening koran); b. Pencatatan pengeluaran
uang lainnya (hibah) berdasarkan bukti pengeluaran (bisa berupa rekening koran).
2. PELAPORAN HIBAH
B. Mekanisme Pelaporan Hibah
2.1 MEKANISME PELAPORAN HIBAH

Pengakuan Pendapatan Hibah Terencana :


• Untuk hibah terencana yang penarikannya melalui pembukaan
rekening khusus dan secara tunai disetor langsung ke Rekening
Kas Umum Negara atau rekening lain yang ditentukan oleh BUN,
maka pendapatan hibah diakui pada saat masuk ke rekening Kas
Umum Negara/Rekening Khusus/Rekening lain yang ditentukan
BUN.
• Contoh : jurnal untuk mencatat realisasi pendapatan hibah tersebut pada Pemerintah Pusat
pada saat kas diterima
DR KAS DI RKUN 10.000.000.000
CR PENDAPATAN 10.000.000.000
HIBAH
Bultek 13
2.1 MEKANISME PELAPORAN HIBAH

Seluruh pendapatan hibah yang diterima K/L disajikan sebagai


pendapatan BUN.

• Sesuai dengan butir 3 Interpretasi pada IPSAP 02 tentang


Pengakuan Pendapatan yang diterima pada Rekening Kas Umum
Negara :
– Pendapatan yang diterima dan digunakan langsung oleh Satker tanpa
melalui BUN dapat diakui sebagai pendapatan hibah jika telah
dilaporkan kepada BUN.

• Proses ini dilaksanakan dalam bentuk pengesahan oleh satker


kepada Kuasa BUN (KPPN).
JURNAL HIBAH LANGSUNG
SETELAH PENGESAHAN
jurnal pencatatan pengakuan pendapatan hibah langsung dalam bentuk uang pada Sistem
Akuntansi Hibah (Pengelola Hibah) adalah

DR UTANG KEPADA KUN 10.000.000.000


CR PENDAPATAN HIBAH 10.000.000.000

Jurnal pada satuan kerja yang menerima hibah langsung

DR KAS HIBAH 10.000.000.000


CR EKUITAS DANA LANCAR 10.000.000.000
2.1 MEKANISME PELAPORAN HIBAH

PENDAPATAN HIBAH: BARANG/SURAT BERHARGA


• Satker Kementerian Negara/Lembaga atau satker di lingkungan BUN
penerima hibah wajib menyajikan barang/surat berharga atas
pendapatan hibah langsung dalam bentuk barang/surat berharga
pada Neraca.
2.1 PELAPORAN HIBAH

Catatan Atas Laporan Keuangan


untuk Pendapatan Hibah.
.

• Untuk hibah dalam bentuk jasa, jika terdapat kesulitan dalam


hal mendapatkan dokumen-dokumen pendukung terkait dengan
aspek pengakuan dan pengukurannya, maka dapat
diungkapkan dalam CALK.
• Pihak manajemen penerima hibah langsung pada Satker
atau Kementerian Negara/Lembaga wajib membuat
pernyataan tentang hal tersebut.
2.2 PELAPORAN HIBAH – SISTEM
AKUNTANSI HIBAH
PENGERTIAN ATAS
PENGAKUAN PENDAPATAN BERBASIS AKRUAL
• Pendapatan berbasis akrual diakui pada saat timbulnya
hak pemerintah untuk memperoleh pendapatan
tersebut walaupun kas belum diterima di rekening kas
umum negara/daerah atau oleh entitas pelaporan (pp
71/2010 –lampiran i).
• Hak pemerintah yang timbul tersebut akan menambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran berjalan serta
tidak perlu dibayar kembali
2.2 MEKANISME PELAPORAN HIBAH –
SISTEM AKUNTANSI HIBAH (2)

BASIS AKRUAL
Pendapatan hibah pada akuntansi berbasis akrual disajikan di Laporan

Operasional.
Berdasarkan hal tersebut, pendapatan hibah-LO diakui :
- pada saat dipenuhinya segala persyaratan yang ditetapkan dalam
perjanjian hibah atau
- pada saat kejadian penandatanganan perjanjian hibah, bila tanpa
persyaratan tertentu,
2.2 MEKANISME PELAPORAN HIBAH –
SISTEM AKUNTANSI HIBAH (3)

BASIS KAS

• Selain pendapatan hibah disajikan dgn menggunakan basis


akrual dalam Laporan Operasional
• Pendapatan hibah juga tetap harus disajikan di Laporan
Realisasi Anggaran dengan menggunakan basis kas, hal tersebut
karena Laporan Realisasi Anggaran merupakan statutary report
2.2 MEKANISME PELAPORAN HIBAH – SISTEM AKUNTANSI
HIBAH (4)

PENGUKURAN HIBAH.

Pendapatan hibah dalam bentuk kas dicatat sebesar nilai nominal hibah
diterima atau menjadi hak.

Sedangkan pendapatan hibah dalam bentuk barang/jasa dicatat sebesar


nilai barang/jasa yang diserahkan berdasarkan berita acara serah terima,
dan jika data tersebut tidak dapat diperoleh, maka dicatat berdasarkan nilai wajar.
2.2 MEKANISME PELAPORAN HIBAH – SISTEM AKUNTANSI
HIBAH (4)

PENGUKURAN HIBAH.

Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk barang/jasa dinilai


dengan mata uang rupiah pada saat serah terima barang/jasa untuk
dicatat dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk surat


berharga dinilai
dengan mata uang rupiah berdasarkan nilai nominal yang disepakati
pada saat serah terima oleh Pemberi Hibah dan Pemerintah untuk dicatat di dalam
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
2.2 MEKANISME PELAPORAN HIBAH – SISTEM
AKUNTANSI HIBAH (5)

PENYAJIAN HIBAH

Realisasi pendapatan hibah disajikan dalam mata uang rupiah.


Apabila realisasi pendapatan dalam mata uang asing maka perlu dijabarkan dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs transaksi Bank Sentral pada tanggal transaksi.

Entitas akuntansi dan entitas pelaporan (BUN/BUD) menyajikan klasifikasi


pendapatan menurut jenis pendapatan dalam Laporan Realisasi Anggaran.
Pendapatan Hibah dan rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan pada
Catatan atas Laporan Keuangan.
2.2 MEKANISME PELAPORAN HIBAH – SISTEM
AKUNTANSI HIBAH (5)

PENYAJIAN HIBAH

• Pada akuntansi berbasis akrual, pendapatan hibah


juga disajikan pada Laporan Operasional yang
dikelompokkan ke dalam Pendapatan Operasional.
Jika ada beban/biaya yang harus dikeluarkan
terkait dengan pendapatan hibah yang diterima
maka disajikan dalam kelompok beban
operasional.
2.2 MEKANISME PELAPORAN HIBAH – SISTEM AKUNTANSI
HIBAH (6)

PENGUNGKAPAN HIBAH PADA CALK


• Transaksi hibah juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada Catatan atas Laporan Keuangan

sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan
yang diterima.

• Jenis informasi atas transaksi hibah yang dapat dijelaskan, antara lain:

a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan, dan pengukuran;


b.
2.2 MEKANISME PELAPORAN HIBAH – SISTEM AKUNTANSI
HIBAH (6)

PENGUNGKAPAN HIBAH PADA CALK

b. Penjelasan pencapaian transaksi hibah terhadap target yang ditetapkan dalam

undang- undang APBN, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam
pencapaian target selama tahun pelaporan;

c. Informasi rinci tentang sumber-sumber atau jenis-jenis hibah;

d. Informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak
disajikan pada lembar muka laporan keuangan.

e. Jenis hibah, apakah berupa uang, barang, jasa, ataupun surat berharga.
Penatausahaan Hibah di Satker. (PMK 271 / 2014) - SIKUBAH –
Hibah Langsung

• Satker di K/L bertanggung jawab untuk menatausahakan hibah baik dalam bentuk
uang, barang, maupun jasa.
• Untuk hibah dalam bentuk uang yang pencairannya tidak melalui Kuasa BUN, satker
wajib mencatat kas yang diperolehnya dari pemberi hibah pada saat kas diterima, dan
menyajikannya dalam neraca.
• Untuk hibah dalam bentuk barang, satker wajib mencatat sbg aset tetap/ aset
lainnya/ atau persediaan pada saat aset diterima, serta menyajikannya di neraca.
• Sedangkan atas hibah dalam bentuk jasa, satker mencatatnya sebagai beban dan
menyajikannya di LO.
• Satker juga bertanggung jawab untuk menatausahakan penggunaan kas tersebut
sebagai belanja dan beban yang bersumber dari hibah.
• Pencatatan atas hibah dalam bentuk uang, hibah dalam bentuk barang ataupun jasa,
dilaksanakan oleh satker sebagai bagian dari pelaksanaan Sisa Anggaran Lebih
CONTOH :HIBAH LANGSUNG BERUPA UANG #1

▪ SATU HIBAH DIMANFAATKAN OLEH BEBERAPA SATUAN • 4) PENYALURAN UNTUK 7 SATKER DALAM VALUTA
KERJA. RUPIAH DILAKUKAN 4 TAHAP (30%;30%;30%;10%)
SESUAI PERSENTASE YG DISEPAKATI DALAM
▪ SUMBER HIBAH : LUAR NEGERI; PEMBERI HIBAH : JICA PERJANJIAN HIBAH.
(JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY) ; NILAI
HIBAH : 2,5 Milyar Yen; JENIS : HIBAH LANGSUNG;
NOMOR REGISTER : 2FMFRX6A
• KONDISI YG HARUS DIPENUHI AGAR PENYUSUNAN
▪ PEMANFAATAN HIBAH : 6 SATKER DI BERBAGAI PROPINSI LAPORAN KEUANGAN BISA DILAKUKAN:
& 1 SATKER DI KEMENTERIAN
- SEMUA TRANSAKSI PENDAPATAN HIBAH DAN BELANJA
▪ MEKANISME PENCAIRAN : HIBAH HARUS DILAKUKAN PENGESAHAN
• 1) REKENING : BUTUH 2 JENIS ➔ UNTUK - PERLAKUAN BUNGA / JASA GIRO ATAS SELURUH
PENAMPUNGAN YEN DAN UNTUK PENYALURAN REKENING MERUJUK PADA PERJANJIAN HIBAH
RUPIAH - PERLAKUAN SISA SALDO DANA HIBAH
• 2) JUMLAH REKENING : 1 REK UNTUK PENAMPUNGAN • PERLAKUAN AKUNTANSI :
DAN 7 REK UNTUK PENYALURAN RUPIAH. • MERUJUK PMK: 271/PMK.05/2015 TENTANG SIKUBAH
• 3) PENCAIRAN YEN : SEKALIGUS SEBESAR 2,5 M YEN
PADA 31 JANUARI 2019
CONTOH :HIBAH LANGSUNG BERUPA UANG #2

• PERLAKUAN UNTUK REKENING PENAMPUNGAN: • PERLAKUAN UNTUK REKENING PENYALURAN :


- Meliputi: (1) Transaksi penerimaan dana hibah langsung dari rekening
- Meliputi: (1) Transaksi penerimaan dana hibah penampung; (2) Transaksi pengesahan pendapatan dan belanja yang
langsung pada rekening penampung; (2) Transaksi dibiayai dari hibah langsung; (3) Transaksi pendapatan jasa giro
pengeluaran dana hibah langsung ke rekening dan/atau bunga bank pada rekening penyaluran; dan (4) Transaksi sisa
penyaluran; (3) Transaksi pendapatan jasa giro saldo dana hibah langsung pada tanggal berakhirnya perjanjian hibah.
dan/atau bunga bank pada rekening penampung; dan • CONTOH :
(4) Transaksi sisa saldo dana hibah langsung pada - Transaksi Penerimaan Dana Hibah Langsung dari Rekening Penampung.
tanggal berakhirnya perjanjian hibah • Secara transaksional pada saat dana hibah dalam Rupiah disalurkan
dari rekening penampung ke rekening penyaluran, Satker selaku
• CONTOH : pelaksana kegiatan melakukan jurnal penyesuaian secara manual di
aplikasi SAIBA sebesar nilai rupiah yang masuk di rekening
- Transaksi Penerimaan Dana Hibah Langsung pada penyaluran.
Rekening Penampung. •
- Secara transaksional pada saat dana hibah sebesar 2,5 - Transaksi Pengesahan Pendapatan dan Belanja yang Dibiayai dari Hibah
miliar JPY diterima di rekening penampung valas, Langsung.
• Atas pelaksanaan kegiatan dan pengeluaran untuk belanja dari hibah,
Satker yang bertanggungjawab menjabarkan ke mata Satker melakukan revisi anggaran dalam DIPA dan pengesahan
uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank belanja dengan mengikuti ketentuan sesuai dengan Peraturan
Indonesia pada tanggal dana masuk ke rekening. Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.05/2017 tentang Administrasi
Pengelolaan Hibah.
• Satker melakukan proses perekaman dan posting SP2HL/SPHL
menggunakan aplikasi SAIBA,
Contoh : Hibah Langsung Berupa Barang
• SATKER KEPOLISIAN TAHUN 2020 INGIN • JAWABAN :
MELAKUKAN PENGESAHAN HIBAH BARANG
• NILAI PADA NOMOR REGISTER ADALAH NILAI YANG
BERUPA MOBIL TAHUN PEROLEHAN 2002 DAN TERCANTUM DALAM NPH
2004 DAN GEDUNG DARI PEMDA TAHUN
PEROLEHAN 2012 YANG LALU. - PENCATATAN PADA SIMAK BMN ;
o TANGGAL PEROLEHAN SESUAI TANGGAL PEROLEHAN
• BERDASAR NASKAH PERJANJIAN HIBAH (NPH) AWAL ASET
NILAI HIBAH ADALAH RP. 1,599.000,000,- o TANGGAL BUKU SESUAI TANGGAL YANG TERCANTUM
DALAM BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG
• SEJAK MOBIL DAN GEDUNG DITERIMA TELAH o NILAI YANG DIREKAM ADALAH NILAI PEROLEHAN AWAL
MENGALAMI PENYUSUTAN SEHINGGA NILAI ASET SESUAI NPH ATAU BAST
BUKU ATAS BARANG-BARANG TERSEBUT LEBIH
RENDAH DARI NILAI PEROLEHAN. • CATATAN:

• PADA SAAT PEMBERIAN REGISTER OLEH KANWIL • Terhadap perekaman Barang Milik Negara (BMN)
yang telah diterbitkan Persetujuan MPHL-BJS oleh
DITJEN PERBENDAHARAAN NILAI MANA YANG KPPN mitra kerja Satker, sistem aplikasi
DIGUNAKAN..? memproses dan menyajikan historical record (data
historis) perolehan aset dan akumulasi penyusutan
dari hibah langsung di laporan keuangan
TERIMA KASIH

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai