Pembayaran dalam
Pengadaan
2
1. Prinsip Pembayaran
Belanja Negara
Dasar Hukum Pembayaran
• UU No. 17 Tahun 2003 ttg Keuangan Negara.
• UU No. 1 Tahun 2004 ttg Perbendaharaan Negara.
• PP No. 45 Tahun 2013 ttg Tata Cara Pelaksanaan APBN jo. PP No.
50 Tahun 2018.
• Peraturan Menkeu Nomor 210/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN
4
Asas Kesatuan
Asas Universalitas
Lama
Asas Tahunan
Asas Spesialitas
Asas Keuangan
Negara akuntabilitas berorientasi pada hasil;
profesionalitas;
Baru proporsionalitas;
5
Asas Keuangan Negara (lama)
1 Asas kesatuan
• asas ini menghendaki agar semua Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah disajikan dalam satu
dokumen anggaran
2 Asas universalitas
• asas ini mengharuskan agar setiap transaksi keuangan ditampilkan secara utuh dalam dokumen
anggaran
3 Asas tahunan
• asas ini membatasi masa berlakunya anggaran untuk suatu tahun tertentu
4 Asas spesialitas
• Asas ini mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan terinci secara jelas peruntukannya
6
Asas Perbendaharaan
1. UU APBN merupakan dasar bagi Pemerintah Pusat untuk melakukan penerimaan dan
pengeluaran negara. (Untuk Pemda 🡪 Perda APBD)
2. Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban
APBN/APBD jika anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut tidak tersedia atau
tidak cukup tersedia.
3. Semua pengeluaran negara, termasuk subsidi dan bantuan lainnya yang sesuai dengan
program pemerintah pusat, dibiayai dengan APBN. (Untuk Pemda 🡪 Perda APBD)
4. Anggaran untuk membiayai pengeluaran yang sifatnya mendesak dan/atau tidak terduga
disediakan dalam bagian anggaran tersendiri yang selanjutnya diatur dalam peraturan
pemerintah.
5. Kelambatan pembayaran atas tagihan yang berkaitan dengan pelaksanaan
APBN/APBD dapat mengakibatkan pengenaan denda dan/atau bunga.
7
Prinsip Perbendaharaan
Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen
yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran
atas beban APBN/APBD bertanggung jawab atas kebenaran
material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti
dimaksud.
(Pasal 18 ayat 3 UU No. 1 Tahun 2004).
8
Pejabat Pengelola Keuangan Satker
PRESIDEN
BUN PA
delegatif delegatif
KUAS KUASA PA
A Ex officio
(Kepala Satker)
BUN
penunjukan
Fungsional
BENDAHARA PPSPM PPK
Perintah bayar
9
Tugas PPK
1. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana;
2. menerbitkan surat penunjukan Penyedia;
3. membuat, menandatangani, dan melaksanakan perjanjian dengan Penyedia;
4. melaksanakan kegiatan swakelola;
5. memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian yang dilakukannya;
6. mengendalikan pelaksanaan perikatan;
7. menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara;
8. membuat dan menandatangani SPP atau dokumen lain yang dipersarri.akan dengan SPP;
9. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA;
10. menyerahkan basil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA dengan berita acara penyerahan;
11. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan;
12. menerbitkan dan menyampaikan SPP ke PPSPM;
13. menyampaikan rencana penarikan dana kepada KPPN;dan
14. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya
10
Tugas & Wewenang PPK Lainnya
a. menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
b. memastikan telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang mempunyai hak
tagih kepada negara;
c. mengajukan permintaan pembayaran atas tagihan berdasarkan prestasi kegiatan;
d. memastikan ketepatan jangka waktu penyelesaian tagihan kepada negara; dan
e. menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia.
11
12
Prinsip
Prinsip utama pembayaran dilakukan dengan Mekanisme
LS kepada penerima hak pembayaran
Mekanisme
Tujuan Pembayaran
Digunakan untuk
Dalam hal pembayaran tidak bisa langsung kepada
pembayaran kepada:
LS Pasal 33-34
penerima, maka dapat melalui;
Aparatur negara, Penyedia, dan/atau 1. Bendahara Pengeluaran (Honorarium, perjadin
Pihak lain (meliputi perseorangan, atas dasar SK, belanja pegawai kepada pegawai
kelompok masyarakat, lembaga negeri, pejabat negara, dan/atau pejabat lainnya
pemerintah, lembaga non pemerintah, 2. setelah mendapat persetujuan dari Kuasa BUN)
organisasi internasional, dan/atau sesuai
(BBaenal kn/Paj os/LeBmabnasgoas, KeuBanegal annaj
peraturan perundangan)
What’s New? badan usaha.
bukaBnanBpaen,rk
Pelaksanaan
Dapat dilakukan melalui:
Bendahara pengeluaran,
Bank/Pos/Lembaga
Keuangan Bukan
Bank. Sesuai ketentuan
perundang undangan
UP Besaran New!
1/12 dari pagu jenis belanja yang dapat dibayarkan dengan
UP dan paling banyak sebesar Rp500 juta
Jenis Belanja
Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja Lain-lain
Revolving
Revolving apabila UP telah dipergunakan paling sedikit
50% dan dilakukan minimal 1x per bulan
16
Perselisihan Pendapat atas Hasil Pemilihan
POKJA/PP PPK
KPA
pemilihan
• evaluasi
Sepakat Y Max
ulang,
• penawara ? A 6 hari Keputusan
n ulang, TIDAK
atau
• Tender
ulang Setuju penolakan PPK
17
Pembuatan Komitmen
1. Bukti Pembelian
Kontrak utk 2. Kuitansi
PBJ 3. Surat Perintah Kerja
4. Surat Perjanjian
5. Surat/bukti Pesanan
6. Surat Keputusan
Penetapan 7. Surat Perintah
8. Surat Tugas
Keputusan 9. Surat Keterangan
10. Surat Perjadin
18
Penandatanganan Kontrak
• Penandatanganan Kontrak dapat dilakukan setelah DIPA/DPA
disahkan.
• Dalam hal penandatangan kontrak dilakukan sebelum tahun
anggaran, maka Kontrak mulai berlaku dan dilaksanakan setelah
DIPA/DPA berlaku efektif.
• Penandatangan kontrak dilakukan paling lambat 14 hari kerja
setelah diterbitkan SPBBJ, kecuali apabila DIPA/DPA belum
disahkan.
19
Pencatatan Komitmen oleh PPK dan KPPN
• PPK melakukan pendaftaran Kontrak ke KPPN atas data Kontrak
dan data supplier penerima pembayaran.
• Pendaftaran Kontrak dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja
setelah Kontrak ditandatangani.
✔ Data perubahan/adendum Kontrak ke KPPN paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah penandatanganan.
20
3. Pengujian Dokumen
Hak Tagih
Pengujian Hak Tagih oleh PPK
a. kelengkapan dokumen tagihan;
b. kebenaran perhitungan tagihan;
c. kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran atas beban APBN;
d. kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana yang tercantum
dalam perjanjian/kontrak dengan barang/jasa yang diserahkan oleh penyedia
barang/jasa;
e. kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana yang tercantum
pada dokumen serah terima barang/jasa dengan dokumen perjanjian/kontrak;
f. kebenaran, keabsahan serta akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti mengenai
hak tagih kepada negara; dan
g. ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang tercantum pada
dokumen serah terima barang/jasa dengan dokumen perjanjian/kontrak.
23
Bukti-bukti yang Sah
a. prestasi pekerjaan/pengeluaran riil;
b. daftar perhitungan/nominatif penerima pembayaran untuk yang
lebih dari 1 penerima;
c. penyelesaian kewajiban perpajakan dan/ atau kewajiban kepada
negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan; dan/
atau
d. persyaratan lainnya.
24
Bentuk Prestasi Pekerjaan
a. berita acara penyelesaian pekerjaan;
b. berita acara serah terima pekerjaan/barang;
c. berita acara pembayaran;
d. berita acara kemajuan pekerjaan; dan/ atau
e. bukti penyelesaian pekerjaan lainnya,
25
Bukti – Persyaratan Lainnya
BELANJA PEGAWAI : BELANJA BARANG / MODAL / BANSOS/LAINNYA :
1.daftar perhitungan gaji pegawai yang 1. surat tagihan penggunaan daya & jasa;
ditandatangani oleh PPABP, Bendahara 2.daftar perhitungan/nominatif perjalanan dinas dan
Pengeluaran, dan KPA/PPK; dokumen pendukungnya;
2.daftar perhitungan tunjangan kinerja untuk 3. jaminan dalam hal barang/jasa belum diterima;
pembayaran tunjangan kinerja; 4. pembayaran pengadaan tanah:
3.daftar perhitungan uang makan untuk a)berita acara pelepasan hak atas tanah atau
pembayaran uang makan; penyerahan tanah;
4.daftar perhitungan uang lembur untuk b) surat pelepasan hak adat (apabila
pembayaran uang lembur; dan diperlukan);
5. persyaratan lain c) pernyataan dari pengadilan negeri bahwa
pengadilan negeri tersebut dapat menerima uang
penitipan ganti kerugian, dalam hal tanah sengketa;
d) persyaratan lainnya mengenai pengadaan tanah;
5. persyaratan lainnya
26
Menguji Kebenaran Perhitungan Tagihan
• Menguji nilai tagihan yang harus dibayar dan kebenaran
perhitungannya.
• Memastikan bahwa nilai tagihan yang harus dibayar telah sesuai
dan dihitung secara benar.
• Memastikan bahwa perhitungan tagihan yang harus dibayar telah
sesuai dengan alokasi pagu DIPA.
27
Menguji Kebenaran Data Penerima Pembayaran
• Nama pihak yang berhak menerima pembayaran diuji
kebenarannya.
• Alamat pihak yang berhak menerima pembayaran diuji
kebenarannya.
• Nama bank pihak yang berhak menerima pembayaran diuji ke
benarannya.
• Nomor rekening pihak yang berhak menerima pembayaran diuji
kebenarannya.
28
Menguji Kesesuaian Spesifikasi Teknis danVolume Barang/Jasa
29
Menguji Kebenaran, Keabsahan, serta Akibat yang Timbul dari
Penggunaan Surat Bukti mengenai Hak Tagih
• Surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada negara diuji
kebenaran materiil dan keabsahannya.
• Dokumen/ surat keputusan terkait belanja pegawai diuji
kebenaran materiil dan keabsahannya.
30
Menguji Ketepatan Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
• Dokumen perjanjian/kontrak dibandingkan dengan dokumen
serah terima barang/jasa untuk menguji ketepatan jangka waktu
penyelesaian pekerjaan.
• Jangka waktu penyelesaian pekerjaan dipedomani berdasarkan
peraturan tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka
Pelaksanaan APBN.
31
4. Penerbitan SPP
Mengumpulkan Dokumen/Bukti dalam Rangka Penerbitan SPP
• Surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada negara dan/ atau dokumen/
surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan pembayaran
belanja dikumpulkan.
• Surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada negara dan/ atau dokumen/
surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan dikelompokkan
berdasarkan jenis belanja dan nama penyedia barang/ jasa.
• Surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada negara dan/ atau dokumen/
surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan pembayaran
belanja diurutkan berdasarkan tanggal jatuh tempo pembayaran.
33
Menerbitkan SPP
• Jangka waktu penyelesaian tagihan kepada negara dipastikan
ketepatannya.
• Pihak yang berhak menerima pembayaran atas be ban APBN
dipastikan kebenarannya.
• Data SPP direkam sesuai dengan dokumen yang sudah diuji.
• SPP dicetak.
• SPP ditandatangani.
• SPP diterbitkan dan dikirim kepada PPS PM beserta kelengkapan
dokumennya.
34
Batas Waktu Penerbitan & Penyampaian SPP-LS kepada PPSPM
SPP-LS
a. paling lama 3 hari kerja setelah persyaratan diterima secara
lengkap dan benar untuk pembayaran kepada aparatur negara;
b. paling lama 5 hari kerja setelah tagihan dari Penyedia atau pihak
lain diterima secara lengkap dan benar; dan/atau
c. paling lambat tanggal 10 sebelum bulan pembayaran atau hari
kerja sebelumnya dalam hal tanggal 10 merupakan hari libur
atau hari yang dinyatakan libur, untuk pembayaran gaji
induk/bulanan.
35
Batas Waktu Penerbitan & Penyampaian
SPP-GUP/GUP Nihil/PTUP kepada PPSPM
• SPP-GUP/GUP Nihil : paling lama 5 hari kerja setelah bukti-bukti
pendukung diterima secara lengkap dan benar
• SPP-PTUP : paling lama 5 hari kerja sebelum batas akhir
pertanggungjawaban TUP
36
Penyelesaian Tagihan melalui Mekanisme Pembayaran LS
No Uraian Penyedia PPK PPSPM
Barang/Jas
a
Kontrak/Bukti
1 Mengajukan tagihan atas Pendukung
penyelesaian Pekerjaan,
disertai dengan bukti
pendukung
2 PPK melakukan Uji
pengujian dan penelitian
materil dan formal
tagihan. SPP/Bukti
Pendukung
3 Dalam hal tagihan
memenuhi syarat, PPK
menerbitkan SPP
Uji
4 PPSPM melakukan
pengujian SPP dan bukti
pendukung SPM
5 Dalam hal SPP & bukti
Pendukung memenuhi syarat,
PPSPM menerbitkan 37
Penyelesaian Tagihan melalui Mekanisme Pembayaran UP
No Uraian Pihak Ketiga/ PPK Bendahara
Penerima Pengeluaran/
Uang Muka BPP
Kerja
1 a. Pihak ketiga Tagihan
mengajukan tagihan Pihak Ketiga
/Uang Muka
disertai bukti pendukung; Kerja
atau
b. Penerima Uang Muka
Kerja mengajukan
permintaan Uang Muka
Kerja disertai bukti Uji
2 PPKpendukung.
menguji tagihan atas
UP,apabila memenuhi syarat
maka diterbitkan Surat
SPBy & Bukti
Perintah Bayar (SPBy); Pendukung
3 SPBy beserta bukti
pendukung disampaikan
kepada Bendahara Uji
Pengeluaran/BPP;
3 Bendahara Pengeluaran/BPP Bayar
melakukan pengujian; 38
Penyelesaian Tagihan melalui Mekanisme Pembayaran GUP
No Uraian PPSPM PPK Bendahara
Pengeluaran/
BPP
1 Bendahara Pengeluaran
Bukti
menyampaikan bukti Pengeluaran
pengeluran kepada PPK
SPM-GUP
4 Dalam hal SPP-GUP dan bukti
Pendukuing memenuhi syarat,
PPSPM menerbitkan SPM-
39
GUP
Menatausahakan Dokumen/Bukti dalam rangka Penerbitan SPP
40
Melaporkan dan Menyerahkan Pekerjaan kepada KPA
• Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima, PPK menyerahkan
barang/hasil pekerjaan kepada PA/KPA.
• Hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan diserahkan kepada KPA dengan
Berita Acara Penyerahan.
• PA/KPA meminta PjPHP/PPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif
terhadap barang/hasil pekerjaan yang diserahterimakan.
• PjPHP/PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses pengadaan
barang/jasa sejak perencanaan pengadaan s.d. serah terima hasil
pekerjaan.
41
Melaporkan dan Menyerahkan Pekerjaan kepada KPA
• Pemeriksaan administratif meliputi dokumen program/penganggaran,
surat penetapan PPK, dokumen perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP,
dokumen persiapan pengadaan, dokumen pemilihan Penyedia, dokumen
Kontrak dan perubahannya serta pengendaliannya, dan dokumen serah
terima hasil pekerjaan.
• Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan
ketidaksesuaian/kekurangan, PjPHP/PPHP melalui PA/KPA memerintahkan
Pejabat Penandatanganan Kontrak untuk memperbaiki dan/atau
melengkapi kekurangan dokumen administratif.
• Hasil pemeriksaan administratif dituangkan dalam Berita Acara.
42
Pembayaran Uang Muka Kerja
Uang Muka dapat diberikan kepada Penyedia Barang/Jasa untuk:
• mobilisasi alat dan tenaga kerja;
• pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok barang/material; dan/atau
• persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
43
Besaran Uang Muka
44
Pengajuan Uang Muka
Penyedia PPK
• Rencana • menyetujui
Penggunaan Rencana
Uang Muka Penggunaan
• Jaminan Uang Muka
Uang Muka • Pembayara
n Uang
Muka
45
Bagan Alur Pengajuan Uang Muka
46
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan dalam bentuk:
a. pembayaran bulanan;
b. pembayaran berdasarkan tahapan penyelesaian pekerjaan
(termin); atau
c. pembayaran secara sekaligus setelah penyelesaian
pekerjaan.
47
Perhitungan Pembayaran Prestasi Pekerjaan
• Pembayaran prestasi pekerjaan diberikan kepada Penyedia B/J senilai
prestasi pekerjaan yang diterima setelah dikurangi :
✔ angsuran pengembalian Uang Muka
✔ denda apabila ada
✔ pajak
• Pembayaran untuk pekerjaan konstruksi, dilakukan senilai pekerjaan yang
telah terpasang.
• PPK menahan sebagian pembayaran prestasi pekerjaan sebagai uang
retensi untuk Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya
yang membutuhkan masa pemeliharaan.
48
Pembayaran Prestasi Pekerjaan Secara Bulanan
• Setiap bulan penyedia menyampaikan permintaan pembayaran prestasi
atas pekerjaannya senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk
bahan/material dan peralatan yang berada dilokasi pekerjaan (material on
site);
• Memenuhi persyaratan teknis dan administrasi, prosedur,
pengawasan sefta pengujian-pengujian sesuai tercantum dalam dokumen
kotrak.
• Biasanya penyedia diatur membatasi perhitungan kuantitas hingga batas
kegiatan per tanggal 25 setiap bulan berjalan, melakukan
perhitungan-perhitungan, mempersiapkan back up perhitungan dan
melengkapi seluruh dokumen penunjang yang berkenaan (request for
work, pengawasan, pengujian dll).
49
Pembayaran Prestasi Pekerjaan Secara Termin
Contoh pembayaran prestasi pekerjaan secara Termin:
1. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 30%, saat progress fisik mencapai 45%.
2. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 60%, sdat progress fisik mencapai 70%.
3. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 80%, saat progress fisik mencapai 90%.
4. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 95%, Saat progress fisik mencapai 100% atau
pembayaran 100% dg menyerahkan Jaminan Pemeliharaan.
5. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 100%, saat progress penyedia telah
menyelesaikan Masa Pemeliharaan.
50
Pembayaran Prestasi Pekerjaan Secara Sekaligus
• Contoh pembayaran prestasi pekerjaan secara Sekaligus:
• Biasanya penyedia diatur menyampaikan permintaan pembayaran prestasi
atas pekerjaannya senilai pekerjaan yang telah terpasang pada progres
100% (seratus perseratus), lengkap dengan perhitungan-perhitungan, serta
melengkapi seluruh dokumen penunjang yang berkenaan (request for work,
pengawasan, pengujian dll), setelah pekerjaannya diterima dengan
diterbitkannya Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan, sefta
penyedia telah menyampaikan Jaminan Pemeliharaan.
51
Pembayaran Sebelum Prestasi Pekerjaan
Diterima/Terpasang
Pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan
diterima/terpasang untuk:
a. Pemberian Uang Muka kepada Penyedia B/J dengan pemberian
Jaminan Uang Muka;
b. Pengadaan B/J yang karena sifatnya dapat dilakukan pembayaran
terlebih dahulu, sebelum Barang/Jasa diterima setelah Penyedia B/J
menyampaikan jaminan atas pembayaran yang akan dilakukan;
c. Pembayaran peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil
pekerjaan yang akan diserahterimakan, namun belum terpasang.
52
Bagan Alur Pengajuan Pembayaran Prestasi Pekerjaan
53
Bagan Alur Pengembalian Jaminan Pemeliharaan
54
Penghentian Kontrak
Kewajiban PPK
• Pekerjaa
n Selesai • Membayar
• Keadaan sesuai prestasi
Kahar pekerjaan
Kondisi
55
Pemutusan Kontrak
1. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak;
2. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan
pekerjaan walaupun diberikan kesempatan s.d. 50 hari kalender;
3. setelah diberikan kesempatan 50 hari kalender, Penyedia tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan;
4. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
5. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
Pengadaan; dan/atau
6. pengaduan ttg penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggararan
persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan dinyatakan benar.
56
Tindak Lanjut Pemutusan Kontrak
1. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
2. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang Muka dicairkan
(apabila diberikan);
3. Penyedia Barang/Jasa membayar denda keterlambatan terhadap bagian kontrak yang
terlambat diselesaikan sebagaimana ketentuan dalam kontrak, apabila pemutusan
kontrak tidak dilakukan terhadap seluruh bagian kontrak; dan
4. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
57
Pengayaan Materi
Untuk memperdalam bagaimana pelaksanaan tugas PPK silahkan
membuka video pembelajaran pada alamat berikut :
https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-pusap-bagaiman
a-melakukan-pembayaran-kontrak-pada-akhir-tahun-anggaran/det
ail/
58
Jangan lupa untuk ikuti laman media sosial kami untuk
informasi pelatihan lainnya di:
TERIMA KASIH
pusdiklatap
@pusdiklatap