Pengeluaran Negara
Pelatihan Bendahara
Pengeluaran / Bendahara
Pengeluaran Pembantu APBN
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
POKOK BAHASAN
2
1. Konsepsi Dasar
Pendapatan Negara dan
Belanja Negara
3
Dasar Hukum
PENDAPATAN NEGARA
• Penerimaan Negara adalah uang yang masuk ke kas
negara.
• Pendapatan Negara adalah hak pemerintah pusat
yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
BELANJA NEGARA
• Pengeluaran negara adalah uang yang keluar dari kas
negara.
• Belanja negara adalah kewajiban pemerintah pusat
yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
6
Jenis Pendapatan Negara
Pendapatan SDA
Pendapatan
Negara
Pendapatan dari KN
Dipisahkan
PNBP
PNBP Lainnya
Hibah
Pendapatan BLU
7
Pengertian Pajak & Jenisnya
Pajak : kontribusi wajib kpd negara yg terutang oleh orang pribadi / badan yg bersifat
memaksa bds UU dg tidak mendapatkan imbalan scr langsung & digunakan u/
keperluan negara bagi sebesar2nya kemakmuran rakyat.
UU 16/2009
Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Penghasilan yang Diberikan Kepada orang pribadi (Pegawai /
PPh 21 Bukan Pegawai / Peserta Kegiatan)
Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Transaksi yang bersifatn Final Seperti Sewa
PPh Final Tanah/Bangunan, Jasa Konstruksi, PHTB, WP tertentu, undian berhadiah
Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan atas transaksi Penjualan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena
PPN / PPnBM Pajak. 8
Pengertian & Jenis PNBP
9
Objek PNBP
Kriteria:
a. pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah;
b. penggunaan dana yang bersumber dari APBN;
c. pengelolaan kekayaan negara; dan/atau
d. penetapan peraturan perundang-undangan.
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Belanja Utang
Belanja Negara
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Lain-lain
11
Asas-Asas Keuangan Negara
Asas Kesatuan
Asas Universalitas
Lama
Asas Tahunan
Asas Spesialitas
Asas Keuangan akuntabilitas berorientasi pada
Negara hasil
profesionalitas
Baru proporsionalitas
14
Pemisahan Kewenangan
PENGGUNA
PRESIDEN BUN
ANGGARAN
Menteri/Kepala
Lembaga
selaku Pengguna Menteri Keuangan
Anggaran (PA) selaku BUN
Menetapkan
Menunjuk
Dirjen
PPSPM
PPK (Pengujian dan Kepala KPPN Perbendaharaan SP2D
SPP SPM selaku Kuasa BUN selaku Kuasa BUN
(Pembuat Pembebanan
komitmen) & Perintah Daerah Pusat
Pembayaran
Pengurusan Administrasi
Pengurusan Pencairan Dana (Komtabel)
15
15
Pengguna Anggaran Pasal 2-5
Dilimpahkan ke KPA PA dapat menunjuk pejabat lain selain kepala Satker sebagai
Tugas dan Wewenang
KPA
1. Menyusun DIPA; a)
dlmSatker
hal: dipimpin oleh pejabat yang bersifat komisioner;
2. Merinci Bagian Anggaran yang dikelola oleh masing masing
b) Satker dipimpin oleh pejabat Eselon I atau setingkat Eselon I;
satker
3. Menetapkan kepala satker atau pejabat lain sebagai KPA c) Satker yang dibentuk berdasarkan penugasan khusus;
(bersifat ex-officio)
d) Satker yang pimpinannya mempunyai tugas fungsional; atau
4. Menetapkan Pejabat Perbendaharaan lainnya
penggunaan e) Satker Lembaga Negara.
5. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban
anggaran yang dikelolanya; Satuan Kerja (Satker)
Bertanggung jawab secara: 1. Satker melaksanakan kegiatan K/L dan memiliki kewenangan dan
a. formil: tanggung jawab atas pengelolaan keuangan K/L yang dipimpin
tanggung jawab penggunaan anggaran.
b. Materil: . tanggung jawab atas penggunaan anggaran dan keluaran yang 2. Standardisasi menjadi satker antara lain;
dihasilkan atas beban anggaran negara
New!
a) diberikan penugasan dan tanggu ng jawab untuk mengelola
kegiatan dan alokasi kegiatan;
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) b) memiliki unit-unit yang lengkap sebagai suatu entitas yang
melaksanakan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
1. Berlaku sebagai dasar pelaksanaan anggaran. pelaporan, dan akuntansi;
c) merupakan bagian dari struktur organisasi Kementerian
2. Berlaku untuk 1 tahun anggaran.
3. Batas pengeluaran tertinggi dan tidak dapat dilampaui. Negara/Lembaga dan/atau melaksanakan tugas fungsi
4. Tidak dapat melakukan tagihan apabila dana tidak
cukup/tidak tersedia kecuali untuk pembayaran gaji dan d) Kementerian Negara/Lembaga;
karakteristik tugas/kegiatan yang ditangani bersifat
tunjangan yang melekat pada gaji.
kompleks/spesifik
e) lokasi Satker danyang
berbeda bersangkutan
dengan kantor induknya;
beradadan pada
5. Pembayaran gaji dan tunjangan melekat dapat mendahului
provinsi/kabupaten/kota yang berbeda dengan kantor induknya.
revisi anggaran 3. Satker penugasan khusus/karakteristik tertentu harus memenuhi;
syarat dari nomor 2b-2e, ada SK Menteri/Pimpinan Lembaga, mengacu
16
pada peraturan perundangan.
New!
Bertanggungjawab memastikan ketersediaan dana dalam rangka
Kua sa BUN Pusat pencairan dana atas beban DIPA
New!
Bertanggungjawab terhadap kesesuaian penerima pembayaran pada
Kua sa BUN Daerah SPM dan ketepatan waktu penerbitan SP2D
Wewenang Paling Sedikit
a) kesesuaian penerima pembayaran berdasarkan perintah pembayaran dari
PPSPM; dan
b) ketepatan waktu penerbitan SP2D
Tugas
a) melaksanakan standar operasional prosedur pengujian SPM dan penerbitan SP2D;
b) memastikan Satker menggunakan sistem dan prosedur pembayaran yang telah
distandardisasi oleh BUN;
c) memastikan Satker menyampaikan rencana penarikan dana yang tepat waktu dan
Pasal 18-19
akurat;
melakukan pengendalian pelaksanaan anggaran dalam rangka manajemen kas; dan
memantau pencairan anggaran kepada penerima pembayaran.
17
Kuasa Pengguna Anggaran Pasal 6-9
18
Pejabat Pembuat Komitmen Pasal 11-12
20
Bendahara Pengeluaran
Pasal 15
21
Ketentuan Lain terkait Pejabat Perbendaharaan
Pasal 14-20
Lain-lain
Masa berlaku
Tidak terikat tahun anggaran dan berakhir
saat penetapan KPA berakhir
Berhalangan
KPA dapat menetapkan pejabat
perbendaharaan pengganti sementara
22
2. Dokumen Pelaksanaan
Anggaran
23
Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Akumulasi DIPA
DIPA Induk Petikan
DIPA Petikan
Dasar pencairan
dana/pengesahan
bagi BUN/Kuasa BUN
24
Format DIPA
Halaman IV – Catatan
25
Klasifikasi Anggaran
28
Contoh POK
29
3. Sistem Penerimaan
Negara
30
Pihak-Pihak
Wajib
Terkait Pajak
Wajib
KPPN
Penerimaan Bayar
Petugas
KPBC Pungut
Penerimaan
Bendahra
KPP Pen/ Pengl
Bank/ Pos
Persepsi KPA
31
1 Dokumen Terkait Penerimaan
• Surat Setoran Pajak (SSP)
2 • SSPBB
Dokumen Lain
3 • SSB
Karcis/Tiket/Tand
• SSPCP a Masuk/Kupon
4
• SSCP Kuitansi
5
6 • SSBP Nota
Debet/Kredit
7 • SSPB
Rekening Koran
8 • STBS
32
Cara Penyetoran Penerimaan Negara
• PENYETORAN PAJAK
• WP 🡪 Bendahara Pengeluaran 🡪 Kas Negara
• WP 🡪 Kas Negara
• PENYETORAN PNBP
• WB 🡪 Petugas Pungut 🡪 Bendahara Penerimaan 🡪 Kas Negara
• WB 🡪 Bendahara Penerimaan 🡪 Kas Negara
• WB 🡪 Kas Negara
33
Alur Penyetoran Penerimaan Negara
MPN G3
34
Alur Proses Pembayaran
35
Pengesahan Penerimaan Negara
• NTPN
Melalui Bank
• NTB
• NTPN
Melalui Pos
• NTP
• NTPN
Melalui Potongan SPM
• NPP
Melalui Lembaga • NTPN
Persepsi Lainnya • NTL
36
4. Sistem Pengeluaran
Negara
37
Metode Pembayaran
Metode LS Melalui UP
UP GUP GUP
UP
RUTIN
UP Perubahan
KURANG BULAN
TUP
TERTENTU
41
Dokumen Terkait Pengeluaran Negara
1
• Dokumen Pelaksanaan Anggaran – DIPA & POK
2
• Dokumen Perikatan
3 •Bukti Kegiatan/Transaksi
4 •Bukti Pembayaran
5 •Bukti Setoran
42
Pihak-Pihak Terkait Pengeluaran Negara
Pegawai
Bank/Pos
Penyedia B/J
Oprasional
KPPN PPK
Pengelu-
Tim/ aran
PPSPM
Pokja
PIC
KPA
Kegiatn
Bendahra
BPP Pengelu-
aran
43
44
Penyelesaian Tagihan Melalui Mekanisme Pembayaran LS
Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah untuk belanja pemerintah difokuskan pada belanja keperluan
operasional yang Merupakan bagian terbesar dari penggunaan Uang Persediaan.
Tiket Penginapan
47
Mekanisme Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah
48
Mekanisme Pengujian dan Pembayaran Kartu Kredit
Pemerintah
Mekanisme Pengujian dan Pembayaran Kartu Kredit Pemerintah
Transaksi
dengan
Kartu Kredit
Bukti
Transaksi Disetujui No Tanggung jawab Pribadi
Pengujian
? Pemegang Kartu Kredit
oleh PPK
Tagihan Bank
Yes
Setor Pajak
Verifikasi
Pengajuan
SPBy oleh
Bendahara GUP KKP
Pertanggung
jawaban UP
SPP-GUP SPM GUP SP2D
SPP-GUP
KKP KKP GUP
49
Pembayaran tagihan bank
Koreksi/Ralat/Pembatalan SPP dan SPM
50
Rekening Bendahara Pengeluaran
51
Pengisian & Revolving
52
Pembukaan Rekening Satker
53
Pengelolaan Rekening
54
Pengelolaan Rekening (2)
55
REKENING BLU
Penerimaan
PENGELOLAAN KAS
56
REKENING BLU
PENGELOLAAN KAS Pengeluaran
REKENING REKENING
REKENING OPERASIONAL OPERASIONAL
PENGELUARAN PENGELUARAN PENGELUARAN
Sumber dana RM atau
Pihak ketiga REKENING
REKENING DANA
OPERASIONAL KELOLAAN
PENGELUARAN
Pihak ketiga
Sumber dana PNBP
• Harus ada pemisahan secara jelas antara penanggung jawab • BLU dapat melakukan penyaluran dana layanan sesuai
kegiatan/ pembuat komitmen, pihak yang menguji dan dengan tugas dan fungsi BLU, manclat, dan/ atau ketentuan
menyetujui pembayaran, dan pihak yang mnelakukan peraturan perundang-undangan.
pembayaran.
• BLU melakukan pelimpahan dana secara berkala dari
• Dilakukan pelimpahan kas secara berkala dari Rekening Rekening Operasional Penerimaan BLU ke Rekening
Operasional Penerimaan ke Rekening Operasional Operasional Pengeluaran BLU untuk penyaluran dana layanan
Pengeluaran berdasarkan perencanaan kebutuhan dana. berdasarkan perencanaan kebutuhan dana.
• BLU dapat membentuk kas kecil untuk belanja operasional
dengan nilai transaksi kecil yang tidak mungkin dan/ atau
tidak efisien dilakukan melalui mekanisme perbankan. 57
REKENING BLU
PENGELOLAAN KAS Optimalisasi Kas
Berdasarkan
kebutuhan Belanja
Rekening segera dicairkan Rekening Belanja Operasional
PNBP Operasional Bunga/bagi hasil
Operasional
• Jasa Layanan Penerimaan Pengeluaran
• Hasil
Idle Cash
Bunga/bagi
hasil/hasil
Investasi investasi
• Hibah
Rekening
Bunga/bagi hasil
lainnya yang
sah Termasuk
Rekening Manajer
Kustodian Investasi
(Investasi
Pemerintah)
59
5. Sistem Pengarsipan
Dokumen Keuangan Negara
60
Tanggungjawab Atas Dokumen Keuangan Negara
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan
media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah,
lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Arsip Vital
Arsip
Arsip Aktif
Dinamis
Arsip
Arsip Statis Arsip Inaktif
62
Arsip Keuangan Negara
RAPBN dan RUU APBN-P
Pelaksanaan anggaran
Arsip Keuangan
Luar Negeri (PHLN)
Pemeriksaan keuangan
Pengawasan keuangan
Perpajakan
2. Penggunaan 4. Penyusutan
• Pembuatan Arsip Arsip • Pemberkasan Arsip Arsip
• Penerimaan Aktif
Arsip • Penataan Arsip
• Penggunaan Inaktif • Pemindahan
arsip dinamis • Penyimpanan Arsip Inaktif
berdasarkan Arsip • Pemusnahan
sistem klasifikasi Arsip
• Alih Media Arsip
keamanan dan • Penyerahan
akses arsip Arsip Statis
3. Pemeliharaan
1. Penciptaan Arsip
Arsip
64
Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Kearsipan
• Arsip yg tercipta dari kegiatan lembaga negara & kegiatan yg menggunakan sumber dana negara dinyatakan
sebagai arsip milik negara.
• Negara menyelenggarakan pelindungan dan penyelamatan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban setiap
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepentingan negara, pemerintahan, pelayanan publik, dan
kesejahteraan rakyat.
• Negara secara khusus memberikan pelindungan dan penyelamatan arsip yang berkaitan dengan kependudukan,
kewilayahan, kepulauan, perbatasan, perjanjian internasional, kontrak karya, dan masalahmasalah pemerintahan
yang strategis.
🡪 dari bencana alam, bencana sosial, perang, tindakan kriminal serta tindakan kejahatan yang mengandung
unsur sabotase, spionase, dan terorisme.
• Pengelolaan arsip dinamis dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan arsip dalam penyelenggaraan kegiatan
sebagai bahan akuntabilitas kinerja dan alat bukti yang sah berdasarkan suatu sistem yang memenuhi
persyaratan andal, sistematis, utuh, menyeluruh, dan sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria.
• Untuk mendukung pengelolaan arsip dinamis yang efektif dan efisien pencipta arsip membuat tata naskah dinas,
klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip, serta sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip.
• Pejabat atau orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan arsip dinamis wajib menjaga keautentikan,
keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip yang dikelolanya.
65
Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Kearsipan (2)
• Pencipta arsip wajib menyediakan arsip dinamis bagi kepentingan pengguna arsip yang berhak.
• Pencipta arsip pada lembaga negara, Pemda, perguruan tinggi negeri, dan BUMN dan/atau BUMD
membuat daftar arsip dinamis berdasarkan 2 kategori, yaitu arsip terjaga dan arsip umum.
• Pencipta arsip dapat menutup akses atas arsip dengan alasan apabila arsip dibuka untuk umum dapat:
1. menghambat proses penegakan hukum;
2. mengganggu kepentingan pelindungan hak atas kekayaan intelektual dan pelindungan dari persaingan
usaha tidak sehat;
3. membahayakan pertahanan dan keamanan negara;
4. mengungkapkan kekayaan alam Indonesia yang masuk dalam kategori dilindungi kerahasiaannya;
5. merugikan ketahanan ekonomi nasional;
6. merugikan kepentingan politik luar negeri dan hubungan luar negeri;
7. mengungkapkan isi akta autentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang
kecuali kepada yang berhak secara hukum;
8. mengungkapkan rahasia atau data pribadi; dan
9. mengungkap memorandum atau suratsurat yang menurut sifatnya perlu dirahasiakan.
66
Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Kearsipan (3)
67
Sanksi dan Pidana
Pejabat dan/atau
pelaksana yang
melakukan pelanggaran Sanksi Administratif Sanksi Pidana
dalam penyelenggaraan
kearsipan
68
Terima Kasih
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan