Anda di halaman 1dari 21

DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


REPUBLIK INDONESIA

IMPLEMENTASI
RUMAH SAKIT DAERAH (RSD)
SEBAGAI UNIT ORGANISASI BERSIFAT KHUSUS
(UOBK)
SESUAI PP NOMOR 72 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2016
TENTANG PERANGKAT DAERAH
Nama R. Wisnu Saputro
Tempat/tgl Jakarta / 24-Maret-1978
lahir
NIP 19780324 200312 1 001
Instansi Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemdagri
Jabatan Kasubdit Badan Layanan Umum Daerah,
Direktorat BUMD, BLUD dan BMD

Pengalaman 1. Thn 2004 s.d 2010: staf pada Subdit


kerja Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
2. Thn 2010 s.d 2021: Kepala Seksi BLUD
Wil.1 pada Direktorat BUMD, BLUD
dan BMD;
3. Thn 2021 s.d sekarang: Kasubdit
BLUD pada Direktorat BUMD, BLUD
dan BMD

Alamat Gedung H, Lantai 12, Jl. Medan Merdeka


Instansi Utara No. 7, Jakarta Pusat

Golongan IV/a

Pendidikan S1 Akuntansi

Nomor HP 082110760153
email wishnew240378@yahoo.co.id
PENJELASAN UMUM UU 44/2009 TTG RS

amanat Psl 28 H ayat (1) UUD Negara RI 1945


PP 72/2019
PP 12/2019
tlh ditegaskan bwh setiap orang berhak
memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian
dlm Psl 34 ayat (3) dinyatakan negara
bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan RSD MEMERLUKAN
umum yg layak.
KELEMBAGAAN
Dalam hal ini RS milik Pemda (RSD) sbg salah DAN SISTEM YANG
satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan KUAT DAN EFEKTIF
bagian dari sumber daya kesehatan yg sangat
diperlukan dlm mendukung penyelengg upaya
kesehatan. Penyelengg pelayanan kesehatan UNTUK MAJU,
di RSD mempunyai karakteristik dan organisasi BERMUTU DAN
yg sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga
kesehatan dengan perangkat keilmuannya KOMPETITIF
masings berinteraksi satu sama lain. Ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran yg
berkembang sangat pesat yg harus diikuti oleh
tenaga kesehatan dlm rangka pemberian
pelayanan yg bermutu, membuat semakin
kompleksnya permasalahan dlm RSD
PP 72/2019
PP 12/2019
PASAL 7 AYAT (3) UU 44/2009 TTG RS
RS yg didirikan oleh Pemerintah dan
Pemda harus berbentuk Unit
Pelaksana Teknis dari
PENGUATAN
Instansi yang bertugas di KELEMBAGAAN
bidang kesehatan, Instansi
tertentu, atau Lembaga
Teknis Daerah dengan PENGUATAN SISTEM →
pengelolaan BLU atau BLUD PENGELOLAAN
sesuai dgn ketentuan perUUan KEUANGAN MELALUI
PEMBERIAN FLEKSIBILITAS
PP 72/2019
PP 12/2019
PP 72/2019
PP 12/2019
PP 72/2019
PP 12/2019
PP 72/2019
PP 12/2019

PASAL 21A ayat (2) dan PASAL 44 ayat (2):


melalui penyampaian laporan pelaksanaan
pengelolaan keuangan dan BMD serta
bidang kepegawaian RSD
PP 72/2019
PP 12/2019
PP 12/2019

Pasal 10 Kewenangan KPA(Pasal 11 PP 12/2019)


Kepala SKPD selaku PA mempunyai tugas: Pelimpahan kewenangan meliputi:
a. menyusun RKA SKPD; a. melakukan tindakan yang mengakibatkan
b. menyusun DPA SKPD; pengeluaran atas Beban anggaran
c. melakukan tindakan yang mengakibatkan belanja;
pengeluaran atas beban anggaran belanja; b.melaksanakan anggaran Unit SKPD yang
d. melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya; dipimpinnya;
e. melakukan pengujian atas tagihan dan c. melakukan pengujian atas tagihan dan
memerintahkan pembayaran; memerintahkan pembayaran;
f. melaksanakan pemungutan retribusi daerah; d.mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama
g. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan dengan pihak lain dalam batas anggaran
pihak lain dalam batas anggaran yang telah yang telah ditetapkan;
ditetapkan; e.melaksanakan pemungutan retribusi
h. menandatangani SPM; daerah;
i. mengelola Utang dan Piutang Daerah yang f. mengawasi pelaksanaan anggaran yang
menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya; menjadi tanggung jawabnya; dan
j. menyusun dan menyampaikan laporan keuanganPP 72/2019
g.melaksanakan tugas KPA lainnya sesuai
SKPD yang dipimpinnya; dengan ketentuan peraturan perundang-
k. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang undangan.
dipimpinnya; Dalam melaksanakan kewenangan, KPA
l. menetapkan PPTK dan PPK SKPD; bertanggung jawab kepada PA.
m. menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang
dipimpinnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan
Daerah; dan
n. melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran RSD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21B ayat (4) dan Pasal 44A ayat (4) PP
72/2019 disampaikan kepada tim anggaran Pemerintah Daerah kabupaten/kota
melalui pejabat pengelola keuangan Daerah untuk diverifikasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut diatur dalam surat Dirjen
Bina Keuangan Daerah Nomor 050/4596/keuda tanggal 26 Oktober 2020.
BAB I. Pengelola Keuangan Daerah Lampiran PMDN 77/2020
A. PERAN DAN FUNGSI PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLA
KEUANGAN DAERAH

1. KDH selaku pemegang kekuasaan pengelolaan Keuda g. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan
dan mewakili pemda dalam kepemilikan kekayaan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah;
daerah yg dipisahkan h. menetapkan KPA;
2. Pemegang kekuasaan pengelolaan Keuda mempunyai i. menetapkan Bendahara Penerimaan dan
kewenangan: Bendahara Pengeluaran;
a. menyusun RanPerda APBD, RanPerda perubahan j. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan
APBD, dan RanPerda pertanggungjawaban pengelolaan Utang dan Piutang Daerah;
pelaksanaan APBD; k. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan
b. mengajukan RanPerda APBD, RanPerda perubahan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
APBD, dan RanPerda pertanggungiawaban pembayaran;
pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas l. menetapkan pejabat lainnya dalam rangka
bersama; Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan
c. menetapkan Perda tentang APBD, RanPerda ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
perubahan APBD, dan RanPerda m. melaksanakan kewenangan lain sesuai dengan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang telah ketentuan peraturan perundang-undangan.
mendapat persetujuan bersama DPRD;
d. menetapkan kebijakan terkait Pengelolaan Keuda;
e. mengambil tindakan tertentu dlm keadaan
mendesak terkait Pengelolaan Keuda yg sangat Selain kewenangan di atas, terdapat
dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;
f. menetapkan kebijakan pengelolaan APBD; kewenangan lain yaitu paling sedikit
menetapkan bendahara penerimaan pembantu,
bendahara pengeluaran pembantu, bendahara
bantuan operasional sekolah, bendahara
BLUD, bendahara Unit Organisasi
Bersifat Khusus dan/atau bendahara
khusus lainnya yang diamanatkan peraturan
perundang-undangan.
BAB I. Pengelola Keuangan Daerah Lampiran PMDN 77/2020
E. TUGAS PENGGUNA ANGGARAN (PA)
1. menyusun RKA-SKPD;
2. menyusun DPA-SKPD;
3. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja dan/atau pengeluaran
pembiayaan;
4. melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
5. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
6. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
7. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;
8. menandatangani SPM;
9. mengelola utang dan piutang daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;
10. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;
11. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
12. menetapkan PPTK dan PPK-SKPD;
13. menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang dipimpinnya dalam rangka pengelolaan keuangan daerah;
dan
14. melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB I. Pengelola PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN PA KEPADA KPA:


Keuangan Daerah 1. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja;
Lampiran PMDN
2. melaksanakan anggaran Unit SKPD yang dipimpinnya;
77/2020
F. KUASA PENGGUNA 3. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
ANGGARAN (KPA) 4. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran
yang telah ditetapkan;
PA dapat 5. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
melimpahkan 6. mengawasi pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya; dan
sebagian
7. melaksanakan tugas KPA lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
kewenangannya
kepada kepala Unit undangan.
SKPD selaku Kuasa
Pengguna Anggaran Dalam melaksanakan tugas KPA bertanggung jawab kepada PA
(KPA).
BAB I. Pengelola Keuangan Daerah Lampiran PMDN 77/2020
F. KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

Dalam hal terdapat unit organisasi bersifat khusus, KPA mempunyai tugas:
a. menyusun RKA-Unit Organisasi Bersifat Khusus;
b. menyusun DPA-Unit Organisasi Bersifat Khusus;
c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
dan/atau pengeluaran pembiayaan;
d. melaksanakan anggaran pada unit organisasi bersifat khusus yang dipimpinnya;
e. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
f. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
g. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang
telah ditetapkan;
h. menandatangani SPM;
i. mengelola utang dan piutang daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;
j. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan unit organisasi bersifat khusus yang
dipimpinnya;
k. mengawasi pelaksanaan anggaran pada unit organisasi bersifat khusus yang dipimpinnya;
l. menetapkan PPTK dan PPK-Unit SKPD;
m. menetapkan pejabat lainnya dalam unit organisasi bersifat khusus yang dipimpinnya dalam
rangka pengelolaan keuangan daerah; dan
n. melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam hal KPA berhalangan tetap atau sementara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, PA bertugas untuk mengambil alih pelimpahkan sebagian tugasnya yang telah
diserahkan kepada kepala Unit SKPD selaku KPA.
BAB I. Pengelola Keuangan Daerah Lampiran PMDN 77/2020
I. PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN (PPK) UNIT SKPD
1. Dalam hal PA melimpahkan sebagian tugasnya kepada KPA, PA menetapkan PPK Unit SKPD untuk
melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada Unit SKPD.
2. Penetapan PPK Unit SKPD didasarkan atas pertimbangan:
a. Besaran anggaran yang berlaku untuk biro pada provinsi dan bagian pada kabupaten/kota di
lingkungan Sekretariat Daerah;
b. rentang kendali dan/atau lokasi;
c. dibentuknya unit organisasi bersifat khusus yang memberikan layanan secara
profesional melalui pemberian otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah
serta bidang kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PPK unit SKPD pada unit organisasi bersifat khusus mempunyai tugas meliputi:
a. melakukan verifikasi SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS beserta bukti kelengkapannya yang diajukan oleh
Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Bendahara lainnya;
b. menerbitkan surat pernyataan verifikasi kelengkapan dan keabsahan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS
beserta bukti kelengkapannya sebagai dasar penyiapan SPM;
c. menyiapkan SPM;
d. melakukan verifikasi laporan pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran dan
Bendahara lainnya;
e. melaksanakan fungsi akuntansi pada unit SKPD khusus; dan
f. menyusun laporan keuangan unit SKPD khusus.

BAB I. Pengelola Keuangan Daerah Lampiran PMDN 77/2020


J. BENDAHARA
2. BENDAHARA PENGELUARAN
i. Dalam hal terdapat pembentukan unit organisasi bersifat khusus sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, kepala daerah menetapkan bendahara unit organisasi bersifat khusus.
j. Bendahara unit organisasi bersifat khusus memiliki tugas dan wewenang setara dengan Bendahara Pengeluaran.
PP 72/2019
PP 12/2019
PP 72/2019
PP 12/2019

PERUBAHAN SOTK RSD


(DARI LTD MENJADI UOBK)

JANGAN SAMPAI MELEMAHKAN RSD/


TERJADI DEGRADASI/MENURUNNYA
OTONOMI DAN KEWENANGAN
KESIMPULAN
RSD membutuhkan
kelembagaan dan sistem
PP 72/2019
pengelolaan yg kuat utk
PP 12/2019 menghadapi tantangan
ke depan yg semakin
kompleks. Kemajuan
RSD selama ini a.l. krn
kelembagaan RSD yg
kuat (SKPD/OPD) dan
menerapkan BLUD
PP 72/2019 mungkin
kurang optimal bagi
RSD, krn di UU 23/2014
RSD tidak lagi sbg
SKPD/OPD, tetapi
kinerja dan Kemajuan
RSD tidak boleh
terhalang oleh adanya
berbagai potensi
masalah (regulasi
kelembagaan RSD) krn itu berbagai potensi
masalah tsb harus dpt
selesai pada SOTK ini
(ada ketegasan tentang
kedudukan,
tanggungjawab, tata
hubungan kerja,
kewenangan dan
otonomi, tugas fungsi
RSD dll)
KESIMPULAN
PP 72/2019
PP 12/2019

SOTK RSD berdasarkan PP 72/2019


Harus banyak dialog dengan pejabat ditetapkan dengan Perkada, karena
terkait di Pemda dan berbagai itu Perkada SOTK ini jangan dibuat
pihak, agar ada pemahaman minimalis (memuat ketentuan
bersama tentang substansi masalah pokok saja), tetapi harus lengkap
kelembagaan/organisasi RSD dan rinci, karena tidak akan ada lagi
Perkada yang merinci Perkada SOTK
Terima Kasih

R. WISNU SAPUTRO
(KASUBDIT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH,
DIREKTORAT BUMD, BLUD DAN BMD,
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH, KEMDAGRI)

082110760153
email: wishnew240378@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai