PEMBIAYAAN
TEAM
01 Abid Al Abiyyu Putra 04 Andika Laia
(7213520043) (7213520029)
03 Andika Bhayangkara
(7213220010)
01
Definisi Pembiayaan
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan
berdasarkan kesepakatan atau perjanjian antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan dana atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
imbalan atau bagi hasil.
1. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah transaksi keuangan pemerintah yang mengakibatkan bertambahnya utang,
ekuitas, atau aset lainnya. Jenis-jenis penerimaan pembiayaan meliputi:
Penerimaan pinjaman
Penerimaan hasil divestasi
Penerimaan hibah
Penerimaan pendapatan bunga
Penerimaan dividen
Buku Akuntansi Pemerintah (Konsep dan Praktik di Pemerintah Pusat dan Daerah) oleh R. Luki Karunia & Azas Mabrur,
Salemba Empat, Halaman 184)
Jurnal Penerimaan Pembiayaan
1. Jurnal pada entitas akuntansi pelaporan BA BUN atas penarikan pinjaman dari pemberi pinjaman:
2. Jurnal pada entitas akuntansi pelaporan BA BUN atas dana yang terverifikasi di rekening kas negara sebagai penerimaan
dari SBN:
Jurnal Penerimaan Pembiayaan
3. Jurnal pada entitas akuntansi pelaporan BA BUN atas dana yang terverivikasi di rekening kas negara sebagai penerimaan
pembiayaan dari divestasi atas PMN/Investasi Permanen.
(Buku Akuntansi Pemerintahan : Konsep dan Praktik di Pemerintahan Pusat dan Daerah oleh R. Luki Karunia & Azas Mabrur, Salemba Empat,
Halaman 186)
4. Pengeluaran
Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah transaksi keuangan pemerintah yang mengakibatkan berkurangnya utang, ekuitas, atau aset
lainnya. Jenis-jenis pengeluaran pembiayaan meliputi:
1. Pembayaran pokok pinjaman
2. Pembayaran bunga pinjaman
3. Pemberian pinjaman
4. Penyertaan modal
5. Pencairan dana cadangan
2. Jurnal pada entitas akuntansi pelaporan BA BU atas realisasi pembiayaan pengeluaran pembiayaan untuk
PMN/Investasi permanen yang membebani rekening kas negara.
Jurnal Pengeluaran Pembiayaan
3. Jurnal pada entitas akuntansi pelaporan BA BUN atas resume tagihan pengeluaran pembiayaan untuk
pemberian/penerusan pinjaman.
(Buku Akuntansi Pemerintahan : Konsep dan Praktik di Pemerintahan Pusat dan Daerah oleh R. Luki Karunia & Azas
Mabrur, Salemba Empat, Halaman 187)
5. SILPA
SILPA adalah singkatan dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran. SILPA adalah selisih antara surplus
anggaran dengan pembiayaan neto. Dalam penyusunan APBD, angka SILPA ini seharusnya sama
dengan nol. Artinya bahwa penerimaan pembiayaan harus dapat menutup deficit anggaran yang
terjadi.
Namun, dalam praktiknya, SILPA sering kali positif. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
● Penerimaan pembiayaan yang lebih besar dari yang dianggarkan
● Pembayaran pokok pinjaman yang lebih kecil dari yang dianggarkan
● Pembayaran bunga pinjaman yang lebih kecil dari yang dianggarkan
Penggunaan SILPA diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Berdasarkan peraturan tersebut, SILPA dapat digunakan untuk:
■ Membayar kembali pokok pinjaman
■ Membayar bunga pinjaman
■ Melakukan penyertaan modal
■ Melakukan investasi
■ Menambah cadangan
■ Mendanai pengeluaran anggaran
(Dana Silpa. 2021. https://blud.co.id/wp/dana-silpa-pada-blud/)
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan SILPA:
● Pemerintah pusat menggunakan SILPA untuk membayar kembali pokok pinjaman yang telah diterima
dari Bank Dunia.
● Pemerintah daerah menggunakan SILPA untuk membiayai pembangunan infrastruktur.
● Pemerintah kabupaten menggunakan SILPA untuk menambah cadangan kas daerah.
Penggunaan SILPA secara efektif dan efisien dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan kemampuan
keuangannya dalam membiayai pembangunan.
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari
Kas Umum Negara/Daerah. Pencatatan penerimaan pembiayaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Pencatatan pengeluaran
dilakukan dengan mendebit akun-akun penerimaan pembiayaan pembiayaan dilakukan dengan mendebit akun-akun pengeluaran
dan mengkredit akun-akun kas atau setara kas. pembiayaan dan mengkredit akun-akun kas atau setara kas.
B.Pembayaran bunga
pinjaman diakui dengan
mendebit akun
"Pembayaran Bunga
Pinjaman" dan
mengkredit akun "Kas".
Contoh Pengakuan Pengeluaran Pembiayaan
C.Pemberian pinjaman diakui dengan mendebit akun "Pemberian
Pinjaman" dan mengkredit akun "Kas".
7. Pengukuran
Pembiayaan
Pengukuran adalah proses penentuan nilai
uang yang harus diakui untuk transaksi
pembiayaan. Pengukuran pembiayaan diatur
dalam Pasal 53 dan Pasal 57 Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 225/PMK.05/2019
tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Pusat.
Penerimaan pembiayaan diukur pada harga transaksi, yaitu jumlah uang yang diterima atau yang akan
diterima.
Berikut adalah contoh pengukuran penerimaan pembiayaan:
1. Penerimaan pinjaman diukur sebesar jumlah uang yang diterima dari pemberi pinjaman.
2. Penerimaan hibah diukur sebesar nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima.
3. Penerimaan hasil divestasi diukur sebesar nilai wajar dari aset yang dijual.
4. Penerimaan pendapatan bunga diukur sebesar jumlah bunga yang terutang.
5. Penerimaan dividen diukur sebesar jumlah dividen yang dibagikan.
Pengeluaran pembiayaan diukur pada harga transaksi, yaitu jumlah uang yang dikeluarkan atau yang akan
dikeluarkan.
Berikut adalah contoh pengukuran pengeluaran pembiayaan:
1. Pembayaran pokok pinjaman diukur sebesar jumlah pokok pinjaman yang dibayarkan
2. Pembayaran bunga pinjaman diukur sebesar jumlah bunga yang dibayarkan.
3. Pemberian pinjaman diukur sebesar jumlah uang yang diberikan kepada penerima pinjaman.
4. Penyertaan modal diukur sebesar jumlah uang yang diberikan kepada perusahaan penerima penyertaan.
5. Pencairan dana cadangan diukur sebesar jumlah uang yang diambil dari dana cadangan.
Pembiayaan terdiri dari dua jenis, yaitu ada biaya keluar dan
biaya masuk. Penerimaan pembiayaan harus dapat menutup
defisit anggaran yang terjadi dan jika merujuk pada peraturan
MK bahwa pengakuan pembiayaan di akui saat adanya
keluar/masuk kas.
Thanks!Do you have any questions?