Anda di halaman 1dari 3

BAB V

AKUNTANSI TRANSAKSI-TRANSAKSI DALAM LAPORAN


KUANGAN DAERAH
A. AKUNTANSI PEMBIAYAAN
1. Kodifikasi
Pada laporan realisasi anggaran, pembiayaan mempunyai nomor urut 3.
Kelompok pembiayaan ini diperinci menurut jenis pembiayaan. Kelompok penerimaan
pembiayaaan terdiri atas jenis pembiayaan: sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu,
pencairan dana cadangan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pinjaman
daerah, penerimaan piutang daerah, dan hasil penjualan kekayaan daerah yang di
pisahkan. Jenis pembiayann yang ada adalah pembentukan dana cadangan, penyertaan
modal (investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, dan pemberian
pinjaman daerah. Berikut di uraikan kelompok pembiayaan yang meliputi penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

2. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang terdapat pada transaksi
kas umum daerah. Kelompok penerimaan pembiayaan terdiri atas jenis pembiayaan
berikut.
a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
Merupakan sumber pembiayaan yang berasal dari sisa anggaran tahun lalu
yang mencangkup penghematan belanja, kewajiban pada pihak ketiga yang sampai
akhir tahun belum terselesaikan, sisa dana kegiatan lanjutan, dan semua pelampauan
atas penerimaan daerah seperti penerimaan PAD, penerimaan dana perimbangan,
penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah, penerimaan pembiayaan.
b. Pencairan Dana Cadangan
Merupakan sumber pembiayaan yang dapat berasal dari penyisishan atas
penerimaan daerah, kecuali dari dana alokasi khusus, pinjaman daerah atau
penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
c. Penerimaan Pinjaman Daerah
Merupakan sumber pembiayaan yang berasal dari kegiatan meminjam dana
termasuk menerbitkan obligasi.
d. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
Merupakan sumber pembiayaan yang didapatkan dari di terimanya kembali
sejumlah pinjaman yang telah diberikan kepada pemerintah pusat atau pemerintah
daerah lainnya.
e. Penerimaan Piutang Daerah
Merupkan sumber pembiayaan yang berasal dari pelunasan piutang pada pihak
ketiga seperti penerimaan piutang daerah dari pendapatan daerah, pemerintah pusat,
pemerintahan daerah lainnya, lembaga keuangan bank dan bukan bank, serta
penerimaan piutang lainnya.
f. Hasill Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Merupakan sumber pembiayaan yang berasal dari penjualan perusahaan milik
daerah/BUMD, dan penjualan asset milik pemerintah daerah yang di kerjasamakan
dengan pihak ketiga, atau hasil diinvestasi penyertaan modal pemerintah daerah.

3. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran daerah adalah sumber pembiayaan yang ditunjukkan untuk
mengalokasikan surplus anggaran. Kelompok pembiayaan pengeluaran daerah terdiri
atas jenis pembiayaan berikut.
a. Pembentukan Dana Cadangan
Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan
yang memerlukan dana relative besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun
anggaran
b. Penyertaan Modal (Investasi Pemerintah Daerah)
Merupakan sumber pembiayaan yang berupa kegiatan penyertaan modal
(investasi)
c. Pembayaran Pokok Utang
Akun pembayaran pokok utang digunakan untuk untuk menganggarkan
pembayaran kewajiban atas pokok utang yang di hitung berdasarkan perjanjian
pinjaman jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang
d. Pemberian Pinjaman Daerah
Akun pemberian pinjaman daerah digunakan untuk menganggarkan pinjaman
yang diberikan kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah lain. Seluruh jenis
pembiayaan pengeluaran apabila di jurnal selalu pada sisi debit karena kreditnya
selalu kas.
4. Pembiayaan Neto
Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan daerah setelah di kurangi
pengeluaraan daerah dalam periode tahun anggaran tertentu.

5. Definisi, Pengakuan, dan Pengukuran


Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah baik penerimaan
maupun pengeluaran, yang perlu di bayar atau akan diterima kembali, yang dalam
peganggarannya oleh pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surplus anggaran.
Akuntansi penerimaan daerah dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pengukuran pembiayaan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai
sekarang kas yang di terima atau yang akan diterima dan nilai kini yang di keluarkan
atau yang akan dikeluarkan. Pembiayaan yang diukur dengan mata uang asing
dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia)
pada tanggal pengakuan pembiayaan.

Anda mungkin juga menyukai