Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI KAS SATUAN KERJA

A. KLASIFIKASI Kas dan Setara Kas

Berdasarkan PSAP Nomor 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan, KAS adalah uang tunai dan saldo
simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah
yang sangat likuid yang siap dijabarkan/dicairkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan
nilai signifikan.
a. Kas pemerintah dalam pengelolaan bendahara umum negara (BUN)
- Bendahara Umum Negara adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi
bendahara umum negara
- Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada, menteri keuangan adalah
bendahara umum negara yang menguasai uang negara.
b. Kas pemerintah daerah
- Uang daerah adalah uang yang dikuasai oleh bendahara umum daerah berupa rupiah dan
valuta asing.
- Pengelola uang daerah terdiri atas pihak-pihak sebagai berikut :
1. Bendahara Umum Daerah (BUD) adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan
fungsi bendahara umum daerah, yaitu Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
(SKPKD).
2. Bendahara penerimaan
3. Bendahara pengeluaran
c. Kas dan setara kas
- Kas dan setara kas pada pemerintah daerah mencakup kas yang dikuasai, dikelola, dan di
bawah tanggung jawab bendahara umum daerah (BUD) dan bendahara pengeluaran.
- Kas dan setara kas terdiri atas :
1. Saldo rekening kas daerah, yaitu saldo rekening pada bank untuk menampung
penerimaan dan penerimaan dan pengeluaran
2. Setara kas berupa surat utang negara (SUN) atau obligasi dan deposito kurang dari 3
bulan, yang dikelola oleh bendahara umum daerah.

Kas Kas di kas daerah Kas di kas daerah


Potongan pajak dan lainnya
Kas transitoris
Kas lainnya
Kas di bendahara penerimaan Pendapatan yang belum disetor
Uang titipan
Kas bendahara pengeluaran Sisa pengisian kas UP
Sisa pengisian kas GU
Sisa pengisian kas TU
Pajak SKPD yang belum disetor
Kas di BLUD Kas tunai BLUD
Kas di bank BLUD
Pajak yang belum disetor BLUD
Uang muka pasien RSUD/BLUD
Uang titipan BLUD
Setara Kas Deposito < 3 bulan Deposito kurang dari 3 bulan
Surat utang negara/obligasi < 3 bulan Surat utang negara atau obligasi kurang 3
bulan
d. Kas pemerintah di luar pengelolaan bendahara umum negara/daerah (BUND)
- Kas pemerintah yang penguasaan, pengelolaan, dan pertanggungjawabannya dilakukan oleh
selain bendahara umum negara/daerah meliputi :
1. Kas di bendahara penerimaan, apabila bendahara penerimaan bukan merupakan bagian
dari bendahara umum negara (BUN).
2. Kas di bendahara pengeluaran, apabila bendahara pengeluaran bukan bagian dari
bendahara umum negara (BUN)
3. Saldo kas lainnya yang diterima karena penyelenggaraan pemerintah
4. Kas di badan layanan umum/badan umum daerah

B. PENGUKURAN dan PENGAKUAN


a. Pengukuran kas dan setara kas
- Kas dan setara kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan
sebesar nilai rupiahnya.
- Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan
kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
b. Pengakuan kas dan setara kas
- Kas dan setara kas diakui saat :
1. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah daerah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
2. Diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah, artinya dapat
dikatakan bahwa kas dan setara kas diterima dan/atau dikeluarkan/dibayarkan

C. AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS


Transaksi kas dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian :
a. Transaksi penerimaan kas
1. Transaksi pendapatan
- Pendapatan adalah semua penerimaan rekening kas umum negara/daerah yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
- Transaksi pendapatan dapat bersumber dari pemerintah pusat dan daerah, yang
meliputi hal-hal berikut :
a. Pemerintah pusat, yaitu pendapatan negara, antara lain penerimaan perpajakan,
penerimaan negara bukan pajak, dan hibah
b. Pemerintah daerah, yaitu pendapatan daerah, antara lain pendapatan asli daerah
dan pendapatan daerah yang sah lainnya.
2. Transaksi penerimaan pembiayaan
- Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan
maupun tahun anggaran berikutnya, untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran.
- Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan rekening kas umum negara/daerah
antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil
privatisasi perusahaan negara/daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan
kepada pihak ketiga, penjualan investasi permanen lain, pencairan dana cadangan, dan
hasil penjualan kekayaan negara/daerah yang dipisahkan.
3. Transaksi penerimaan transfer
- Penerimaan transfer masuk merupakan penerimaan uang dari entitas pelaporan lain
yang menambah ekuitas dana lancar dan tidak wajib dikembalikan, antara lain
penerimaan dana perimbangan dan dana bagi hasil dari pemerintah pusat/provinsi.
4. Transaksi penerimaan lainnya/nonanggaran
- Penerimaan negara/daerah lainnya adalah penerimaan kas yang tidak memengaruhi
pendapatan, penerimaan pembiayaan, dan penerimaan transfer pemerintah, berupa
penerimaan perhitungan pihak ketiga.

b.Transaksi pengeluaran kas


- Transaksi pengeluaran kas meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Transaksi belanja negara/daerah
- Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum negara/daerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali.
2. Transaksi pengeluaranpembiayaan
- Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran rekening kas umum negara/daerah,
antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah,
pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu, dan
pembentukan dana cadangan.
3. Transaksi pengeluaran transfer
- Pengeluaran transfer adalah pengeluaran kas dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan
lain dalam pemerintahan seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pusat dan dana
bagi hasil oleh pemerintah daerah.
4. Transaksi pengeluaran lainnya/nonanggaran
- Pengeluaran lainnya/nonanggaran adalah pengeluaran kas yang tidak memengaruhi
anggaran pendapatan, belanja pengeluaran pembiayaan, dan pengeluaran transfer,
antara lain pengeluaran pengeluaran pihak ketiga.

D. AKUNTANSI SALDO KAS


a. Rekonsiliasi bank
- Rekonsiliasi bank dilakukan untuk mencocokan saldo kas di bank menurut catatan bank
dengan catatan akuntansi pada entitas pemerintah yang mengelola rekening pada bank
tersebut.
- Rekonsiliasi bank berguna untuk:
 mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank
 mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank, tetapi belum
dicatat pada akuntansi pemerintah atau sebaliknya.
- Perbedaan catatan dari bank dengan pencatatan oleh entitas pemerintah sebagai berikut:
1. Transaksi sudah dicatat oleh entitas pemerintah, tetapi belum dilaporkan oleh bank dan
belum dicatat pada rekening koran
2. Transaksi sudah dilaporkan di rekening koran bank, tetapi belum dicatat oleh entitas
pemerintah
3. Kesalahan pencatatan oleh entitas pemerintah atau pihak bank
b. Selisih kas
- Selisih kas adalah perbedaan saldo kas menurut catatan akuntansi dengan saldo fisik kas
tunai (on hand) yang ada pada tanggal tertentu.
- Selisih lebih kas terjadi apabila catatan akuntansi kas (buku kas) lebih kecil dari jumlah kas
fisik, sedang Selisih kurang kas terjadi apabila catatan akuntansi (buku kas) lebih besar dari
jumlah fisik pada tanggal tertentu.
- Penyebab selisih kas meliputi hal-hal berikut:
1. Kesalahan dalam pencatatan akuntansi, baik kurang maupun lebih
2. Kecurangan yang dilakukan oleh karyawan entitas pemerintah
3. Penyebab selisih kas tidak dapat diidentifikasikan secara pasti

E. PIHAK YANG TERKAIT DENGAN AKUNTANSI KAS

a. Satuan Kerja Perangat Daerah (SKPD)


- Pihak-pihak yang terkait dalam akuntansi kas dan setara kas pada SKPD antara lain sebagai
berikut:
1. Pejabat penatausahaan keuangan SKPD ( PPK-SKPD)
Tugas PPK-SKPD
a. Mencatat transaksi kas dan setara kas berdasarkan bukti transaksi yang sah ke
jurnal umum
b. Mem-posting jurnal transaksi kas dan setara kas ke dalam buku besar tiap rekening
c. Membuat laporan keuangan, yang terdiri atas laporan realisasi anggaran (LRA),
laporan operasional (LO), laporan perubahan ekuitas (LPE), neraca dan catatan atas
laporan keuangan (CaLK)
2. Bendahara penerimaan SKPD
Tugas bendahara penerimaan SKPD adalah menyiapkan dan menyampaikan dokumen
atas transaksi penerimaan kas dengan proses pelaksanaan sistem akuntansi kas dan
setara kas ke PPK-SKPD.
3. Bendahara pengeluaran SKPD
Bendahara pengeluaran SKPD memiliki tugas menyiapkan dan menyampaikan dokumen
atas transaksi pengeluaran kas dengan proses pelaksanaan sistem akuntansi kas dan
setara kas ke PPK-SKPD
4. Pengguna anggaran (PA)
Tugas pengguna anggaran adalah sebagai berikut:
a. Menandatangani laporan keuangan SKPD sebelum diserahkan dalam proses
penggabungan yang dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD kepada pihak PPK-PPKD.
b. Menandatangani surat penyataan tanggung jawab pengguna anggaran

b. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)


- Dalam sistem akuntansi kas dan setara kas, PPKD memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menandatangani laporan keuangan PPKD sebelum diserahkan dalam proses
penggabungan/konsolidasi yang dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD (PPK-PPKD)
b. Menandatangani surat pernyataan tanggung jawab PPKD
- Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi kas dan setara kas pada PPKD antara lain
sebagai berikut:
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD)
Tugas PPK-PPKD adalah sebagai berikut:
a. Mencatat transaksi kas dan setara kas berdasarkan bukti transaksi yang sah ke
jurnal umum
b. Mem-posting jurnal transaksi kas dan setara kas ke dalam buku besar tiap rekening
c. Membuat laporan keuangan, yang terdiri atas laporan realisasi anggaran (LRA),
laporan operasional (LO), laporan perubahan ekuitas (LPE), neraca dan catatan atas
laporan keuangan (CaLK)
2. Bendahara penerimaan PPKD
Tugas bendahara penerimaan PPKD adalah menyampaikan dokumen atas transaksi
penerimaan yang terkait proses pelaksanaan sistem akuntansi kas dan setara kas ke
fungsi akuntansi PPKD (PPK-PPKD)
3. Bendahara pengeluaran PPKD
Tugas bendahara pengeluaran PPKD adalah menyiapkan dan menyampaikan dokumen
atas transaksi pengeluaran yang terkait dengan proses pelaksanaan akuntansi kas dan
setara kas ke fungsi akuntansi PPKD (PPK-PPKD)

F. PENYAJIAN KAS DAN SETARA KAS di NERACA


a. Aset Lancar
- Aset lancar adalah suatu aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau
dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
- Kas dan setara kas diklasifikasikan sebagai aset lancar.
- Kas dan setara kas pada aset lancar meliputi saldo kas pada BUN/BUD, saldo kas pada
bendahara, kas di bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari uang persediaan, kas di
badan layanan umum, dan setara kas
- Apabila uang tersebut merupakan hak milik pemerintah dan telah melalui mekanisme
APBN/D, uang tersebut disajikan sebagai kas dan setara kas yang merupakan bagian dari
SAL/SiLPA pada entitas pelaporan.
- Apabila uang tersebut dikuasai pemerintah dan merupakan hak pemerintah, tetapi pada
saat pelaporan belum memenuhi kriteria telah melalui mekanisme APBN/D, uang tersebut
disajikan sebagai kas dan setara kas dengan akun pasangan ekuitas dana lancar selain
SAL/SiLPA. Contohnya kas di bendahara penerimaan yang belum disetorkan ke kas negara,
disajikan sebagai sebagai kas dan setara kas dengan akun lawan pendapatan yang
ditangguhkan.
- Jika uang tersebut belum/tidak memenuhi kriteria pengakuan hak pemerintah dan belum
melalui mekanisme APBN/D, uang tersebut dapat isajikan sebagai kas dan setara kas dengan
akun lawan berupa hal-hal berikut:
1. Pendapatan yang ditangguhkan, yaitu penerimaan yang belum menjadi pendapatan
negara. Contohnya adalah penerimaan migas.
2. Uang kepada pihak ketiga, yaitu uang tersebut dikuasai dan dikelola oleh pemerintah,
tetapi uang tersebut merupakan hak pihak ketiga. Penyajian di neraca diserahkan pada
kebijakan akuntansi, dengan mengacu pada kriteria apakah kas dan setara kas tersebut
telah memenuhi sebagai hak pemerintah dan/atau telah melalui mekanisme APBN/D.
- Saldo kas dan setara kas harus disajikan dalam neraca dan laporan arus kas.
- Mutasi antarpos kas dan setara kas tidak diinformasikan dalam laporan keuangan karena
kegiatan tersebut merupakan bagian dari manajemen kas dan bukan merupakan bagian dari
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris pada laporan arus kas.

b. Aset nonlancar
- Uang yang disajikan pada aset nonlancar merupakan uang yang tidak memenuhi definisi
aset lancar.
- Uang tersebut diklasifikasikan dalam kelompok aset nonlancar sehingga disajikan terpisah
dari saldo kas dan setara kas pada aset lancar.
- Penyajian uang pada aset nonlancar tergantung pada 3 kriteria, yaitu merupakan hak
pemerintah, dicadangkan untuk tujuan tertentu, dan dibatasi penggunaannya.
- Contoh format penyajian uang dalam neraca pada kelompok aset lancar dan aset nonlancar
adalah sebagai berikut:

NERACA PEMERINTAH PUSAT


Per 31 Desember 2017 dan 2018
Uraian 2017 2018
Aset
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Kas di Bank Indonesia xxx xxx
Kas di Kantor Pelayanan Perbendahaan Negara xxx xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx xxx
Kas di Badan Layanan Umum xxx xxx
Kas Lainnya dan Setara Kas xxx xxx
Investasi Jangka Pendek
Piutang
Persediaan
Investasi Jangka Panjang
Aset Tetap
Aset Lainnya
Aset yang Dibatasi Penggunaannya xxx xxx
Aset Nonlancar Lainnya xxx xxx

NERACA PEMERINTAH DAERAH


Per 31 Desember 2017 dan 2018
Uraian 2017 2018
Aset
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Kas di Kas Daerah xxx xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx xxx
Kas di Badan Layanan Umum xxx xxx
Setara Kas xxx xxx
Investasi Jangka Pendek
Piutang
Persediaan
Investasi Jangka Panjang
Aset Tetap
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Aset yang Dibatasi Penggunaannya xxx xxx
Aset Nonlancar Lainnya xxx xxx

Anda mungkin juga menyukai