B. SELISIH KAS
SELISIH KAS ADALAH PERBEDAAN SALDO KAS MENURUT CATATAN AKUNTANSI DENGAN SALDO FISIK KAS
TUNAI (ON HAND) YANG ADA PADA TANGGAL TERTENTU. PENYEBAB SELISIH KAS MELIPUTI HAL-HAL BERIKUT.
1) KESALAHAN DALAM PENCATATAN AKUNTANSI, BAIK KURANG MAUPUN LEBIH.
2) KECURANGAN YANG DILAKUKAN OLEH KARYAWAN ENTITAS PEMERINTAH
3) PENYEBAB SELISIH KAS TIDAK DAPAT DIIDENTIFIKASIKAN SECARA PASTI
5. PIHAK YANG TERKAIT DENGAN AKUNTANSI KAS
a. SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS PADA SKPD ANTARA LAIN
SEBAGAI BERIKUT.
1. PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN SKPD (PPK-SKPD)
TUGAS PPK-SKPD :
• MENCATAT TRANSAKSI KAS DAN SETARA KAS BERDASARKAN BUKTI TRANSAKSI YANG SAH KE BUKU JURNAL
UMUM
• MEM-POSTING JURNAL TRANSAKSI KAS DAN SETARA KAS KE DALAM BUKU BESAR TIAP REKENING
• MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN, YANG TERDIRI ATAS LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA), LAPORAN
OPERASIONAL (LO), LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE), NERACA, DAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(CALK).
2. BENDAHARA PENERIMAAN SKPD
TUGAS BERDAHARA PENERIMAAN SKPD ADALAH MENYIAPKAN DAN MENYAMPAIAN DOKUMEN ATAS
TRANSAKSI PENERIMAAN KAS DENGAN PROSES PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS KE PPK-
SKPD
3. BENDAHARA PENGELUARAN SKPD
BENDAHARA PENGELUARAN SKPD MEMILIKI TUGAS MENYIAPKAN DAN
MENYAMPAIKAN DOKUMEN ATAS TRANSAKSI PENGELUARAN KAS DENGAN PROSES
PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS KE PPK-SKPD.
e. Pengunkapan CALK
Setelah disajikan di neraca, informasi mengenai akun piutang diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan.
b. Penyajian Neraca
Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Penyesuaian nilai piutang
dilakukan dengan penentuan nilai penyisihan pitang tak tertagih, yaitu taksiran nilai piutang
yang kemungkinan tidak bisa diterima pembayarannya dimasa yang akan datang.
4. Penyisihan Piutang
a. Penyisihan piutang tidak tertagih, dilakukan berdasarkan umur piutang
atau jumlah yang ditetapkan.
b. Perhitungan penyisihan piutang, dilakukan setiap bulan tetapi pada akhir
tahun baru dibebankan. Pencatatan transaksi penyisihan piutang dilakukan
pada akhir periode pelaporan.
c. Pencatatan penyisihan piutang. Penyisihan piutang diakui sebagai beban
merupakan koreksi agar nilai piutang dapat disajikan di neraca sesuai
dengan nilai yang diharapkan dapat ditagih.
d. Penyajian penyisihan piutang dan pengungkapan CaLK. Penyajian
penyisihan piutang di neraca merupakan unsur pengurang dari piutang
yang bersangkutan.
b. Penilaian Persediaan
Pesediaan dapat dinilai dengan menggunakan:
1) Metode sistematis seperti FIFO atau rata-rata tertimbang
2) Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan bermacam-
macam jenis.
Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual, seperti pita
cukai, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.
4. Metode Pencatatan Persediaan
a. Metod Perpentual
Metode pencatatan perpentual adalah metode pencatatan yang dilakukan secara terus-menerus.
Metode ini digunakan untuk jenis persediaan yang berkaitan dengan operasional utama di SKPD
dan membutuhkan pengendalian yang kuat. Contohnya adalah persediaan obat-obatan di RSUD,
persediaan pupuk di Dinas Pertanian, dan lain sebagainya. Prosedur akuntansi metod periodik
adalah sebagai berikut :
1) Berdasarkan tembusan SP2D dari BUD atas pembelian barang persediaan, PPK-SKPD akan
mencatat belanja beban habis pakai.
2) Persediaan tembusan SP2D dari BUD/Invoice, PPK-SKPD akan mencatat persediaan dan R/K
PPKD pengakuan piutang.
3) Berdasarkan bukti memorial pada saat penggunaan/pemkaian persediaan, PPK-SKPD akan
mencatat pengakuan beban persediaan dan pengurangan persediaan.
4) Persediaan akhir merupakan saldo persediaan ditambah pembelian dikurangi pemakaian
persediaan selama tahun berjalan.
b. Metode Periodik
Dalam metode periodik, fungsi akuntansi tidak langsung mengkinikan nilai persediaan ketika
terjadi pemakaian. Jumlah persediaan akhir diketahui dengan melakukan penghitungan fisik (stock
opname) pada akhir periode. Metode ini dapat digunakan untuk persediaan yang sifatnya sebagai
pendukung kegiatan SKPD, contohnya adalah persediaan ATK di sekretaris SKPD. Dalam metode
ini, pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara
saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan dikurangi dengan saldo akhir persediaan
dan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan. Prosedur akuntansi
metode periodik adalah sebagai berikut :
1) Pada awal tahun, berdasarkan bukti memorial, PKK-SKPD mencatat pengakuan beban
persediaan dan pengurangan persediaan atas persediaan awal pada neraca.
2) Berdasarkan tembusan SP2D dariBUD/Invoice, PKK-SKPD akan mencatat pengakuan beban
persediaan dari R/K PPKD pengakuan utang. Berdasarkan tmbusan SP2D tersebut, PKK-SKPD
juga akan mencatat Belanja Bahan Habis Pakai.
3) Pemakaian persediaan pada periode berjalan tidak dibukukan.
4) Pada akhir tahun, berdasarkan tembusan berita acara hasil opname fisik persediaan dari bagian
gudang, PKK-SKPD akan melakukan pencatatan persediaan (akhir) dan pengurangan beban
persediaan.
5. Dokumen dan Pihak yang Terkait
a. Dokumen yang digunakan
1) Bukti Belanja Persediaan
Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk mencatat jurnal pengakuan beban persediaan dan
belanj persediaan dengan cara pembayaran uang persediaan (UP).
2) Berita Acara Serah Terima Barang
Dokumen ini merupakan sumber untuk mencatat jurnal atas pengakuan beban persediaan dengan
cara pembayaran langsung.
3) Berita Acara Pemeriksaan Persediaan
Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk mencatat jurnal penyesuaian atas pengakuan
beban persediaan setelah dilakukan stock opname.
4) Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPPD LS)
Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk pengakuan belanja persediaan dengan cara
pembayaran langsung.
b. Pihak yang terkait dalam akuntansi persediaan
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi persediaan antara lain sebagai berikut.
1) Bendahara barang atau pengurus barang
Dalam sistem akuntansi persediaan, bendahara barang/pengurus barang bertugas menyiapkan
dokumen-dokumen atas pengelolaan persediaan.
2) Bendahara pengeluaran
Dalam sistem akuntansi persediaan, bendahara pengeluaran bertugas menyiapkan dan
menyampaikan dokumen-dokumen atas transaksi tunai yang berkaitan dengan persediaan.
3) Pejabat pelaksana teknis kegiatan
Dalam sistem akuntansi persediaan, pejabat pelaksana teknis kegiatan bertugas menyiapkan
dokumen atas beban pengeluaran pelaksanaan pengadaan persediaan.
4) Pejabat penatausahaan keuangan SKPD
Dalam sistem akuntansi persediaan, pejabat penatausahaan keuangan SKPD bertugas melakukan
proses
akuntansi persediaan yang dimulai dari jurnal hingga penyajian laporan keuangan SKPD.
6. Penyajian Persediaan dalam Neraca dan CaLK
Penyajian persediaan dalam neraca dan CaLK dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Penyajian akun Persediaan Pemerintah Daerah dalam neraca adalah pada kelompok asset lancar.
b. Pengungkapan atas persediaan pemerintah daerah dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
meliputi hal-hal berikut.
1) Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan.
2) Penjelasan lebih lanjut mengenai persediaan, seperti barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang, atau perlengkapan yang digunakan dalam
proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan
barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat.
3) Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau using.
Berikut adalah contoh penyajian persediaan dalam neraca pemerintah daerah.
KELOMPOK 8
1. M. ALMIZAN
2. HINNI AZKIYA
3. RAHMIKA
4. SITI RAHMA NITA
KLASIFIKASI DAN AKUNTANSI
ASET TETAP
Klasifikasi Aset Tetap
KELOMPOK 3
Anggota :
1.Aulia Maulidina
2.M. Raihan
3.M. Rizky
4.Safitri
1. Pengatahuan Umum
a. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 30 Tahun 2011 Tentang Pinjaman Daerah.
1) Peraturan daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang ata
menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban
untuk membayar kembali.
2) Perjanjian penerusan pinjaman dalam negeri adalah kesepakatan tertulis dari pemerintah dan
pemerintah daerah mengenai penerusan pinjaman dalam negeri yang diperoleh pemerintah.
3) Perjanjian penerusan pinjaman luar negeri adalah kesepakatan tertulis antara pemerintah dan
pemerintah daerah mengenai penerusan pinjaman luar negeri yang diperoleh pemerintah.
4) Anggaran pendapatan dan belenja negara yang selanjutnya disingkat APBN adalah rencana keuanga
tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan rakyat.
5) Obligasi daerah adalah pinjaman daerah yang ditawarkan kepada publik melalui penawaran umum
dipasar modal.
6) Dana alokasi umum adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan.
7) Dana bagi hasil adalah dana yang besumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daera
berdasarkan angka presentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
b. Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2017 Tentang APBN
1) Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang, baik dalam
mata uang rupiah maupun valuta asing, yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh
Negara Republik Indonesia sesuai dengan masa berlakunya.
2) Pinjaman dalam negeri adalah setiap pinjaman oleh pemerintah yang di peroleh dari pemberi
pinjaman dalam negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu,sesuai dengan
masa berlakunya.
3) Kewajiban penjaminan adalah kewajiban yang secara potensial menjadi beban pemerintah
akibat pemberian jaminan kepada kementrian Negara/lembaga, pemerintah daerah, Badan
Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah dimaksud tidak dapat memenuhi
kewajibannya kepada kreditur dan/atau badan usaha sesuai perjanjian pinjaman atau perjanjian
kerja sama.
4) Pinjaman luar negeri neto adalah semua pembayaran yang berasal dari penarikan pinjaman luar
negeri yang terdiri atas pinjaman tunai dan pinjaman kegiatan dikurangi dengan pembayaran
cicilan pokok pinjaman luar negeri.
5) Pinjaman tunai adalah pinjaman luar negeri dalam bentuk devisa dan/atau rupiah yang
digunakan untuk pembayaran defisit APBN dan pengelolaan portofolio utang.
6) Pinjaman kegiatan adalah pinjaman luar negeri yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan
tertentu kementerian Negara/lembaga, pinjaman yang diteruspinjamkan kepada pemerintah
daerah dan/atau Badan Usaha Milik Negara, dan pinjaman yang diterushibahkan kepada
pemerintah daerah.
c. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintah
1) Koreksi adalah tindakan pembetulan akuntansi agar pos-pos yang tersaji dalam laporan keuangan
entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya.
2) Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan
praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan.
3) Kesalahan adalah penyajian pos-pos yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang seharusnya
yang memengaruhi laporan keuangan periode sebelumnya.
4) Koreksi adalah tindakan pembetulan akuntansi agar pos-pos yang tersaji dalam laporan keuangan
entitas menjadi sesuai dengan seharusnya.
5) Peristiwa luar biasa adalah kejadian atau transaksi yang secara jelas berbeda dari aktivitas normal
entitas dan karenanya tidak diharapkan terjadi dan berada di luar kendali sehingga memiliki
dampak yang signifikan terhadap realisasi anggaran atau posisi asset/kewajiban.
2. Klasifikasi Kewajiban
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan PSAP No. 9 Tentang Akuntansi,
kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dan dijelaskan bahwa
dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber
pendanaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau
lembaga internasional.
Kewajiban
Kewajiban berdasarkan jatuh tempo
Pemerintah
ck
Kewajiban berdasarkan jatuh tempo
1) Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang diklasifikasikan berdasarkan pemberi pinjaman.
2) Jumlah saldo kewajiban berupa utang pemerintah berdasarkan jenis sekuritas utang pemerintah dan jatuh temponya.
3) Bunga pinjaman yang terutang pada periode berjalan dan tingkat bunga yang berlaku.
4) Konsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo.
5) Perjanjian restrukturasasi utang meliputi;
a) Pengurangan pinjaman;
b) Modifikasi persyaratan utang;
c) Pengurangan tingkat bunga pinjaman;
d) Pengunduran jatuh tempo pinjaman;
e) Pengurangan nilai jatuh tempo pinjaman; dan
f) Pengurangan jumlah bunga terutang sampai dengan periode pelaporan.
6) Jumlah tunggakan pinjaman disajikan dalam bentuk daftar umur utang berdasarkan kreditur.
7) Biaya pinjaman :
a) Perlakuan biaya pinjaman.
b) Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada periode yang bersangkutan; dan Tingkat kapitalisasi yang dipergunakan.
TERIMA KASIH
EKUITAS SATUAN KERJA
1. Dana Cadangan
• Menurut PSAP No. 1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan paragraf 65
adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang
memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun
anggaran. Dana cadangan diperinci menurut tujuan pembentukannya.
• Menurut Buletin Teknis No. 2 Tentang Penyusunan Neraca Awal Pemerintah
Daerah, apabila pemerintah merencanakan akan membangun suatu aset
yang memerlukan dana yang relatif besar yang memungkinkan dibiyai
dengan APBD satu tahun anggaran, pemerintah daerah dapat membentuk
dana cadangan.
Dana Cadangan adalah dana yang dibentuk guna membiayai kebutuhan
dana yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran.
a. Sumber pendanaan dana cadangan.
Pendanaan dana cadangan daerah bersumber dari kontribusi tahunan
penerimaan APBD, Kecuali dari dana alokasi khusus, pinjaman daerah dan
dana darurat yang berasal dari pemerintah. Dengan demikian,
pemenuhannya bersumber dari penerimaan pendapatan asli daerah (PAD),
dana alokasi umum (DAU), dan bagi hasil pajak/buka pajak.
b. Pengelolaan Dana Cadangan
Dana Cadangan haruslah dikelola dengan baik sehingga selama masa
“penumpukan” sampai saat dinilai cukup untuk digunakan dapat lebih
produktif. Dalam hal ini, kebijakan harus diarahkan pada upaya
memberdayakan “idle money” dalam bentuk dana cadangan
c. Pelaksanaan Program dan kegiatan yang dibiyai dengan dana cadangan
Program/kegiatan yang didanai dari dana cadangan pada prinsipnya
diperlukan sama dengan program/kegiatan lainnya. Proses perencanaannya
dimulai dengan mencatumkan nama program/kegiatan dalam rencana
kerja (Renja) dan RKA SKPD,lalu dicantumkan dalam PPAS Dan RAPBD, dan
akhirnya ditetapkan dalam Perda APBD.
2. Pihak yang terkait dengan Dana Cadangan
a. Penggunaan anggaran/kuasa pengguna anggaran
b. Bendahara pengeluaran
c. Pejabat penatausahaan keuangan SKPD
d. Bendahara umum daerah/kuasa bendahara umum daerah.
3. Dokumen yang Digunakan.
Pada modul sistem akuntansi pemerintah daerah yang diterbitkan oleh Direktorat
Jendral Keuangan Daerah (2014), dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
dana cadangan antara lain sebagai berikut.
a. Peraturan daerah tentang dana cadangan.
b. Surat perintah pencairan dana langsung (SP2D –LS) sebagai dokumen
pencairan/transfer pemindahan dari rekening kas umum daerah ke rekening
dana cadangan.
c. Dokumen perintah pencairan dari dana cadangan ke rekening kas umum daerah
.
d. Nota Kredit, dokumen hasil pengelolaan dana cadangan .
e. Dokumen lainnya.
4. Jurnal atas Dana Cadangan
Jurnal dana cadangan yang diungkapkan dalam modul sistem akuntansi
pemerintah daerah oleh Direktorat Jenderal Keuangan Daerah (2018) adalah
sebagai berikut.
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Dana Cadangan Rp7.000.000.000,00
2 Februari Kas di Kas Daerah Rp7.000.000.000,00
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Dana Cadangan Rp3.000.000.000,00
25 Okt. Kas di Kas Daerah Rp3.000.000.000,00
4.Pengurus Barang
Pengurus barang menyampaikan LPBS dan LPBT ke PPK-SKPD.
PPK-SKPD sebaiknya melakukan rekonsiliasi antara catatan yang
dibuatnya dan LPBS serta LPBT, kemudian melakukan koreksi jika
terdapat kesalahan dalam pencatatannya.
Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan
b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan digunakan untuk
pembentukan dan cadangan dan
penyertaan modal desa.
4. Pencatatan Aset,Kewajiban, dan
Kekayaan Bersih Pemerintah Desa.
Pencatatan yang memengaruhi posisi
aset,kewajiban, serta kekayaan bersih
pemerintah desa pada akhir tahun anggaran
bersangkutan.pencatatan transaksi ini
mencerminkan hak dan kewajiban
pemerintah desa di akhir tahun anggaran
berupa pencatatan dan utang.
TERIMA KASIH