MODUL 1- PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DAN

SEKTOR SWASTA
1)TUJUAN ORGANISASI
PERUSAHAAN KOMERSIL BERTUJUAN
UTK MEMAKSIMALKAN
KESEJAHTERAAN PEMEGANG SAHAM
MELALUI PENCIPTAAN KEUNTUNGAN,
SEDANGKAN ORGANISASI SEKTOR
PUBLIK MEMPUNYAI TUJUAN UTK
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT MELALUI PELAYANAN.
2) SUMBER SUMBER PENDANAAN
PERUSAHAAN KOMERSIAL DIDANAI
MELALUI HASIL OPERASI PERUSAHAAN
INVESTASI DAN PEMEGANG SAHAM.
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
MENDANAI OPERASINYA TIDAK
MELALUI LABA OPERASI TETAPI
MELALUI SUMBANGAN ATAU DONAI YG
BERSIFAT SUKARELA.
CONTOH :
 MELALUI PEMBAYARAN PAJAK
 DAN RETRIBUSI
3) PERANAN PERUNDANGA
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK KHUSUSNYA
LEMBAGA PEMERINTAH HARUS MELAKUKAN
AKTIVITASNYA SESUAI DG PERATURAN
PERUNDANG UNDANGAN YG BERLAKU .
MISALNYA, PEMERINTAH INDONESIA MELAKUKAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN KARENA
DIAMANATKAN UUD 1945UTK MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT, MESKIPUN
PEMBANGUNAN JEMBATAN TSB TIDAK
MEMBERIKAN KEUNTUNGAN BAGI NEGARA . BAGI
ORGANISASI PERUSAHAAN BISA MEMILIH
AKTVITAS MANA YG AKAN DILAKUKAN ATAU
PRODUK APA YG AKAN DIBUAT BERDASARKAN
PERTIMBANGAN UNTUNG RUGI
ENTITAS EKONOMI DIBAGI 2 YAITU
1)PERUSAHAAN KOMERSIAL YG
BERTUJUAN MENCARI LABA
2)ORGANISASI SEKTOR PUBLIK YG
TIDAK MENCARI LABA(NIRLABA)
1) HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA
PEMERINTAH PUSAT DAN BANK
SENTRAL, PEMERINTAH DAERAH,
SERTA PEMERINTAH/LEMBAGA ASING
1) PEMERINTAH PUSAT DAN BANK SENTRAL
BERKOORDINASI DALAMPENETAPANDAN
PELAKSANAAN KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER.
2) PEMERINTAH PUSAT MENGALOKASIKAN DANA
PERIMBANGAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH .
PEMERINTAH PUSAT DAPAT MEMBERIKAN
PINJAMAN ATAU HIBAH KEPADA PEMERINTAH
DAERAH ATAU SEBALIKNYA PEMBERIAN PINJAMAN
ATAU HIBAH TSB DILAKUKAN SETELAH MENDAPAT
PERSETUJUAN DPR
&PERUSAHAAN NEGARA PERUSH DAERAH,
PERUSH SWASTA, SERTA BADAN
PENGELOLA DANA MASYARAKAT
1)PEMERINTAH DAPAT MEMBERIKAN
PINJAMAN /HIBAH/PENYERTAAN
MODAL KEPADA DAN MENERIMA
PINJAMAN /HIBAH DARI PERUSAHAAN
NEGARA / DAERAH MEMBERI
PINJAMAN /HIBAH /PENYERTAAN
MODAL DAN MENERIMA PINJAMAN TSB
TERLEBIH DAHULU DITETAPKAN DALAM
APBN/APBD
2) MENTRI KEUANGAN MELAKUKAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KEPADA
PERUSAHAAN NEGARA
3) GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA MELAKUKAN
PEMBINAAN DAN PENGAWSAN KEPADA
DAERAH.
3) PEMERINTAH PUSAT DAPAT MELAKUKAN
PENJULAN DAN ATAU PRIVATISASI
PERUSAHAAN NEGARA SETELAH MENDAPAT
PERSETUJUAN DPR.
4) PEMERINTAH DAERAH DAPAT MELAKUKAN
PENJUALAN DAN ATAU PRIVATISASI
PERUSAHAAN DAERAH SETELAH MENDAPAT
PERSETUJUAN DPR.
 PERTANGGUNG JAWABAN
PELAKSANAAN APBN DAN APBD
PRESIDEN DAN PARA KEPALA DAERAH
MEMPUNYAI KEWAJIBAN UTK
MENYAMPAIKAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
APBN/APBDKEPADA DPR/DPRD BERUPA :
1)LAPORAN REALISASI ANGGARAN
2)NERACA
3)LAPORAN ARUS KAS
4)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
 UU NO.1 TAHUN 2004 DIATUR
MENGENAI :
 RUANG LINGKUP DAN ASAS UMUM
PERBENDAHARAAN NEGARA
 KEWENANGAN PEJABAT
PERBENDAHARAAN NEGARA
 PELAKSANAAN PENDAPATAN
PENDAPATAN DAN BELANJA
NEGARA/DAERAH
 PENGELOLAAN UANG NEGARA/ DAERAH
 PENGELOLAAN PIUTANG DAN UTANG
NEGARA/DAERAH
 PENGELOLAAN INVESTASI DAN
BARANG MILIK NEGARA/DAERAH
 PENATAUSAHAAN DAN
PERTANGGUNG JAWABAN
APBN/APBD
 PENGENDALIAN INTERNAL
PEMERINTAH
 PENYELESAIAN KERUGIAN
NEGARA/DAERAH
 PENGELOLAAN BADAN
PELAYANAN UMUM.
 1) ADA 6 STANDAR AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIKP
1)PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
2)LAPORAN ARUS KAS
3)KOREKSI SUPLUS DEFISIT
4)DAMPAK PERUBAHAN NILAI TUKAR
MATA UANG LUAR NEGRI
5)KOS PINJAMAN
6)LAPORAN KEUANGN KONSILIDASI
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN
NEGARA (SPKN)

1) BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI

2) AKUNTAN PUBLIK ATAU PIHAK LAINNYA YG MELAKUKAN
PEMERIKSAAN ATAS PENGELOLAAN DAN TANGGUNG
JAWAB KEUANGAN NEGARA UTK DAN ATAS NAMA BPK
RI
3) APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAHTERMASUK
BANTUAN PENGAWASAN INTERN(SPI)
BUMN/BUMDSEBAGAI ACUAN DALAM MENYUSUN
STANDAR PEMERIKSAAN SESUAI DG KEDUDUKAN TUGAS
POKOK DAN FUNGSI MASING MASING.PIHAK PIHAK LAIN
YG INGIN MENGGUNAKAN SPKN.
BEBERAPA REFERENSI YG DIGUNAKAN
DALAM PENYUSUNAN SPKN ADALAH :
1)STANDAR AUDIT PEMERINTAH,BPK RI
1995.
2)STANDARD PROFESIONAL AKUNTAN
PUBLIK,1A1 2001
3)AUDITING STANDARDS,
INTERNATIONAL ORGANIZATIONOF
SUPREME AUDITINSTITUITION
4)STANDARDS FOR PROFESIONAL
PRACTICE OF INTERNAL
AUDITING( SPPI)
STANDAR UMUM (STANDAR PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA(SPKN)

1) PERSYARATAN KEMAMPUAN/KEAHLIAN
SPKN MENGHARUSKAN AUDIT DILAKUKAN OLH STAF YG
SECARA KOLEKTIF MEMILIKI PENGETAHUAN,KEAHLIAN.
DAN PENGALAMANYG DIBUTUHKAN UTK
MELAKSANAKAN AUDIT.
2) PERSYARATAN INDENPENDENSI
SPKN MENGATUR TENTANG INDENPENDENSI AUDITOR ,
STANDAR INI MENGHARUSKAN ORGANISASI
PEMERIKSA DAN PARA PEMERIKSANYA UTK
MEMPERTAHANKAN INDENPEDENSINYA SEHINGGA
PENDAPAT, KEIMPULAN PERTIMBANGAN
REKOMENDASI DAN HASIL PEMERIKSAANTDK
MEMIHAK
) PENGGUNAAN KEMAHIRAN SECARA CERMAT
3
DAN SEKSAMA
DALAM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN
PENYUSUNAN LAPORANNYA AUDITOR
WAJIB MENGGUNAKAN KEMAHIRAN
PROFESIONALNYA SECARA CERMAT DAN
SEKSAMA DG MEMPERHATIKAN PRINSIP
PRINSIP PELAYANAN ATAS KEPENTINGAN
PUBLIK SERTA MEMELIHARA INTEGRITAS ,
OBJEKTIFITAS, DAN INDENPENDENSI DLM
MENERAPKAN KEMAHIRAN
PROFESIONALNYA TERHADAP SETIAP ASPEK
PEKERJAANNYA.
4) PENGENDALIAN MUTU
SETIAP ORGANISASI PEMERIKSA YG
MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN
BERDASARKAN STANDAR
PEMERIKSAAN HRS MEMILIKI SISTIM
PENGENDALIAN MUTU YG MEMADAI,
YG HRS DITELAAH OLH PIHAK LAIN YG
KOMPETEN.