Anda di halaman 1dari 4

1

BAB 4
PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN ANGGARAN

A. Penerimaan Anggaran
Penerimaan anggaran adalah komponen komponen penerimaan dana kas atau uang atau pendapatan
yang akan digunakan dalam waktu dekat untuk kegiatan yang telah direncanakan waktu dan besaran
taksiran anggarannya.
Komponen komponen penerimaan anggaran berisi macam-macam sumber dana yang masuk, baik dari
negara, dari daerah, maupun dari perusahaan swasta.
Penerimaan anggaran pada setiap organisasi kelembagaan atau instansi tentunya berbeda-beda.
Penerimaan anggaran pada instansi pemerintah pusat berbeda dengan penerimaan anggaran pada
pemerintah daerah. Berbeda pula penerimaan anggaran pada perusahaan swasta baik di bidang jasa,
dagang maupun manufaktur.

1. Penerimaan Anggaran Negara


Penerimaan anggaran negara adalah bentuk pemasukan dana kas yang berasal dari pajak maupun
bukan pajak serta beberapa sumber daya lain yang menghasilkan untuk membiayai dan menjalankan
program-program pemerintah . (simak kembali pelajaran sebelumnya mengenai sumber daya kas
negara)
Beberapa bentuk sumber penerimaan anggaran negara antara lain sebagai berikut:
a. Pajak merupakan komponen penerimaan negara yang paling besar dan potensial. pajak adalah
Iuran wajib yang sifatnya memaksa dengan balas jasa secara tidak langsung
b. Retribusi, merupakan suatu iuran yang dibebankan kepada masyarakat dan terdapat imbalan
langsung dari hasil retribusi tersebut. contohnya retribusi masuk ke tempat pariwisata, parkir dan
kebersihan.
c. Keuntungan dari perusahaan negara yaitu hak pemerintah pusat untuk memperoleh laba sebagai
pemilik badan usaha milik negara (BUMN) dan yang memiliki atas hasil yang diperoleh dari BUMN.
d. Denda dan Sita, merupakan bentuk penerimaan yang diperoleh pemerintah yang berasal dari
memungut benda atau menyita aset milik masyarakat ketika anggota masyarakat telah melanggar
peraturan pemerintah yang dapat menimbulkan denda dan sita. Contohnya denda pelanggaran lalu
lintas dan penyitaan barang-barang yang sifatnya ilegal

2. Penerimaan Anggaran Daerah


Berdasarkan undang-undang Nomor 33 tahun 2004, penerimaan daerah terdiri dari sebagai berikut
a. Penerimaan Daerah
Penerimaan daerah terdiri dari komponen-komponen berikut:
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sumber penerimaan daerah yang berasal dari PAD terdiri atas pajak daerah retribusi daerah dan
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
2) Lain-lain PAD yang Sah
Lain-lain PAD yang sah terdiri dari sebagai berikut:
a) Penjualan kekayaan daerah yang tidak terpisahkan, jasa giro dan pendapatan bunga.
b) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

b. Penerimaan Pusat
Selain dari PAD, penerimaan daerah juga berasal dari pemerintah pusat yaitu dalam bentuk dana
perimbangan dan dana bagi hasil.
1) Dana Perimbangan
Dana perimbangan terdiri dari sebagai berikut
a) Dana Alokasi Umum
Dana alokasi umum (DAU) dialokasikan dengan tujuan untuk pemerataan kemampuan
keuangan antar daerah, untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
asas desentralisasi. Pengaturan sepenuhnya menjadi kewenangan daerah.
b) Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana alokasi khusus (DAK) bertujuan untuk kebutuhan khusus dengan memperhatikan
tersedianya dana pada APBN. Besaran DAK ditetapkan setiap tahun dalam APBN.

OTK Keuangan XI- Penerimaan dan Penggunaan Anggaran _Andalia Yandriani,SE


2

c) Dana Otonomi Khusus


Dana otonomi khusus merupakan dana yang dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan
otonomi daerah
2) Dana Bagi Hasil
Dana bagi hasil ini berasal dari pajak dan sumber daya alam. Contoh dana bagi hasil dari pajak
yaitu pajak bumi dan bangunan (PBB), Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)
dan pajak penghasilan (Pph). Adapun contoh dari sumber daya alam yaitu kehutanan,
pertambangan umum, perikanan, minyak bumi, pertambangan gas dan alam, serta
pertambangan panas bumi.

3.Penerimaan Anggaran Perusahaan


Sumber penerimaan anggaran/kas negara berbeda dengan penerimaan anggaran perusahaan.
Misalnya pajak. Negara berhak menarik pajak kepada warga negara maupun badan badan usaha di
wilayah negara sebagai pemasukan atau penerimaan anggaran/kas. Sedangkan perusahaan tidak
dapat menarik pajak kepada karyawannya sebagai pendapatan.
Sumber penerimaan kas dalam perusahaan meliputi sebagai berikut:
a. modal yang disetorkan oleh investor atau pemilik modal.
b. hasil penjualan produk perusahaan .
c. piutang perusahaan

B. Penggunaan Anggaran
Penggunaan anggaran berkaitan dengan berbagai bentuk pengeluaran dalam anggaran.
Penggunaan Anggaran adalah Proses menggunakan anggaran yang telah ditetapkan oleh pihak-pihak
yang berkepentingan.
Penggunaan anggaran harus melalui prosedur sehingga tidak terjadi penyimpangan dan diharapkan
dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
1. Penggunaan Anggaran Negara dan Daerah
Penggunaan anggaran negara dilakukan oleh pihak yang disebut Pengguna Anggaran. Pengguna
Anggaran istilah yang digunakan dalam peraturan pengadaan barang dan jasa pemerintah, yang
merujuk pada pejabat yang diberi kewenangan pengguna anggran yang berada di kementerian,
lembaga, bagian dari SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), atau pejabat yang disamakan
terhadap pengguna anggaran pendapatan dan belanja negara maupun anggaran pendapatan dan
belanja daerah.

Menurut Perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya, tugas dan kewenangan pengguna anggaran
meliputi sebagai berikut:
a. menetapkan rencana umum pengadaan.
b. mengumumkan secara luas rencana umum pengadaan
c. menetapkan Pejabat Pengelola Keuangan (PPK)
d. menetapkan Pejabat Pengadaan
e. menetapkan panitia/pejabat penerima hasil pekerjaan.
Prosedur penggunaan anggaran dalam pemerintah pusat dilaksanakan oleh pengguna anggaran atau
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dengan cara mengambil keputusan untuk menggunakan anggaran.

Berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 Pasal 10, Pejabat Pengguna
Anggaran (PPA) dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kepala SKPD yang merupakan Pejabat Pengguna Anggaran/pengguna barang sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) huruf C mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Menyusun rencana kerja dan anggaran satuan kerja Perangkat daerah (RA-SKKPD)
2) Menyusun dokumen pelaksana anggaran satuan kerja Perangkat daerah (DPA-SKPD)
3) Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
4) Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya
5) Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran
6) Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak
7) Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang
telah.
b. Kuasa Pengguna Anggaran merupakan pejabat yang diberi kewenangan atau kuasa untuk
melaksanakan penggunaan anggaran yang merupakan tugas dan fungsinya

OTK Keuangan XI- Penerimaan dan Penggunaan Anggaran _Andalia Yandriani,SE


3

2. Penggunaan Anggaran Negara di Perusahaan


Penggunaan anggaran di perusahaan berkaitan dengan penggunaan kas perusahaan. Penggunaan
kas di perusahaan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk melaksanakan pengeluaran kas, baik
menggunakan cek maupun uang tunai, untuk kegiatan perusahaan. Dalam penggunaan anggaran atau
kas perusahaan ini sama seperti penggunaan di pemerintahan yang menggunakan suatu prosedur yang
telah ditentukan
Prosedur yang digunakan untuk penggunaan anggaran kas perusahaan yaitu sistem pengeluaran
kas dengan cek, sistem pengeluaran kas dengan sistem voucher, dan sistem pengeluaran kas
menggunakan dana kas kecil. Semua pengeluaran kas tersebut harus melalui bagian-bagian berikut:
a. Bagian Utang
Transaksi perusahaan ada yang berupa pengeluaran kas secara langsung atau tunai, ada pula yang
bersifat hutang atau kredit . Proses pengeluaran kas yang melalui bagian utang meliputi sebagai
berikut:
1) bagian utang menerima dokumen-dokumen pendukung , seperti surat order pembelian, laporan
penerimaan barang, faktur pembelian, surat permintaan pengisian kas kecil, daftar gaji, dan rekap
daftar gaji yang harus dibayar, kemudian diserahkan oleh bagian-bagian lain.
2) membuat dokumen bukti pengeluaran kas (BKK) sebanyak 3 rangkap dengan rincian lembar
pertama dan lembar ketiga dimasukkan ke dalam bukti pengeluaran kas yang belum jatuh tempo
ataupun voucher yang belum dibayarkan. Dimana fungsi map tersebut sebagai buku pembantu
utang. Adapun pada lembar kedua disampaikan kepada unit buku pembantu untuk dicatat dalam
buku pembantu yang terkait. contohnya kartu persediaan.
3) melakukan pencatatan bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti pengeluaran kas
b. Bagian Kas/ Kasir
Berikut ini merupakan prosedur umum pada bagian kas
1) bagian kas menerima bukti pengeluaran kas lembar ke-1 dan lembar ke-3 yang telah jatuh tempo
pembayarannya yang disertai dokumen pendukung
2) menyiapkan cek dengan jumlah uang yang tertulis dalam bukti pengeluaran kas yang kemudian
ditandatangani sebagai pembayaran.
3) menyerahkan bukti pengeluaran kas pada lembar ke-1 dan ke-3.
c. Bagian Jurnal dan Laporan
Prosedur bagian jurnal dan laporan terdiri dari tiga poin berikut:
1) menerima bukti pengeluaran kas lembar ke-1 bersama dengan dokumen pendukung
2) melakukan pencatatan penerimaan/pengeluaran kas dalam register yang berfungsi sebagai buku
jurnal pengeluaran kas
3) melakukan pengarsipan bukti pengeluaran kas bersama dokumen pendukungnya berdasarkan
urutan nomor bukti pengeluaran kas dalam map khusus. Map tersebut merupakan arsip yang sudah
dibayar.

OTK Keuangan XI- Penerimaan dan Penggunaan Anggaran _Andalia Yandriani,SE


4

C. Prosedur Penerimaan dan Penggunaan Anggaran di Perusahaan

Tabel. Sumber Aliran Kas Perusahaan


Sumber Aliran Kas Penerimaan Pengeluaran

Aktivitas Operasional - Penjualan Produk -Pembelian Bahan/ Barang Dagangan


- Pendapatan Lain – lain -Pembayaran Biaya Tenaga Kerja
-Pembayaran Biaya Overhead
-Pembayaran Biaya Pemasaran
-Pembayaran Biaya Administrasi Umum
-Pembayaran Biaya Lain-lain

Aktivitas Investasi -Penjualan Gedung -Pembelian/Pembangunan Gedung


-Penjualan Mesin -Pembelian Mesin
-Penjualan Kendaraan -Pembelian Kendaraan
-Penjualan Tanah -Pembelian Tanah
-Penjualan Surat Berharga -Pembelian Surat Berharga
Dan Lain-lain Dan Lain-lian
Aktivitas Pembiayaan -Pembelian Saham -Pembayaran Dividen
-Pembelian Obligasi -Pelunasan Obligasi
-Penerbitan Wesel -Pelunasan Wesel
Dan Lain-lain Dan Lain -Lain

Pada tabel diatas, sumber penerimaan (kas masuk) dan penggunaan kas (kas keluar)
dikelompokkan berdasarkan aktivitas arus kas, yang terdiri dari aktivitas operasional, investasi dan
pembiayaan.
Prosedur merupakan urutan yang terdapat dari beberapa tahapan yang menerangkan mengenai
apa (what) yang harus dikerjakan, kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya (how).
Menurut Mulyadi, Prosedur adalah Suatu urutan operasi klerikal (full menulis), biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi yang terjadi berulang-ulang. Bentuk klerikal antara lain menulis,
menggandakan dan memberi kode.
Prosedur penerimaan anggaran dalam perusahaan berhubungan dengan penerimaan kas
perusahaan.
Saldo Kas Akhir dari suatu periode akan sama dengan saldo kas awal ditambah seluruh
penerimaan dikurangi seluruh pengeluaran yang terjadi pada periode bersangkutan.
Saldo Akhir = (Saldo awal + Penerimaan) – Pengeluaran

-Jika Penerimaan > Pengeluaran , maka saldo akhir (meningkat)

- Jika Penerimaan < Pengeluaran , maka saldo akhir (menurun bahkan mungkin terjadi defisit kas
/minus)

Adapun sistem penerimaan kas atau anggaran yang berasal dari penjualan tunai, dibagi menjadi 3
prosedur yaitu :
1. Prosedur penerimaan kas dari Over The Counter Sales
Bentuk prosedurnya yaitu pembeli datang ke perusahaan untuk memilih barang atau produk yang akan
dibeli. Kemudian melakukan pembayaran ke kasir, lalu menerima barang yang dibeli.
2. Prosedur penerimaan kas dari Cash On Delivery (COD)
Transaksi Penjualan yang melibatkan pihak lain, seperti kantor pos, perusahaan angkutan umum,
maupun angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan.
COD Sales merupakan sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan untuk memberikan jaminan
penyerahan barang bagi pembeli dan jaminan penerimaan kas bagi perusahaan penjual.
3. Prosedur penerimaan kas dari Credit Card Sales
Credit Card adalah sarana atau media pembayaran bagi pembeli, merupakan salah satu cara
pembayaran atau penagihan yang menberikan kemudahan bagi pembeli dan penjual.

OTK Keuangan XI- Penerimaan dan Penggunaan Anggaran _Andalia Yandriani,SE

Anda mungkin juga menyukai