Anda di halaman 1dari 5

SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN

A. Pengertian Akuntansi Pembiayaan


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 PSAP
Nomor 02 Paragraf 50 mendefinisikan pembiayaan (financing) adalah
seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun
pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan
atau memanfaatkan surplus anggaran.
Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan
hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan
untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada
entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.

B. Pos pos pembiayaan


Pos-pos pembiayaan menurut PSAP Berbasis Akrual Nomor02, dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Penerimaan PembiayaanPenerimaan pembiayaan adalah semua
penerimaan Rekening Kas Umum Daerah antara lain berasal dari
penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi
perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada
fihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana
cadangan.
2) Pengeluaran PembiayaanPengeluaran pembiayaan adalah semua
pengeluaran Rekening Kas Umum Negara/Daerah antara lain pemberian
pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah,
pembayaran kembali pokok pinjaman dalamperiode tahun anggaran
tertentu, dan pembentukan dana cadangan.

C. Pihak-pihak terkait
Pihak-pihak yang terkait dengan sistem akuntansi pembiayaan antara lain
Fungsi Akuntansi PPKD dan PPKD.
1. Fungsi Akuntansi -PPKDDalam sistem akuntansi pembiayaan, fungsi
akuntansi pada PPKDmemiliki tugas sebagai berikut:
a. Mencatattransaksi/kejadian investasi lainnya berdasarkan bukti-bukti
transaksi yang sah ke Buku Jurnal Umum;
b. Memposting jurnal-jurnal transaksi/kejadian investasi ke dalam Buku
Besar masing-masing rekening (rincian objek);
c. Menyusun laporan keuangan, yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Laporan Perubahan SAL (LP-SAL), Laporan
Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Arus
Kas, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
2. BUD Dalam sistem akuntansi pembiayaan, BUD melakukan fungsi
mengadministrasi transaksi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan, sehingga BUD memiliki tugas menyiapkan dokumen
transaksi untuk pencatatan akuntansi oleh Fungsi Akuntansi PPKD yang
sebelumnya disahkan oleh Kepala SKPKD.
3. PPKD Dalam sistem akuntansi pembiayaan, PPKD memiliki tugas
menandatangani laporan keuangan Pemerintah Daerah sebelum
diserahkan kepada BPK.

D. Dokumen yang digunakan


Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi kewajiban antara
lain:
1. Peraturan Daerah terkait transaksi pembiayaan;
2. NaskahPerjanjian Kredit;
3. SP2D LS sebagai dokumen pencairan dari rekening kas umum daerah;
4. Nota Kredit;
5. Dokumen lainnya.

SISTEM AKUNTANSI KEWAJIBAN

A. Pengertian Akuntansi Kewajiban


Peraturan Pemerintah No.71Tahun 2010 PSAP 09: Kewajiban adalah utang
timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran
keluar sumber daya ekonomi pemerintah

B. Klasifikasi Kewajiban
Menurut PP 71/2010 PSAP NO. 9
a. Kewajiban diklasifikasi kedalam Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban
Jangka Panjang
b. Kewajiban Jangka Pendek merupakan kewajiban yang diharapkan dibayar
dalam waktu paling lama 12 bulan
c. Kewajiban Jangka Panjang merupakan semua kewajiban yang jatuh
temponya lebih dari 12 bulan

Menurut PP Nomor 30 Tahun 2011,Klasifikasi Kewajiban:


 Pinjaman Jangka Pendek merupakan pinjaman daerah dalam jangka
waktu paling lama satu tahun anggaran. dan kewajiban pembayaran kembali
pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga dan biaya lain seluruhnya
harus dilunasi dalam tahun anggaran yangberkenan
 Pinjaman Jangka Menengah merupakan pinjaman daerah dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali
pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga dan biaya lain harus
dilunasi dalam kurung waktu tidak melebihi sisa
masajabatanKepalaDaerahyangbersangkutan.

Menurut klasifikasinya,
 Pinjaman Jangka Panjang merupakan pinjaman daerah dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali
pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga dan biaya lain harus
dilunasi pada tahun-tahun anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan
perjanjian pinjaman yangbersangkutan

C. Pengakuan Kewajiban
Menurut PP 71/2010 PSAP 09,Kewajiban diakui pada saat:
1. Dana pinjaman diterima oleh pemerintah daerah;
2. Dana dikeluarkan oleh kreditur sesuai dengan kesepakatan,dan/atau
3. Pada saat kewajiban timbul

Berdasarkan sifat kejadiannya,pengakuan kewajiban terjadi disebabkan


adanya transaksi:

1. Dengan Pertukaran
2. Tanpa Pertukaran
3. Kejadian Yang Berkaitan Dengan Pemerintah
4. Kejadian Yang Diakui Pemerintah

Transaksi Dengan Pertukaran

Kewajiban diakui ketika satu pihak menerima barang atau jasa sebagai ganti
untuk memberikan uang atau sumber daya lain dimasa depan

1. Transaksi Tanpa Pertukaran Kewajiban harus diakui atas jumlah terutang


yang belum dibayar pada tanggal pelaporan
2. Kejadian Yang Berkaitan Dengan Pemerintah Kewajiban yang timbul
diluar kendali pemerintah. Diakui sama dengan transaksi dengan
pertukaran
3. Kejadian Yang Diakui Pemerintah Kewajiban diakui berdasarkan
kejadian-kejadian yang tidak didasarkan pada transaksi namun kejadian
tersebut mempunyai konsekuensi keuangan bagi pemerintah karena
pemerintah memutuskan untuk merespon kejadian tersebut.

SISTEM AKUNTANSI INVESTASI

A. Pengertian Investasi
Investasi merupakan aset yang dimaksudkan untuk memperoleh
manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial,
sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintahdaerahdalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. Investasi merupakan instrumen yang dapat
digunakan oleh pemerintah daerahuntuk memanfaatkan surplus anggaran
untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang dan memanfaatkan
dana yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka
manajemen kas.

B. Pos-pos Investasi
Pos-pos investasi menurut PSAP Berbasis Akrual Nomor 06 tentang
Investasi antara lain:
a) Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek merupakan investasi yang
memiliki karakteristik dapat segera diperjual belikan/dicairkan dalam waktu
3 bulan sampaidengan12 bulan. Investasi jangka pendek biasanya digunakan
untuk tujuan manajemen kas dimana pemerintah daerah dapat menjual
investasi tersebut jika muncul kebutuhan akan kas. Investasi jangka pendek
biasanya berisiko rendah. Investasi Jangka Pendek berbeda dengan Kas dan
Setara Kas. Suatu investasi masuk klasifikasi Kas dan Setara Kas jika
investasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo kurang dari 3 bulan dari
tanggal perolehannya.
b) Investasi Jangka Panjang Investasi jangka panjang merupakan investasi yang
pencairannya memiliki jangka waktu lebih dari 12 bulan. Investasi jangka
panjang dibagi menurut sifatnya, yaitu
1.Investasi Jangka Panjang Non permanen Investasi jangka panjang non
permanen merupakan investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara tidak berkelanjutan atau suatu waktu akan dijual atau ditarik
kembali.
2.Investasi Jangka Panjang Permanen Investasi jangka panjang permanen
merupakan investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki
secara berkelanjutan atau tidak untuk diperjualbelikan atau ditarik kembali.

C. Pengakuan Investasi
Investasi diakui saat terdapat pengeluaran kas atau aset
lainnyayangdapat memenuhi kriteriasebagaiberikut:
1. Memungkinkan pemerintah daerah memperoleh manfaat ekonomik dan
manfaat sosial atau jasa potensial di masa depan; atau
2. Nilai perolehanatau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai/andal(reliable).

Ketika pengakuan investasi itu terjadi, maka fungsi akuntansi PPKD


membuat jurnal pengakuan investasi. Untuk pengakuan investasi jangka
pendek, jurnal tersebut mencatat investasi jangka pendek di debit dan kas di
kas daerah di kredit (jika tunai) berdasarkan dokumen sumber yang relevan.
Sementara itu, untuk pengakuan investasi jangka panjang, jurnal tersebut
mencatat investasi jangka panjang di debit dan kas di kas daerah di kredit
(jika tunai). Selain itu, untuk investasi jangka panjang, pemerintah daerah
juga mengakui terjadinya pengeluaran pembiayaan dengan menjurnal
pengeluaran pembiayaan-penyertaan modal/investasi pemerintah daerah di
debit dan perubahan SAL di kredit.

Anda mungkin juga menyukai