1. Definisi Kewajiban
Kewajiban merupakan dampak transaksi masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi. Kewajiban pemerintah dapat
timbul dari pengadaan barang dan jasa atau gaji yang belum dibayar, dan kewajiban
pemerintah yang timbul dari keharusan membayar kembali pinjaman dalam negeri
(obligasi), pinjaman lembaga internasional, pinjaman dari pemerintah lain, atau
pinjaman lembaga keuangan dalam negeri.
2. Klasifikasi Kewajiban
Kewajiban pemerintah dapat diklasifikasikan berdasarkan jangka waktu/pada saat
jatuh temponya dan berdasarkan sumber dana
a. Kewajiban berdasarkan jatuh tempo, kewajiban diklasifikasikan menjadi
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjan.
b. Kewajiban berdasarkan sumber pinjaman dapat diklasifikasikan berdasarkan
sumber dana atau pemberi pinjaman. Sumber dana atau pemberian pinjaman dapat
berasal dari dalam negeri atau luar negeri
Berdasarkan Komponen-Komponen Kewajiban
a. Utang kepada pihak ketiga merupakan kewajiban pemerintah yang timbul dari
kontak pengadaan barang/jasa atau adanya dana pihak ketigayang berasal dari
SPM-LS yang sampai dengan tanggal pelaporan belum dibayarkan.
b. Utang bunga timbul karena pemerintah mempunyai utang jangka pendek yang
antara lain berupa sertifikat perbendaharaan negara (SPN), utang obligasi negara,
utang jangka panjang-perbankan, dan utang jangka panjang lainnya.
c. Utang perhitungan pihak ketiga (PFK) adalah utang pemerintah kepada pihak lain
yang disebabkan kedudukan suatu instansi pemerintah sebagai pemotong pajak
atau pungutan lainnya seperti pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai
(PPN), iuran BPJS kesehatan, tespen dan bapertarum
d. Bagian lancar utang jangka panjang merupakan bagian utang jangka panjang baik
pinjaman dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang akan jatuh tempo dan
diharapkan akan dibayar dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca.
e. Utang muka dari kas umum daerah merupakan utang yang timbul akibat
bendaharapengeluaran SKPD belum menyetor sisa utang persediaan (UP) yang
diberikan oleh BUD sebagai uang muka kerja sampe dengan tanggal neraca.
f. Pendapatan diterima dimuka adalah kas yang diterima tetapi sampe dengan
tanggal neraca seluruh atau sebagian barang/jasa belum diserahkan oleh
pemerintah
g. Utang dalam negeri-jangka panjang
Utang dalam negeri – Non perbankan – Obligasi
Obligasi adalah suatu jenis surat berharga daerah yang berjangka waktu lebih
dari 12 bulan dengan imbalan bunga tetap atau dengan imbalan bunga secara
variabel.
Utang pembelian cicilan
Persyaratan dan asumsi yang harus diberlakukan adalah sebagai berikut
- Setiap pemerintah yang akan melaksanakan pengadaan barang dan jasa
dengan kontrak pembayaran yang melampaui tahun anggaran harus trlebih
dahulu mendapat dispensasi dari menteri keuangan
- Berdasarkan dipensasi di atas, pencatatan utang sebagai bentuk pendanaan
tahun jamak dialihkan kepda pemerintah daerah yang diberi disfensasi
- Setiap tahun, berdasarkan surat disfensasi mentri keuangan, pemerintah
daerah menganggarkan belanja sebesar posisi pokok utang yang
diklasifikasikan sebagai utang jangka pendek berikut bunganya yang jatuh
tempo pada tahun anggaran berikutnya.
- Pelunasan pokok dan bunga pada suatu tahun anggaran yang dilakukan
dengan membebani anggaran belanja pemerintah yang diberi dispensasi
Utang kemitraan
Utang kemitraan adalah utang yang berkaitan dengan adanya kemitraan
pemerintah dengan pihak ketiga dalam bentuk bunga, saham, kelola (BSK)
Utang dalam negeri perbankan
Utang dalam negeri perbankan adalah utang jangka panjang yang berasal dari
pinjaman dari lembaga perbankan dan diharapkan akan dibayar lebih dari 12
bulan setelah tanggal neraca.
h. Utang luar negeri-jangka panjang
Pinjaman luar negeri menurut sumbernya terdiri dari:
Kredit multilateral
Kredit bilateral
Kredit suasta asing
Lembanga pinjaman kredit ekspor
Penaikan pinjaman luar negeri dari pemberi pinjaman luar negeri dilakukan
melalui:
Transfer ke RKUN
Pembayaran langsung
Rekening khusus
Letter of credit
Penggantian pembiayaan pendahuluan
3. Pengakuan Kewajiban
a. Utang kepada pihak ketiga diakui padasaat terdapat klaim yang sah dari pihak
ketiga, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk surat penagihan kepada
pemerintah terkait penerimaan barang/jasa yang belum diselesaikan
pembayarannya oleh pemerintah.
b. Utang bunga sebagai bagian dari kewajiban atas pokok utang berupa kewajiban
bunga atau yang telah terjadi atau belum dibayar, pada dasarnya berakumulasi
seiring dengan berjalannya waktu diakui pada setiap akhir priode pelaporan
c. Utang perhitungan fihak ketiga adalah utang pemerintah kepada pihak lain yang
disebabkan suatu kedudukan suatu instansi pemerintah sebagai pemotong pajak
atau pungutan lainnya seperti PPh, PPN, iuran BPJS kesehatan, dan bapertarum.
d. Bagian lancar utang jangka panjang. Diakui pada saat melakukan reklasifikasi
pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah
tanggal neraca
e. Uang muka dari kas umum daerah diakui pada saat bendahara pengeluaran
menerima UP dari kas unun daerah (KUD)
f. Pendapatan ditwrima dimuka, akun ini dapat diakui dengan dua pendekatan yaitu
pendekatan kewajiban atau pendekatan pendapatan
g. Utang dalam negeri-jangka panjang
Utang dalam negeri-non perbankan-obligasi
Utang pembelian cicilan
Utang jangka panjang lainnya-utang kemitraan
Utang perbankan
h. Utang luar negeri. Mekanisme penarikan dan pengakuan dapat diuraikan sebagai
berikut:
Pinjaman luar negeri yang yang cara penarikannya dilakukan dengan
pembukaan LC di akui pada saat lender melakukan disbursement kepada bank
koresponden untuk membayar LC tersebut.
Pinjaman luar negeri yang penarikannya dilakukan dengan penarikan langsung
diakui pada saat leder melakukan disbursement kepada pihak ketiga
Pinjaman luar negeri yang penarikannya dilakukan dengan pembukaan
rekening khusus
Pinjaman luar negeri yang penarikannya dilakukan dengan pembiayaan
pendahuluan
4. Pengukuran Kewajiban
Pengukuran terhadap komponen dari kewajiban adalah sbb:
a. Utang kepada pihak ketiga dinilai sebesar kewajiban entitas pemerintah atas
barang/jasa yang belum dibayar sesuai kesepakatan atau perjanjian atau sebesar
dana yang belum diserahkan kepada yang berhak.
b. Utang bunga di catat dineraca sebesar kewajiban buanga yang telah terjadi tetapi
belum dibayar oleh pemerintah
c. Utang kepada pihak ketiga. Nilai yang dicantumkan di neraca untuk akun ini
adalah sebesar kewajiban PFK yang sudah dipotong tetapi oleh BUN/BUD belum
disetor kepada yang berkepentingan
d. Bagian lancar utang jangka panjang. Nilai yang dicantumkan dineraca untuk
bagian lancar utang jangka panjang sebesar jumlah yang akan jatuh tempo dalam
waktu 12 bulan setelah tanggal neraca
e. Utang muka dari kas umum daerah. Nilai yang dicantumkan dineraca sebesar
saldo uang muka yang belum disetorkan/dipertanggungjawabkan ke kas negara
sampe dengan tanggal neraca
f. Pendapatan diterima dimuka. Nilai yang dicantumkan di dalam neraca untuk akun
ini adalah sebesar bagian barang/jasa yang bek\lum diserahkan oleh pemerintah
kepada pihak ketiga sampai dengan tanggal neraca
g. Utang dalam negeri-jangka panjang
Utang dalam negeri-non perbankan-obligasi
Utang pembelian cicilan
Utang jangka panjang lainnya-utang kemitraan
Utang kemitraan
h. Utang luar negeri. Utang dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam
mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada tanggal neraca.