dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerin- tah. Munculnya Kewajiban Penggunaan sumber pembiayaan yang berasal dari pinjaman yang berasal dari masyarakat, lembaga keuangan, pemerintah lain, atau lembaga internasional Perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah, kewajiban kepada masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan, kompensasi, ganti rugi, alokasi/ realokasi pendapatan ke entitas lainnya, atau kewa- jiban dengan pemberi jasa lain. Pengadaan barang dan jasa dari pihak ketiga yang belum dibayar pemerintah pada akhir tahun anggaran Pengakuan Kewajiban pemerintah diakui jika besar kemungkinan pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk menye- lesaikan kewajiban yang ada sampai saat ini Kewajiban tersebut dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul. Kewajiban dapat timbul dari: transaksi pertukaran (exchange transactions); transaksi tanpa pertukaran (non-exchange transac- tions), dimana pemerintah belum melaksanakan kewa- jibannya sampai akhir periode akuntansi; kejadian yang berkaitan dengan pemerintah (govern- ment-related events); kejadian yang diakui pemerintah (government-ac- knowledged events). Pengukuran Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. Nilai nominal atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada lembar surat utang pemerintah. Klasifikasi Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan sete- lah tanggal pelaporan Hutang kepada Pihak Ketiga Hutang Bunga Hutang Perhitungan Fihak Ketiga Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang Hutang Transfer Hutang Surat Perbendaharaan Negara (SPN) Hutang Jangka Pendek Lainnya,
Utang Biaya Pendapatan Diterima Dimuka. Hutang Kepada Pihak Ketiga
Account Payable Hutang kepada Pihak Ketiga berasal dari kon-
trak atau perolehan barang/jasa yang sampai
dengan tanggal pelaporan belum dibayar. Pengakuan Pembelian Barang FOB DestinationPoint FOB Shipping Point Pembelian jasa saat jasa/bagian jasa diser- ahkan sesuai perjanjian tetapi pada tanggal pelaporan belum dibayar Kontrak pembangunan fasilitas atau peralatan
saat sebagian/seluruh fasilitas atau perala-
tan tersebut telah diselesaikan tetapi belum dibayar. Pengukuran Hutang kepada Pihak Ketiga dinilai sebesar kewajiban entitas pemerintah terhadap barang/jasa yang belum dibayar sesuai kesep- akatan atau perjanjian. Pencatatan Beban Persediaan xxx Peralatan xxx Honorarium Tenaga Ahli xxx Hutang Kepada Pihak Ketiga xxx Hutang Bunga Accrued Interest Utang Bunga timbul karena pemerintah
mempunyai utang jangka pendek yang antara
lain berupa SPN, utang jangka panjang yang berupa utang luar negeri, utang obligasi ne- gara, utang jangka panjang sektor perbankan, dan utang jangka panjang lainnya. Atas hutang-hutang tersebut terkandung un- sur biaya berupa bunga yang harus dibayarkan kepada pemegang surat-surat utang tersebut Termasuk dalam kelompok hutang bunga
adalah utang commitment fee, yaitu utang
yang timbul sehubungan dengan beban atas pokok dana yang telah disepakati dan disedi- akan oleh kreditor tetapi belum ditarik oleh debitur. Pengakuan Utang bunga, sebagai bagian dari kewajiban atas pokok utang berupa kewajiban bunga atau commitment fee yang telah terjadi dan belum dibayar, pada dasarnya berakumulasi seiring dengan berjalannya waktu, tetapi demi kepraktisan diakui pada setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran sebesar kewajiban bunga atau commitment fee yang telah terjadi tetapi belum dibayar oleh pemerintah Pencatatan Beban Bunga xxx Hutang Bunga xxx Hutang Perhitungan Fihak Ketiga Hutang pemerintah kepada pihak lain yang disebabkan kedudukan pemerintah sebagai pemotong pajak atau pungutan lainnya seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Ni- lai (PPN), Iuran Askes, Taspen dan Taperum. Pengakuan & Pengukuran Hutang PFK diakui pada saat dilakukan pemo- tongan oleh BUN/BUD atas pengeluaran dari kas negara untuk pembayaran tertentu, tetapi demi kepraktisan diakui pada setiap akhir periode pelaporan. Diakui sebesar kewajiban PFK yang sudah
dipotong tetapi oleh BUN/BUD belum dise-
torkan kepada yang berkepentingan. Pencatatan Beban Gaji xxx Kas di Kas Daerah xxx Hutang Perhitungan Fihak Ketiga xxx Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang meru-
pakan bagian utang jangka panjang baik pinjaman dari dalam negeri maupun luar negeri yang akan jatuh tempo dan diharapkan akan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bu- lan setelah tanggal neraca. Pengakuan Saat melakukan reklasifikasi pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca pada setiap akhir periode akuntansi, kecuali bagian lancar utang jangka panjang yang akan didanai kembali Termasuk dalam Bagian Lancar Utang Jangka Panjang adalah utang jangka panjang menurut PSAP 09 para- graf 17 yang persyaratan tertentunya telah dilanggar sehingga kewajiban tersebut menjadi kewajiban jangka pendek (payable on demand). Pengukuran
Sebesar jumlah yang akan jatuh tempo dalam
waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca. Dalam kasus kewajiban jangka pendek yang
terjadi karena payable on demand, nilai yang
dicantumkan di neraca adalah sebesar saldo utang jangka panjang beserta denda dan kewajiban lainnya yang harus ditanggung oleh peminjam sesuai perjanjian. Pencatatan
Hutang Jangka Panjang xxx
Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang xxx Hutang Jangka Pendek Lainnya
Penerimaan pembayaran di muka atas peny-
erahan barang/jasa oleh pemerintah kepada pihak lain Hutang biaya yang timbul terkait penerimaan
jasa yang belum dibayar sampai dengan tang-
gal penyusunan laporan keuangan Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan Diterima di Muka diakui pada
saat terdapat/timbul klaim pihak ketiga kepada pemerintah terkait kas yang telah di- terima pemerintah dari pihak ketiga tetapi belum ada penyerahan barang/jasa dari pe- merintah. Sebesar bagian barang/jasa yang belum diser-
ahkan oleh pemerintah kepada pihak ketiga
sampai dengan tanggal neraca Pencatatan
Kas xxx Pendapatan Diterima di Muka xxx Hutang Biaya
Hutang pemerintah yang timbul karena enti-
tas secara rutin mengikat kontrak pengadaan barang atau jasa dari pihak ketiga yangpem- bayarannya akan dilakukan di kemudian hari. Hutang biaya umumnya terjadi karena pihak
ketiga memang melaksanakan praktik
menyediakan barang atau jasa di muka dan melakukan penagihan di belakang. Hutang biaya diakui pada saat terdapat klaim pihak ketiga, biasanya dinyatakan dalam ben- tuk surat penagihan atau invoice, kepada pe- merintah terkait penerimaan barang/jasa yang belum diselesaikan pembayarannya oleh pemerintah. sebesar biaya yang belum dibayar oleh pemer-
intah sampai dengan tanggal neraca.
Beban Jasa Kantor xxx Hutang Biaya xxx Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang merupakan kewa-
jiban yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan Utang Dalam Negeri-Sektor Perbankan Utang Dalam Negeri-Obligasi Utang Pembelian Cicilan Utang Jangka Panjang Lainnya Jika pada akhir periode akuntansi, pemerintah mempunyai utang jangka panjang, maka pe- merintah harus melakukan reklasifikasi kewa- jiban tersebut ke kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. belum dibayar sampai dengan tanggal pelaporan, Kewajiban yang jatuh temponya dalam waktu 12 bu- lan setelah tanggal pelaporan dapat dimasukkan ke dalam klasifikasi kewajiban jangka panjang, jika: jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan; entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refi- nance) kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang; dan maksud tersebut didukung dengan adanya suatu per- janjian pendanaan kembali (refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang dis- elesaikan sebelum laporan keuangan disetujui. Hutang Dalam Negeri Sektor Perbankan Hutang dalam negeri sektor perbankan meru- pakan utang jangka panjang yang berasal dari perbankan dan diharapkan akan dibayar lebih dari dua belas bulan setelah tanggal neraca. Pemerintah Daerah dapat melakukan Pinjaman
Jangka Panjang yang bersumber dari lembaga
keuangan bank yang berbadan hukum Indone- sia dan mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Biaya terkait dengan pengadaan utang dalam negeri-sektor perbankan, antara lain berupa bi- aya pengurusan utang (notaris, asuransi), bunga dan denda, commitment fee. Biaya-biaya yang terutang dan belum dibayar
diklasifikasikan sebagai utang jangka pendek
Pengakuan & Pengukuran Sepanjang tidak diatur secara khusus dalam perjanjian pinjaman, utang dalam negeri sek- tor perbankan diakui pada saat dana diterima di Kas Daerah. Jumlah utang yang tercantum dalam naskah
perjanjian merupakan komitmen maksimum
jumlah pendanaan yang disediakan oleh pemberi pinjaman. Penerima pinjaman belum tentu menarik seluruh jumlah pendanaan tersebut, sehingga jumlah yang dicantumkan dalam neraca untuk utang dalam negeri sektor perbankan adalah sebesar jumlah dana yang telah ditarik oleh penerima pinjaman. Dalam perkembangan selanjutnya, pembayaran pokok pinjaman akan mengurangi jumlah utang sehingga jumlah yang dicantumkan dalam neraca adalah sebesar total penarikan dikurangi dengan pelunasan. Pencatatan Saat Penerimaan Kas di Kas Daerah xxx Hutang Jangka Panjang Hutang Dalam Negeri Sektor Perbankan xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Penerimaaan Pembiayaan Pinjaman Sektor Perbankan xxx Reklasifikasi [akhir tahun] Hutang Jangka Panjang Hutang Dalam Negeri Sektor Perbankanxxx Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang xxx
Saat Pembayaran Pokok Pinjaman
Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang xxx Kas di Kas Daerah xxx Pengeluaran Pembiayaan Pinjaman Sektor Perbankan xxx Estimasi Perubahan SAL xxx Saat Pembayaran Bunga Beban Bunga xxx Kas di Kas Daerah xxx
Belanja Bunga xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx Hutang Obligasi Obligasi Daerah adalah pinjaman daerah yang ditawarkan kepada publik melalui penawaran umum di pasar modal. Karakteristik umum obligasi Denominasi mata uang surat utang obligasi, Nilai par, atau nilai nominal, atau nilai jatuh tempo, Besaran suku bunga, apakah tetap atau variabel, dan tanggal-tanggal pembayarannya, Jangka waktu yang meliputi tanggal mulai berlaku dan berakhirnya utang Cara pelunasan surat utang dimaksud, apakah sekaligus atau diangsur, dan kemungkinan un- tuk ditarik sebelum tanggal jatuh tempo Premium atau diskon atas penjualan surat
utang obligasi yang terjadi karena perbedaan
harga par dengan harga jual [harga pasar] Pengakuan Hutang Obligasi Negara/Daerah diakui pada saat kewajiban timbul yaitu pada saat terjadi transaksi penjualan. Sehubungan dengan transaksi penjualan
utang obligasi, bunga atas utang obligasi di-
akui sejak saat penerbitan utang obligasi tersebut, atau sejak tanggal pembayaran bunga terakhir, sampai saat terjadinya transaksi. Pengukuran Hutang Obligasi Negara/Daerah dicatat sebe- sar nilai nominal/ par, ditambah premium atau dikurangi diskon yang disajikan pada akun terpisah. Nilai nominal Utang Obligasi Negara/Daerah
tersebut mencerminkan nilai yang tertera
pada lembar surat utang pemerintah dan merupakan nilai yang akan dibayar pemerin- tah pada saat jatuh tempo. Pencatatan Hutang Obligasi Negara/Daerah dicatat sebe- sar nilai nominal/par, ditambah premium atau dikurangi diskon yang disajikan pada akun terpisah. Nilai nominal Utang Obligasi Negara/Daerah
tersebut mencerminkan nilai yang tertera
pada lembar surat utang pemerintah dan merupakan nilai yang akan dibayar pemerin- tah pada saat jatuh tempo. Akuntansi Hutang Obligasi Saat Penjualan Pada tanggal pembayaran bunga, sebesar nilai nominal Kas di Kas Daerah xxx Hutang Obligasi xxx Estimasi Perubahan SAL xxx Penerimaan Pembiayaan- Hutang Obligasi xxx Pada tanggal pembayaran bunga, di atas nilai nominal Kas di Kas Daerah xxx Hutang Obligasi xxx Premium Obligasi xxx Estimasi Perubahan SAL xxx Penerimaan Pembiayaan- Hutang Obligasi xxx Pada tanggal pembayaran bunga, di bawah ni- lai nominal Kas di Kas Daerah xxx Diskonto Obligasi xxx Hutang Obligasi xxx Estimasi Perubahan SAL xxx Penerimaan Pembiayaan- Hutang Obligasi xxx Di antara tanggal pembayaran bunga, sebesar nilai nominal Kas di Kas Daerah xxx Hutang Obligasi xxx Beban Bunga xxx Estimasi Perubahan SAL xxx Penerimaan Pembiayaan- Hutang Obligasi xxx Belanja Bunga xxx Di antara tanggal pembayaran bunga, di atas nilai nominal Kas di Kas Daerah xxx Hutang Obligasi xxx Premium Obligasi xxx Beban Bunga xxx Estimasi Perubahan SAL xxx Penerimaan Pembiayaan- Hutang Obligasi xxx Belanja Bunga xxx Di antara tanggal pembayaran bunga, di bawah nilai nominal Kas di Kas Daerah xxx Diskonto Obligasi xxx Hutang Obligasi xxx Beban Bunga xxx Estimasi Perubahan SAL xxx Penerimaan Pembiayaan- Hutang Obligasi xxx Belanja Bunga xxx Selama Beredar Pembayaran Bunga Beban Bunga xxx Kas di Kas Daerah xxx Belanja Bunga xxx Estimasi Perubahan SAL xxx Amortisasi Premium Premium Obligasi xxx Beban Bunga xxx Amortisasi Diskonto
Beban Bunga xxx
Diskonto Obligasi xxx Saat Pelunasan Saat Jatuh Tempo Hutang Obligasi xxx Kas di Kas Daerah xxx Pengeluaran Pembiayaan Pelunasan Obligasi xxx Estimasi Perubahan SAL xxx Sebelum Jatuh Tempo Hutang Obligasi xxx Defisit Pelunasan Obligasi xxx Kas di Kas Daerah xxx Pengeluaran Pembiayaan Pelunasan Obligasi xxx Estimasi Perubahan SAL xxx