Dosen Pengampu :
Daniel Nababan S.E., MACC.
Disusun oleh :
Mega Refiyani
NPM 0119101194
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat serta karunia yang telah diberikan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan proposal penelitian dengan judul “Sistem Akuntansi
Kewajiban”. Ini ditujukan sebagai syarat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Pemerintahan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………………i
Kata Pengantar………………………………………………………………………..ii
Daftar Isi.............……………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..……1
1.1.Latar Belakang………………………………………………………….…………1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………...2
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA………………………………....……………………………..11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2
sebagai pemotong pajak atau pungutan lainnya, seperti Pajak Penghasilan
(PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), iuran Askes, Taspen, dan Taperum.
3
2.2 Klasifikasi Kewajiban
4
kewajiban jatuh temponya dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan
ke dalam klasifikasi kewajiban jangka panjang, jika:
a. jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas)
bulan; dan
b. entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinance) kewajiban
tersebut atas dasar jangka panjang; dan
c. maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan
kembali (refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap
pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui.
5
a. pemberi pinjaman telah menyetujui untuk tidak meminta pelunasan
sebagai konsekuensi adanya pelanggaran, dan
b. terdapat jaminan bahwa tidak akan terjadi pelanggaran berikutnya
dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
6
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada
saat kewajiban timbul. Kewajiban dapat timbul dari:
2. Pengukuran Kewajiban
7
Utang kepada Pihak Ketiga (Account Payable)
8
Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan untuk PFK
yang belum disetorkan kepada yang berhak harus disajikan sebagai utang
di neraca sebesar jumlah yang masih harus disetorkan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Musa, Muhammad Yusuf, Al-Fiqh Al-Islami, Dar Al-Kitab Al-‘Arabi, Mesir, cet
3, 1958
Suhendi, Hendi, M.Si., Fiqh Mumalah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007
Asrori, Ma’ruf.2000. Ringkasan Fiqh Islam, Almiftah. Surabaya, hlm. 353- 354.
www.academia.edu
11