Kelompok 3
Alip Ega Ardiansyah 0119101187
Deswita Maharani 0119101189
Mega Refiyani 0119101194
Kelas B
S1 Akuntansi
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2022
A. PENGERTIAN ASET
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, yang dimaksud dengan aset adalah
sesuatu yang mempunyai nilai tukar atau modal.
B. BENTUK-BENTUK ASET
Aset atau yang disebut juga dengan aktiva atau harta memiliki beberapa bentuk yaitu
aset lancar, aset tetap, aset tidak berwujud, investasi jangka panjang, dan aset lainnya.
Aset lancar atau current asset adalah aset yang mudah dicairkan dan habis pakai
dalam satu periode akuntansi. Yang termasuk aset lancar di antaranya adalah sebagai
berikut.
Aset tetap atau fixed asset adalah aset berwujud yang dimiliki perusahaan dan tidak
ditujukan untuk diperjualbelikan dalam operasi normal perusahaan. Biasanya, aset
tetap mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Yang termasuk aset tetap antara lain
gedung, kendaraan, mesin, peralatan, dan tanah.
Aset tidak berwujud atau intangible asset adalah aset yang berupa hak-hak istimewa
yang menguntungkan perusahaan. Yang termasuk aset tidak berwujud antara lain
sebagai berikut.
Aset lainnya atau other assets adalah aset yang tidak termasuk aset lancar, aset tetap,
aset tidak berwujud, investasi jangka panjang. Yang termasuk aset lainnya adalah
tanah atau gedung yang tidak dijadikan sebagai tempat usaha.
Pengakuan
Aset diakui dalam neraca bilamana aset tersebut benar-benar memiliki manfaat
ekonomi bagi perusahaan di masa yang akan datang dan mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal.
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat
perolehan.
Aset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas seharusnya bila aset yang sama atau
setara aset diperoleh sekarang.
3. Nilai realisasi atau penyelesaian atau realizable/settlement value
Aset dinyatakan dalam jumlah kas (setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan
menjual aset dalampelepasan normal (orderly disposal).
Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke
nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan
usaha normal.
Pengukuran aset
Pengukuran disini adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada
suatu objek asset pada saat terjadinya yang akan dijadikan data dasar untuk mengikuti
aliran fisis objek tersebut. Dengan konsep kontinuitas usaha, pos atau sumber
ekonomik akan mengalami tiga tahap perlakuan sejalan dengan kegiatan usaha yaitu
tahap pemerolehan (acquisition), pengolahan (processing), dan penjualan/penyerahan
(sales/delivery). Tahap terakhir (penjualan) melibatkan penyerahan barang atau jasa
(keluarnya sumber ekonomik).
Perlu ditegaskan kembali bahwa kos adalah pengukur sedangkan asset dan biaya
adalahelemen yang diukur. Sebagai pengukur elemen, kos melekat pada asset atau
biaya sehingga kos, asset, dan biaya, ketiganya sering dirancukan. Kerancuan dapat
timbul karena secara teknis pembukuan suatu kos dapat dibebankan atau didebit ke
asset atau biaya pada saat terjadinya.
1. Pihak bertransaksi sama-sama berkehendak dan bebas tanpa tekanan atau ancaman.
3.Barang yang dipertukarkan cukup standar (umum) dan tersedia cukup banyak di
pasar bebas. Dengan kata lain, cukup banyak penjual dan pembeli sehingga tak
seorangpun cukup kuat untuk mempengaruhi harga.
Bila suatu perusahaan sudah berjalan atau beroperasi cukup lama kemudian
mengalami reorganisasi, perusahaan tersebut biasanya tidak mempunyai data kos
yang memadai untuk menentukan kos aset yang dikuasainya. karena tujuan
reorganisasi biasanya adalah menentukan nilai perusahaan pada saat tersebut,
diperlukan taksiran nilai yang wajar seluruh aset perusahaan dengan
mempertimbangkan kondisi aset dan keadaan pasar pada waktu itu.
Masalah khusus timbul bilamana barang atau jasa yang jelas-jelas mempunyai
manfaat ekonomik yang besar diperoleh perusahaan tanpa kos yang berarti atau
dengan kos yang tidak sebanding dengan nilai ekonomik barang yang diperoleh.
Gedung dan tanahnya yang diperoleh perusahaan melalui sumbangan atau hibah
adalah contoh pemerolehan aset tanpa kos. Oleh karena itu pengakuan kos yang wajar
diperlukan untuk menentukan secara tepat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba yang biasanya ditunjukkan oleh tingkat kembalian investasi.
Temuan
Kadangkala terjadi bahwa suatu sumber alam atau sarana ditemukan atau
dikembangkan dan mempunyai nilai ekonomik yang jauh melebihi pengeluaran yang
sebenarnya untuk memperolehnya. Misalnya, tambang minyak yang sangat berharga
ditemukan dengan pekerjaan eksplorasi dengan kos nominal (cukup rendah
dibandingkan dengan hasilnya).
Dengan sistem kredit, nilai waktu uang menjadi faktor yang sangat penting
dalam mengukur kos yang sebenarnya (true cost). kos yang sebenarnya dalam
transaksi kredit bukanlah berapa nilai kontrak yang harus dilunasi dalam beberapa
kali angsuran tetapi berapa kos yang sebenarnya pada transaksi.
Penilaian
Kapitalisasi
2. Bunga dikapitalisasi dan dimasukan sebagai bagian dari kos fasilitas fisis yang
dibangun sendiri.jumlah yang dikapitalisasi dapat sebesar :
a. Jumlah rupiah sesungguhnya dibayar atau terjadi untuk dana yang khusus
dipinjam untuk pembangunan.
b. Jumlah rupiah semua bunga yang sesungguhnya dibayar atau terjadi untuk
semua dana pinjaman yang ada.ini dilakukan apabila tidak ada dana khusus yang
disediakan untuk pembangunan aset bersangkutan.
c. Bunga dikapitalisasi sebesar jumlah rupiah bunga implisit dana yang tertanam
dalam perusahaan tanpa memperhatikan sumbernya.
3. Bunga dikapitsalisasi tetapi tidak termasuk sebagai elemen kos fasilitas fisis
yang dibangun sendiri.
DAFTAR PUSTAKA