Anda di halaman 1dari 5

pemahmaan tentnag kehidupan aset filsafat

Teori elemen statemen keuangan tidak terbatas pada penlaran tentang definisi, tetapi meliputi pula
penalaran tentang pengukuran, penilaian, pengakun, penyajian, dan pengungkapan. Penalaran ini
menjadi dasar dalam pemilihan kebijakan baik pada tingkat perekayasaan maupun penetapan standar.

Konsep kesatuaan usaha menegaskan bahwa perusahaan merupakan entitas yang berdiri sendiri dan
bertindak atas namanya sendiri dan perusahaan menjadi fokus pelaporan. Jadi fungsi pengelolaan dan
pemilikan terpisah sehingga keduanya dipandang sebagai huubungan bisnis. Hubungan bisnis dapat
dipertahankan kalau aset yang dikelola manajemen selalu ditunjukkan asal atau sumbernya.

Setelah badan usaha berdiri dan pemilik menanamkan dana ke badan usaha, upaya badan usaha dalam
mendatangkan pendapatan dilakukan dengan menyediakan barang dan jasa yang melibatkan
pemerolehan berbagai aset.

Aset merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik berupa posisi keuangan, jika
dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu kewajiban dan ekuitas.

Pengertian

Menurut FASB aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau
dikuasai / dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.

Menurut APB dan ijiri medefinisi aset sebagai sumber ekonomik karena adanya unsur kelangkaan
sehingga suatu entitas harus mengendalikannya dari akses pihak lain melalui transakasi ekonomik. APB
juga membedakan aset menjadi yang digolongkan sebagai sumber ekonomik sebagai berikut :

Sumber produktif

a) Sumber produkitf kesatuan usaha yang meliputi bahan baku, gedung, pabrik, perlengkapan, sumber
alam, paten dan semacamnya, jasa, dan sumber lain yang digunakan dalam produksi barang dan jasa.

b) Hak kontraktual atas sumber produktif meliputi semua hak untuk menggunakan sumber ekonomik
pihak lain dan hak untuk mendapatkan barang atau jasa dari pihak lain.

Produk yang merupakan keluaran kesatuan usaha terdiri atas :

a) Barang jadi yang menunggu penjualan

b) Barang dalam proses

3. Uang

4. Klaim untuk menerima uang


5. Hak pemilikan atau investasi pada perusahaan lain.

Dengan berbagai perbedaan di atas, pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga karakteristik
utama yang harus dipenuhi agar suatu objek atau pos dapat dapat disebut aset, yaitu :

Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti

Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas

Timbul akibat transaksi masa lalu

Manfaat ekonomik

Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus mengandung manfaat ekonomik di masa datang
yang cukup pasti. Uang atau kas mempunyai manfaat atau potensi jasa karena apa yang dapat dia beli
atau karena daya tukarnya.

Sumber selain kas mempunyai manfaat ekonomik karena dapat ditukarkan dengan kas, barang, ata jasa.
Karena dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa, atau karena dapat digunakan untuk
melunasi kewajiban.

FSAB mengajukan dua hal yang harus dipetimbangkan dalam menilai apakah pada saat tertentu suatu
pos atau objek masih dapat disebut sebagai aset, yaitu :

Apakah suatu pos yang dikuasai oleh suatu kesatuan usaha pada mulanya mengandung manfaat
ekonomik masa datang.

Apakah semua atau sebagian manfaat ekonomik tersebut masih tetap ada pada saat penilaian.

MEMAHAMI AKUNTANSI ASET DARI PERSPEKTIF FILSAFAT

Pada saat kita mendengar kata aset, yang terlintas pertama kali adalah tanah, kendaraan, dan rumah
yang kita miliki. Tapi, apakah aset hanya sebatas barang-barang tersebut? Setelah kita telaah lebih
dalam, ilmu yang kita miliki merupakan aset kita walaupun tidak terlihat secara fisik.

Seorang artis atau model memiliki wajah yang cantik atau ganteng, merupakan aset mereka. Kebaikan
yang ada dalam diri kita, tanpa kita sadari merupakan aset kita. Nama baik kita merupakan aset kita.
Relationship atau networking yang kita miliki merupakan aset kita. Keluarga yang kita miliki merupakan
aset kita. Anak-anak yang kita miliki merupakan aset kita.
Seorang anak kecil memiliki boneka memberikan manfaat dalam bermain, seorang pelajar memiliki buku
pelajaran memberikan manfaat dalam dan meningkatkan pengetahuan, seorang ayah memiliki rumah
memberikan manfaat untuk tempat tinggal keluarga, seorang ibu rumah tangga memiliki kompor
memberikan manfaat sebagai alat memasak, seorang kakek atau nenek memiliki tongkat memberikan
manfaat dalam membantu berjalan, seorang petani memiliki traktor memberikan manfaat dalam
membajak sawah, seorang nelayan memiliki pukat memberikan manfaat dalam menjaring ikan, seorang
tukang ojek memiliki motor memberikan manfaat dalam mengantar penumpang, seorang dokter
memiliki steitoskop memberikan manfaat dalam memeriksa denyut jantung pasien, seorang tukang
bakso memiliki gerobak memberikan manfaat dalam menjajakan barang dagangannya, dan lain
sebagainya. Dari contoh-contoh diatas dapat diartikan bahwa aset tidak hanya berupa barang tetapi
meliputi semua yang kita miliki baik yang berwujud maupun tidak berwujud.

Tetapi apakah semua yang kita miliki merupakan aset? Apabila kita lihat lebih dalam lagi, ketika
seseorang memiliki pakaian yang sudah usang, tidak dapat dipakai, bahkan untuk menjualnya pun tidak
akan ada yang mau membelinya. Apakah bisa kita katakan sebagai aset? Ketika seseorang memiliki
penyakit apakah dapat dikatakan aset? dari kedua contoh tersebut ternyata tidak semua yang kita miliki
dapat dikatakan sebagai aset. Tetapi, sesuatu dapat dikatakan sebagai aset apabila sesuatu tersebut
memiliki manfaat bagi kita. Sehingga aset dapat dikatakan sebagai sesuatu yang dimiliki dan
memberikan manfaat.

Begitupun pada sebuah perusahaan. Tanah, gedung kantor, mesin yang dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan merupakan aset perusahaan. Merk dagang perusahaan merupakan aset perusahaan.
Networking yang dimiliki perusahaan merupakan aset perusahaan. Sumber daya manusia yang dimiliki
perusahaan merupakan aset perusahaan. sebuah usaha konsultan memiliki ruang kantor dilengkapi
dengan meja, kursi, komputer dan telepon yang digunakan untuk melayani pelanggan, merupakan aset
perusahaan. Sebuah usaha dagang memiliki etalase toko tempat menyimpan barang-barang yang akan
dijual, merupakan aset perusahaan. Sebuah usaha industri memiliki pabrik dan mesin-mesin produksi
untuk menghasilkan produk, merupakan aset perusahaan.

Sesuatu yang memiliki nilai ekonomis dan memberi manfaat bagi perusahaan Kieso, Weygandt and
Warfield. (2011) dinamakan sebagai aset.

Adapun beberapa pengertian aset menurut para ahli adalah:


Zaki Baridwan (2004:271): “aset atau harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu
dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan diperoleh manfaat ekonomisnya”.
Thompson yang diterjemahkan oleh skoussen dkk (2001 : 131) aset adalah kemungkinan keuntungan
ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikontrol oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi
atau kejadian dimasa lalu. Menurut Weygant, et all (2007:11-12) aset adalah sumber daya yang dimiliki
perusahaan; dimana karakteristik umum yang dimilikinya yaitu memberikan jasa atau manfaat di masa
yang akan datang”.

Menurut Kieso Kieso, Weygandt and Warfield. (2011) assets is a resource controlled by an entity as a
result of past events and from which future econonics benefits are expected to flow to the entity. Wild,
Larson and Chiappetta (2007) assets are resources with future benefits that are owned or controlled by
a company. These resources are expected to yield future benefits. Menurut Mamduh M.Hanafi
(2003:24): “aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan darinya manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diraih oleh perusahaan.” Purbhoo
&Purbhoo aset adalah the economic resources of a company. They are owned by the company, and
have cash value or can be converted to cash.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa asset adalah Sesuatu yang dimiliki atau dikuasai
perusahaan yang diharapkan memberikan manfaat ekonomis untuk masa mendatang.

Aset merupakan salah satu elemen neraca (Balance Sheet) yang akan membentuk informasi keuangan
yang berguna bagi stakeholders. Aset itu sendiri diklasifikasikan berdasarkan tingkat likuiditasnya.
Menurut Weygandt, Kimmel and Kieso (2007) aset diklasifikasikan ke dalam empat bagian:

Aset Lancar (Current Assets)

Aset lancar adalah kas dan sumber daya lain yang diharapkan dapat diubah menjadi kas atau dijual
atau dipakai untuk kegiatan bisnis dalam jangka waktu satu tahun dari tanggal neraca atau paling lama
selama siklus operasi perusahaan.

Investasi jangka panjang (Long Term Investment)

Seperti halnya aset lancar, investasi jangka panjang merupakan sumber daya yang dapat diubah
menjadi kas. Akan tetapi, pengubahan menjadi bentuk kas tidak dapat diharapkan dalam waktu satu
tahun atau terlebih lagi selama siklus operasi. Selain itu investasi jangka panjang tidak diperuntukkan
dalam kegiatan bisnis perusahaan. Kelompok ini sering disebut sebagai “investasi” yang umumnya
meliputi saham dan obligasi dari perusahaan lain.

Aset Tetap (Property, Plant and Equipment)

Aset tetap merupakan sumber daya berwujud yang digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan bisnis
dan tidak ditujukan untuk dijual. Kelompok ini meliputi tanah, bangunan, mesin dan peralatan, peralatan
pengiriman, serta perabot dan furnitur.

Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets) merupakan sumber daya tidak lancar yang tidak memiliki wujud
fisik. Aset tidak berwujud meliputi hak paten, hak cipta, dan merk dagang atau merk nama yang
memberikan hak eksklusif untuk menggunakan hak tersebut dalam periode waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai