PERSPEKTIF FILSAFAT
“ Zaki Baridwan (2004:271): “aset atau harta adalah benda baik yang memi-
liki wujud maupun yang semu dan sumber daya yang dimiliki oleh perusa-
haan yang diharapkan diperoleh manfaat ekonomisnya”. Thompson yang
diterjemahkan oleh skoussen dkk (2001 : 131) aset adalah kemungkinan
keuntungan ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikontrol oleh en-
titas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian dimasa lalu. Menurut
Weygant, et all (2007:11-12) aset adalah sumber daya yang dimiliki pe-
“
rusahaan; dimana karakteristik umum yang dimilikinya yaitu memberikan
jasa atau manfaat di masa yang akan datang”.
“
Menurut Kieso Kieso, Weygandt and Warfield. (2011) assets is a resource
controlled by an entity as a result of past events and from which future econonics
benefits are expected to flow to the entity. Wild, Larson and Chiappetta (2007)
assets are resources with future benefits that are owned or controlled by a
company. These resources are expected to yield future benefits. Menurut Mamduh
M.Hanafi (2003:24): “aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan “
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darinya manfaat ekonomi dimasa
depan diharapkan akan diraih oleh perusahaan.” Purbhoo &Purbhoo aset adalah
the economic resources of a company. They are owned by the company, and have
cash value or can be converted to cash.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa asset adalah Sesuatu yang
dimiliki atau dikuasai perusahaan yang diharapkan memberikan manfaat ekonomis untuk masa
mendatang.
Aset merupakan salah satu elemen neraca (Balance Sheet) yang akan membentuk
informasi keuangan yang berguna bagi stakeholders. Aset itu sendiri diklasifikasikan
berdasarkan tingkat likuiditasnya. Menurut Weygandt, Kimmel and Kieso (2007) aset
diklasifikasikan ke dalam empat bagian:
Klasifikasi Aset dalam 4 bagian ( “ kimmel and
Kieso (2007) )
01 Aset Lancar (Current Assets)
Aset lancar adalah kas dan sumber daya lain yang diharapkan dapat
diubah menjadi kas atau dijual atau dipakai untuk kegiatan bisnis dalam
jangka waktu satu tahun dari tanggal neraca atau paling lama selama siklus
operasi perusahaan.
02 Investasi jangka panjang (Long Term Investment)
Seperti halnya aset lancar, investasi jangka panjang merupakan sumber
daya yang dapat diubah menjadi kas. Akan tetapi, pengubahan menjadi bentuk
kas tidak dapat diharapkan dalam waktu satu tahun atau terlebih lagi selama
siklus operasi. Selain itu investasi jangka panjang tidak diperuntukkan dalam
kegiatan bisnis perusahaan. Kelompok ini sering disebut sebagai “investasi”
yang umumnya meliputi saham dan obligasi dari perusahaan lain.
03 Aset Tetap (Property, Plant and Equipment)
Aset tetap merupakan sumber daya berwujud yang digunakan oleh perusahaan
untuk kegiatan bisnis dan tidak ditujukan untuk dijual. Kelompok ini meliputi
tanah, bangunan, mesin dan peralatan, peralatan pengiriman, serta perabot dan
furnitur.
04 Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets)
Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets) merupakan sumber daya
tidak lancar yang tidak memiliki wujud fisik. Aset tidak berwujud meliputi hak
paten, hak cipta, dan merk dagang atau merk nama yang memberikan hak
eksklusif untuk menggunakan hak tersebut dalam periode waktu tertentu.
Aset diakui dalam neraca apabila kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan
diperoleh perusahaan dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal. Penilaian atau pengukuran aset berdasarkan pada biaya perolehan. Apabila
penilaian aset tidak memungkinkan menggunakan biaya perolehan maka penilaian aset
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Adapun pencatatan aset sebagai berikut:
Pada saat aset bertambah, aset dicatat di debit. Misalnya pada saat pembelian aset berupa
kendaraan secara kas. Maka pencatatan aset sebagai berikut:
Dr. Asset-Kendaraan xx
Cr. Kas xx
Pada saat aset berkurang, maka aset dicatat dikredit. Misalnya pada saat
penjualan aset berupa mesin. Maka pencatatan aset sebagai berikut:
Dr. Kas xx
Cr. Asset-Mesin xx
Setiap akhir periode akuntansi, aset dilaporkan dalam neraca. Pada necara secara garis besar
aset diklasifikasikan menjadi dua, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar adalah
kas dan aset lainnya yang sifatnya paling cepat untuk di konversikan menjadi uang tunai
atau kas paling lama dalam waktu satu tahun contohnya kas, investasi jangka pendek,
piutang, persediaan, beban dibayar dimuka dan lain-lain.
Aset tidak lancar merupakan aset dengan siklus dan masa manfaat yang cukup
lama, yang pasti lebih dari satu tahun. Aset ini terbagi menjadi tiga, pertama aset tetap,
menurut Soemarso S.R (2005:20) aset tetap adalah“aset berwujud yang masa
manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak
untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual
kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta nilainya cukup besar.”Contoh aset
tetap yaitu tanah, bangunan, mesin, kendaraan dan sebagainya. Kedua, aset tidak
berwujud yaitu merupakan aset tetap yang secara fisik tidak dapat dilihat bentuknya.
Contoh aset tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, goodwill dan lain-lain. Ketiga,
investasi jangka panjang. Akuntansi aset adalah proses pengakuan, pengukuran,
pencatatan, dan pelaporan sesuatu yang dimiliki dan memberikan manfaat.
Akuntansi aset adalah proses pengakuan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan sesuatu
yang dimiliki dan memberikan manfaat. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Tanaman, bangunan,
manusia, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya, semuanya mengalami penyusutan/penurunan nilai.
Berikut ini beberapa contoh realita penyusutan yang ada dalam kehidupan sehari-hari :
Wajah artis idola Christine Hakim yang dulu cantik dan segar, seiring umur bertambah, kini
terlihat semakin kusam dan berkeriput. Motor Honda Vario yang dulunya terlihat mewah dan gagah,
seiring bertambahnya waktu menjadi terlihat kuno dan tenaganya semakin berkurang. Seragam
sekolah yang dulu kelihatan warna cerah dan terang semakin lama semakin pudar warnanya. Cat rumah
yang dulunya terang semakin lama semakin pudar warnanya. Pagar rumah yang dulunya kokoh dan
mewah, lama kelamaan menjadi usang dan rapuh. AC yang awalnya terasa sejuk dan dingin, lama
kelamaan kesejukannya semakin berkurang. Televisi Tabung yang dulunya terlihat sebagai barang
mewah dan modern kini terlihat semakin usang dan kuno. Handphone Blackberry yang dulu terlihat
sebagai barang mewah dan modern kini terlihat barang kuno. Ibu yang dulu cantik kini telah menjadi
nenek-nenek. Ayah yang dulu gagah kini telah menjadi kakek-kakek. Sepatu yang dikita gunakan dulu
terlihat baru dan mewah kini terlihat usang dan lain sebagainya.
Tidak ada yang abadi, begitu pula dalam perusahaan. Berikut ini beberapa contoh realitas
penyusutan yang ada di perusahaan/instansi :
Gedung kantor yang dulu terlihat mewah dan modern lama-kelamaan terlihat usang
dan ketinggalan jaman. Mesin jahit listrik yang awalnya sanggup memproduksi 1000 potong
pakaian dalam sehari nonstop seiring bertambahnya usia tenaga mesin menjadi berkurang
hanya mampu memproduksi 600 potong pakaian dalam sehari dan tidak bisa nonstop. Mesin
Bata ringan yang awalnya sanggup memproduksi 10 kubik dalam satu hari lama kelamaan
hanya mampu memproduksi 7 kubik perhari. Mobil Truk yang duluya gagah dan bertenaga,
seiring bertambahnya umur menjadi usang dan daya angkutnya semakin berkurang. Mesin
Kompresor udara pada industri yang awalnya mempunyai kecepatan tekanan yang tinggi dan
stabil seiring bertambahnya waktu maka kecepatannya akan semakin lemah. Komputer yang
digunakan dulunya paling canggih seiring bertambahnya waktu pemakainan, komputer
semakin lamban dan ketinggalan teknologi.
Hal yang demikian, menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005:507) dinamakan
penyusutan. Penyusutan adalah alokasi harga perolehan dan biaya secara sistematis
dan rasional sepanjang umur manfaat aktiva tetap yang bersangkutan (Warren,
Reeve, dan Fess, 2005:507).
Penyusutan menurut para ahli adalah sebagai berikut :