Anda di halaman 1dari 20

MEMAHAMI AKUNTANSI ASET DARI

PERSPEKTIF FILSAFAT

Mata Kuliah : “FILSAFAT AKUNTANSI”


Dosen Pengampu : Fitrawamsyah S.E., M.Ak

Nama Kelompok : Arif Munajat ( 19110105 )


: Decky Maulana Akbar ( 19110115 )
: Hendrik ( 21110007 )
: Muhammad Garib ( 21110089 )
Apa Itu Aset ?
Pada saat kita mendengar kata aset, yang terlintas
pertama kali adalah tanah, kendaraan, dan rumah yang kita
01
miliki. Tapi, apakah aset hanya sebatas barang-barang tersebut?
Setelah kita telaah lebih dalam, ilmu yang kita miliki
merupakan aset kita walaupun tidak terlihat secara fisik.
02
Seorang artis atau model memiliki wajah yang cantik
atau ganteng, merupakan aset mereka. Kebaikan yang ada dalam
diri kita,03tanpa kita sadari merupakan aset kita. Nama baik kita
merupakan aset kita. Relationship atau networking yang kita
miliki merupakan aset kita. Keluarga yang kita miliki
merupakan
04 aset kita. Anak-anak yang kita miliki merupakan
aset kita.
Seorang anak kecil memiliki boneka memberikan manfaat
dalam bermain, seorang pelajar memiliki buku pelajaran memberikan
manfaat dalam dan meningkatkan pengetahuan, seorang ayah memiliki
rumah memberikan manfaat untuk tempat tinggal keluarga, seorang ibu
rumah tangga memiliki kompor memberikan manfaat sebagai alat
memasak, seorang kakek atau nenek memiliki tongkat memberikan
manfaat dalam membantu berjalan, seorang petani memiliki traktor
memberikan manfaat dalam membajak sawah, seorang nelayan memiliki
pukat memberikan manfaat dalam menjaring ikan, seorang tukang ojek
memiliki motor memberikan manfaat dalam mengantar penumpang,
seorang dokter memiliki steitoskop memberikan manfaat dalam
memeriksa denyut jantung pasien, seorang tukang bakso memiliki
gerobak memberikan manfaat dalam menjajakan barang dagangannya,
dan lain sebagainya. Dari contoh-contoh diatas dapat diartikan bahwa aset
tidak hanya berupa barang tetapi meliputi semua yang kita miliki baik
yang berwujud maupun tidak berwujud.
Tetapi apakah semua yang kita miliki merupakan aset?
Apabila kita lihat lebih dalam lagi, ketika seseorang memiliki pakaian
yang sudah usang, tidak dapat dipakai, bahkan untuk menjualnya pun
tidak akan ada yang mau membelinya. Apakah bisa kita katakan
sebagai aset? Ketika seseorang memiliki penyakit apakah dapat
dikatakan aset? dari kedua contoh tersebut ternyata tidak semua yang
kita miliki dapat dikatakan sebagai aset. Tetapi, sesuatu dapat
dikatakan sebagai aset apabila sesuatu tersebut memiliki manfaat bagi
kita. Sehingga aset dapat dikatakan sebagai sesuatu yang dimiliki dan
memberikan manfaat.
Begitupun pada sebuah perusahaan. Tanah, gedung kantor, mesin
yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan merupakan aset perusahaan.
Merk dagang perusahaan merupakan aset perusahaan. Networking yang
dimiliki perusahaan merupakan aset perusahaan. Sumber daya manusia yang
dimiliki perusahaan merupakan aset perusahaan. sebuah usaha konsultan
memiliki ruang kantor dilengkapi dengan meja, kursi, komputer dan telepon
yang digunakan untuk melayani pelanggan, merupakan aset perusahaan.
Sebuah usaha dagang memiliki etalase toko tempat menyimpan barang-
barang yang akan dijual, merupakan aset perusahaan. Sebuah usaha industri
memiliki pabrik dan mesin-mesin produksi untuk menghasilkan produk,
merupakan aset perusahaan. Sesuatu yang memiliki nilai ekonomis dan
memberi manfaat bagi perusahaan Kieso, Weygandt and Warfield. (2011)
dinamakan sebagai aset.
Pengertian Aset Menurut Para Ahli

“ Zaki Baridwan (2004:271): “aset atau harta adalah benda baik yang memi-
liki wujud maupun yang semu dan sumber daya yang dimiliki oleh perusa-
haan yang diharapkan diperoleh manfaat ekonomisnya”. Thompson yang
diterjemahkan oleh skoussen dkk (2001 : 131) aset adalah kemungkinan
keuntungan ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikontrol oleh en-
titas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian dimasa lalu. Menurut
Weygant, et all (2007:11-12) aset adalah sumber daya yang dimiliki pe-

rusahaan; dimana karakteristik umum yang dimilikinya yaitu memberikan
jasa atau manfaat di masa yang akan datang”.

Your Text Here


Contents
Pengertian Aset Menurut Para Ahli


Menurut Kieso Kieso, Weygandt and Warfield. (2011) assets is a resource
controlled by an entity as a result of past events and from which future econonics
benefits are expected to flow to the entity. Wild, Larson and Chiappetta (2007)
assets are resources with future benefits that are owned or controlled by a
company. These resources are expected to yield future benefits. Menurut Mamduh
M.Hanafi (2003:24): “aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan “
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darinya manfaat ekonomi dimasa
depan diharapkan akan diraih oleh perusahaan.” Purbhoo &Purbhoo aset adalah
the economic resources of a company. They are owned by the company, and have
cash value or can be converted to cash.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa asset adalah Sesuatu yang
dimiliki atau dikuasai perusahaan yang diharapkan memberikan manfaat ekonomis untuk masa
mendatang.
Aset merupakan salah satu elemen neraca (Balance Sheet) yang akan membentuk
informasi keuangan yang berguna bagi stakeholders. Aset itu sendiri diklasifikasikan
berdasarkan tingkat likuiditasnya. Menurut Weygandt, Kimmel and Kieso (2007) aset
diklasifikasikan ke dalam empat bagian:
Klasifikasi Aset dalam 4 bagian ( “ kimmel and
Kieso (2007) )
01 Aset Lancar (Current Assets)
Aset lancar adalah kas dan sumber daya lain yang diharapkan dapat
diubah menjadi kas atau dijual atau dipakai untuk kegiatan bisnis dalam
jangka waktu satu tahun dari tanggal neraca atau paling lama selama siklus
operasi perusahaan.
02 Investasi jangka panjang (Long Term Investment)
Seperti halnya aset lancar, investasi jangka panjang merupakan sumber
daya yang dapat diubah menjadi kas. Akan tetapi, pengubahan menjadi bentuk
kas tidak dapat diharapkan dalam waktu satu tahun atau terlebih lagi selama
siklus operasi. Selain itu investasi jangka panjang tidak diperuntukkan dalam
kegiatan bisnis perusahaan. Kelompok ini sering disebut sebagai “investasi”
yang umumnya meliputi saham dan obligasi dari perusahaan lain.
03 Aset Tetap (Property, Plant and Equipment)
Aset tetap merupakan sumber daya berwujud yang digunakan oleh perusahaan
untuk kegiatan bisnis dan tidak ditujukan untuk dijual. Kelompok ini meliputi
tanah, bangunan, mesin dan peralatan, peralatan pengiriman, serta perabot dan
furnitur.
04 Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets)
Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets) merupakan sumber daya
tidak lancar yang tidak memiliki wujud fisik. Aset tidak berwujud meliputi hak
paten, hak cipta, dan merk dagang atau merk nama yang memberikan hak
eksklusif untuk menggunakan hak tersebut dalam periode waktu tertentu.
Aset diakui dalam neraca apabila kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan
diperoleh perusahaan dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal. Penilaian atau pengukuran aset berdasarkan pada biaya perolehan. Apabila
penilaian aset tidak memungkinkan menggunakan biaya perolehan maka penilaian aset
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Adapun pencatatan aset sebagai berikut:
Pada saat aset bertambah, aset dicatat di debit. Misalnya pada saat pembelian aset berupa
kendaraan secara kas. Maka pencatatan aset sebagai berikut:
Dr. Asset-Kendaraan xx

Cr. Kas xx
Pada saat aset berkurang, maka aset dicatat dikredit. Misalnya pada saat
penjualan aset berupa mesin. Maka pencatatan aset sebagai berikut:
Dr. Kas xx

Cr. Asset-Mesin xx

Setiap akhir periode akuntansi, aset dilaporkan dalam neraca. Pada necara secara garis besar
aset diklasifikasikan menjadi dua, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar adalah
kas dan aset lainnya yang sifatnya paling cepat untuk di konversikan menjadi uang tunai
atau kas paling lama dalam waktu satu tahun contohnya kas, investasi jangka pendek,
piutang, persediaan, beban dibayar dimuka dan lain-lain.
Aset tidak lancar merupakan aset dengan siklus dan masa manfaat yang cukup
lama, yang pasti lebih dari satu tahun. Aset ini terbagi menjadi tiga, pertama aset tetap,
menurut Soemarso S.R (2005:20) aset tetap adalah“aset berwujud yang masa
manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak
untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual
kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta nilainya cukup besar.”Contoh aset
tetap yaitu tanah, bangunan, mesin, kendaraan dan sebagainya. Kedua, aset tidak
berwujud yaitu merupakan aset tetap yang secara fisik tidak dapat dilihat bentuknya.
Contoh aset tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, goodwill dan lain-lain. Ketiga,
investasi jangka panjang. Akuntansi aset adalah proses pengakuan, pengukuran,
pencatatan, dan pelaporan sesuatu yang dimiliki dan memberikan manfaat.
Akuntansi aset adalah proses pengakuan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan sesuatu
yang dimiliki dan memberikan manfaat. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Tanaman, bangunan,
manusia, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya, semuanya mengalami penyusutan/penurunan nilai.
Berikut ini beberapa contoh realita penyusutan yang ada dalam kehidupan sehari-hari :
Wajah artis idola Christine Hakim yang dulu cantik dan segar, seiring umur bertambah, kini
terlihat semakin kusam dan berkeriput. Motor Honda Vario yang dulunya terlihat mewah dan gagah,
seiring bertambahnya waktu menjadi terlihat kuno dan tenaganya semakin berkurang. Seragam
sekolah yang dulu kelihatan warna cerah dan terang semakin lama semakin pudar warnanya. Cat rumah
yang dulunya terang semakin lama semakin pudar warnanya. Pagar rumah yang dulunya kokoh dan
mewah, lama kelamaan menjadi usang dan rapuh. AC yang awalnya terasa sejuk dan dingin, lama
kelamaan kesejukannya semakin berkurang. Televisi Tabung yang dulunya terlihat sebagai barang
mewah dan modern kini terlihat semakin usang dan kuno. Handphone Blackberry yang dulu terlihat
sebagai barang mewah dan modern kini terlihat barang kuno. Ibu yang dulu cantik kini telah menjadi
nenek-nenek. Ayah yang dulu gagah kini telah menjadi kakek-kakek. Sepatu yang dikita gunakan dulu
terlihat baru dan mewah kini terlihat usang dan lain sebagainya.
Tidak ada yang abadi, begitu pula dalam perusahaan. Berikut ini beberapa contoh realitas
penyusutan yang ada di perusahaan/instansi :
Gedung kantor yang dulu terlihat mewah dan modern lama-kelamaan terlihat usang
dan ketinggalan jaman. Mesin jahit listrik yang awalnya sanggup memproduksi 1000 potong
pakaian dalam sehari nonstop seiring bertambahnya usia tenaga mesin menjadi berkurang
hanya mampu memproduksi 600 potong pakaian dalam sehari dan tidak bisa nonstop. Mesin
Bata ringan yang awalnya sanggup memproduksi 10 kubik dalam satu hari lama kelamaan
hanya mampu memproduksi 7 kubik perhari. Mobil Truk yang duluya gagah dan bertenaga,
seiring bertambahnya umur menjadi usang dan daya angkutnya semakin berkurang. Mesin
Kompresor udara pada industri yang awalnya mempunyai kecepatan tekanan yang tinggi dan
stabil seiring bertambahnya waktu maka kecepatannya akan semakin lemah. Komputer yang
digunakan dulunya paling canggih seiring bertambahnya waktu pemakainan, komputer
semakin lamban dan ketinggalan teknologi.
Hal yang demikian, menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005:507) dinamakan
penyusutan. Penyusutan adalah alokasi harga perolehan dan biaya secara sistematis
dan rasional sepanjang umur manfaat aktiva tetap yang bersangkutan (Warren,
Reeve, dan Fess, 2005:507).
Penyusutan menurut para ahli adalah sebagai berikut :

“ Kieso et al (2010:540) Depreciation is the accounting process of allocating the


cost of tangible assets to expense in a systematic and rational manner to those periods
expected to benefit from the use of the assets. Penyusutan adalah proses akuntansi yang
mengalokasikan biaya aset tetap pada beban dengan cara yang sistematis dan rasional

untuk periode yang diperkirakan akan mendapatkan manfaat dari penggunaan asset.
“ Horngen et al (2005:403) depreciation is allocation of plan asset’s cost to
expense its useful life. Penyusutan adalah alokasi biaya asset tetap untuk biaya masa
manfaatnya. Skousen et al (2009:784) mengemukakan bahwa penyusutan adalah
alokasi sitematis dari harga perolehan asset selama periode-periode tertentu yang

merasakan manfaat penggunaan suatu asset. Jerry J. Weygandt (2007:570)
mengemukakan bahwa penyusutan adalah alokasi biaya dari asset tetap menjadi
biaya selama penurunan masa manfaatnya berdasarkan cara yang sistematis dan
rasional.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penyusutan di definisikan


sebagai penurunan nilai.
Penyusutan diakui pada saat barang dibeli dan siap digunakan secara komersial. Sedangkan
penyusutan misalnya pada pembangunan gedung diakui pada saat pembangunan selesai dan
digunakan. Berbagai metode penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang
disusutkan secara sistematis dari suatu aktiva selama umur manfaatnya. Metode tersebut
antara lain :
Metode Garis Lurus Metode Saldo Menurun
(dimana besarnya penyusutan sama tiap (dimana besarnya penyusutan dihitung dengan
tahunnya, tidak menghiraukan aktivitas terhadap mengalikan tarif penyusutan dengan nilai buku
barang itu sendiri), missal : bangunan, peralatan aktiva yang setiap tahunnya menurun). Misal :
kantor. peralatan mesin

Metode Jumlah Unit Metode penyusutan aktiva


(dimana pembebanan berdasarkan pada dipilih berdasarkan ekspektasi pola konsumsi
penggunaan atau output yang diharapkan dari manfaat ekonomi masa depan dari aktiva dan
suatu aktiva ). diterapkan secara konsisten dari periode ke peri-
ode kecuali ada perubahan dalam ekspektasi
pola konsumsi manfaat ekonomik masa depan
dari aktiva tersebut.
Penyusutan dicatat sebagai biaya penyusutan aktiva tetap di sebelah debit. Dan
dikumpulkan dari biaya – biaya penyusutan sesuai dengan jangka waktunya dicatat
sebagai akumulasi penyusutan aktiva tetap di sebelah kredit. Pencatatan penyusutan
tidak dilakukan secara sekaligus, tetapi secara bertahap karena penurunan nilai yang
terjadi pada aktiva terjadi selama perusahaan menjalankan operasinya sehingga
penyusutan dibebankan per periode sesuai dengan metode yang digunakan di perusahaan
tersebut (jangka waktu dan persentasenya) sehingga harus dialokasikan, maka dicatat
sebagai biaya.
Penyusutan dilaporkan pada Neraca. Adanya penyusutan pada Neraca
menunjukkan pengalokasian biaya terhadap aktiva tetap.
Akuntansi penyusutan adalah proses pengakuan, pengukuran, pencatatan, dan
pelaporan atas penurunan nilai suatu aktiva tetap yang dialokasikan secara sistematis
sepanjang masa manfaat ekonomisnya.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai