Definisi aset juga dijelaskan oleh para ahli, baik melalui pendapat, teori-teori, asumsi, dan
juga melalui undang-undang. Berikut ini adalah pengertian aset menurut para ahli:
1. Hidayat
Menurut Hidayat pengertian aset adalah barang atau benda yang bergerak dan juga tidak
bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible), dimana
keseluruhan hal tersebut mencakup aset atau harta aset dari suatu organisasi, instansi, badan
usaha, ataupun perorangan.
2. Munawir
Menurut Munawir pengertian aset adalah sarana atau sumber daya yang memiliki nilai
ekonomis yang mampu menunjang perusahaan dalam harga perolehnnya atau nilai wajarnya
harus diukur secara objektif.
3. Siregar
Menurut Siregar pengertian aset adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang
memiliki nilai guna atau ekonomi (economic value), nila komersial (commercial value) atau
nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh suatu badan usaha, instansi atau perorangan.
Jenis-Jenis Aset
Seperti yang disebutkan sebelumnya, aset merupakan hak yang bisa dipakai dalam
operasional perusahaan. Beberapa benda yang dianggap sebagai aset diantaranya; gedung/
bangunan, mobil, merk dagang, hak paten teknologi, uang kas, dan benda/ barang berharga
lainnya.
Pada umumnya, aset dibagi menjadi beberapa kategori untuk keperluan analisis
(baca: pengertian analisis)
4. Aset Lain
Aset lain ini adalah gambaran berbagai pos yang tidak dapat secara layak digolongkan ke
dalam aset lancar, aset tetap, dan aset tidak berwujud.
Perencanaan Aset
Masih menurut Hindrawan dkk, perencanaan aset yang baik seharusnya terdiri dari beberapa
hal berikut ini:
Mengidentifikasi adanya permintaan akan aset, dan membeli aset yang diperlukan
Perencaan pengadaan aset sebaiknya menegaskan mengenai jenis dan waktu
kebutuhan aset, serta menjelaskan cara pengadaan aset
Memaksimalkan pemakaian aset yang telah ada dengan begitu pengadaan aset
baru tidak perlu dilakukan
Melakukan evaluasi terhadap aset yang dimiliki, apakah memiliki performa yang
baik atau justru membutuhkan biaya tinggi dalam operasionalnya
Membuat skala prioritas dalam pengadaan dan atau penambahan aset
Membuat berbagai pertimbangan solusi non-aset untuk mengurangi kebutuhan
akan aset
Penggunaan Aset
Ketika membaca neraca, manajemen perusahaan harus mencermati nilai aset dengan rinci
karena hal ini menjadi dasar dalam mengukur prestasi keuangan perusahaan. Ukuran prestasi
keuangan ini nantinya akan menjadi dasar keputusan manajemen apakah akan
mempertahankan atau meningkatkan aset.
Angka penjualan tersebut dilihat dari laporan laba-rugi perusahaan, sedangkan angka total
aset dilihat dari neraca. Ini dapat dilihat dari rasio tahun terakhir dibandingkan dengan
beberapa tahun sebelumnya.
2. Optimalisasi Keuntungan
Angka laba harta atau laba investasi juga bisa menjadi ukuran dalam menilai keuntungan atau
profitabilitas. Angka ini berasal dari perbandingan angka keuntungan (dari laporan laba-rugi)
dan total harta/ total aset, dimana nilainya sama dengan total investasi.
Dengan asumsi manajemen merupakan pihak yang bertanggungjawab atas pemanfaatan dan
pemeliharaan seluruh harta yang dipakai perusahaan, maka manajemen bertanggungjawab
dalam upaya peningkatan keuntungan yang dihasilkan dari total harta.
Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian aset, jenis-jenis aset, siklus hidup aset,
perencanaan dan penggunaan aset. Semoga artikel ini bermanfaat.