Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

(TEORI AKUNTANSI) ASSET

Disusun Oleh: TITIS WARDYANINGRUM SATYAWAN TEGU "ITRI SUMIYATI MEY%ISA DWI ROSSYANTI (14.211.4148) (14.211.414!) (14.211.4#4$) (14.211.4#&2)

'ROGRAM SAR(ANA (URUSAN AKUNTANSI "AKU%TAS EKONOMI UNI)ERSITAS SU%TAN AGUNG SEMARANG
2#1*

+A+ I 'ENDA U%UAN A. Latar Belakang Bagi manajemen, di dalam membaca neraca, nilai aset perlu dicermati karena menjadi dasar pengukuran prestasi keuangan perusahaan. Ukuran ini menjadi pembanding prestasi sesuatu perusahaan dengan prestasi perusahaan yang lain dalam hal yang sama, apakah lebih baik atau tidak, sehingga dapat menjadi dasar keputusan manajemen untuk mempertahankan atau meningkatkannya. Aset itu adalah nilai dari sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan. Yang dapat dimasukkan ke dalam kolom asset salah satunya adalah gedung atau bangunan. Jadi kalau suatu perusahaan memiliki gedung senilai satu miliar rupiah, maka asset yang dihitung adalah satu miliar rupiah itu. Selain gedung, yang bisa dihitung sebagai asset bisa termasuk: merk dagang, paten teknologi, uang kas, mobil. Ase, atau akti a dipahami sebagai harta total. !amun biasanya untuk keperluan analisis dirinci menjadi beberapa kategori, seperti Aset lancar, "n estasi jangka panjang, Aset tetap, Aset tidak ber#ujud, Aset pajak tangguhan, Aset lain. $a%tar aset atau akti a di dalam neraca disusun menurut tingkat likuiditasnya, mulai dari yang paling likuid hingga yang tidak likuid. Akti a pada neraca disajikan pada sisi kanan secara berurutan dari atas ke ba#ah. &enyusunan neraca dimulai dari yang paling likuid 'lancar(, yaitu mulai dari akti a lancar, akti a tetap dan seterusnya. )omponen akti a lancar menurut )asmir sebagai beriktu: *kas, surat+surat berharga, piutang, persediaan, dan sebagainya, '-../:01( )omponen akti a tetap menurut )asmir sebagai berikut: *2anah, bangunan, mesin, kendaraan, peralatan, dan lainnya, '-../:0-( Berdasarkan teori diatas akti a disusun secara berurutan dari mulai yang likuid sampai yang kurang likuid atau yang gampang dengan mudah diuangkan.
2

+A+ II 'EM+A ASAN


A. &3!4352"A! AS32 6enurut kajian dari beberapa literature, asset memiliki beberapa pengdertian, diantaranya: 6enurut "ASB Aset merupakan sumber daya yang dikendalikan oleh suatu badan sebagai hasil dari transaksi yang lalu dan diharapkan memberikan man%aat ekonomis dimasa yang akan datang yang mengalir badan usaha. 7ontoh: )endaraan, merupakan aset bukan barang %isik, tetapi dapat memberikan konstribusi lain 'transportasi(. Sedangkan persediaan dapat memberikan jasa lain saat penjualan, penjualan mendapatkan pendapatan karena pendapat unsur laba. $e%inisi Aset 6enurut: &aton : )ekayaan adalah sesuatu dalam bentuk barang atau lainnya yang dimiliki perusahaan tertentu yang mempunyai nilai bagi perusahaan. Sprague : Aset merupakan sekumpulan jasa yang akan diterima, berkaitan untuk memperoleh laba. 7anning : Aset merupakan sejumlah jasa yang terpisah 'dapat berdiri sendiri( yang merupakan milik perusahaan. &aton 8 Littleton : Aset merupakan sejumlah potensi jasa yang dapat dipertukarkan yang memberikan potensi jasa yang lain bagi perusahaan. 9alter : Aset merupakan sejumlah potensi jasa yang dapat diubah, dipertukarkan dan disimpan untuk dimasa yang akan datang. &eirsen : $apat disimpan sehingga mempunyai man%aat yang akan datang.

B. )A5A)235"S2") ASS32 + + Akti itas yang menghasilkan laba. 6empunyai potensi dalam memberikan konstribusi baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam memberikan arus kas atau yang ekui alen dengan kas pada badan usaha. 6elalui peningkatan pendapatan maupun penghematan biaya. + + Sumber daya ekonomik tersebut harus mempunyai utilitas dan serta mempunyai keterbatasan 'Scarcity(. 6emiliki man%aat ekonomik dimasa yang akan datang,dan menunjukkan kemampuan memberikan jasa bagi badan usaha. 7ontoh: )endaraan merupakan aset yang bukan hanya barang %isik, tetapi dapat memberikan konstribusi lain seperti 'transportasi(. Sedangkan persediaan + memberikan jasa lain saat penjualan. $ari penjualan mendapatkan pendapatan, pendapatan disini termasuk unsur laba. $ikendalikan Badan Usaha 'Untuk mengatur, mengarahkan, diinginkan( + )ejadian $imasa Lalu. &engendalian man%aat ekonomi dimasa yang akan datang harus sudah terjadi. 7ontoh bulan beli barang, sudah bisa diakui 'meski baru $&( pihak pembeli sudah bisa meman%aatkan aset tersebut. 5encana kepemilkan aset tidak dapat diakui sebagai aset. Apabila pembelian aset masih dalam rencana. + $apat $ipertukarakan. 3lemen tersebut dapat dipisahkan dari badan usaha sehingga dapat diperjual belikan. 6ac !eal menyatakan bah#a barang yang tidak dapat dipertukarkan berarti tidak mempunyai nilai ekonomik, karena tidak ada pasarnya. 4ood#ill '!ilai lebih dari perusahaan( Asalnya dari pengakuan perusahaan lain berkaitan dengan proses akuisisi atau merger. 4ood#ill tidak bisa ditukar sehingga perlu di pertanyakan. melakukan sesuai dengan yang

-. DASAR 'ENGUKURAN &engukuran bukan merupakan suatu kriteria untuk mende%inisi aset, tetapi merupakan kriteria dalam pengakuan aset. Salah satu kriteria pengakuan aset adalah keterukuran man%aat ekonomik masa mendatang. Yang dimaksud pengukuran disini adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek pada saat terjadinya yang akan dijadikan data dasar untuk mengikuti aliran %isis objek tersebut. Aliran %isis suatu objek tersebut bisa terjadi secara ekonomik dan bisa terjadi secara akuntansi $alam + + + pelaksanaannya penetapan asset diatur dengan dasar

pengukuran diantaranya harus memenuhi point yang disebutkan diba#ah ini: Sesuai dengan ketentuan legal mempunyai man%aat dan kendalikan badan tertentu. $apat ditetapkan substansi ekonomiknya memberikan man%aat ekonomik yang substansial. 6enggunakan konsep conser atism menyajikan aset pada nilai kemungkinan kecil, contohnya: adanya pengakuan cadangan kerugian piutang, sedangkan persediaan adanya penilaian harga terendah 'antara :.pokok dan :.pasar(. &engukuran: )egiatan untuk mengelompokkan setiap transaksi pada elemen akuntansi. 7.1 &engukuran Aset Ber#ujud. + US 4AA& ; :istorical 7ost, mere%leksikan conser atism, objecti e dan bukti yang dapat di eri%ikasi. + Standar "ASB , memungkinkan dilakukan penilaian kembali ini memungkinkan tetapi tidak aset ber#ujud. Standar

mengharuskan menggunakan pengukuran current alue. + 5e aluation yang didasarkan pada nilai pasar yang diberikan.

+ $iestimasi berdasarkan income atau depreciated replacement cost. + 6anajer dapat menentukan untuk menggunakan cost atau nilai #ajar 'nilai saat ini dinilai kembali(. + $asar pengukuran :istorical cost sesuai harga sebenarnya 'harga perolehan(, bukti %isik, sesuai transaksi. 7.&engukuran Aset 2ak Ber#ujud. + "AS 0/ para -<: 7ost pada saat terjadi kepemilikan. + "AS 0/ para =>: memunkinkan adanya penilaian kembali aset tak ber#ujud. + AS 1?: %air alue ditentukan oleh pasar yang akti a. :arga perolehan, akti a tidak ber#ujud tidak mempunyai harga pasar. Akti a tetap tidak ber#ujud yang dibentuk sendiri tidak diakui, meskipun mempunyai man%aat dimasa yang akan datang. 7ontohnya: :ak paten, 4ood#ill. 7.0 &engukuran Aset @inancial. + $eri ati e harus diukur berdasarkan %air alue. @air alue adalah transaction(. + Jenis Aset @inancial: Utang dan &iutang "n estasi yang dimiliki sampai jatuh tempo Sekuritas yang tersedia untuk dijual Sekuritas yang diperdagangkan 6etoda &engukuran. )os yang diamortisasi )os yang diamortisasi nilai pertukaran aset yang diperpleh dari kedua pihak tanpa adanya batasan apapun 'armAs length yang melakukan transaksi

@air 9alue, gain 8 loss diakui pada elemen ekuitas @air 9alue, gain 8 loss diakui pada lap. laba komprehensi% + Aset @inancial: aset yang mempunyai claim dalam bentuk uang ' utang, piutang, in estasi pada saham, obligasi, deri ate, dll(. + 5ill aset: persediaan, akti a tetap. + Sesuai dengan "AS 0 B. &enyajian aset dan liabilitas %inancial dilakukan secara terpisah + !iali #ajar adalah jumlah aset yang dapat dipertukarkan atau pelunasan ke#ajiban, diantara dua pihak tanpa adanya batasan apapun. 7.< &engukuran @air 9alue. Untuk melakukan pengukuran %air alue ada 0 macam teori pengukuran, yaitu: + 6arket Approach 6enggunakan harga dan in%ormasi dari transaksi yang sesungguhnya untuk aset dan liabilitas yang sejenis dan diperbandingkan. + "ncome Approach )on ersi dari diskonto uang yang diterima dimasa yang akan datang. + 7ost Approach Sejumlah uang yang digunakan untuk memperoleh kapasitas yang sama 'current replacement cost(. 7.> )os Sebagai &engukur dan Bahan Clah Akuntansi $alam arti luas kos mempunyai makna sebagai agregat harga dalam pemerolehan suatu aset. &enghargaan sepakatan 'kos( dalam transaksi antarpihak independen menjadi dasar pengukuran karena jumlah rupiah tersebut dianggap cukup terandalkan untuk mendekatiDmengaproksikan nilai sebenarnya atau nilai #ajar suatu objek pada saat transaksi.

&enghargaan sepakatan merupakan pengukur aset pada saat pemerolehan yang palling objekti%. + &engukuran )os $alam praktiknya, pemerolehan aset merupakan proses yang tidak terjadi begitu saja selesai dalam satu kegiatan tetapi terdiri atas serangkaian kegiatannya misalnya, menempatkan order, menerima barang, meneliti kecocokan, mengangkut barang, mencoba barang, menyimpan atau menempatkan barang, dan akhirnya menggunakan barang tersebut. )os yang melekat pada suatu objek ditentukan oleh batas kegiatan pemerolehan dan jenis penghargaan. Secara konseptual, pembentuk kos suatu aset adalah semua pengeluaran 'pengorbanan sumber ekonomik( yang terjadi atau yang diperlukan akibat kegiatan pemerolehan suatu aset sampai tia ditempatkan dalam kondisi siap dipakai atau ber%ungsi sesuai dengan tujuan pemerolehannya. + )os $alam Barter

Barter atau pertukaran aset adalah pemerolehan aset 'biasanya aset ber#ujud atau nonmoneter( dengan penghargaan berupa aset ber#ujud atau nonmoneter lainnya. 7ara penentuan kos adalah unik untuk berbagai jenis transaksi, tidak hanya untuk jenis transaksi barter, namun juga untuik jenis+jenis transaksi seperti saham sebagai penghargaan, reorganisasi, hadiahDhibah, temuan, dan pembelian kredit. + &otongan 2unai dan )eringanan )os akan tercatat terlalu tinggi kalau potongan tunai dan keringanan+ keringanan lain tidak dikurangkan terhadap harga kesepakatan. &otongan

dan keringanan merupakan suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan umum dalam kegiatan usaha. $alam perusahaan yang dikelola dengan baik, mele#atkan potongan merupakan suatu kesalahan yang dapat menimbulkan kerugian. 5ugi dalam &emerolehan Aset Sebelum pendapatan terjadi yang ditimbulkan oleh upaya yang direpresentasikan oleh biaya, kos mengalami penghimpunan, penggabungan, dan reklasi%ikasi. )os yang terhimpun tersebut tetap merepresentasi aset kalau aset terbeut belum dikeluarkan sebagai biaya. Akan tetapi, karena suatu kondisi tertentu dapat terjadi bah#a suatu potensi jasa tertentu tidak lagi mempunyai kemampuan untuk menghasikan pendapatan. $alam kondisi tersebut dapat dikatakan bah#a man%aat ekonomik telah hangus dan merupakan rugi. $. &3!"LA"A! ASS32 &enilaian adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu pos aset pada saat akan dilaporkan atau disajikan dalam statemen keuangan pada periode tertentu. 2ujuan dari penilaian aset adalah merepresentasi atribut pos+pos aset yang berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian yang sesuai. &enilaian dapat didasarkan pada nilai masukan atau nilai keluaran, tergantung pada tujuan merepresentasi aset. + !ilai 6asukan !ilai masukan didasarkan atas jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau dikorbankan untuk memperoleh aset atau objek jasa tertentu yang masuk dalam unit usaha. !ilai masukan secara konser ati% menunjukkan nilai maksimum objek atau jasa yang bersangkutan. Beberapa dasar dalam

penilaian yang masuk dalam kategori nilai masukan adalahE kos historis, kos pengganti, dan kos harapan. + !ilai )eluaran !ilai keluaran didasarkan atas jumlah rupiah kas atau penghargaan lainnya yang diterima suatu unit usaha apabila suatu aset atau potensi jasa akhirnya keluar dari kesatuan usahamelalui pertukaran atau kon ersi. 2erdapat beberapa prosedur penilaian dalam kategori nlai keluaran, yaitu:harga jual masa lalu, harga jual sekarang, dan nilai terealisasi harapan. &enilaian 6enurut @ASB 2anpa memperhatikan si%at masukan dan keluaran, @ASB menyarankan untuk tetap menggunakan makna penilaian yang sekarang dipraktikkan. @ASB mengidenti%ikasi lima makna atau atribut yang dapat direpresentasikan dalam berbagai atribut penilaian. 3. &3!4A)UA! &ada umumnya pengakuan aset dilakukan bersamaan dengan adanya transaksi, kejadian, atau keadaan tersebut. $isamping memenuhi de%inisi aset, kriteria keterukuran, keterpautan, dan keterandalan harus dipenuhi pula. Adapun kondisi perlu dan kondisi cukup yang merupakan penguji yang cukup rinci untuk mengakui aset: + $eteksi adanya aset. Untuk mengakui aset, harus ada transaksi yang menandai timbulnya aset. Sumber ekonomik dan ke#ajiban. Untuk mengakui aset, suatu objek harus merupakan sumber ekonomik yang langka, dibutuhkan, dan berharga.

10

Berkaitan dengan entitas. Untuk mengakui aset, kesatuan usaha harus mengendalikan atau menguasai objek aset.

6engandung nilai. Untuk mengakui aset, suatu objek harus mempunyai man%aat yang dapat ditentukan besarnya secara moneter.

Berkaitan dengan #aktu pelaporan. Untuk mengakui aset, semua penguji di atas harus dipenuhi pada tanggal pelaporan.

Apa yang dikemukakan diatas sebenarnya adalah apa yang disebut dengan kaidah pengakuan yang merupakan petunjuk teknis atau prosedur untuk menerapkan empat kriteria pengakuan @ASB yaitu de%inisi, keterukuran, keberpautan, dan keterandalan. 6asalah akuntansi yang menyangkut pengakuan biasanya berkaitan dengan masalah apakah suatu kos atau jumlah rupiah yang terlibat dalam transaksi, kejaian, atau keadaan tertentu dapat diasetkan. :al ini biasanya berkaitan dengan antara lain: se#aguna, bunga selama masa konstruksi aset tetap, riset dan pengembangan, eksplorasi minyak dan gas bumi, rugi selisih kurs manusia. @. &3!YAJ"A! &rinsip akuntansi berterima umum, terutama standar akuntansi menetapkan penyajian dan pengungkapan tiap pos+pos aset. Falaupun aset dide%inisi secara umum sebagai man%aat ekonomik di masa datang yang dikuasai kesatuan usaha dan yang benar+benar timbul dari transaksi yang sah, tiap pos aset dide%inisi lebih lanjut atau spesi%ik sesuai dengan si%at pos tersebut. secara umum, prinsip akuntansi berterima umum memberi pedoman penyajian dan pengungkapan aset sebagai berikut: aluta asing, dan sumber daya

11

+ + + +

Aset disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca ber%ormat akun atau di bagian atas dalam neraca ber%ormat laporan. Aset diklasi%ikasikan menjadi aset lancar dan tetap. Aset diurutkan penyajiannya atas dasar likuiditas atau kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada urutan pertama. )ebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos+pos tertentu harus diungkapkan 'misalnya metoda depresiasi aset tetap dan dasar penilaian sediaan barang(.

12

+A+ III 'ENUTU' )3S"6&ULA! $ari penjelasan yang dilakukan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Aset perlu dicermati karena menjadi dasar pengukuran prestasi keuangan perusahaan. -. Ase, atau akti a dipahami sebagai harta total. !amun biasanya untuk keperluan analisis dirinci menjadi beberapa kategori, seperti Aset lancar, "n estasi jangka panjang, Aset tetap, Aset tidak ber#ujud, Aset pajak tangguhan, Aset lain. 0. 6empunyai potensi dalam memberikan konstribusi baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam memberikan arus kas atau yang ekui alen dengan kas pada badan usaha. <. 6emiliki man%aat ekonomik dimasa yang akan kemampuan memberikan jasa bagi badan usaha. >. 2ujuan dari penilaian aset adalah merepresentasi atribut pos+pos aset yang berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian yang sesuai. datang,dan menunjukkan

13

14

Anda mungkin juga menyukai