Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 5

Makalah Materi Kuliah


Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan
Dosen : Dr. Darwis Lannai, SE,MM,Ak. CA

KONSEP AKTIVA

Disusun oleh :
1. Muliadi NIM. 000304302020
2. Dwi Yeni Lestari NIM. 001604302020

MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021

KATA PENGANTAR

P a g e 1 | 17
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala. karena atas
rahmat, karunia serta kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
AKTIVA untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan
di program magister UMI. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah, Nabi Muhammad
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan tidak lupa salam untuk sahabat beliau dan
seluruh umat muslim yang mengikuti manhaj beliau sampai akhir jaman.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu Bpk Dr. Darwis Lannai. SE., MM, Ak. CA. atas motivasi dan bimbingan yang
diberikan. Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan, baik dari keterbatasan materi yang dibahas dan redaksi penjelasan yang
belum sempurna. Karena kesempurnaan milik Allah Azza wa jalla semata. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca dan pembelajar ilmu
akuntansi keuangan. Adapun kritik, masukan dan saran akan kami terima dengan terbuka.

Makassar, 01 April 2021

Kelompok 5

P a g e 2 | 17
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….…….
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH……………………………………………………..… 4
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………… 4
C. TUJUAN PENULISAN…………………………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………
A. DEFINISI AKTIVA…………………………………………………………………………. 5
B. KARAKTERISTIK AKTIVA……………………………………………………………… 7
C. JENIS AKTIVA…………………………………………………………………………….. 7
D. PENGELOMPOKAN AKTIVA TETAP…………………………………………….. 9
E. PENILAIAN DAN PENYAJIAN……………………………………………………… 10
F. HARGA PEROLEHAN…………………………………………………………………… 12
G. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASSET ……………………………………. 13
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………….. 15
B. SARAN…………………………………………………………………………………………….. 15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………….. 16

P a g e 3 | 17
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perusahaan merupakan organisasi yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan
distribusi untuk memperoleh laba. Perusahaan bisa berupa perusahaan jasa, perusahaan
dagang maupun perusahaan manufaktur. Biasanya disamping mencari laba, tujuan
perusahaan mencakup pertumbuhan yang terus menerus, kelangsungan hidup dan kesan
positif di mata publik. Untuk menunjang agar tercapai tujuan itu, setiap perusahaan
menggunakan sumber daya guna memperlancar kegiatan yang dilaksanakan perusahaan.
Sumber daya perusahaan itu salah satunya adalah berupa aktiva. Pada makalah ini akan
membahas lebih detail tentang aktiva.

Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas maka dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep Aktiva?
2. Apa Jenis-jenis Aktiva beserta karakteristiknya?
3. Bagaimana penilaian dan penyajian aktiva?
4. Bagaimana pengakuan dan pengukuran aktiva itu?

Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kelompok kami berkaitan
dengan konsep aktiva dan bagaimana lingkup dan kasus terkait aktiva, selain itu untuk
menambah referensi bagi teman-teman yang mempelajari hal yang sama.

P a g e 4 | 17
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI AKTIVA/ASSET
Sebelum menjelaskan definisi asset, perlu dipahami bahwa penggunaan istilah Aktiva
berarti sama dengan harta, sama pula dengan Asset.

Dalam PSAK No 16 Revisi Tahun 2011 disebutkan bahwa aset merupakan semua kekayaan
yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan baik berwujud maupun tak berwujud yang
berharga atau bernilai yang akan mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan
tersebut.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mendefinisikan aset sebagai sumber daya yang dikuasai
oleh perusahaan sebagai akibat dari kejadian yang terjadi pada masa lalu dan asal muasal
datangnya manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan memiliki manfaat bagi
perusahaan.

IFRS /International Financial Reporting Standards (2008), mengartikan aset sebagai


berikut “an asset is a resource controlled by the enterprise as a result of past events and
from which future economic benefits are expected for flow to the enterprise”.

P a g e 5 | 17
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Aktiva adalah (harta) kekayaan, baik yang
berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang ataupun yang tidak
berwujud secara nyata, seperti hak paten.

Pengertian Aset (Aktiva) menurut Wikipedia, Aset atau aktiva adalah sumber ekonomi
yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam
neraca dengan saldo normal debit

Pengertian Aset (Aktiva) menurut Munawir (2007:30), Aset adalah sarana atau sumber
daya yang memiliki nilai ekonomis yang dapat mendukung perusahaan dalam harga
perolehannya atau nilai wajar harus diukur secara obyektif.
Pengertian Aset (Aktiva) menurut Hidayat (2011), Aset adalah benda, baik itu benda yang
berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible), bergerak ataupun tidak
bergerak. Keseluruhan dari hal tersebut mencakup dalam kekayaan yang di sebut aktiva
atau asetdari suatu instansi, organisasi, badan usaha ataupun dari individu perorangan.
Pengertian Aset (Aktiva) menurut Siregar (2004), Aset atau Aktiva adalah barang (thing)
atau sesuatu barang (anything) yang memiliki nilai guna atau ekonomi (economic value),
nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh
suatu badan usaha, instansi atau perorangan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa aset adalah semua kekayaan
yang dimiliki perusahaan maupun individu yang memiliki potensi manfaat ekonomi di
masa depan.

Menurut Suwardjono (1991:52), dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pengantar,


aktiva adalah kekayaan atau sumber ekonomis yang dikuasai perusahaan dan digunakan
oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya yaitu laba.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Soemarso (1996:23), dalam bukunya
menjelaskan aktiva yaitu kekayaan atau sumber daya yang dimilikioleh perusahaan. Aktiva
di dalam perusahaan dikelompokkan menjadi dua yaitu, aktiva lancar dan aktiva tetap.

Wasis (1983:103), dalam bukunya yang berjudul Pembelanjaan Perusahaan,


mendefinisikan aktiva lancar dan aktiva tetap adalah, aktiva lancar adalah aktiva yang
siklus peredarannya memakan waktu satu tahun atau kurang. Sedangkan aktiva tetap
P a g e 6 | 17
adalah aktiva yang siklus peredarannya lebih dari satu tahun. Welsch et.al (1981:372),
dalam bukunya yang berjudul Fundamentals of Financial Accounting Third Edition,
mengemukakan : For measuring and reporting purposes, operational assets maybe
classified as: Tangible Operating Assets Those long lived tangible assets acquired for
continued use in carrying on the normal operations of the business and not intended for
resale. Intangible Operating Assets The assets held by the business of the special rights they
confer. They have no physical substance exp.: patents, copyrights, franchises, licenses,
trade mark.

Di dalam sebuah bisnis, contoh aktiva atau aset dapat mencakup kas, mesin, properti,
inventaris.

Selain itu, bisa mencakup barang tak berwujud seperti paten, royalti, dan kekayaan
intelektual lainnya yang dicatat dalam neraca keuangan.

Pada umumnya, dalam sebuah perusahaan memiliki 4 jenis Aktiva yaitu:

1. Aktiva lancar (current assets)


2. Aktiva tetap (fixed assets)
3. Investasi jangka panjang (long term investment)
4. Aktiva tetap tak berwujud (intangible fixed assets)

B. KARAKTERISTIK AKTIVA/ASSET

Aset memiliki karakteristik yang berbeda dengan komponen laporan keuangan lainnya.
Sehingga Anda dapat mengenali aset dengan melihat karakteristiknya. Adapun
karakteristik aset yaitu:

1. Memiliki manfaat ekonomi yang diperoleh untuk masa yang akan datang.
2. Dikuasai dan dikendalikan oleh perusahaan.
3. Hasil dari transaksi atau peristiwa dimasa lalu.

P a g e 7 | 17
C. JENIS-JENIS AKTIVA/ASSET

Pada dasarnya aset digolongkan menjadi dua, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar.
Berikut penjelasan masing-masing jenis aset tersebut:

1. Aset Lancar
Aset lancar merupakan jenis aktiva yang paling liquid. Maksudnya, aset tersebut paling
cepat dan mudah untuk dikonversi menjadi uang tunai. Aset lancar memiliki siklus atau
perputaran dan manfaat yang singkat. Umumnya, jangka waktu perputaran aset lancar
selama 1 tahun atau dalam satu siklus norma perusahaan.

Karena perputarannya yang cepat, manfaat dari aktiva lancar juga cepat habis, tetapi
setelah habis akan digantikan dengan aset atau aktiva lainnya. Keadaan tersebut terus
dilakukan sampai dengan akhir periode. Contoh dari aset lancar seperti kas, piutang usaha,
Surat-surat Berharga (saham, obligasi)
, Deposito, wesel tagih, persediaan, perlengkapan, investasi jangka pendek, beban dibayar
di muka dan penghasilan yang masih akan diterima.

2. Aset Tidak Lancar atau Aktiva Tetap


Setiap perusahaan di dalam usahanya untuk mencari laba membutuhkan sumber daya
untuk melakukan kegiatan operasi perusahaannya. Untuk tujuan pelaporan dan
pengukuran, aktiva tetap dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Aktiva Tetap Berwujud Aktiva tetap
jangka panjang diperlukan untuk digunakan berulang-ulang dalam menjalankan kegiatan
normal perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. 2. Aktiva Tetap Berwujud
Aktiva yang diperoleh perusahaan karena hak khusus yang dimilikinya atau disebut juga
asset tidak berwujud. Aktiva ini tidak mempunyai fisik atau bentuk seperti: hak paten, hak
cipta, hak monopoli, lisensi dan merk dagang.

Aset tidak lancar merupakan aset yang memiliki siklus dan masa manfaat lebih dari satu
tahun. Aset tidak lancar dibagi menjadi 3 bagian yaitu.

a. Asset Berwujud

Menurut PSAK . 16 Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,
P a g e 8 | 17
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Menurut PSAK (2004) pengertian aktiva tetap adalah aktiva yang berwujud yang diperoleh
dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam
operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Sementara tu,
Sedangkan pengertian aktiva tetap menurut Ikatan Akuntansi Indonesia adalah aktiva
berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dengan dibangun terlebih dahulu, yang
digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka
kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Aset tetap atau aktiva berwujud adalah aset yang memiliki wujud atau bentuk secara fisik.
Aset tetap dimanfaatkan dan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan produksi barang
atau jasa. Sehingga tujuan memiliki aktiva tetap adalah bukan untuk dijual kembali tetapi
digunakan dalam operasional perusahaan. Aset tetap dapat dijual oleh perusahaan jika
masa atau umur manfaat dari aset tersebut sudah habis, rusak, atau karena ada masalah
lain. Contoh aktiva yang masuk dalam jenis aset tetap adalah tanah, bangunan, gedung,
mesin, kendaraan, dan lainnya.

Menurut Munawir (2014), jenis-jenis aktiva tetap berwujud adalah :

1. Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai
lapangan, halaman, tempat parkir dan lain sebagainya.

2. Bangunan, merupakan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan,


baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik.Jurnal

3. Mesin.

4. Inventaris, atau barang-barang yang menunjang produksi.

5. Kendaraan merupakan fasilitas yang digunakan untuk transportasi perusahaan.

6. Perlengkapan atau alat-alat lainnya, mencakup aset yang digunakan dalam kegiatan
operasional seperti furniture kantor, mesin pabrik, dan lain sebagainya.

P a g e 9 | 17
b. Aset Tidak Berwujud

Selain aset tetap, aset tidak berwujud juga digolongkan dalam kategori aset tidak lancar.
Aset tidak berwujud merupakan aktiva yang tidak nampak /atau tidak terlihat secara fisik
tetapi memiliki nilai dan manfaat bagi perusahaan. Adapun contoh dari aset tidak
berwujud adalah goodwill, hak paten, hak cipta, hak guna bangunan, hak sewa, sistem
keamanan, francise dan sebagainya.

c. Investasi Jangka Panjang

Investasi merupakan suatu aset yang difungsikan dengan tujuan untuk mendapatkan
pertumbuhan kekayaan. Investasi jangka panjang yang dimaksud meliputi semua investasi
jangka panjang yang dilakukan oleh perusahaan baik di masa sebelumnya atau masa
sekarang. Sebagai contoh: perusahaan Maju Jaya melakukan investasi di perusahaan
Sejahtera Bersama, maka perusahaan Maju Jaya harus mencatat aset berupa investasi
tersebut dalam laporan neracanya.

Di atas merupakan penjelasan tentang aset dan jenisnya. Aset merupakan bagian penting
dari perusahaan maupun perseorangan. Aset dapat digunakan sebagai tolak ukur
performa kinerja perusahaan. Pengelolaan aset dalam perusahaan juga merupakan hal
yang penting agar kinerja perusahaan semakin maju dan mencapai tujuan.

D. Pengelompokan Aktiva Tetap


Aktiva tetap dapat berupa kendaraan, mesin, bangunan, tanah, dan
sebagainya. Dari berbagai jenis aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, untuk
tujuan akuntansi dapat dikelompokan ke dalam kelompok :
1. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor atau
bangunan pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan
peternakan. Aktiva tetap jenis ini adalah aktiva tetap yang dapat digunakan
secara terus menerus selama perusahaan menghendakinya tanpa harus
memperbaiki atau menggantinya.
2. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa
manfaatnya bisa ganti dengan asset lain yang sejenis, seperti bangunan,
mesin, kenderaan, computer, mebel, dan sebagainya. Aktiva tetap

P a g e 10 | 17
kelompok kedua adalah jenis aktiva tetap yang memiliki umur ekonomis
maupun umur teknis yang terbatas.
3. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa
manfaatnya tidak dapa ganti dengan yang sejenis, seperti tanah
pertambangan dan hutan. Kelompok aktiva tetap yang ketiga merupakan
aktiva tetap sekali pakai dan tidak dapat diperbaharui karena kandungan
atau isi dari asset itulah yang dibutuhkan, bukan wadah luarnya.

E. Penilaian dan Penyajian


Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan biasanya memiliki nilai yang cukup
material dibandingkan dengan total asset yang dimiliki perusahaan tersebut.
Karena itu, metode penilaian dan penyajian aktiva tetap sebuah perusahaan
akan berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan bersangkutan.
Berkaitan dengan penilaian dan penyajian aktiva tetap, IFRS mengizinkan
salah satu dari dua metode yang dapat digunakan, yaitu :
a. Berbasis Harga Perolehan (Biaya)
Adalah metode peniaian asset yang didasarkan paa jumlah
pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk meperoleh
asset tetap tertentu sampai asset tetap tersebut siap digunakan. Itu
berarti nilai asset yang disajikan dalam laporan keuangan adalah jumlah
rupiah historis pada saat memperoleh asset tetap tersebut dikurangi
dengan akumulasi penyusutan (jika ada).
b. Berbasis Revaluasi (Nilai Pasar)
Adalah metode penilaian asset yang di dasarkan pada harga pasar ketika
laporan keuangan disajikan. Penggunaaan metode ini akan memberikan
gambaran yang lebih akurat tentang nilai asset yang dimiliki perusahaan
pada suatu waktu tertentu. Karena nilai suatu aktiva tetap tertentu sering
kali sudah tidak relevan lagi dengan kondisi ketika laporan keuangan disajikan
oleh perusahaan. Sebagai contoh, sebidng tanah yang dibeli perusahaan 10
tahun yang lalu harganya pasti sudah berlipat-lipat ganda pad saat ini. Jika
tanah tersebut disajikan dengan menggunakan biaya historis, maka

P a g e 11 | 17
dianggap tidak mencerminkan lagi kondisi actual aktiva tetap perusahaan
ketika laporan keuangan.

Dilihat dari kemudahan untuk medapatkan informasi tentang harga pasar


(market Value) suatu aktiva tetap, asset dapat dikelompokkan ke dalam tiga
tingkatan, yaitu :
1. Asset yang harganya selalu tersedia setiap saat dan mudah diketahui,
seperti harga surat berharga di bursa efek. Harga berbagai saham dan
obligasu yang terdaftar di bursa efek Jakarta dapat dengan mudah
diketahui oleh siapa saja kapan pun diperlukan. Aktiva dalam kelompok ini
mudah sekali menggunakan nilai pasar sebagai dasar penilaian dan
penyajiannya karena ketersediaan data serta cukup objektif nilainya.
2. Asset yang harganya tidak selalu tersedia saetiap saat dan tidak
langsung diketahui dengan mudah, seperti harga property dan berbagai
mesi yang dimiiki perusahaan. Tanah dan bangunan yang dimiliki
perusahaan memang selalu memiliki nilai pasar, tetapi harganya akan
selalu berbeda antara pihak-pihak yang berkepentingan dengan asset
tersebut. Untuk menilai harga asset tersebut datanya tidak selalu
tersedia setiap saat.
3. Asset yang harga pasarnya tidak tersedia dan tidak mudah diketahui.
Asset semacam ini biasanya dimiliki oleh sebuah perusahaan karena
pesanan khusus akibat keunikan usaha perusahaan tersebut, atau
karena hibah yang diberikan pihak lain. Contohnya mencakup aktiva tetap
berupa gudang pembeku daging atau ikan. Gedung pembeku
semacam itu biasanya di bangun secara khusus untuk kebutuhan
perusahaan penasok daging atau ikan yang harganya tidak akan tersedia
di pasar. Perusahaan yang memiliki bidang usaha yang berbeda tidak akan
memerlukan aktiva tetap semacam itu, karena itu, aktiva tetap semacam
itu sulit untuk menggunakan dasar market value dalam penyajian aktiva
tetapnya di laporan keuangan.

F. Harga Perolehan

P a g e 12 | 17
Untuk memperoleh aktiva tetap, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah
uang yang tidak hanya dipakai untuk membayar barang itu sendiri sesuai
yag tercantum di dalam faktur, tetapi juga untuk bahan pengiriman,
pemasangan, perantara, balik nama, dan sebagainya. Keseluruhan uang yang
dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap tersebut disebut dengan harga
perolehan, sedangkan di laporan posisi keuangan, aktiva tetap dicatat sebesar
nilai bukunya.
Harga perolehan adalah keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk
memperoleg suatu aktiva tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan.
Karena itu, harga perolehan meliputi harga faktur asset tersebut, beban
angkut, beban pemasangan, bea impor, bea balik nama, komisi perantara, dan
sebagainya.
Asset tetap yang dimiliki perusahaan dicatat dan diakuui sebesar nilai
bukunya, yaitu harga perolehan aktiva tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi
penyusutan aktiva tetap.
Sementara itu, nilai buku adalah nilai bersih suatu asset seperti yang
tercantum dalam laporan posisi keuangan, yaitu harga perolehan aktiva tetap
tersebut setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutanyya. Akumulasi
penyusustan berarti kumpulan dari seluruh eban penyusutan selama beberapa
periode akuntansi.
Dilihat dari kemudahan untuk medapatkan informasi tentang harga pasar
(market Value) suatu aktiva tetap, asset dapat dikelompokkan ke dalam tiga
tingkatan, yaitu :
1. Asset yang harganya selalu tersedia setiap saat dan mudah diketahui,
seperti harga surat berharga di bursa efek. Harga berbagai saham dan
obligasu yang terdaftar di bursa efek Jakarta dapat dengan mudah
diketahui oleh siapa saja kapan pun diperlukan. Aktiva dalam kelompok ini
mudah sekali menggunakan nilai pasar sebagai dasar penilaian dan
penyajiannya karena ketersediaan data serta cukup objektif nilainya.
2. Asset yang harganya tidak selalu tersedia setiap saat dan tidak langsung
diketahui dengan mudah, seperti harga property dan berbagai mesi yang
dimiiki perusahaan. Tanah dan bangunan yang dimiliki perusahaan
P a g e 13 | 17
memang selalu memiliki nilai pasar, tetapi harganya akan selalu berbeda
antara pihak-pihak yang berkepentingan dengan asset tersebut. Untuk
menilai harga asset tersebut datanya tidak selalu tersedia setiap saat.
3. Asset yang harga pasarnya tidak tersedia dan tidak mudah diketahui.
Asset semacam ini biasanya dimiliki oleh sebuah perusahaan karena
pesanan khusus akibat keunikan usaha perusahaan tersebut, atau karena
hibah yang diberikan pihak lain. Contohnya mencakup aktiva tetap berupa
gudang pembeku daging atau ikan. Gedung pembeku semacam itu
biasanya di bangun secara khusus untuk kebutuhan perusahaan penasok
daging atau ikan yang harganya tidak akan tersedia di pasar. Perusahaan
yang memiliki bidang usaha yang berbeda tidak akan memerlukan aktiva
tetap semacam itu, karena itu, aktiva tetap semacam itu sulit untuk
menggunakan dasar market value dalam penyajian aktiva tetapnya di
laporan keuangan.

G. Pengakuan dan Pengukuran Asset


Asset diakui dalam laporan posisi keuangan jika besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonominya dimasa depan diperoleh perusahaan dan asset tersebut mempunyai nilai
atau biaya yang dapat diukur secara andal (Ridwan, 2011). Asset tidak diakui dalam
laporan keuangan jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya tidak
mungkin mengalir kedalam perusahaan setelah periode akuntansinya berjalan.
FASB mengidentifikasikan lima makna atau atribut yang dapat dipresentasikan
berkaitan dengan asset, yaitu sebagai berikut :
1. Historical cost
Tanah, gedung, perlengkapan, perlengkapan pabrik, peralatn diukur atas dasar
kos historisnya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang digunakan untuk
memperolehnya.
2. Current (replacement Cost)
Beberapa persediaan disajikan sebesar nilai sekarangnya atau penggantinya yaitu
jumlah rupiah kas atau setaranya yang harus dikorbankan kalua asset diperoleh
sekarang.
3. Current market value

P a g e 14 | 17
Beberapa investasi dalam surat berharga disajikan atas dasar nilai sekarang.
4. Net realized value
Beberapa jenis piutang jangka pendek dan persediaan barang disajikan sebesar
nilai terealisasi bersih yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang akan diterima
tanpa didiskon dari asset tersebut dikurangi dengan kos yang diperlukan untuk
mengkonversi asset tersebut untuk menjadi kas.
5. Present or (discounted) value of future cash flow
Piutang dan investasi jangka panjang disajikan sebesar nilai sekarang penerimaan
kas dimasa depan sampai piutang dilunasi (dengan tariff diskon implisit) dikurangi
dengan tambahan kos yang mungkin diperlukan untuk mendapatkan penerimaan
tersebut.

P a g e 15 | 17
BAB III

PENUTUP

Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya pasti menggunakan sumber daya dalam upaya

untuk memperoleh laba. Salah satu unsur sumber daya adalah aktiva atau asset atau disebut juga harta.

Di dalam sebuah bisnis, contoh aktiva atau aset dapat mencakup kas, mesin, properti, inventaris.

Selain itu, bisa mencakup barang tak berwujud seperti paten, royalti, dan kekayaan intelektual lainnya
yang dicatat dalam neraca keuangan.

Pada umumnya, dalam sebuah perusahaan memiliki 4 jenis Aktiva yaitu:

 Aktiva lancar (current assets)


 Aktiva tetap (fixed assets)
 Investasi jangka panjang (long term investment)
 Aktiva tetap tak berwujud (intangible fixed assets

Dalam PSAK yang mengatur tentang asset atau aktiva berada pada PSAK nomor 14 tentang persediaan,
PSAK nomor 16 tentang Asset tetap, PSAK 19 tentang asset tidak berwujud.

Page 1 of 17
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/7257/Bab%203.pdf?sequenc
e=11
https://www.jurnal.id/id/blog/aktiva-tetap-pengertian-jenis-dan-cara-memperolehnya/
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-jenis-aktiva-dalam-
akuntansi/#:~:text=Intagible%20Fixed%20Assets)-
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-kenali-setiap-jenis-aset-yang-anda-miliki/
Djoko Maryanto., Analisis Pengambilan Keputusan Penambahan Investasi Aktiva Tetapnya, Jurnal
Lentera Akuntansi, 2021
Djafar., Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada
PT. Japfa Indonesia, Tbk di BEI., Economix Volume 8 Nomor 2 Desember 2020., 2020.

Ailing I. Pua., Inggriani Elim., Steven J. Tangkuman., Estimasi revaluasi Aktiva Tetap untuk perencanaan
pajak pada PT. Multifood., Jurnal EMBA., 2019

Page 2 of 17

Anda mungkin juga menyukai