ASET LANCAR
(PENGAWASAN KAS, KAS KECIL & REKONSILIASI BANK)
KELOMPOK 1
DEDEH KURNIASIH 202011600104
HIJAH NURSAFITRI 201011600075
ICIH 201011600084
RAHMA FAUZIAH 201011600064
WAHYUNI 201011600130
WANDA HAMIDAH 201011600060
i
KATA PENGANTAR
rahmat dan ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini gna
dengan Judul: “Aset Lancar: Pengawasan Kas, Kas Kecil, & Rekonsiliasi
Bank”.
dari bantuan banyak pihak, kami pun merasa masih banyak kekurangan baik
teknis penulisan maupun materi. Unutk itu kritik dan saran dari semua pihak
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 7
A. ASET LANCAR (CURRENT ASSETS) .................................................... 7
1. Pengertian Aset Lancar ......................................................................... 7
2. Karakteristik Aset Lancar ..................................................................... 7
3. Jenis-Jenis Aset Lancar......................................................................... 8
B. PENGAWASAN ASET ........................................................................... 12
1. Pengertian Pengawasan Aset ............................................................... 12
2. Tujuan Pengawasan Aset ...................................................................... 12
C. KAS KECIL (PETTY CASH).................................................................... 15
1. Pengertian Kas Kecil ............................................................................ 17
2. Metode-metode Dalam Menghitung Kas Kecil ..................................... 17
3. Pengoperasian Kas Kecil Dalam Perusahaan Dagang ............................ 17
D. REKONSILIASI BANK .......................................................................... 21
1. Pengertian Rekonsiliasi Bank ............................................................... 21
2. Tujuan Rekonsiliasi Bank ..................................................................... 21
3. Langkah-langkah Pembuatan Rekonsiliasi Bank ................................... 23
4. Contoh Laporan Rekonsiliasi Bank ....................................................... 23
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 26
A. Kesimpulan .............................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai aset lancar
2. Untuk mengetahui jenis-jenis aset lancar
3. Untuk mengetahui cara menghitung aset lancar
4. Untuk mengetahui penjelasan mengenai pengawasan kas
5. Untuk mengetahui tujuan dari pengawasan kas
5
6. Untuk mengetahui penjelasan mengenai kas kecil
7. Untuk mengetahui metode yang dapat digunakan dalam
mengitung kas kecil
8. Untuk mengetahui cara pengoperasian kas kecil dalam
perusahaan dagang
9. Untuk mengetahui penjelasan mengenai rekonsiliasi bank?
10. Untuk mengatahui tujuan dari rekonsiliasi bank
11. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam membuat rekonsiliasi
bank
12. Untuk mengetahui cara membuat laporan rekonsiliasi bank
D. MANFAAT PENULISAN
A. Manfaat Umum
1. Memberikan informasi mengenai Aset Lancar (Pengawasan
Kas, Kas Kecil, dan Rekonsiliasi Bank)
2. Memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para pelajar dan
masyarakat mengenai Aset Lancar (Pengawasan Kas, Kas
Kecil, dan Rekonsiliasi Bank) agar bisa lebih memahami
Aset Lancar (Pengawasan Kas, Kas Kecil, dan Rekonsiliasi
Bank).
B. Manfaat Khusus
Meningkatkan pemikiran kritis, belajar berpikir sistematis,
belajar bertanggung jawab dengan sumber yang dicantumkan,
lebih peka terhadap permasalahan di lingkungan sekitar, serta
dapat menambah pengetahuan.
6
BAB II
KAJIAN MATERI
A. ASET LANCAR
7
Aset lancar adalah transaksi telah dilakukan pada masa lalu.
Apabila transaksi baru akan dilakukan beberapa hari kedepan
atau dimasa mendatang, maka hal tersebut belum dapat
dikatakan sebagai aset.
d. Memiliki Benefit
a. Kas
Kas dan setara kas adalah aktiva lancar paling likuid dalam
neraca keuangan. Kas adalah uang tunai, sementara setara
kas adalah investasi jangka pendek apa pun yang mudah
dikonversi menjadi kas. Contoh: mata uang, saldo rekening
giro, obligasi pemerintah jangka pendek (tanggal jatuh tempo
tiga bulan atau kurang), dan kas kecil (petty cash).
b. Surat Berharga
c. Piutang
8
membayar pembelian itu secara kredit dalam tiga bulan.
Makan toko roti memiliki piutang dari pelanggan tersebut
yang akan cair dalam tiga bulan.
9
Contoh 1:
Dalam neraca keuangan Usaha Bengkel Motor dan Mobil
Sejahtera didapat aset lancar sebagai berikut:
Kas dan setara kas Rp. 50.000.000
Surat berharga Rp. 30.000.000
Piutang usaha Rp. 8.000.000
Inventaris dan persediaan Rp. 10.000.000
Biaya dibayar di muka Rp. 5.000.000
Aset likuid lain Rp. 15.000.000
10
Contoh 2 :
Berikut data aset yang dimiliki oleh Bengkel Amir per 31 Desember 2022.
Pembahasan.
Aset lancar = jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat.
Biasanya satu tahun yang termasuk aset lancar yaitu:
1. Kas
2. Surat berharga
3. Piutang
4. Inventaris atau perlengkapan
5. Beban dibayar dimuka
6. Aset likuid lain
Maka,
Asuransi di bayar dimuka Rp. 10.000.000
Kas Rp. 12.500.000
Pendapatan yang masih Rp. 2.000.000
harus diterima
Perlengkapan Rp. 11.000.000
Total Aset Lancar Rp. 35.500.000
11
B. PENGAWASAN KAS
1) Rekonsiliasi Bank
13
Pemeriksaan oleh auditor internal (orang yang mencatat
laporan keuangan) pada waktu-waktu tertentu dan secara
mendadak dapat dibuat menjadi suatu bagian dari sistem
pengawasan intern kas.
14
C. KAS KECIL (PETTY CASH)
15
Petty cash adalah kas dalam bentuk uang tunai yang
disiapkan oleh perusahaan untuk membayar berbagai
pengeluaran yang nilainya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
membayarnya dengan cek.
16
pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak secara tidak
ekonomis dan tidak praktis.
1. Metode Imprest
17
yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil sudah hampir habis
baru dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti
pengeluaran, kemudian pemegang kas kecil mengajukan
pembentukan dana kas kecil kepada bendahara kas yang
besarnya sesuai dengan pembukuan dan bukti-bukti
pengeluaran, sehingga dana kas kecil tetap dalam jumlah
semula.
2. Metode Fluktuasi
1. Metode Imprest
2. Metode fluktuasi
18
5. Penanganan Kas Kecil
19
demikian menimbulkan masalah apabila tanggal penyusunan
laporan keuangan tidak sama dengan tanggal pengisian
kembali kas kecil. Padahal saldo kas kecil yang sebenarnya
sudah berkurang karena telah dikeluarkan untuk periode
tanggal pengisian terakhir sampai dengan tanggal neraca.
Misalnya, dana kas kecil dibentuk pada tanggal 15 dan akan
diisi kembali setiap tanggal 15 bulan berikutnya. Dalam
kondisi ini ada dua alternatif yang bisa ditempuh, yaitu:
20
optimal dan hal tersebut dapat dilakukan dengan metode imprest dan
fluktuasi.
D. REKONSILIASI BANK
21
Dalam mencapai tujuan ini,ada beberapa tujuan dari rekonsiliasi
bank diantaranya;
a. Memastikan Keakuratan Catatan Keuangan:
Salah satu tujuan utama rekonsiliasi bank adalah
memastikan bahwa catatan keuangan perusahaan akurat.
Dengan membandingkan transaksi yang tercatat dalam buku-
buku perusahaan dengan catatan bank, perbedaan atau
ketidakcocokan dapat diidentifikasi dan diatasi. Hal ini
membantu menghindari kesalahan yang mungkin terjadi
dalam pencatatan keuangan.
b. Mendeteksi Kesalahan atau Kecurangan:
Rekonsiliasi bank juga berperan dalam mendeteksi
kesalahan atau tindakan kecurangan yang mungkin terjadi.
Ketika perbedaan signifikan ditemukan antara saldo rekening
bank dalam catatan perusahaan dan catatan bank, hal ini
dapat menjadi indikasi adanya masalah dalam pencatatan atau
pengelolaan keuangan.
c. Manajemen Likuiditas:
Dengan memantau saldo rekening bank secara teratur
melalui rekonsiliasi, perusahaan dapat mengelola
likuiditasnya dengan lebih baik. Ini memungkinkan
perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih tepat waktu
tentang pengeluaran, investasi, atau pembiayaan.
d. Meningkatkan Keandalan Laporan Keuangan:
Laporan keuangan yang disusun dengan benar dan
akurat adalah aset berharga bagi perusahaan. Dengan
menjalankan rekonsiliasi bank, perusahaan dapat memastikan
bahwa laporan keuangan yang disampaikan kepada
pemegang saham, pihak berkepentingan, dan otoritas
perpajakan adalah kredibel dan dapat dipercaya.
Dengan demikian, rekonsiliasi bank adalah alat penting
dalam mengelola dan mengontrol keuangan perusahaan,
22
membantu memastikan keakuratan catatan keuangan,
menghindari kesalahan atau kecurangan, serta mematuhi
persyaratan perbankan yang relevan.
3. Langkah-Langkah dalam membuat Rekonsiliasi Bank
Adapun Langkah – langkah dalam membuat rekonsiliasi bank
ialah :
1. Dimulai dengan membandingkan antara saldo rekening bank
dan saldo perusahaan.
2. Menambahkan pada atau mengurangkan dari saldo bank hal-
hal yang nampak pada buku perusahaan tetapi belum nampak
pada rekening Koran.
3. Menambahkan pada atau mengurangkan dari saldo buku hal-
hal yang nampak pada rekening Koran tetapi belum nampak
pada buku perusahaan.
4. Menghitung saldo bank yang telah disesuaikan dan saldo
buku yang telah disesuaikan. Keduanya harus sama besar.
5. Membuat jurnal dari setiap hal nomer 3 yaitu yang sudah
dicatat oleh bank tetapi belum dicatat dalam buku
perusahaan.
6. Memperbaiki semua kesalahan pencatatan pada buku dan
memberitahukan bank mengenai kesalahan yang dibuat oleh
bank.
4. Contoh laporan Rekonsiliasi Bank
Laporan rekonsiliasi bank adalah dokumen yang
digunakan untuk menunjukkan perbedaan antara saldo rekening
bank dalam catatan perusahaan dan saldo rekening bank yang
diberikan oleh bank itu sendiri. Laporan ini membantu
menjelaskan alasan-alasan di balik perbedaan tersebut.
Adapun contoh format umum dari laporan rekonsiliasi
bank ialah :
Data yang ada pada PT Karya Mandiri Jaya per 31 Agustus 2010
adalah sebagai berikut :
23
Berdasarkan catatan perusahaan :
Contoh Soal:
Berikut Ini Informasi yang berhubungan dengan kas PT.PUTRA pertanggal
31 Juli 2022
1. Saldo rekening kas menurut rekening koran bank adalah sebesar Rp.
18.642.280
2. Saldo rekening kas menurut catatan perusahaan pada tanggal yang
sama adalah sebesar Rp.16.459.140
3. Sebuah setoran sebesar Rp. 2.612.450 masih belum dicatat oleh bank
sampai tanggal 2 Agustus 2022
4. Bank membebankan biaya administrasibank kepada kepada
perusahaan sebesar Rp 11.400
24
5. Sebuah cek yang diterima pak Abdul (seorang pelanggan setia)
sebesar Rp. 319.000 dan telah disetor ke bank oleh perusahaan,
dikembalikan oleh bank karena cek tersebut tidak ada dananya
6. Cek yang telah ditarik oleh perusahaan namun belum diuangkan
kebank oleh pemegangnya sampai tanggal 31 Juli 2022 yaitu senilai
Rp 2.374.990
7. Cek sebesar Rp 187.000 telah salah dicatat dalam pembukuan
perusahaan yaitu sebesar Rp 178.000 cek ini digunakan untuk
membayar biaya reparasi kendaraan
8. Bank telah menagihkan piutang wesel milik perusahaan sebesar Rp
3.300.000 (termasuk bunga wesel sebesar Rp 100.000) transaksi ini
baru diketahui akhir bulan Juli oleh perusahaan
9. Bank telah membebaskan cek PT.PUTRI kerekening giro
PT.PUTRA sebesar 350.000
Diminta:
Buatlah rekonsiliasi bank per tanggal 31 Juli 2022!
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
26
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4
BBFE. Yogyakarta.
Effendi, Rizal. 2013. Accounting Principle “Prinsip-prinsip Akuntansi
Berbasis SAK ETAP”. Edisi revisi Jakarta: Penerbit PT. Rajagrafindo
Persada.
Martini, Dwi et all. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK.
Jakarta:Penerbit Salemba Empat.
Mardiasmo, 2000, Akuntansi Keuangan Dasar, Jilid Dua, Penerbit BPFE.
Yogyakata.
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi Konsep & Teknik Penyusunan
Laporan Keuangan, Penerbit: Erlangga, Jakarta.
Professional standards for higher level teaching assistants, www.tda.gov.uk
Freedom of Information Act, 2000, Controller of Her Majesty’s Stationery
Office and Queen’s Printer of Acts of Parliament
Jurnal UNESCO 2014, Information and communication technology (ict) in
education in asia, www.uis.unesco.org
Sumber:
https://runsystem.id/id/blog/aset-lancar-adalah/ (diakses 14 September
2023)
https://spenmo.id/blog/aktiva-lancar-adalah (diakses 14 September 2023)
27