Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN KEUANGAN

MAKALAH
MANAJEMEN KEUANGAN
‘’ KOMPONEN AKTIVA LANCAR ‘’

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
TAUFIK IMAM ARBA’I
18.10.089.530.362

Dosen Pembimbing :
Tomy Fitrio,SE.MM

Sekolah Tinggi Ilmu Eekonomi Indragiri (STIE-I)


RENGAT
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
MANAJEMEN KEUANGAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah
Manajemen Keuangan ini yang berjudul “Komponen Aktiva Lancar’’. Dan juga
berterima kasih pada Bapak Dosen yang telah memberikan tugas ini kepada Saya.

Saya sangat berharap Makalah ini dapat berguna bagi saya maupun orang lain
dalam mengetahui isi dari makalah ini dan semoga dapat memahaminya. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Makalah yang dibuat ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna.

Sekiranya Makalah yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri
maupun orang yang membacanya.Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata dalam pembuatan makalah ini yang kurang berkenan, oleh karena
itu penulis meminta dengan segala kerendahan hati berharap pembaca dapat
memberikan saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

RENGAT, 20 Oktober 2020

TAUFIK IMAM ARBA’I


MANAJEMEN KEUANGAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1
Latar Belakang............................................................................................... 1
Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
BAB II PPEMBAHASAN............................................................................ 3
2.1 Pengertian Aktiva Lancar......................................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Ktiva Lancar........................................................................... 3
1. Kas...................................................................................................... 4
2. Piutang................................................................................................ 6
3. Beban Dibayar Dimuka...................................................................... 8
4. Perlengkapan...................................................................................... 11
5. Persediaan........................................................................................... 13
2.3 Manfaat Aktiva Lancar............................................................................. 15
2.4 Penggunaan Aset ..................................................................................... 16
BAB III PENUTUP...................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 17
3.2 Saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 18
MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan, tentulah
memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Pertama,
pemilik perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang
dijalankannya. Mengapa? Karena setiap pemilik menginginkan modal yang telah
ditanamkan dalam usahanya segera cepat kembali. Disamping itu, pemilik juga
mengharapkan adanya hasil atas modal yang ditanamkannya sehingga mampu
memberikan tambahan modal (investasi baru) dan kemakmuran bagi pemilik dan
seluruh karyawannya.
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama priode tertentu disebut
rentabilitas atau profitabilitas. Masalah profitabilitas ini penting bagi kelangsungan
hidup dan perkembangan perusahaan. Bagi pemimpin perusahaan, profitabilitas
dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi penanam modal dapat digunakan
sebagai tolak ukur prospek modal yang dapat ditanamkan dalam perusahaan
tersebut. Suatu perusahaan dapat dikatakan rendebel apabila perusahaan tersebut
dapat beroperasi secara stabil dalam jangka waktu yang panjang. Profitabilitas dalam
suatu perusahaan adalah kemampuan menggunakan modal kerja 2 secara efisien dan
memperoleh laba yang besar sehingga perusahaan tidak akan mengalami kesulitan
mengembalikan hutang-hutangnya, baik hutang jangka pendek, maupun hutang
jangka panjang.
Kemampuan menggunakan modal kerja secara efisien untuk memperoleh laba
yang besar ini disebut pula dengan Return On Asset (ROA).
ROA merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan jumblah keseluruhan aktiva yang tesedia di dalam
perusahaan. Semakin tinggi ratio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan.
MANAJEMEN KEUANGAN

Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan modalnya dalam dua betuk:


modal jangka pendek dan modal jangka panjang. Utang-utang lancar adalah
merupakan sumber modal jangka pendek, sedangkan pinjaman jangka panjang dan
modal sendiri adalah sumber-sumber modal yang panjang. Utang lancar terdiri dari
utang dagang, utang surat-surat berharga (notes payable).
Salah satu fungsi modal kerja adalah menutup jarak antara saat dikeluarkan uang
tunai (kas) untuk membayar atau membeli persediaan atau bahan baku dan biaya
lainnya dengan saat diterimanya hasil penjualan. Jarak yang dimaksut disebut
periode perputaran modal kerja (working capital turnover priod) atau suatu kas yang
diinvestasikan dalam komponen- komponen modal kerja sampai kembali menjadi
kas. Semakin pendek 3 periode tersebut berarti semakin cepat perputarannya
(turnover) atau makin tingggi tingkat perputaran. Lamanya periode perputaran
tergantung sifat atau kegiatan operasi suatu perusahaan, lama atau cepatnya
perputaran ini akan menentukan pula besar atau kecilnya kebutuhan modal kerja.
Penurunan ratio aktiva lancar atas total aktiva akan mengakibatkan
meningkatnya baik profitabilitas maupun resiko yang dihadapi oleh perusahaan.
Peningkatan profitabilitas ini disebabkan lebih banyak modal kerja yang
dinvestasikan dalam aktiva tetap dapat memberikan profitabilitas yang lebih besar
dibandingkan dengan aktiva lancar.
Akan tetapi, dengan meningkatnya profitabilitas ini juga akan dikuti oleh
meningatnya resiko karena jumbla net working capital akan menurun dengan
semakin kecilnya jumblah aktiva lancar. Para investor menggunakan rasio
proitabilitas untuk mengukur kemampuan menghsilkan laba dari perusahaan dimasa
yang akan datang. Para manajer dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi
area/pos dimana hasil sekarang ini sangat kurang, sehingga para manajer dapat
melakukan suatu perbaikan
MANAJEMEN KEUANGAN

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu aktiva lancar?
b. Apakah jenis-jenis dari aktiva lancar
1. Apa pengertin kas?
2. Apa pengertian piutang?
3. Apa itu beban dibayar dimuka?
4. Apa itu perlengkpn?
5. Apa itu persediaan?
c. Apakah manfaat aktiva lancar?
d. Bagaimanakan cara penggunaan aset aktiva lancar?

1.3 Tujuan Masalah


a. Mengetahui Apa itu aktiva lancar
b. Mengerti Apa saja jenis-jenis dari aktiva lancar
1. Mengetahui Apa pengertin kas
2. Mengetahui Apa pengertian piutang
3. Mengetahui Apa itu beban dibayar dimuka
4. Mengetahui Apa itu perlengkpn
5. Mengetahui Apa itu persediaan
c. Mengerti Apakah manfaat dari aktiva lancar
d. Mengetahui Bagaimanakan cara penggunaan aset aktiva lancar
MANAJEMEN KEUANGAN

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AKTIVA LANCAR

Menurut Financial Accounting Standard Board (FASB), aktiva adalah manfaat


ekonomi yang cukup pasti pada masa depan dan dimiliki oleh perusahaan sebagai
akibat peristiwa transaksi pada masa lalu. Disebut cukup pasti karena aktiva
menjadi modal perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional usaha,
pembiayaan, maupun investasi.
Ada pun transaksi yang dimaksud adalah transaksi pembelian, penerbitan
saham, investasi, kontrak piutang, dan pinjam-meminjam dengan lembaga
keuangan (bank).Aktiva terbagi atas 2 jenis, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak
lancar.Berdasarkan bentuknya, aktiva ada yang bersifat fisik dan ada yang
nonfisik.

Aktiva Lancar atau Aset Lancar adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan
yang mudah dicairkan dalam bentuk uang.Jangka waktu pencairan tidak lebih dari
1 tahun.

2.2 JENIS-JENIS AKTIVA LANCAR


 Kas
Kas merupakanharta kekayaan perusahaan yang sifatnya sangat likuid
dan berjangka pendek yang dapat dipergunakan dengan bebas untuk

kegiatan operasional perusahaan berbentuk tunai yang dimiliki oleh

perusahaan. Kas biasanya digunakan untuk membiayai operasional


perusahaan.Meskipun tidak terlihat secara fisik alias masih tersimpan di bank,
uang ini tetap disebut aset lancar. 
MANAJEMEN KEUANGAN

JENIS-JENIS KAS
Kas di dalam perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
peruntukkannya. Adapun beberapa jenis kas di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut:
1. Petty Cash (Kas Kecil)
Petty cash adalah kas dalam bentuk uang tunai yang disiapkan oleh
perusahaan untuk membayar berbagai pengeluaran yang nilainya relatif kecil
dan tidak ekonomis bila membayarnya dengan cek.
2. Kas di Bank
Kas di Bank adalah uang yang disimpan oleh perusahaan di rekening Bank
tertentu yang jumlahnya relatif besar dan membutuhkan keamanan yang
lebih baik. Dalam hal ini, kas di Bank selalu berhubungan dengan rekening
koran perusahaan di Bank tersebut.
3. Pelaporan Kas
Pelaporan kas dapat dilakukan secara langsung. Namun, pada pelaksanaanya
dapat terjadi beberapa masalah, diantaranya:

 Cash Equivalents; disebut juga dengan setara kas, yaitu kelompok aset
perusahaan yang jangka waktunya kurang dari tiga bulan.
 Restricted Cash; kas yang dipisahkan khusus untuk membayar kewajiban
di masa mendatang yang nilainya cukup besar.
 Bank Overdrafts: rekening negatif yang terjadi karena nasabah menulis
cek yang melebihi jumlah dana yang ada di rekeningnya dan dianggap
sebagai utang sehingga dapat dilaporkan sebagai suatu ekspansi kredit.

 Piutang
MANAJEMEN KEUANGAN

Dalam arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap pihak lain yang berupa
uang, barang atau jasa yang dijual secara kredit. Jika merujuk pada Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian piutang adalah uang yang dipinjamkan
(yang dapat ditagih dari seseorang) atau tagihan uang perusahaan kepada para
pelanggan yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun
sejak tanggal keluarnya tagihan.

PERBEDAAN ANTARA PIUTANG DENGAN HUTANG

Untuk mengetahui perbedaan antara piutang dengan hutang, kita bisa melihat


dari definisinya secara sederhana. Dalam KBBI, hutang atau utang yaitu uang
yang dipinjam dari orang atau pihak lain, atau kewajiban membayar kembali apa
yang sudah diterima.

Dalam bisnis, hutang bisa didefinisikan sebagai hak milik orang atau pihak
lain yang masih ada di dalam bisnis kita. Hak tersebut dapat berupa barang atau
uang, sedangkan piutang merupakan kebalikannya, yaitu hak milik kita atau
perusahaan yang belum dibayarkan oleh orang lain atau pihak lain.

Perbedaan lainnya yaitu :

 Pemilik piutang disebut kreditur, sedangkan pemilik hutang disebut debitur. 


 Dalam pembukuan atau akuntansi, piutang adalah termasuk aktiva lancar,
sedangkan hutang termasuk beban, yaitu pasiva yang keberadaannya
mengurangi aktiva. 
 Saat menerima piutang, biasanya ada penerimaan tambahan yang disebut
bunga piutang, sedangkan saat membayar hutang, biasanya ada tambahan
beban yang disebut beban bunga.

Ciri-Ciri Piutang
MANAJEMEN KEUANGAN

Berikut ini adalah ciri-ciri piutang :

 Adanya nilai jatuh tempo

Seorang pembeli yang melakukan transaksi dengan cara kredit bukan hanya
membayar sejumlah nilai barang yang telah dibeli, tetapi juga bunganya
karena dia meminta waktu untuk membayar barang tersebut dengan tempo.
Nilai jatuh tempo merupakan penjumlahan dari nilai transaksi utama lalu
ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada
tanggal jatuh tempo.

 Adanya tanggal jatuh tempo

Tanggal jatuh tempo dapat diketahui dari lamanya atau umur


piutang.Umumnya, penjual menggunakan dua jenis pengukuran umur, yaitu
bulan dan hari. Jika menggunakan hitungan bulanan, maka tanggal jatuh
temponya sama dengan tanggal pembeli melakukan transaksi kredit tersebut,
hanya saja berbeda bulan. Apabila berpatokan pada harian, maka wajib
dilakukan perhitungan untuk menentukan kapan tanggal jatuh temponya
secara pasti.

 Adanya bunga yang berlaku

Piutang dapat terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan transaksi


secara kredit.Hal inilah menimbulkan bunga.Bunga dalam hal ini dibayar
sebagai bentuk konsekuensi pembeli yang meminta waktu pembayaran
tertentu dan sebagai keuntungan bagi penjual karena sudah bersabar dalam
menunggu pelunasan kredit tersebut.Untuk besaran bunga dalam hal ini
sesuai kebijakan dari penjual dalam menentukan tingkat bunga yang dipakai.
MANAJEMEN KEUANGAN

Jenis-Jenis Piutang

 Piutang Usaha
Piutang usaha atau account receivable adalah suatu jumlah pembelian kredit
dari pelanggan, yang muncul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa.
Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30-60 hari.
Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki
perusahaan.

 Wesel Tagih
Wesel Tagih atau notes receivable adalah surat formal yang diterbitkan
sebagai bentuk pengukuran utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu
tagih antara 60-90 hari bahkan lebih lama serta mewajibkan pihak yang
berhutang untuk membayar bunga.Wesel tagih dan piutang usaha yang
disebabkan karena transaksi penjualan biasa disebut dengan piutang dagang
(trade account).

 Piutang Lainnya
Piutang lain-lain atau other receivable adalah jenis piutang yang mencakup
selain piutang dagang.Contoh : piutang bunga, piutang gaji, uang muka
karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan
operasional perusahaan.Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan
dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di neraca.

Klasifikasi Piutang
Piutang biasanya diklasifikasikan menjadi piutang dagang dan piutang bukan
dagang.
 Piutang Dagang
Yang termasuk piutang dagang yaitu piutang usaha (accounts receivable)
dan wesel tagih (notes receivable). Piutang usaha merupakan piutang
MANAJEMEN KEUANGAN

dagang yang tidak dijamin dengan rekening terbuka. Piutang jenis ini
adalah perluasan kredit jangka pendek bagi pelanggan dan tempo
pembayarannya berkisar 30 hingga 90 hari, Sedangkan wesel tagih
dikuatkan dengan janji tertulis untuk membayar transaksi jual-beli yang
telah dilakukannya.
 Piutang Bukan Dagang
Yang termasuk piutang bukan dagang antara lain :

1. Penjualan surat berharga atau kepemilikan selain barang dan jasa.


2. Uang muka bagi para pemegang saham, direktur, pejabat, karyawan
dan perusahaan afiliasi.
3. Pembayaran di awal pembelian.
4. Tuntutan atas kerugian atau kerusakan produk.
5. Saham yang harus disetor.
6. Dilakukan setoran untuk menjamin kontrak atau pembayaran biaya.
7. Setoran kepada kreditur, perusahaan keperluan umum, dan serta
lembaga lainnya.

 Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka Biaya-biaya yang belum merupakan kewajiban


perusahaan untuk membayarnya pada periode yang bersangkutan, tapi
perusahaan sudah membayarnya terlebih dahulu. Karena jumlah yang
dibayarkan tersebut belum merupakan beban perusahaan untuk periode yang
bersangkutan, maka jumlah yang telah dibayarkan tersebut merupakan uang
muka dan termasuk dalam Aktiva Lancar (Current Assets).

Pengakuan Atas Biaya Dibayar Dimuka adalah sebagai berikut :


Atas pengeluaran/biaya dibayar dimuka yang merupakan beban untuk
periode-periode berikutnya tidak boleh diakui sebagai beban periode saat ini,
MANAJEMEN KEUANGAN

tetapi harus diamortisasi/dibebankan sesuai dengan masa manfaat atas biaya


dibayar dimuka tersebut.

Jenis-Jenis Biaya Dibayar Dimuka antara lain :

 Biaya Sewa Dibayar Dimuka (Prepaid Rent)


 Biaya Asuransi Dibayar Dimuka (Prepaid Insurance). 
 Biaya Gaji Dibayar Dimuka (Prepaid Salaries).
 Biaya Bunga Dibayar Dimuka (Prepaid Interest).
 Pajak Penghasilan (PPh) dibayar dimuka yaitu :
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dibayar Dimuka

 Perlengkapan

Pengertian perlengkapan menurut hakikat akuntansi adalah barang-barang


milik perusahaan yang akan habis setelah dipakai atau bisa dipakai berulang-
ulang dengan bentuk yang relatif kecil dan bertujuan melengkapi kebutuhan
bisnis perusahaan Ciri-Ciri Perlengkapan (Supplies)

1. Tidak ada biaya penyusutan karena tergolong barang yang habis pakai.
2. Tidak bisa dijual kembali karena tidak tahan lama.
3. Memiliki masa manfaat atau masa pemakaian kurang dari 1 tahun.
4. Umumnya bisa digunakan tanpa listrik.
5. Lebih murah dari segi harga dan relatif lebih kecil bentuknya.
6. Tujuan utama adalah melengkapi kegiatan bukan mendukung usaha karena
hanya menjadi pelengkap agar kegiatan semakin baik.
7. Menurut akuntansi, perlengkapan harus dicatat sebagai aktiva lancar (current
asset).

 Persediaan
MANAJEMEN KEUANGAN

Jadi menurut pendapat saya persediaan merupakan suatu aktiva yang


meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam
suatu periode tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam
pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu
penggunaannya dalam suatu proses produksi. Unsur utama ini harus diperhatikan
secara rutin untuk mengkondisikan perusahaan tetap stabil.

JENIS-JENIS PERSEDIAAN

1. Bahan baku

Barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi melalui proses
produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai
dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi
oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkannya pihak
Pemasok serta tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan
produksi.

2. Barang dalam proses

Adalah barang yang masih memerlukan proses produksi untuk menjadi


barang jadi, sehingga persediaan barang dalam proses sangat dipengaruhi
oleh lamanya produksi, yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat bahan baku
masuk keproses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi.
Perputaran persediaan bisa ditingkatkan dengan jalan memperpendek
lamanya produksi. Dalam rangka memperpendek waktu produksi salah satu
cara adalah dengan menyempurnakan tekhnik-tekhnik rekayasa, sehingga
dengan demikian proses pengolahan bisa dipercepat. Cara laian adalah
dengan membeli bahan-bahan dan bukan membuatnya sendiri.

3. Barang jadi
MANAJEMEN KEUANGAN

Adalah barang hasil proses produksi dalam bentuk final sehingga dapat
segera dijual, pada persediaan ini besar kecilnya persediaan barang jadi
sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan. Manajer
keuangan dapat merangsang peningkatan penjualan dengan cara mengubah
persyaratan kredit atau dengan memberikan kredit untuk resiko yang kecil
(marginal risk). Tetapi tidak peduli apakah barang-barang tercatat sebagai
persediaan atau sebagai piutang dagang, manajer keuangan harus tetap
membiayainya.Sebenarnya perusahaan lebih suka menjualnya (dan tercatat
sebagai piutang dagang), karena dengan demikian untuk menuju realisasi kas
tinggal satu langkah saja.Dan laba potensial dapat menutup tambahan resiko
penagihan piutang.

2.3 MANFAAT AKTIVA LANCAR

Aktiva lancar sebagai bentuk kekayaan yang likuid memiliki peran yang
sangat penting dalam pengerjaan operasional perusahaan. Salah satu manfaatnya
adalah untuk membayar biaya-biaya yang muncul, seperti membeli bahan baku,
membayar gaji karyawan, membayar utang, membayar sewa gedung, dan
sebagainya.

Aktiva lancar biasanya cepat habis untuk keperluan yang bersifat rutin
maupun insidental. Namun, aktiva lancar akan kembali terisi dari hasil penjualan
atau aset lain yang telah dibayarkan. Hal inilah yang membuat pergerakan aktiva
lancar bersifat dinamis. 

Perusahaan yang tidak memiliki dana tunai atau berbentuk aktiva lancar akan
kesulitan menjalankan proses produksi. Karena itu, perusahaan perlu memastikan
aktiva lancar berada dalam kondisi aman saat ingin melanjutkan proses produksi.
MANAJEMEN KEUANGAN

Jadi, meskipun perusahaan memiliki aset berupa aktiva tidak lancar, ini bukan
jaminan bahwa proses produksi bisa dijalankan.

2.4 MANAJEMEN PENGGUNAAN ASET

Karena pentingnya aktiva lancar dalam sebuah perusahaan, menggunakannya


pun perlu kehati-hatian dan perhitungan cermat.Hal ini bisa diamati dari laporan
pembukuan yang menampilkan kekayaan perusahaan.Di sini, nilai aset perusahaan
mencerminkan ukuran prestasi perusahaan.

Nah, untuk mempertahankan atau meningkatkan aset tersebut, baik dalam


bentuk lancar atau tidak lancar, ada 2 strategi yang bisa dilakukan. 

Pertama, efisiensi pemakaian. Rasio penjualan atau total aktiva adalah


ukuran untuk menilai suatu aset. Efisiensi pemakaian aktiva diperkirakan dapat
membuat nilai penjualan lebih besar.Angka ini bisa diperhatikan dari laporan laba
rugi. Total keseluruhan aset bisa dilihat dari laporan neraca. 

Kedua, optimalisasi keuntungan.Laba aktiva atau hasil investasi dapat


menjadi ukuran untuk menilai keuntungan yang didapatkan. Cara mengetahuinya
adalah membandingkan keuntungan dalam laporan laba rugi dengan total harta
yang setara dengan total investasi. 

Dengan memahami hal ini, Anda dapat mengelola dan mengembangkan


aktiva lancar supaya berdampak optimal bagi kelancaran produksi
perusahaan.Semoga informasi ini bermanfaat.
MANAJEMEN KEUANGAN

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Aktiva lancar kadang disebut juga asset lancar (current asset)adalah


semua harta yang diharapkan dapat dicairkan tidak lebih dari satu tahun/satu
siklus akuntansi. Dalam neraca mencermati besarnya aset lancar menjadi
syarat bagi beberapa kegiatan manajemen yang berkenaan dengan
pemeliharaan tingkat likuiditas perusahaan, misalnya manajemen kas,
manajemen piutang, dan manajemen persediaan.
Penurunan ratio aktiva lancar atas total aktiva akan mengakibatkan
meningkatnya baik profitabilitas maupun resiko yang dihadapi oleh perusahaan.
Peningkatan profitabilitas ini disebabkan lebih banyak modal kerja yang
dinvestasikan dalam aktiva tetap dapat memberikan profitabilitas yang lebih besar
dibandingkan dengan aktiva lancar.
Aktiva lancar sebagai bentuk kekayaan yang likuid memiliki peran yang sangat
penting dalam pengerjaan operasional perusahaan. Salah satu manfaatnya adalah
untuk membayar biaya-biaya yang muncul, seperti membeli bahan baku, membayar
gaji karyawan, membayar utang, membayar sewa gedung, dan sebagainya.
MANAJEMEN KEUANGAN

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/12826128/Aktiva_Lancar_dan_Aktiva_Tidak_Lancar
https://www.harmony.co.id/blog/pengertian-aktiva-lancar-dan-jenisnya-dalam-akuntansi
https://www.coursehero.com/file/51744563/Makalah-aset-lancar-belom-fiksdocx/
https://www.coursehero.com/Makalah-aset-lancar
https://search.mysearch.com/web?p2=%5ECYV%5Eprs002%5EB2BMS
%5EEN&ptb=E249809F-87E3-4BB5-B29A-
7DA408E2A4E3&n=7849c455&ln=en&si=IRS1840infr0srvimo2abg&tpr=hpsb&trs=w
tt&brwsid=8E7675AE-769A-409D-9B38-77470330E678&gct=tab&guid=E249809F-
87E3-4BB5-B29A-7DA408E2A4E3&apn_uid=E249809F-87E3-4BB5-B29A-
7DA408E2A4E3&doi=2018-10-03&b=ttb&q=makalah+aktiva+lancar&st=tab

Anda mungkin juga menyukai