MAKALAH
MANAJEMEN KEUANGAN
‘’ KOMPONEN AKTIVA LANCAR ‘’
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
TAUFIK IMAM ARBA’I
18.10.089.530.362
Dosen Pembimbing :
Tomy Fitrio,SE.MM
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah
Manajemen Keuangan ini yang berjudul “Komponen Aktiva Lancar’’. Dan juga
berterima kasih pada Bapak Dosen yang telah memberikan tugas ini kepada Saya.
Saya sangat berharap Makalah ini dapat berguna bagi saya maupun orang lain
dalam mengetahui isi dari makalah ini dan semoga dapat memahaminya. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Makalah yang dibuat ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna.
Sekiranya Makalah yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri
maupun orang yang membacanya.Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata dalam pembuatan makalah ini yang kurang berkenan, oleh karena
itu penulis meminta dengan segala kerendahan hati berharap pembaca dapat
memberikan saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1
Latar Belakang............................................................................................... 1
Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
BAB II PPEMBAHASAN............................................................................ 3
2.1 Pengertian Aktiva Lancar......................................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Ktiva Lancar........................................................................... 3
1. Kas...................................................................................................... 4
2. Piutang................................................................................................ 6
3. Beban Dibayar Dimuka...................................................................... 8
4. Perlengkapan...................................................................................... 11
5. Persediaan........................................................................................... 13
2.3 Manfaat Aktiva Lancar............................................................................. 15
2.4 Penggunaan Aset ..................................................................................... 16
BAB III PENUTUP...................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 17
3.2 Saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 18
MANAJEMEN KEUANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Aktiva Lancar atau Aset Lancar adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan
yang mudah dicairkan dalam bentuk uang.Jangka waktu pencairan tidak lebih dari
1 tahun.
JENIS-JENIS KAS
Kas di dalam perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
peruntukkannya. Adapun beberapa jenis kas di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut:
1. Petty Cash (Kas Kecil)
Petty cash adalah kas dalam bentuk uang tunai yang disiapkan oleh
perusahaan untuk membayar berbagai pengeluaran yang nilainya relatif kecil
dan tidak ekonomis bila membayarnya dengan cek.
2. Kas di Bank
Kas di Bank adalah uang yang disimpan oleh perusahaan di rekening Bank
tertentu yang jumlahnya relatif besar dan membutuhkan keamanan yang
lebih baik. Dalam hal ini, kas di Bank selalu berhubungan dengan rekening
koran perusahaan di Bank tersebut.
3. Pelaporan Kas
Pelaporan kas dapat dilakukan secara langsung. Namun, pada pelaksanaanya
dapat terjadi beberapa masalah, diantaranya:
Cash Equivalents; disebut juga dengan setara kas, yaitu kelompok aset
perusahaan yang jangka waktunya kurang dari tiga bulan.
Restricted Cash; kas yang dipisahkan khusus untuk membayar kewajiban
di masa mendatang yang nilainya cukup besar.
Bank Overdrafts: rekening negatif yang terjadi karena nasabah menulis
cek yang melebihi jumlah dana yang ada di rekeningnya dan dianggap
sebagai utang sehingga dapat dilaporkan sebagai suatu ekspansi kredit.
Piutang
MANAJEMEN KEUANGAN
Dalam arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap pihak lain yang berupa
uang, barang atau jasa yang dijual secara kredit. Jika merujuk pada Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian piutang adalah uang yang dipinjamkan
(yang dapat ditagih dari seseorang) atau tagihan uang perusahaan kepada para
pelanggan yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun
sejak tanggal keluarnya tagihan.
Dalam bisnis, hutang bisa didefinisikan sebagai hak milik orang atau pihak
lain yang masih ada di dalam bisnis kita. Hak tersebut dapat berupa barang atau
uang, sedangkan piutang merupakan kebalikannya, yaitu hak milik kita atau
perusahaan yang belum dibayarkan oleh orang lain atau pihak lain.
Ciri-Ciri Piutang
MANAJEMEN KEUANGAN
Seorang pembeli yang melakukan transaksi dengan cara kredit bukan hanya
membayar sejumlah nilai barang yang telah dibeli, tetapi juga bunganya
karena dia meminta waktu untuk membayar barang tersebut dengan tempo.
Nilai jatuh tempo merupakan penjumlahan dari nilai transaksi utama lalu
ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada
tanggal jatuh tempo.
Jenis-Jenis Piutang
Piutang Usaha
Piutang usaha atau account receivable adalah suatu jumlah pembelian kredit
dari pelanggan, yang muncul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa.
Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30-60 hari.
Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki
perusahaan.
Wesel Tagih
Wesel Tagih atau notes receivable adalah surat formal yang diterbitkan
sebagai bentuk pengukuran utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu
tagih antara 60-90 hari bahkan lebih lama serta mewajibkan pihak yang
berhutang untuk membayar bunga.Wesel tagih dan piutang usaha yang
disebabkan karena transaksi penjualan biasa disebut dengan piutang dagang
(trade account).
Piutang Lainnya
Piutang lain-lain atau other receivable adalah jenis piutang yang mencakup
selain piutang dagang.Contoh : piutang bunga, piutang gaji, uang muka
karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan
operasional perusahaan.Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan
dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di neraca.
Klasifikasi Piutang
Piutang biasanya diklasifikasikan menjadi piutang dagang dan piutang bukan
dagang.
Piutang Dagang
Yang termasuk piutang dagang yaitu piutang usaha (accounts receivable)
dan wesel tagih (notes receivable). Piutang usaha merupakan piutang
MANAJEMEN KEUANGAN
dagang yang tidak dijamin dengan rekening terbuka. Piutang jenis ini
adalah perluasan kredit jangka pendek bagi pelanggan dan tempo
pembayarannya berkisar 30 hingga 90 hari, Sedangkan wesel tagih
dikuatkan dengan janji tertulis untuk membayar transaksi jual-beli yang
telah dilakukannya.
Piutang Bukan Dagang
Yang termasuk piutang bukan dagang antara lain :
Perlengkapan
1. Tidak ada biaya penyusutan karena tergolong barang yang habis pakai.
2. Tidak bisa dijual kembali karena tidak tahan lama.
3. Memiliki masa manfaat atau masa pemakaian kurang dari 1 tahun.
4. Umumnya bisa digunakan tanpa listrik.
5. Lebih murah dari segi harga dan relatif lebih kecil bentuknya.
6. Tujuan utama adalah melengkapi kegiatan bukan mendukung usaha karena
hanya menjadi pelengkap agar kegiatan semakin baik.
7. Menurut akuntansi, perlengkapan harus dicatat sebagai aktiva lancar (current
asset).
Persediaan
MANAJEMEN KEUANGAN
JENIS-JENIS PERSEDIAAN
1. Bahan baku
Barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi melalui proses
produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai
dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi
oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkannya pihak
Pemasok serta tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan
produksi.
3. Barang jadi
MANAJEMEN KEUANGAN
Adalah barang hasil proses produksi dalam bentuk final sehingga dapat
segera dijual, pada persediaan ini besar kecilnya persediaan barang jadi
sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan. Manajer
keuangan dapat merangsang peningkatan penjualan dengan cara mengubah
persyaratan kredit atau dengan memberikan kredit untuk resiko yang kecil
(marginal risk). Tetapi tidak peduli apakah barang-barang tercatat sebagai
persediaan atau sebagai piutang dagang, manajer keuangan harus tetap
membiayainya.Sebenarnya perusahaan lebih suka menjualnya (dan tercatat
sebagai piutang dagang), karena dengan demikian untuk menuju realisasi kas
tinggal satu langkah saja.Dan laba potensial dapat menutup tambahan resiko
penagihan piutang.
Aktiva lancar sebagai bentuk kekayaan yang likuid memiliki peran yang
sangat penting dalam pengerjaan operasional perusahaan. Salah satu manfaatnya
adalah untuk membayar biaya-biaya yang muncul, seperti membeli bahan baku,
membayar gaji karyawan, membayar utang, membayar sewa gedung, dan
sebagainya.
Aktiva lancar biasanya cepat habis untuk keperluan yang bersifat rutin
maupun insidental. Namun, aktiva lancar akan kembali terisi dari hasil penjualan
atau aset lain yang telah dibayarkan. Hal inilah yang membuat pergerakan aktiva
lancar bersifat dinamis.
Perusahaan yang tidak memiliki dana tunai atau berbentuk aktiva lancar akan
kesulitan menjalankan proses produksi. Karena itu, perusahaan perlu memastikan
aktiva lancar berada dalam kondisi aman saat ingin melanjutkan proses produksi.
MANAJEMEN KEUANGAN
Jadi, meskipun perusahaan memiliki aset berupa aktiva tidak lancar, ini bukan
jaminan bahwa proses produksi bisa dijalankan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12826128/Aktiva_Lancar_dan_Aktiva_Tidak_Lancar
https://www.harmony.co.id/blog/pengertian-aktiva-lancar-dan-jenisnya-dalam-akuntansi
https://www.coursehero.com/file/51744563/Makalah-aset-lancar-belom-fiksdocx/
https://www.coursehero.com/Makalah-aset-lancar
https://search.mysearch.com/web?p2=%5ECYV%5Eprs002%5EB2BMS
%5EEN&ptb=E249809F-87E3-4BB5-B29A-
7DA408E2A4E3&n=7849c455&ln=en&si=IRS1840infr0srvimo2abg&tpr=hpsb&trs=w
tt&brwsid=8E7675AE-769A-409D-9B38-77470330E678&gct=tab&guid=E249809F-
87E3-4BB5-B29A-7DA408E2A4E3&apn_uid=E249809F-87E3-4BB5-B29A-
7DA408E2A4E3&doi=2018-10-03&b=ttb&q=makalah+aktiva+lancar&st=tab