Dosen :
Dr. Fadliah Nasaruddin, SE., M. Si.,Ak. CA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala. karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Akuntansi Sewa atau
Leasing untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan di
program magister UMI. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir,
penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah, Nabi Muhammad Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wassalam dan tidak lupa salam untuk sahabat beliau dan seluruh umat muslim
yang mengikuti manhaj beliau sampai akhir jaman.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu
Ibu Dr. Fadliah Nasaruddin. SE., MM, Ak. CA. atas motivasi dan bimbingan yang diberikan. Dalam
penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, baik
dari keterbatasan materi yang dibahas dan redaksi penjelasan yang belum sempurna. Karena
kesempurnaan milik Allah Azza wa jalla semata. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi pembaca dan pembelajar ilmu akuntansi keuangan. Adapun kritik,
masukan dan saran akan kami terima dengan terbuka.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
COVER
Kata Pengantar………………………….………………………………………………………….. ii
Daftar Isi………………………………….………….…………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang……………..……………………………………………………………….. 1
1.2. Rumusan Masalah……………..………………………………………………………….. 2
1.3. Tujuan Penulisan..…………………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………… 3
2.1 Konsep Sewa….…………………………………………………………………………………. 3
2.1.1. Capital lease…………………………………..…………………………………………….. 3
2.1.2. Operating Lease……………………………………………………………………………. 4
2.2. PSAK 30 Tentang Sewa……………………………………………………………………. 5
2.2.1. Tujuan………………………………………………………………………………………….. 5
2.2.2. Ruang Lingkup………………………………………………………………………………. 6
2.2.3. Klasifikasi Sewa……………………………………………………………………………… 9
2.2.4. Sewa dalam laporan keuangan Lease……………………………………………. 11
2.2.5. Sewa dalam laporan keuangan lessor……………………………………………. 14
2.3. PSAK 73 Tentang Sewa…………………………………………………………………….. 18
2.3.1. Tujuan…………………………………………………………………………………………… 18
2.3.2. Ruang Lingkup……………………………………………………………………………….. 18
2.3.3. Penyewa………………………………………………………………………………………... 21
2.3.4. Pesewa………………………………………………………………………………………….. 27
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………….. 14
B. Saran……………………………..…………………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………….. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis, kegiatan operasional bisnis tidak lepas dari adanya kegiatan sewa menyewa
atau familiar disebut leasing. Leasing atau sewa guna usaha merupakan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang dan modal yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia NOMOR: 1169/KMK.01/1991 tentang
kegiatan sewa guna usaha, sewa guna usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa
guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh Lessee selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala.
Di negara kita, banyak perusahaan yang bergerak dibidang leasing, yang umumnya kita sebut
perusahaan pembiayaan atau leasing. Antara lain sebagai berikut :
1. PT. BCA Finance
2. PT. Federal International Finance (FIF)
3. PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk
4. PT. Oto Multi Artha
5. PT. Astra Credit Companies (ACC)
6. PT. Bussan Auti Finance (BAF)
7. PT. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM)
8. PT. Summit Oto Finance
Page 2 of 34
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi leasing adalah suatu perjanjian antara pemilik leasing (lessor) dan nasabah (lesse), Pihak lessor
yang menyediakan barang yang akan di gunakan oleh lesse sebagai modal. Kemudian imbalan untuk
lessor berupa bayaran sewa oleh lesse dalam waktu tertentu.
Page 3 of 34
3. Sewa pembiayaan adalah merupakan transfer risiko dan manfaat aset kepada pihak leasse
sehingga memenuhi kriteria umum sesuai dengan PSAK 30: sewa dan ISAK 8 Transaksi yang
Mengandung Sewa. (dalam PSAK 73 masih digunakan dari sisi Pesewa / Lessor)
4. Pengakuan :
a. Pencatatan aset dan amortisasi oleh lessee
b. Pencatatan utang dan beban bunga atas kontrak pembayaran jangka panjang
c. Lessor tidak lagi mengakui aset
5. Piutang dan pendaptan bunga akan diakui oleh Lessor
2. Alat dapat digunakan oleh penyewa namun aset dimiliki oleh pihak yang menyewakan.
Diakui dan disajikan sebagai beban sewa dalam laporan laba rugi komprehensif.
Tidak ada pencatatan aset, utang dan beban depresiasi (off balance sheet)
Transaksi dengan menggunakan operating lease ini memiliki kelebihan (keuntungan) dan kelemahan
(kerugian). Sebagai berikut :
Keuntungan :
Page 4 of 34
1. Memperoleh pendanaan dengan rate tetap
2. Untuk aset yang cepat sekali berubah teknologinya akan tepat karena investasinya lebih murah
sehingga sifatnya fleksibel.
3. Keuntungan dari pajak (beban menjadi lebih besar)
4. Sistem pembukuannya off balance sheet sehingga tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan
sebagai aset dan utang. Hal ini membuat rasio keuangan lebih bagus:
5. Entitas tidak perlu memelihara aset karena umumnya seringkali maintenance dilakukan oleh
pihak yang menyewakan.
6. Menghemat kas dan pendanaan di masa sekarang karena biaya yang dikeluarkan sebesar biaya
sewa.
1. Entitas tidak memiliki aset untuk operasi yang disajikan dalam laporan keuangan
2. Keberlanjutan entitas dapat terganggu jika sewa di masa akan datang tidak diperoleh untuk aset
utama entitas cukup berisiko jika menggunakan sewa operasi
3. Untuk alat-alat khusus sulit diperoleh
4. Seringkali lebih mahal daripada membeli aset
5. Tidak dapat dimanfaatkan optimal jika cepat terjadi perubahan teknologi
6. Penggunaan terbatas karena terkait waktu tergantung perjanjian sewa
7. Tidak dapat dijadikan jaminan bank
Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik
bagi lessee maupun lessor,terkait dengan sewa.
Page 5 of 34
2.2.2 Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan pada akuntansi untuk seluruh jenis sewa selain:
a) sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral,minyak, gas alam, dan sumber daya
serupa yang tidak dapat diperbarui; dan
b) perjanjian lisensi untuk item seperti film, rekaman video, karya panggung, manuskrip (karya
tulis), hak paten, dan hak cipta.
Akan tetapi, Pernyataan ini tidak diterapkan sebagai dasar pengukuran untuk:
a) properti yang dikuasai oleh lessee yang dicatat sebagai properti investasi;
b) properti investasi yang disediakan oleh lessor yang dicatat sebagai sewa operasi.
c) Pernyataan ini berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun
penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara
aset tersebut.
Pernyataan ini tidak berlaku untuk perjanjian penyediaan jasa yang tidak mengalihkan hak untuk
menggunakan aset dari satu pihak kepada pihak lain yang terikat dalam perjanjian tersebut.
Definisi
Awal masa sewa adalah tanggal saat lessee mulai berhak untuk menggunakan aset sewaan. Tanggal ini
merupakan tanggal pertama kali pengakuan sewa (yaitu pengakuan aset, liabilitas,pendapatan, atau
beban sewa).
Awal Sewa adalah tanggal yang lebih awal antara tanggal perjanjian sewa dan tanggal pihak-pihak
berkomitmen terhadap persyaratan pokok sewa. Pada tanggal ini:
(a) sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan; dan
(b) untuk sewa pembiayaan, ditentukan jumlah yang diakui pada awal masa sewa.
Biaya langsung awal adalah biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung pada negosiasi
dan pengaturan sewa, kecuali biaya yang dikeluarkan oleh lessor pabrikan atau dealer.
Page 6 of 34
Investasi sewa bruto adalah jumlah gabungan dari:
(a) pembayaran sewa minimum yang akan diterima lessor dalam sewa pembiayaan; dan
(b) nilai residu yang tidak dijamin yang menjadi hak lessor.
Investasi sewa neto adalah investasi sewa bruto yang didiskontokan dengan suku bunga implisit dalam
sewa.
Masa sewa adalah periode yang tidak dapat dibatalkan yang mana lessee telah menyepakati perjanjian
untuk menyewa aset ditambah dengan persyaratan lain yang mana lessee memiliki opsiuntuk
melanjutkan sewa tersebut, dengan atau tanpa pembayaran lebih lanjut, jika pada awal sewa hampir
pasti lessee akan melaksanakan opsi tersebut.
(a) bagi lessee, bagian dari nilai residu yang dijamin oleh lesseeatau pihak yang berelasi
dengan lessee (jumlah jaminan adalah jumlah maksimum yang dapat menjadi terutang dalam kondisi
apa pun); dan
(b) bagi lessor, bagian nilai residu yang dijamin oleh lessee atau pihak ketiga yang tidak berelasi
dengan lessor yang secara finansial memiliki kemampuan untuk menyelesaikan kewajiban atas jaminan
tersebut.
Nilai residu yang tidak dijamin adalah bagian dari nilai residu aset sewaan yang nilai realisasinya tidak
dapat dipastikan oleh lessor atau dijamin semata-mata oleh satu pihak yang berelasi dengan lessor.
Nilai wajar adalah jumlah suatu aset dipertukarkan, atau liabilitas diselesaikan, antara pihak-pihak
yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi yang wajar.
Pembayaran sewa minimum adalah pembayaran selama masa sewa yang harus dibayar (atau dapat
diharuskan untuk dibayar) oleh lessee, tidak termasuk rental kontinjen, biaya jasa, dan pajak yang
dibayar oleh dan diganti kepada lessor, ditambah dengan:
(a) bagi lessee, jumlah yang dijamin oleh lessee atau oleh pihak yang berelasi dengan lessee; atau
(b) bagi lessor, nilai residu yang dijamin oleh
Page 7 of 34
(i) lessee;
(ii) pihak yang berelasi dengan lessee; atau
(iii) pihak ketiga yang tidak berelasi dengan lessor yang secara finansial memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan kewajiban atas jaminan tersebut.
Akan tetapi, jika lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang diperkirakan lebih rendah
daripada nilai wajar pada tanggal opsi dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa hampir dapat
dipastikan bahwa opsi tersebut akan dilaksanakan, maka pembayaran sewa minimum meliputi
pembayaran minimum terutang selama masa sewa hingga tanggal pelaksanaan opsi pembelian dan
pembayaran yang disyaratkan untuk melaksanakan opsi pembelian tersebut.
Sewa adalah suatu perjanjian yang yang mana lessor memberikan kepada lessee hak untuk
menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee
melakukan pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor.
Sewa pembiayaan adalah sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan atau dapat juga tidak
dialihkan.
Sewa yang tidak dapat dibatalkan adalah sewa yang hanya dapat dibatalkan:
(a) dengan terjadinya kondisi kontijensi yang kemungkinan terjadi sangat kecil;
Page 8 of 34
(b) dengan persetujuan lessor;
(c) jika lessee mengadakan perjanjian sewa baru atas aset yang sama atau setara dengan lessor yang
sama; atau
(d) dengan pembayaran tambahan yang signifikan oleh lessee sehingga secara ekonomik dapat
dipastikan, pada awal sewa,tidak akan ada pembatalan.
Suku bunga implisit dalam sewa adalah tingkat diskonto yang pada awal sewa menghasilkan jumlah
gabungan nilai kini dari:
(a) periode aset diperkirakan secara ekonomik dapat digunakan oleh satu atau lebih pengguna; atau
(b) jumlah produksi atau unit serupa yang diperkirakan akan diperoleh dari aset oleh satu atau lebih
pengguna.
Umur manfaat adalah estimasi periode tersisa mulai dari awal masa sewa, tanpa dibatasi masa
sewa, selama manfaat ekonomikaset diperkirakan digunakan oleh entitas.
Klasifikasi sewa yang digunakan dalam Pernyataan ini didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee. Risiko termasuk
kemungkinan kerugian dari kapasitas tidak terpakai atau keusangan teknologi dan variasi imbal hasil
karena perubahan kondisi ekonomik.
Page 9 of 34
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewatersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Disebabkan transaksi antara lessor dan lessee didasarkan pada perjanjian sewa di antara
mereka, sebaiknya menggunakan definisi yang konsisten. Penggunaan definisi ini dalam keadaan
berbeda dapat mengakibatkan sewa yang sama diklasifikasikan berbeda oleh lessor dan lessee.
Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan
bukan pada bentuk kontraknya.
Indikator dari situasi yang secara individual ataupun gabungan dapat juga menunjukkan bahwa
sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayan adalah:
(a) jika lessee dapat membatalkan sewa, maka kerugian lessor yang terkait dengan pembatalan
tersebut ditanggung oleh lessee;
(b) keuntungan atau kerugian dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan pada lessee; dan
(c) lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai rental yang
secara substansial lebih rendah daripada nilai pasar rental.
Klasifikasi sewa dibuat pada awal sewa. Kapan pun lessee dan lessor sepakat untuk mengubah
persyaratan sewa, selain melalui pembaruan sewa yang mana perubahan tersebut akan menghasilkan
klasifikasi sewa yang berbeda jika perubahan persyaratan tersebut telah berlaku pada awal sewa, maka
perjanjian yang diubah tersebut dianggap sebagai perjanjian baru sama sewa. Akan tetapi, perubahan
dalam estimasi, atau perubahan dalam keadaan, tidak menimbulkan klasifikasi baru dari sewa untuk
tujuan akuntansi.
Jika suatu perjanjian sewa mengandung elemen tanah dan bangunan, maka entitas menilai klasifikasi
dari setiap elemen tersebut sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah.
Page 10 of 34
Untuk sewa tanah dan bangunan yang awalnya jumlah untuk elemen tanah yang diakui dianggap tidak
material, maka tanah dan bangunan tersebut dapat diakui sebagai unit tunggal untuk tujuan
klasifikasi sewa dan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi.
Pengukuran elemen tanah dan bangunan secara terpisah tidak diperlukan ketika bagian lessee atas
tanah dan bangunan diklasifikasikan sebagai properti investasi.
Lessee dimungkinkan untuk mengklasifikasikan hak atas properti yang diperoleh melalui sewa operasi
sebagai properti investasi.Jika hal tersebut dilakukan, maka hak atas properti tersebut dicatat layaknya
seperti sewa pembiayaan dan sebagai tambahan model nilai wajar digunakan untuk pengakuan aset.
Sewa Pembiayaan
Pengakuan awal
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan
posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini tersebut lebih rendah daripada nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal
masa sewa.
Transaksi dan kejadian lain dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas keuangannya, dan
tidak selalu mengikuti bentuk hukumnya. Meskipun bentuk hukum perjanjian sewa menyatakan
bahwa lessee tidak memperoleh hak secara hukum atas aset sewaan, tetapi dalam hal sewa
pembiayaan, secara substansi dan realitas keuangan lessee memperoleh manfaat ekonomik dari
penggunaan aset sewaan tersebut selama sebagian besar umur ekonomiknya.
Jika transaksi sewa tersebut tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan lessee, maka sumber daya
ekonomik dan tingkat kewajiban dari entitas menjadi terlalu rendah sehingga mendistorsi rasio
keuangan.
Page 11 of 34
Liabilitas dari aset sewaan tidak tepat disajikan sebagai pengurang aset sewaan dalam laporan
keuangan.
Biaya langsung awal sering terjadi sehubungan dengan aktivitas sewa tertentu seperti aktivitas
negosiasi dan pemastian pengaturan sewa.
Pengukuran selanjutnya
Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan
pengurangan liabilitas. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Dalam praktik, lessee dapat mengalokasikan beban keuangan pada setiap periode selama masa sewa
dengan menggunakan beberapa bentuk pendekatan untuk memudahkan perhitungan.
Sewa pembiayaan menimbulkan beban penyusutan untuk aset tersusutkan dan beban keuangan pada
setiap periode akuntansi.Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan konsisten dengan aset yang dimiliki
sendiri, dan penghitungan penyusutan. Jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan secara penuh
selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya.
Jumlah tersusutkan dari aset sewaan dialokasikan pada setiap periode akuntansi selama perkiraan
masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusutan aset yang
dimiliki.
Jumlah beban penyusutan aset dan beban keuangan untuk periode sangat jarang akan sama nilainya
dengan jumlah pembayaran utang sewa untuk periode tersebut.
Pengungkapan
Page 12 of 34
(a) jumlah tercatat neto untuk setiap kelompok aset pada tanggal pelaporan;
(b) rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum masa depan pada akhir periode pelaporan dan
nilai kininya. Selain itu, entitas mengungkapkan total pembayaran sewa minimum masa depan pada
akhir periode pelaporan, dan nilai kininya untuk setiap periode berikut:
(i) sampai dengan satu tahun;
(ii) lebih dari satu tahun sampai lima tahun;
(iii) lebih dari lima tahun.
(c) rental kontinjen yang diakui sebagai beban pada periode;
(d) total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa-lanjut masa depan dari kontrak sewa–
lanjut yang tidak dapat dibatalkan pada akhir periode pelaporan;
(e) penjelasan umum isi pengaturan sewa yang material yang meliputi, tetapi tidak terbatas pada, hal
berikut:
(i) dasar penentuan utang rental kontinjen
(ii) keberadaan dan persyaratan dari opsi pembaruan atau pembelian dan klausul eskalasi; dan
(iii) pembatasan yang ditetapkan dalam peraturan sewa, seperti pembatasan dividen, tambahan utang,
dan sewa-lanjut.
Sewa Operasi
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa
sewa kecuali terdapat dasar sistem lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat asset
yang diterima pengguna.
Dalam sewa operasi, pembayaran sewa ( tidak termasuk biaya untuk jasa seperti biaya asuransi dan
pemeliharaan) diakui sebagai beban dengan garis lurus, kecuali karena terdapat sistematis lain.
yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna walaupun pembayaran
dilakukan tidak atas dasar tersebut.
Pengungkapan
Sebagai tambahan untuk memenuhi persyaratan PSAK 60 yaitu isntrumen keuangan. Penyewa juga
mengungkapkan hal berikut untuk sewa operasi :
Page 13 of 34
(a) total pembayaran sewa minimum masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan
untuk setiap periode ;
(b) total perkiraan kontrak sewa yang tidak dapat dibeli pada akhirperiode pelaporan;
(c) pembayaran sewa dan sewa-lanjut yang diakui sebagai beban;
(d) penjelasan umum pengaturan sewa lessee yang signifikan, yang meliputi tapi tidak terbatas pada :
dasar penentuan utang rental kontinjen;
keberadaan dan persyaratan dari opsi pembaruan; dan
pembatasan yang ditetapkan dalam pengaturan sewa.
Sewa Pembiayaan
Pengakuan Awal
Dalam Sewa Pembiayaan, lessor yang diakui sebagai aset sewa pembiayaan dalam laporan keuangan,
jumlah yang sama dengan investasi sewa neto.
Pada hakikatnya dalam sewa pembiayaan dan manfaat yang terkaitdengan kepemilikan hukum dialih
kan oleh lessor untuk Lessee, dan dengan demikian penerimaan piutang sewa diperlakukan oleh lessor
sebagai pembayaran pokok dan pendapatan keuangan sebagai penggantian dan imbalan atas investasi
dan jasanya. Lessor sering mengeluarkan biaya langsung awal yang meliputi komisi, biaya hukum dan
biaya internal yang bersifat tambahan dan dapat didistribusikan langsung pada proses negosiasi dan
pengaturan sewa. Dengan demikian biaya tersebut tidak termasuk dalam investasi sewa neto dan
diakui sebagai beban ketika laba penjualan diakui, untuk sewa pembiayaan umumnya diakui pada masa
awal sewa.
Pengukuran Selanjutnya
Pengakuan pendapatan keuangan berdasarkan pada suatu pola yang mencerminkan tingkat pengemb
alian periodik yang konstan atas investasi neto lessor dalam sewa pembiayaan.
Page 14 of 34
Lessor mengalokasikan pendapatan keuangan untuk masa sewa dengan dasar yang sistematis dan
rasional. Alokasi pendapatan ini didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat
pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto lessor dalam sewa pembiayaan. Periodik
yang konstan atas investasi netolessor dalam sewa pembiayaan.
Estimasi nilai residu yang tidak dijamin yang digunakan dalam perhitungan investasi bruto lessor
dalam sewa dikaji segala reguler.
Aset dalam sewa pembiayaan yang diklasifikasi sebagai memiliki untuk dijual. Lessor pabrikan atau
dealer mengakui laba rufi penjualan pada periode sesuai kebijakannya atas penjualan biasa.
Lessor sering menawarkan pilihan untuk membeli atau menyewasuatu aset kepada pelanggan.
Pendapatan penjualan dikui pada awal masa sewa oleh lessor sebesar nili wajar asset, atau bahkan jika
lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimun yang dihitung pada suku bunga pasar.
Lessor terkadang menggunakan suku bunga rendah untuk menarik pelanggan. Hal ini menyebabkan
porsi terlalu tinggi dari total pendapatan dari transaksi yang diakui pada waktu penjualan.
Biaya yang dikeluarkan lessor sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa diakui sebagai
beban pada awal masa ewa karena terkait laba penjualan lessor.
Pengungkapan
(a) rekonsiliasi antara investasi sewa bruto dan nilai sekarang piutang pembayaran sewa minimum pa
da akhir periode pelaporan;
(b) pendapatan keuangan yang belum diterima;
(c) nilai residu yang tidak dijamin yang diakru sebagai manfaatlessor;
(d) akumulasi penyisihan piutang tidak tertagih atas pembayaran sewa minimum;
(e) rental kontinjen yang diakui sebagai pendapatan dalam periode; dan
(f) penjelasan umum tentang isi pengaturan sewa lessor yang material.
Page 15 of 34
Sebagai indikator pertumbuhan, hal yang sering juga bermanfaat untuk mengungkapkan investsi
bruto dikurangi pendapatan yang belum diterima dalam bisnis baru yang ditambahkan selama periode,
dikurangi jumlah yang relevan dari pembatalan sewa.
Sewa Operasi
Lessor menyajikan aset untuk sewa operasi dalam laporan keuangan sesuai sifat aset tersebut.
Pendapatan sewa dari operasi sebagai pendapatan dengan garis lurus selama masa sewa, kecuali
terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu yang mana penggunaan asset
manfaat sewa menurun.
Item biaya, termasuk biaya penyusutan yang terjadi dianggap memperoleh pendapatan sewa diakui
sebagai beban. Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa walaupun
penerimaan sewa tidak menggunakan dasar tersebut, kecuali terdapat sistem lain yang lebih
mencerminkan.
Biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh lessor dalam proses negosiasi dan persetujuan sewa opera
si ditambahkan dalam jumlahditambahkan aset sewaan dan ditambahkan sebagai beban selamamasa
sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa.
Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan konsisten dengankebijakan penyusutan normal lessor untuk
asset sewaan serupa, dan penyusutan tersebut dihitung.
Entitas menentukan apakah aset sewaan mengalami penurunan nilai. Lessor pabrikan tidak mengakui
setiap laba penjualan dalam sewa operasi karena transaksi tersebut tidak setara dengan penjualan.
Pengungkapan
(a) jumlah gabungan pembayaran sewa minimum masa depan dalamsewa operasi yang tidak dapat
dibatalkan untuk setiap periode berikut:
(i) kurang dari satu tahun;
Page 16 of 34
(ii) lebih dari satu tahun sampai lima tahun;
(iii) lebih dari lima tahun.
(b) total rental kontinjen yang diakui sebagai pendapatan dalamperiode; dan
(c) penjelasan umum isi pengaturan sewa lessor.
Transaksi jual dan sewa-balik meliputi penjualan aset dan penyewaan balik aset yang sama.
Pembayaran sewa dan harga jual biasanya saling terkait karena keduanya dinegosiasikan sebagai satu
paket.
Jika transaksi jual dan sewa balik menghasilkan sewa pembiayaan, maka hasil selisih lebih dari hasil
penjualan atau jumlah tercatat tidak diakui.
Jika sewa balik menghasilkan sewa pembiayaan,maka transaksi tersebut merupakan cara bagi lessor
memberikan pembiayaan kepaa lessee dengan asset sebagai jaminan.
Jika transaksi jual dan sewa balik menghasilkan sewa pembiayaan operasi dan jelas bahwa transaksi
tersebut terjadi pada nilai wajar, maka keuntungan dan kerugian dikurangi.
Jika sewa-balik menghasilkan sewa operasi serta pembayaran sewa dan harga jual pada nilai wajar,
maka transaksi penjualan secara normal telah terjadi dan setiap keuntungan dan kerugian segera
diakui.
Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat transaksi jual dansewa balik lebih rendah lebih dari
pada jumlah tercatatnya.
Untuk sewa pembiayaan, penyesuaian tersebut tidak diperlukan lagi, kecuali jika terjadi penurunan ni
lai. Pengungkapan diisyaratkan untuk lessee dan lessor berlaku samauntuk transaksi jual dan sewa-
balik.
Page 17 of 34
2.3. PSAK 73 TENTANG SEWA
2.3.1 Tujuan
Pernyataan ini menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan sewa.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa penyewa dan pesewa memberikan informasi relevan
dengan cara yang merepresentasikan dengan tepat transaksi tersebut. Informasi tersebut memberikan
dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas.
Entitas mempertimbangkan syarat dan ketentuan kontrak dan seluruh fakta dan keadaan yang relevan
ketika menerapkan Pernyataan ini. Entitas menerapkan Pernyataan ini secara konsisten.
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk seluruh sewa, termasuk sewa aset hak-guna, kecuali untuk:
1. sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral, minyak, gas alam, dan sumber daya
serupa yang tidak dapat diperbarui;
2. sewa aset biologis dalam ruang lingkup PSAK 69: Agrikultur yang dimiliki oleh penyewa;
3. perjanjian konsesi jasa dalam ruang lingkup ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa;
4. lisensi kekayaan intelektual yang diberikan oleh pesewa dalam ruang lingkup PSAK 72:
Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan; dan
5. hak yang dimiliki oleh penyewa dalam perjanjian lisensi dalam ruang lingkup PSAK 19: Aset Tak
Berwujud untuk item seperti film, rekaman video, karya panggung, manuskrip (karya tulis), hak
paten, dan hak cipta.
Pengecualian Pengakuan
Page 18 of 34
Jika penyewa memilih untuk tidak menerapkan persyaratan, maka penyewa mengakui pembayaran
sewa yang terkait dengan sewa tersebut sebagai beban baik dengan dasar garis lurus selama masa
sewa maupun dasar sistematik lainnya.
Jika penyewa mencatat sewa jangka-pendek, maka penyewa mempertimbangkan sewa tersebut
sebagai sewa harus untuk tujuan Pernyataan:
Pemilihan sewa jangka pendek dibuat berdasarkan kelas aset pendasar yang terkait dengan hak guna
tersebut. Kelas aset pendasar adalah pengelompokkan aset pendasar dengan sifat dan penggunaan
yang serupa dalam operasi entitas Pemilihan untuk sewa yang aset pendasarnya bernilai-rendah dapat
dilakukan atas dasar sewa-per-sewa.
Mengidentifikasi Sewa
Pada tanggal insepsi kontrak, entitas menilai apakah kontrak merupakan, atau mengandung, sewa.
Suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk
mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama satu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan
imbalan.
Entitas menilai kembali apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa hanya jika syarat
dan ketentuan kontrak berubah.
Untuk suatu kontrak yang merupakan, atau mengandung, sewa, entitas mencatat masing-masing
komponen sewa dalam kontrak sebagai sewa secara terpisah dari komponen nonsewa dart kontrak,
kecuali entitas menerapkan cara praktis.
Penyewa
Page 19 of 34
Untuk kontrak yang mengandung komponen sewa dan tambahan satu atau lebih komponen sewa atau
nonsewa, penyewa mengalokasi imbalan dalam kontrak ke masing-masing komponen sewa.
Harga tersendiri relatif dari komponen sewa dan nonsewa ditentukan berdasarkan harga yang akan
dibebankan oleh pesewa, atau pemasok serupa, kepada entitas untuk komponen tersebut, atau
komponen serupa, secara terpisah.
Sebagai cara praktis, penyewa dapat memilih, berdasarkan kelas aset pendasar, untuk tidak
memisahkan komponen nonsewa dari komponen sewa, dan memilih mencatat masing-masing
komponen sewa dan komponen nonsewa terkait sebagai komponen sewa tunggal.
Untuk kontrak yang mengandung komponen sewa dan tambahan satu atau lebih komponen sewa atau
nonsewa pesewa mengalokasi imbalan dalam kontrak dengan menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari
Kontrak dengan Pelanggan.
Masa Sewa
Entitas menentukan masa sewa sebagai periode sewa yang tidak dapat dibatalkan, dan juga:
Dalam menilai apakah penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi untuk memperpanjang sewa,
atau untuk tidak mengeksekusi opsi untuk menghentikan sewa, entitas mempertimbangkan seluruh
fakta dan keadaan yang relevan yang memberikan insentif ekonomik bagi penyewa untuk
mengeksekusi opsi untuk memperpanjang sewa, atau untuk tidak mengeksekusi opsi untuk
menghentikan sewa.
Penyewa menilai kembali apakah cukup pasti untuk mengeksekusi opsi perpanjangan, atau untuk tidak
mengeksekusi opsi penghentian, pada saat terjadinya peristiwa signifikan atau perubahan signifikan:
Page 20 of 34
2. mempengaruhi apakah penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak
termasuk dalam penentuan masa sewa, atau untuk tidak mengeksekusi opsi yang sebelumnya
termasuk dalam penentuan masa sewa.
Entitas merevisi masa sewa jika terdapat perubahan dalam periode sewa yang tidak dapat dibatalkan.
Sebagai contoh, periode sewa yang tidak dapat dibatalkan akan berubah jika:
1. penyewa mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam penentuan masa sewa;
2. penyewa tidak mengeksekusi opsi yang sebelumnya termasuk dalam penentuan masa sewa;
3. suatu peristiwa terjadi yang secara kontraktual mewajibkan penyewa untuk mengeksekusi opsi
yang sebelumnya tidak termasuk dalam penentuan masa sewa; atau
4. suatu peristiwa terjadi yang secara kontraktual membatasi penyewa untuk mengeksekusi opsi
yang sebelumnya termasuk dalam penentuan masa sewa.
2.3.3. Penyewa
Pengakuan
Pada tanggal permulaan, penyewa mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa seperti: Pengukuran,
Pengukuran Awal, Pengukuran Awal Aset Hak-Guna.
Pada tanggal permulaan, penyewa mengukur aset hak-guna pada biaya perolehan.
Pengukuran
Pada tanggal permulaan, penyewa mengukur liabilitas sewa pada nilai kini pembayaran sewa yang
belum dibayar pada tanggal tersebut. Pembayaran sewa didiskontokan dengan menggunakan suku
bunga implisit dalam sewa, jika suku bunga tersebut dapat ditentukan. Jika suku bunga tersebut tidak
dapat ditentukan, maka penyewa menggunakan suku bunga pinjaman inkremental penyewa.
Pada tanggal permulaan, pembayaran sewa yang termasuk dalam pengukuran liabilitas sewa meliputi
pembayaran berikut ini atas hak untuk menggunakan aset pendasar selama masa sewa yang belum
dibayar pada tanggal permulaan:
Pembayaran sewa variabel yang bergantung pada indeks atau suku bunga termasuk, sebagai contoh:
pembayaran yang terkait dengan indeks harga konsumen, pembayaran yang terkait dengan suku bunga
acuan (seperti LIBOR) atau pembayaran yang bervariasi untuk merefleksikan perubahan dalam harga
sewa pasar.
Pengukuran Selanjutnya
Page 22 of 34
Setelah tanggal permulaan, penyewa mengukur aset hak-guna dengan menerapkan model biaya,
kecuali entitas menerapkan model pengukuran lain.
Model Biaya
Untuk menerapkan model biaya, penyewa mengukur aset hak-guna pada biaya perolehan:
1. dikurangi dengan akumulasi depresiasi dan akumulasi kerugian penaranan nilai; dan
2. disesuaikan dengan pengukuran kembali liabilitas sewa.
Penyewa menerapkan persyaratan depresiasi dalam PSAK 16: Aset Tetap dalam mendepresiasi aset
hak-guna.
Jika sewa mengalihkan kepemilikan aset pendasar kepada penyewa pada akhir masa sewa atau jika
biaya perolehan aset hak-guna merefleksikan penyewa akan mengeksekusi opsi beli,
maka penyewa mendepresiasi aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga akhir. Jika tidak, maka
penyewa mendepresiasi aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga tanggal yang lebih awal antara
akhir manfaat aset hak-guna atau akhir masa sewa.
Penyewa menerapkan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset untuk menentukan apakah aset hak-guna telah
mengalami penurunan nilai dan mencatat kerugian penurunan nilai yang telah diidentifikasi.
Jika penyewa menerapkan model nilai wajar sesuai PSAK 13: Properti Investasi untuk aset properti
investasinya, maka penyewa juga menerapkan model nilai wajar untuk aset hak-guna yang memenuhi
definisi properti investasi dalam PSAK 13.
Jika aset hak-guna terkait dengan kelas aset tetap di mana penyewa menerapkan model revaluasi
sesuai PSAK 16: Aset Tetap, maka penyewa dapat memilih untuk menerapkan model revaluasi tersebut
untuk seluruh aset hak-guna yang terkait dengan kelas aset tetap tersebut.
Bunga atas liabilitas sewa pada masing-masing periode selama masa sewa adalah jumlah yang
menghasilkan suku bunga periodik yang konstan atas sisa saldo liabilitas sewa.
Setelah tanggal permulaan, penyewa mengakui dalam laba rugi, kecuali biaya tersebut sudah termasuk
dalam jumlah tercatat aset lain dengan menerapkan Pernyataan lain yang relevan:
Setelah tanggal pemulaan, penyewa mengukur kembali liabilitas sewanya untuk merefleksikan
perubahan pembayaran sewanya.
Penyewa mengukur kembali liabilitas sewa dengan mendiskontokan pembayaran sewa revisian
menggunakan tingkat diskonto revisian jika:
Penyewa menentukan tingkat diskonto revisian sebagai suku bunga implisit dalam sewa untuk sisa
masa sewa.
Penyewa mengukur kembali liabilitas sewa dengan mendiskontokan pembayaran sewa revisisan
menggunakan tingkat diskonto revisian, jika:
1. ada perubahan dalam jumlah yang diharapkan akan dibayar nilai sisa;
Page 24 of 34
2. perubahan pembayaran sewa pada sewa di masa depan sebagai akibat dari perubahan indeks atau
suku bunga yang digunakan untuk pembayaran tersebut.
Modifikasi Sewa
Untuk modifikasi sewa yang tidak dicatat sebagai sewa terpisah, pada tanggal efektif sewa menyewa:
Untuk modifikasi sewa yang tidak dicatat sebagai sewa terpisah, penyewa mencatat pengukuran
kembali liabilitas sewa dengan:
Penyajian
Dalam laporan laba rugi dan hasil komprehensif lain, penyewa menyajikan beban bunga liabilitas sewa
secara terpisah dari beban depresiasi untuk aset hak-guna.
Page 25 of 34
Dalam laporan arus kas, penyewa mengklasifikasikan:
1. pembayaran kas untuk bagian pokok liabilitas sewa dalam aktifitas pendanaan;
2. pembayaran kas untuk bagian bunga liabilitas sewa dengan menerap persyaratan PSAK 2:
pembayaran sewa jangka-pendek, pembayaran sewa aset bernilai-rendah, dan pembayaran sewa
variabel.
Pengungkapan
Tujuan pengungkapan adalah agar penyewa dapat mengungkapkan informasi dalam catatan atas
laporan keuangan, serta informasi yang diberikan dalam laporan posisi keuangan, laboran rugi, dan
laporan arus kas.
Penyewa memberikan pengungkapan meliputi biaya yang telah penyewa masukkan dalam jumlah
tercatat aset lain selama periode pelaporan.
Page 26 of 34
Sebagai tambahan atas pengungkapan, penyewa mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif
tambahan tentang aktivitas sewanya untuk memenuhi tujuan pengungkapan. Informasi tambahan ini
dapat meliputi, namun tidak terbatas pada, informasi yang dapat membantu pengguna laporan
keuangan untuk menilai:
2.3.4. Pesewa
Klasifikasi Sewa
Pesewa mengklasifikasi masing-masing sewanya baik sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan.
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terakit dengan kepemilikan aset pendasar. Sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi
jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset pendasar.
Klasifikasi sewa dibuat pada tanggal insepsi dan dinilai kembali hanya jika terdapat modifikasi sewa.
Sewa Pembiayaan
Pada tanggal permulaan, pesewa mengakui aset yang dimiliki dalam sewa pembiayaan dalam laporan
posisi keuangan dan menyajikannya sebagai piutang pada jumlah yang sama dengan investasi neto
sewa.
Pengukuran Awal
Pesewa menggunakan suku bunga implisit dalam sewa untuk mengukur investasi neto sewa. Biaya
langsung awal, selain dari yang ditimbulkan oleh pesewa pabrikan atau diler, dimasukkan dalam
Page 27 of 34
pengukuran awal investasi neto sewa dan mengurangi jumlah penghasilan yang diakui sepanjang masa
sewa.
Pada tanggal permulaan, pembayaran sewa yang termasuk dalam pengukuran investasi neto sewa
meliputi pembayaran atas hak untuk menggunakan aset pendasar selama masa sewa yang belum
diterima pada tanggal permulaan.
Pada tanggal permulaan, pesewa pabrikan atau diler mengakui item berikut untuk masing-masing sewa
pembiayaannya :
Pengukuran Selanjutnya
Pesewa mengakui penghasilan keuangan sepanjang masa sewa, berdasarkan suatu pola yang
merefleksikan tingkat imbalan periodik yang konstan atas investasi neto sewa pesewa.
Pesewa mencatat modifikasi atas sewa pembiayaan sebagai sewa terpisah jika:
1. modifikasi meningkatkan ruang lingkup sewa dengan menambahkan hak untuk menggunakan satu
aset pendasar atau lebih; dan
2. imbalan sewa meningkat sebesar jumlah yang setara dengan harga tersendiri untuk peningkatan
dalam ruang lingkup dan penyesuaian yang tepat pada harga tersendiri tersebut untuk
merefleksikan kondisi kontrak tertentu.
Sewa Operasi
Page 28 of 34
Pengakuan dan Pengukuran
Pesewa mengakui pembayaran sewa dari sewa operasi sebagai penghasilan dengan dasar garis lurus
atau dasar sistematik lain. Peserta menerapkan dasar sistematik lain jika dasar tersebut lebih
merepresentasikan pola manfaat dari penggunaan aset pendasar yang menurun.
Pesewa mengakui biaya, termasuk depresiasi, yang timbul dalam mendapatkan penghasilan sewa
sebagai beban.
Modifikasi Sewa
Pesewa mencatat modifikasi sewa operasi sebagai sewa baru sejak tanggal efektif modifikasi, dengan
mempertimbangkan pembayaran sewa dibayar di muka atau terutang terkait dengan sewa orisinal
sebagai bagian dari pembayaran sewa untuk sewa baru.
Penyajian
Pesewa menyajikan aset pendasar sewa operasi dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan sifat
aset pendasar tersebut.
Pengungkapan
Tujuan pengungkapan adalah agar pesewa mengungkapkan informasi dalam catatan atas laporan
keuangan, serta informasi yang ada dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan laporan arus
kas, yang memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas pesewa.
Page 29 of 34
4. penghasilan yang terkait dengan pembayaran sewa variabel yang tidak termasuk dalam
pengukuran investasi neto sewa.
5. untuk sewa operasi, penghasilan sewa, secara terpisah mengungkapkan penghasilan terkait
dengan pembayaran sewa variabel yang tidak bergantung pada suatu indeks atau suku bunga.
Pesewa mengungkapkan tambahan informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai aktivitas sewa untuk
memenuhi tujuan pengungkapan. Informasi tambahan tersebut termasuk, namun tidak terbatas pada,
informasi yang membantu pengguna laporan keuangan untuk menilai :
Sewa Pembiayaan
Pesewa memberikan penjelasan kualitatif dan kuantitatif atas perubahan signifikan pada jumlah
tercatat investasi neto dalam sewa pembiayaan.
Sewa Operasi
Untuk item aset tetap yang merupakan sewa operasi, pesewa menerapkan persyaratan pengungkapan
yang ada dalam PSAK 16: Aset Tetap. Dalam menerapkan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 16,
pesewa memisahkan tiap-tiap kelas aset tetap ke dalam aset yang merupakan sewa operasi dan aset
yang bukan merupakan sewa operasi.
Pesewa mengungkapkan analisis jatuh tempo pembayaran sewa yang menunjukan pembayaran sewa
yang tidak didiskontokan yang akan diterima secara tahunan minimum untuk 5 tahun pertama dan
jumlah total untuk sisa tahun.
Page 30 of 34
Jika entitas (penjual-penyewa) mengalihkan aset kepada entitas lain (pembeli-pesewa) dan menyewa
aset tersebut kembali dari pembeli-pesewa, maka baik penjual-penyewa maupun pembeli-pesewa
mencatat kontrak pengalihan dan sewa.
Jika pengalihan aset oleh penjual-penyewa memenuhi persyaratan dalam PSAK 72 untuk dicatat
sebagai penjualan aset, maka:
1. penjual-penyewa mengukur aset hak-guna yang timbul dari sewa-balik pada proporsi jumlah
tercatat aset sebelumnya yang terkait dengan hak guna yang dipertahankan oleh penjual-
penyewa;
2. pembeli-pesewa mencatat pembelian aset dengan menerapkan Pernyataan yang relevan, dan
untuk sewa dengan menerapkan persyaratan akuntansi pesewa dalam Pernyataan ini.
Jika nilai wajar imbalan untuk penjualan aset tidak sama dengan nilai wajar aset, atau jika pembayaran
untuk sewa tidak sama dengan harga pasar, maka entitas melakukan penyesuaian untuk mengukur
hasil penjualan pada nilai wajar:
1. jika di bawah harga pasar, maka dicatat sebagai pembayaran sewa dibayar di muka; dan
2. jika di atas harga pasar, maka dicatat sebagai tambahan pembiayaan yang diberikan oleh pembeli-
pesewa kepada penjual-penyewa.
Entitas mengukur kemungkinan penyesuaian yang disyaratkan berdasarkan mana yang lebih dapat
ditentukan dari:
1. selisih antara nilai wajar imbalan penjualan dan nilai wajar aset; dan
Page 31 of 34
2. selisih antara nilai kini pembayaran kontraktual sewa dan nilai kini pembayaran sewa pada harga
pasar.
Jika pengalihan aset oleh penjual-penyewa tidak memenuhi persyaratan dalam PSAK 72 untuk dicatat
sebagai penjualan aset, maka:
1. penjual-penyewa melanjutkan pengakuan aset alihan dan mengakui liabilitas keuangan sebesar
hasil pengalihan. Penjual-penyewa mencatat liabilitas keuangan dengan menerapkan PSAK
71: Instrumen Keuangan.
2. pembeli-pesewa tidak mengakui aset alihan dan mengakui aset keuangan sebesar hasil
pengalihan. Pembeli-pesewa mencatat aset keuangan dengan menerapkan PSAK 71: Instrumen
Keuangan.
Page 32 of 34
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan kepada lessee hak untuk menggunakan suatu
aset selama periode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran atau
serangkaian pembayaran kepada lessor. Ada 2 jenis kegiatan leasing yang umum terjadi di dunia bisnis. Yaitu
capital lease dan operating lease.
Dalam perlakuan akuntansi untuk sewa leasing telah terjadi perubahan dan update dari aturan PSAK yang
dahulunya adalah PSAK 30 saat ini menjadi PSAK 73 dengan mengadopsi konsep IFRS.
Terdapat perbedaan antara PSAK 30 dan PSAK 73, kesimpulan antara lain sebagai berikut :
1. kriteria klasifikasi sewa, menurut PSAK harus memenuhi semua kriteria sementara PSAK 73 cukup 1 kriteria
terpenuhi dapat diklasifikasi ke sewa pembiayaan.
2. PSAK 30 setelah adopsi IFRS mengubah kriteria masa sewa ≥ 75% dari masa manfaat aset menjadi sebagian
besar umur ekonomik dan nilai sekarang pembayaran sewa secara substansial mendekati nilai wajar yang
sebelumnya adalah ≥ 90% dari nilai wajar asset
3. PSAK 73 memperketat persyaratan sewa operasi dimana syarat klasifikasi sewa pembiayaan menjadi lebih
mudah dimana syarat untuk sewa operasi harus memenuhi seluruh kriteria yaitu sewa aset berjangka
pendek (kurang dari atau sama dengan 12 bulan) dan aset bernilai rendah, jika tidak memenuhi 2 kriteria
tersebut maka otomatis diakui sebagai sewa pembiayaan.
3.2. Saran
Dalam menjalankan prinsip sewa leasing, menjadi kewajiban untuk perusahaan baik sebagai
lessee maupun sebagai lessor untuk memperhatikan aturan dan perlakuan akuntansi yang terkait
dengan transaksi sewa.
Selain itu, aturan dan regulasi baik dari pemerintah melalui aturan Menteri Keuangan dan
Standar Akuntansi yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalui pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan harus selalu ter-update sehingga dari sisi pelaporan, pengakuan dan perlakuan
keuangan serta pembukuan tidak mengalami kesalahan.
Page 33 of 34
DAFTAR PUSTAKA
Wadiyo. 2021. “Leasing : Pengertian, Jenis, Contoh dan pencatatan jurnal akuntansinya”.
https://manajemenkeuangan.net/pengertian-leasing-adalah/. Diakses pada 01 Juni 2021.
Priharto, Sugi. 2019. “Apa itu Leasing? Berikut adalah pengertian, jenis dan keuntungannya”.
https://cpssoft.com/blog/bisnis/pengertian-leasing/. Diakses pada 01 juni 2021.
Witjaksono, Armanto. 2021. “Penelaahan model net advantage to leasing sehubungan dengan
Perlakuan PSAK 73 sewa”. Economic, bussines, and accounting conference Ahmad Dahlan. Vol. 1
No. 1. 2021. Jogjakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. Dewan Standar Akuntansi Keuangan. 2017. Draft EKsposur PSAK 73 : Sewa.
Jakarta. Salemba empat.
Tim HMJA. 2019. “Accounting Standar Resume (PSAK 30)”. https://accountingunsoed.org/accounting-
standar-resume-psak-30-bagian-1/. Diakses pada 02 Juni 2021.
Fitrianingsih, windari. 2021. “Perlakuan akuntansi transaksi sewa pada PT. Artisan Wahyu”. Jurnal
Mahasiswa Akuntansi (JAMAK). Volume 2 (1) 2021 1-9. Banten.
Kompas.com. 2021. “Cara Membuat Daftar Pustaka”.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/02/191038469/cara-membuat-daftar-
pustaka?page=all. Diakses pada 09 Juni 2021.
Page 34 of 34