Anda di halaman 1dari 21

Sebagaimana telah disinggung di bagian awal tulisan ini, pada dasarnya kode akun atau daftar

akun  perusahaan manufaktur dengan perusahaan jasa dan dagang hampir sama, bahwa chart
of account terdiri dari 5 bagian yaitu:
1. Bagian Aset (Aktiva):
 Aset Lancar, seperti: Kas dan Setara Kas, Persediaan, Piutang Usaha
 Aset Tetap, seperti: Tanah, Gedung, Kendaraan.
2. Bagian Utang (Liabilitas):
 Utang Lancar
 Utang Jangka Panjang
 Utang Lain-lain
3. Bagian Modal (Ekuitas):
 Modal Disetor
 Laba Ditahan
4. Bagian Penerimaan (pendapatan)
5. Bagian Biaya (beban):
 Biaya Gaji
 Biaya Administrasi dan Umum
 Biaya Transportasi
 Biaya Air
 Biaya Listrik
 Biaya Telpon
 Biaya Lain-lain.
Sedangkan perusahaan manufaktur memiliki beberapa akun khusus yang tidak dimiliki oleh
perusahaan dagang dan jasa.

Beberapa akun khusus tersebut adalah:

#1. Akun Persediaan (dicantumkan dalam kelompok aset)


 Persediaan Bahan Baku
 Persediaan Bahan Pembantu
 Persediaan Suku Cadang
 Persediaan Barang Dalam Proses
 Persediaan Barang Jadi
 

#2. Akun Biaya Produksi (dicantumkan dalam kelompok harga pokok)


 Biaya Bahan Baku
 Biaya Upah Langsung
 Biaya Overhead Pabrik
 Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
 Barang Dalam Proses (Awal dan Akhir)
 Barang Jadi (Awal dan Akhir)
 Barang Jadi Standar
 Selisih Harga Pokok Produksi Aktual dan Standar
 

02: Contoh Chart of Account Perusahaan Manufaktur


Dan berikut ini contoh chart of account perusahaan manufaktur dengan klasifikasi akun
dalam chart of account, yang terdiri dari 5 bagian utama yaitu:

A: Daftar Akun (chart of account list) bagian Balance Sheet (Neraca/


Laporan Posisi Keuangan):

1.         Harta
1.1       Harta Lancar
1.1.1    Kas
1.1.1.1  Kas Kecil

1.1.1.2  Kas IDR

1.1.1.3  Kas USD

1.1.1.4  Kas USD Exchange

1.1.1.5  Undeposited Funds

1.1.2      Bank
1.1.2.1  Bank ABC

1.1.2.2  Bank XYZ


 

1.1.3      Piutang Usaha


1.1.3.1  Piutang Usaha IDR

1.1.3.2  Piutang Usaha USD

1.1.3.3  Piutang USD Exchange

1.1.3.4  Piutang Usaha Lain-lain

1.1.4      Persediaan


1.1.4.1  Persediaan Bahan Baku

1.1.4.2  Persediaan Bahan Pembantu

1.1.4.3  Persediaan Bahan Dalam Proses

1.1.4.4  Persediaan Barang Jadi

1.1.5      Pembayaran Dimuka


1.1.5.1  Sewa dibayar dimuka

1.1.5.2  Asuransi dibayar dimuka

1.1.6      Biaya Dibayar Dimuka


1.1.6.1  PPN Masukan

1.1.6.2  Pajak 22 dibayar dimuka

1.1.6.3  Pajak 23 dibayar dimuka

1.1.6.4  Pajak 25 dibayar dimuka

1.1.7      Uang Muka Pembelian


1.1.6.1    Uang Muka Pembelian USD

1.1.6.2    Uang Muka Pembelian IDR


1.1.9      Harta Lancar Lainnya
 

1.2         Harta Tidak Lancar


 

1.2.1      Tanah
1.2.2      Nilai Buku Gedung
1.2.2.1  Gedung Kantor

1.2.2.2  Gedung Pabrik

1.2.2.3  Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor

1.2.2.4  Akumulasi Penyusutan Gedung Pabrik

1.1.3      Nilai Buku Mesin


1.2.3.1  Mesin Pabrik

1.2.3.2  Mesin Kantor

1.2.3.3  Akumulasi Penyusutan Mesin Pabrik

1.2.3.4  Akumulasi Penyusutan Mesin Kantor

1.1.4      Nilai Buku Kendaraan


1.2.3.1  Kendaraan Pabrik

1.2.3.2  Kendaraan Kantor

1.2.3.3  Akumulasi Penyusutan Kendaraan Pabrik

1.2.3.4  Akumulasi Penyusutan Kendaraan Kantor

1.3         Harta Tidak Berwujud


1.3.1      Merk Dagang

1.3.2      Hak Cipta

1.3.3      Goodwill
1.3.4      Aktiva Tetap dalam proses

2.           Utang
2.1         Kewajiban Lancar
2.1.1      Kredit Bank
2.1.1.1  Credit Card Bank ABC

2.1.1.2  Giro Kredit Bank XYZ

2.1.2      Utang Usaha


2.1.2.1  Utang Usaha IDR

2.1.2.2  Utang Usaha USD

2.1.2.3  Utang terima barang

2.1.2.4  Utang usaha lain-lain

2.1.3      Utang PPN


2.1.3.1  PPN Masukan

2.1.3.2  PPN Keluaran

2.1.3.3  Utang PPN

2.1.4      Income Tax Payable


2.1.4.1  Utang PPH 21

2.1.4.2  Utang PPH 22

2.1.4.3  Utang PPH 23

2.1.4.4  Utang PPH 29

2.1.4.5  Utang Pajak Lain-lain

2.1.5      Utang Biaya


2.1.5.1  Utang Gaji dan Upah

2.1.5.2  Utang Iklan

2.1.5.3  Utang Utilitas

2.1.5.4  Utang Biaya Lain-lain

2.1.6    Uang Muka Penjualan


2.1.6.1  Uang Muka Penjualan IDR

2.1.6.2  Uang Muka Penjualan USD

2.1.7      Utang Lancar Lainnya


 

2.2         Kewajiban Jangka Panjang


2.2.2      Utang Bank

2.2.3      Utang Jangka Panjang Lainnya

3             Modal
3.1         Modal Saham
3.1.2      Modal Saham ABC

3.1.3      Modal Saham XYZ

3.2         Laba Ditahan


3.2.2      Laba Ditahan tahun X

3.2.3      Laba Ditahan tahun Y

3.2.4      Laba Ditahan

3.2.5      Laba Tahun berjalan

3.2.6      Selisih saldo awal

 
B: Daftar Akun/ Kode Akun (chart of account list) Bagian Laporan Laba
Rugi (Income Statement/ Statement of Profit Loss):

4             Penjualan
4.1         Penjualan Produk
4.1.2      Penjualan Produk A

4.1.3      Penjualan Produk B

4.1.4      Penjualan lain-lain

4.2         Retur dan Potongan Penjualan


4.2.2      Retur Penjualan

4.2.3      Potongan Penjualan

4.3         Pendapatan Usaha Lainnya


 

5             Harga Pokok Penjualan


5.1         Barang Jadi Awal
 

5.2         Biaya Produksi


5.2.2      Biaya Bahan Baku

5.2.3      Biaya Tenaga Kerja Langsung

5.2.4      Biaya Overhead Pabrik

5.2.5      Barang dalam proses awal

5.2.6      Barang dalam proses akhir

 
5.3         Barang Jadi Akhir
5.3.2      HPP Barang Jadi

5.3.3      Work In Process (WIP) Barang Jadi

5.4         HPP lainnya


5.4.2      HPP Bahan Baku

5.4.3      HPP lainnya

6             Beban Usaha


 

6.1         Beban Penjualan dan Pemasaran


6.1.2      Beban Gaji Penjualan
6.1.2.1  Gaji Penjualan

6.1.2.2  Komisi dan Bonus Penjualan

6.1.2.3  Gaji Upah Penjualan Lain-lain

6.1.3      Beban Transportasi Penjualan


6.1.3.1  Transportasi Penjualan

6.1.3.2  Entertaint Penjualan

6.1.3.3  Negosiasi Penjualan

6.1.3.4  Transportasi Penjualan Lainnya

6.1.4      Beban Promosi atau Iklan


6.1.4.1  Iklan di internet

6.1.4.2  Beban promosi lainnya

6.1.5      Beban Marketing Lainnya


6.1.5.1  Beban Penjualan Lain-lain

6.2         Beban Adm dan Umum


6.2.2      Beban Gaji Adm dan Umum
6.2.2.1  Gaji Adm Umum

6.2.2.2  Tunjangan dan Insentif Adm Umum


6.2.2.3  Bonus Adm umum

6.2.2.4  Gaji adm dan umum lain-lain

6.2.3      Beban Transportasi Adm dan Umum


6.2.3.1  Transport Adm Umum

6.2.3.2  Pemeliharaan

6.2.3.3  Transportasi Umum Lainnya

6.2.4      Beban Utilitas


6.2.4.1  Listrik

6.2.4.2  Telp

6.2.4.3  Air

6.2.4.4  Internet

6.2.4.5  Beban Utilitas Lainnya

6.2.5      Beban Adm dan Umum lainnya


6.2.5.1  Beban Kerugian Piutang

6.2.5.2  Beban Adm Umum Lain-lain

7             Pendapatan Diluar Usaha


7.1         Pendapatan Bunga
7.1.2      Pendapatan Bunga

7.1.3      Pajak Bunga Bank

7.2         Pendapatan Sewa


7.3         Selisih Kurs
 

8           Biaya Diluar Usaha


8.1         Beban Bunga
8.2         Beban Adm Bank

8.3         Pajak Penghasilan Badan

Daftar akun di atas bisa dijadikan chart of accounts template excel.


Bagaimana cara menambah nomor akun di chart of account?
Untuk menambah chart of account adalah dengan menambahkan kode akun yang belum ada
di daftar akun.

Caranya adalah sebagai berikut:

 Kode akun digit #1: Nomor akun utama, misalnya: (1) untuk aset
 Kode akun digit #2: Nomor akun sub dari akun utama, misalnya; (1)(1) untuk sub
akun aset.
 Kode akun digit #3: Nomor akun sub sub dari akun utama, dan seterusnya.

Untuk memperluas pemahaman dan wawasan pembahasan tentang cara membuat chart of
account, berikut ini disajikan pembahasan dalam video pendek, selamat menyaksikan…
 

03: Kesimpulan
Merancang, membuat, dan menyusun daftar akun lengkap dengan jenis dan nama akun
adalah sangat penting ketika akan menyusun Laporan Keuangan.

Baik membuat laporan keuangan secara manual atau dengan menggunakan software/aplikasi
akuntansi.

Diperlukan pemahaman yang baik tentang bisnis proses industri manufaktur agar laporan
keuangan yang dihasilkan benar-benar akurat dan menggambarkan kondisi yang
sesungguhnya.

Demikian pembahasan mengenai cara sederhana dan mudah penyusunan chart of


account yang baik untuk perusahaan manufaktur.
Semoga bermanfaat dan Terima kasih.*****

Setiap perusahaan pasti memiliki kendala dalam pencatatan transaksi, terlebih pemilik
usaha atau perusahaan kecil. Jika masalah tersebut dibiarkan berlarut bisa
menimbulkan masalah berkepanjangan. Itulah alasan sebuah perusahaan atau pemilik
usaha harus melakukan pembuatan Bagan Akun  atau Chart of Account atau CoA.
Table of Contents
1 Apa itu Chart Of Acoount (CoA)?
2 Syarat pembuatan Chart Of Account
3 Jenis-Jenis Chart Of Account
4 Berikut klasifikasi akun pada Chart Of Account dalam akuntansi :
4.1 Account Clasification
4.2 Account Coding
5 Struktur Chart Of Accunt atau Bagan Akun
5.1 Chart Of Account Perusahaan Jasa
6 Chart Of Account Perusahaan Manufaktur
7 Chart Of Account Perusahaan Dagang

Apa itu Chart Of Acoount (CoA)?


Bagan Akun atau Chart of Account (CoA) adalah sebuah daftar dari akun-akun
perusahaan yang digunakan untuk mengidentifikasi ataupun memperlancar proses
pencatatan transaksi, baik itu pemasukkan maupun pengeluaran. Nantinya seluruh
pencatatan transaksi tersebut akan direkap ke dalam Jurnal Umum. Setiap perusahaan
bisa mengatur bagan akunnya sendiri sesuai dengan yang diinginkan. Chart of Account
biasanya digunakan dalam Software Akuntansi untuk mempermudah proses
akuntansi.

Dengan adanya Chart of Account sebuah perusahaan dapat mengatur atau mengubah
sendiri alur dan tatanan bagan akuntingnya. Bagan Akun selalu ditandai dengan simbol
numerik sebagai penanda ada perbedaan di setiap jenisnya. Umumnya, Chart of
Account terbuat untuk menampilkan Laporan Keuangan, mulai dari Neraca hingga
Laporan Laba Rugi. Kemudian, bisa dilanjutkan dengan akun-akun lainnya, seperti
modal (ekuitas), biaya atau pengeluarandan kewajiban atau hutang.

Manfaat adanya pembuatan chart of account antara lain:

 Catatan-catatan atau data yang ada lebih mudah dikontrol, dibandingkan, dan dianalisis
dengan tepat yang dapat digunakan oleh pengguna yang bersangkutan dalam
mengambil keputusan.
 Memudahkan dalam memperbaiki data-data atau catatan-catatan yang mengalami
perubahan yang disebabkan oleh kesalahan pengguna atau terjadinya transaksi
tambahan.
 Mempermudah dalam pemrosesan hasil-hasil catatan atau data yang telah diperoleh
dan pemrosesan tersebut akan lebih terkontrol dengan baik.
 Memudahkan dalam menyusun sebuah laporan .
 Memudahkan dalam membaca laporan sehingga pihak yang berkaitan dapat mengambil
keputusan dengan mudah dan tepat.

Syarat pembuatan Chart Of Account


Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kode akun diantaranya:

 Nomer harus unik (artinya setiap nomer hanya digunakan untuk satu akun perkiraan
saja)
 Akun perkiraan di masukkan kedalam kelompok atau sub kelompok. Contohnya kas,
piutang dan peralatan dimasukkan kedalam aktiva lancar.
 Perkiraan yang berkaitan hendaknya disusun secara berurutan. Contohnya: piutang
dagang dengan piutang lain-lain.
 Penomeran diusahaan tidak terlalu ketat, alasanya akan memudahkan jika terjadi
penambahan sejumlah akun baru. Contohnya : kelompok beban diberi nomer 600. 605
beban angkutan. 610 beban laiinya. Jika terjadi penambahan dapat disisipkan antara
605 -610.
 Nama akun rekening sebaiknya singkat dan jelas. Contohnya: Beban perjalanan dinas
lebih baik daripada Beban perjalanan ke luar kota bagi direksi.

Jenis-Jenis Chart Of Account


 Angka (numerik)

Angka merupakan simbol yang paling banyak digunakan dalam pembuatan kode akun
di dalam chart of account atau bagan akun. Contoh: 100-000 (asset atau aktiva), 200-
000 (utang), 300-000 (modal), 500-000 (harga pokok penjualan), dan lain sebagainya.

 Huruf (alphabet)

Huruf merupakan simbol yang jarang digunakan dalam pembuatan kode akun dalam
chart of account. Umumnya, huruf lebih sering digunakan untuk kode nama perusahaan,
nama supplier, nama pelanggan atau pembeli, nama wilayah atau daerah, nama bank,
dan lain sebagainya. Contoh: RCPC (kode nama untuk perusahaan PT Ricky Pacific).

 Campuran angka dan huruf

Simbol campuran angka dan huruf biasanya digunakan saat simbol huruf telah dipakai
untuk kode nama wilayah atau daerah, nama bank, nama pelanggan, nama supplier,
maupun nama perusahaan, namun masih dibutuhkan pembagian lanjutan agar kode
lebih jelas dan mudah dimengerti oleh pihak yang bersangkutan.

Berikut klasifikasi akun pada Chart Of Account dalam


akuntansi :
Account Clasification
Balance Sheet Account
 Asset
 Liabilities
 Stock Holder’s Equity

Income Statement Account

 Revenue / Sales.
 Cost of Fund
 Operating Expense
 Other Income and Charges

Account Coding

 Assets : 100 – 199


 Liabilities & Stock holders Equity: 200 – 299
 Revenue & Cost of Revenue: 300 – 499
 Operating Expense: 500 – 599
 Other Income & Charges: 600 – 699
 Temporary Account: 700 – 799

Struktur Chart Of Accunt atau Bagan Akun


Dengan penggunaan sistem komputerisasi Accounting maka struktur Chart of Account
terdiri dari  :

 Kode perkiraan pembukuan ( Account Code )


 Kode sub – sub account

Tujuanya adalah menghasilakan posisi laporan per jenis biaya, sesuai dengan
kebutuhan management.

Struktur Account Chart adalah sebagai berikut :

Perusahaan menggunakan tiga sampai empat digit sehingga memudahkan untuk


menambahkan akun baru sesuai kebutuhan.

Digit pertama menunjukkan klasifikasi utama laporan keuangan, yaitu :

 Untuk aset
 Untuk kewajiban
 Dan seterusnya

Digit kedua menunjukkan subklisifikasi :

 (11) untuk aset lancar


 (12) untuk aset tidak lancar
 (13) dan seterusnya

Digit ketiga menunjukkan akun spesifik:

 (111) untuk kas


 (122) untuk peralatan toko
 (124) dan seterusnya

Digit ke-empat menunjukkan akun subspesifik:

 (1110) untuk Rekening Bank BCA


 (1221) untuk Peralatan Toko Cab. Surabaya
 (1230) dan seterusnya

Chart Of Account Perusahaan Jasa


100 AKTIVA LANCAR

101 KAS

102 PERSEDIAAN BARANG DAGANG

103 PIUTANG USAHA

104 PENYISIHAN PIUTANG USAHA

105 WESEL TAGIH

106 PERLENGKAPAN

107 IKLAN DIBAYAR DIMUKA

108 SEWA DIBAYAR DIMUKA

109 ASURANSI DIBAYAR DIMUKA

11 INVESTASI JANGKA PANJANG

111 INVESTASI SAHAM

112 INVESTASI OBLIGASI

12 AKTIVA TETAP

121 PERALATAN

122 AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN

123 KENDARAAN

124 AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATANAN KENDARAAN

125 GEDUNG

126 AKUMULASI PENYUSUTAN GEDUNG


127 TANAH

13 AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD

131 HAK PATEN

132 HAK CIPTA

133 MERK DAGANG

134 GOODWILL

135 FRANCHISE

14 AKTIVA LAIN-LAIN

141 MESIN YANG TIDAK DIGUNAKAN

142 BEBAN YANG DITANGGUHKAN

143 PIUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM

144 BEBAN EMISI SAHAM

20 KEWAJIBAN

201 UTANG USAHA

202 UTANG WESEL

203 BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

204 UTANG GAJI

205 UTANG SEWA GEDUNG

206 UTANG PAJAK PENGHASILAN

21 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

211 UTANG HIPOTEK212 UTANG OBLIGASI

213 UTANG GADAI

30 EKUITAS

301 MODAL/EKUITAS PEMILIK

302 PRIVE

40 PENDAPATAN
401 PENDAPATAN USAHA

410 PENDAPATAN DILUAR USAHA

50 BEBAN

501 BEBAN GAJI TOKO

502 BEBAN GAJI KANTOR

503 BEBAN SEWA GEDUNG

504 BEBAN PENYESUAIAN PIUTANG

505 BEBAN PERLENGKAPAN KANTOR

506 BEBAN PERLENGKAPAN TOKO

507 BEBAN IKLAN

508 BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN

509 BEBAN PENYUSUTAN GEDUNG

510 BEBAN BUNGA

511 BEBAN LAIN-LAIN

Chart Of Account Perusahaan Manufaktur


Perusahaan manufaktur adalah sebuah perusahaan yang mengolah bahan baku (raw
material) ditambah bahan pembantu lainnya dan didukung oleh tenaga kerja langsung
serta biaya overhead pabrik (BOP) menjadi bahan jadi yang siap dijual. Biaya-biaya
tersebut ada yang bersifat tetap dan ada yang bersifat variabel. Biaya yang bersifat
variabel adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kuantitas produksi barang jadi.
Semakin banyak kuantitas yang di produksi maka akan semakin banyak pula biaya
variabel yang harus dikeluarkan. Contoh biaya variabel : biaya bahan baku dan biaya
upah langsung. Sedangkan biaya yang bersifat tetap adalah biaya yang besar kecilnya
tidak tergantung pada jumlah produksi barang jadi. Kuantitas produksi tidak mengubah
jumlah biaya tetap yang harus dikeluarkan.

Contoh biaya tetap :

 biaya sewa gedung pabrik,


 biaya gaji karyawan tetap,
 biaya keamanan, dan
 biaya rutin yang dibayar setiap bulan dan jumlahnya relatif sama.

Dalam mengolah barang jadi, perusahaan manufaktur ada yang mengolah berdasarkan
pesanan dari customer dan ada juga yang mengolah produk reguler.
Chart Of Account Perusahaan Dagang
Ada beberapa perbedaan antara Chart Of Account perusahaan jasa dengan perusahaan
dagang. Beberapa akun dibawah ini tidak terdapat pada perusahaan jasa namun ada
pada perusahaan dagang. Akun Persediaan (dicantumkan dalam kelompok aset)

 Persediaan Bahan Baku


 Persediaan Bahan Pembantu
 Persediaan Suku Cadang
 Persediaan Barang Dalam Proses
 Persediaan Barang Jadi

Akun Biaya Produksi (dicantumkan dalam kelompok harga pokok)

 Biaya Bahan Baku


 Biaya Upah Langsung
 Biaya Overhead Pabrik
 Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
 Barang Dalam Proses (Awal dan Akhir)
 Barang Jadi (Awal dan Akhir)
 Barang Jadi Standar
 Selisih Harga Pokok Produksi Aktual dan Standar

Merancang, membuat, dan menyusun daftar akun lengkap dengan jenis dan nama akun
adalah sangat penting ketika akan menyusun Laporan Keuangan. Baik membuat
laporan keuangan secara manual atau dengan menggunakan software atau aplikasi
akuntansi. Diperlukan pemahaman yang baik tentang bisnis proses industri manufaktur,
perusahaan jasa maupun perusahaan dagang agar laporan keuangan yang dihasilkan
benar-benar akurat dan menggambarkan kondisi yang sesungguhnya.

Dalam mengelola keuangan terutama dalam pencatatan Akuntansi, Jurnal dapat Anda
andalkan sebagai software akuntansi. Anda dapat mencoba gratis Jurnal selama 14
hari <- disini untuk membantu perkembangan bisnis.

Tag :  akuntansiapa itu chart of accountchart of account

Apa Definisi CoA atau


Bagan Akun?
20 Jun 2017
 Articles
Chart of Accounts atau yang di dalam bahasa Indonesia disebut Bagan Akun, adalah satu
daftar rangkaian akun-akun yang sudah dibuat atau disusun secara sistematis dan teratur
dengan menggunakan simbol-simbol huruf, angka, atau paduan antara keduanya.
Sebagian besar orang atau pengguna bagan akun tetap menyebutnya dengan istilah Chart of Account.
Atau kadang-kadang disingkat dengan istilah: CoA. Di dalam kegiatan sehari-hari, Chart of
Account malah lebih sering disebut sebagai kode akun, dan bukan bagan akun. Padahal padanan kata
yang tepat untuk kode akun adalah account code, dan bukan chart of account.Chart of Accounts atau
yang di dalam bahasa Indonesia disebut Bagan Akun, adalah satu daftar rangkaian akun-akun yang
sudah dibuat atau disusun secara sistematis dan teratur dengan menggunakan simbol-simbol huruf,
angka, atau paduan antara keduanya yang bermanfaat untuk membantu pemrosesan data, baik secara
manual maupun terkomputerisasi, agar lebih mudah diproses, dikontrol, dan dilaporkan.

Definisi chart of account (bagan akun) dapat disebut sebagai daftar yang terjadi dari
serangkaian kode-kode yang telah diatur dan disusun dalam struktur akun tertentu, secara
sistematis. Termasuk di dalamnya adalah unsur-unsur seperti kode akun (account code) dan
nama akun (accounts name). Kode akun dan nama akun inilah yang digunakan organisasi
untuk mengelompokan, mencatat, melaporkan, dan mengontrol transaksi-transaksinya dengan
cara sistematis.
Kode akun adalah rangkaian yang dapat berupa susunan angka (numerik) atau huruf
(alphabet) atau paduan antara angka dan huruf (alfanumerik) yang sangat sistematis, mudah
dipahami, fleksibel, dan juga memiliki sifat khas (khusus) untuk setiap akun yang
diwakilinya. Di dalam sebuah sistem atau struktur akun, tidak boleh ada kode yang sama
yang digunakan untuk mewakili akun yang berbeda.
Nama akun adalah istilah atau sebutan yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu akun
yang digunakan di dalam transaksi-transaksi akuntansi.

Nama-nama akun ini secara baku telah di kelompokkan dan diatur secara jelas. Meskipun
demikian, penamaan dimasing-masing perusahaan bisa saja berbeda.

Macam-macam kode akun:

1. Angka
Angka merupakan simbol yang paling handal dan paling banyak digunakan dalam membuat
kode akun dan kode lainnya di dalam bagan akun. Fleksibilitas di dalam sebuah angka
terbukti jauh melebihi simbol huruf, meskipun pada situasi tertentu huruf juga bisa menjadi
jauh lebih efektif dibandingkan dengan angka.
Contoh
100 000   Kas
100 100   Kas Besar
100 200   Kas Kecil
200 000   Bank
300 000   Persediaan
400 000   Piutang
400 100   Piutang Dagang
400 200   Piutang Lain-lain
dan seterusnya
2. Huruf
Huruf merupakan simbol yang jauh lebih berciri khas jika dibandingkan dengan simbol
angka. Namun seperti telah disebutkan, fleksibilitasnya jauh lebih rendah dibandingkan
dengan simbol angka.
Penggunaan simbol huruf sebagai kode akun sangat jarang dilakukan. Simbol huruf
biasanya lebih banyak digunakan untuk kode nama perusahaan, kode nama
pelanggan, kode nama pemasok, kode nama bank, kode wilayah atau kode daerah.
Hal yang menarik dalam pembuatan kode-kode dengan huruf adalah tidak ada ikatan
sistematika tertentu yang harus selalu diikuti, melainkan kepantasan dan juga kemungkinan
adanya tumpang-tindih dengan singkatan dari kota, wilayah lainnya.

Contoh Kode Nama Kota

JKT  Jakarta
SBY  Surabaya
MDN  Medan

Contoh Kode Saham


SMCB  PT. Semen Cibinong, Tbk
TSPC  PT. Tempo Scan Pacific, Tbk

3. Paduan Angka dan Huruf


Paduan angka dan huruf digunakan untuk memadukan kekhasan yang dimiliki simbol huruf
dan fleksibilitas dari simbol angka. Paduan semacam ini seringkali digunakan dengan cara
menempatkan simbol huruf di depan simbol angka, hal ini terjadi apabila misalnya simbol
huruf telah digunakan sebagai kode dari nama perusahaan, nama pelanggan, nama pemasok,
nama bank, wilayah atau daerah, tetapi masih dibutuhkan pembagian atau pengelompokan
lanjutan yang lebih jelas. Namun, ada juga yang menempatkan simbol huruf di bagian tengah
atau di belakang simbol angka atau ada juga yang menempatkan diberbagai posisi (depan,
tengah, dan belakang) yang paling lazim adalah contoh pada nomor polisi kendaraan
bermotor (mobil dan motor).
Contoh Kode Nomor Polisi Kendaraan Bermotor di Jakarta
B234AC
B42MG
B54M
Contoh Kode Wilayah Penjualan Jakarta
JKT 00   Jakarta
JKT 01   Jakarta Wilayah 1
JKT 02   Jakarta Wilayah 2

Manfaat Pembuatan Kode


Akun
Meningkatkan efisiensi pencatatan atau membuat catatan operasional, akuntansi dan
keuangan menjadi lebih ringkas dan sistematis. Efisiensi pencatatan juga terlihat pada
sistematika catatan yang menjadi jauh lebih rapi dan teratur dengan menggunakan kode akun
dibandingkan dengan tanpa kode akun.

1. Meningkatkan control pencatatan, kode akun menjadi identitas transaksi atau kejadian yang
mudah dilihat dan diingat oleh para pengguna. Dengan demikian, catatan-catatan menjadi
lebih mudah dikontrol, dibandingkan, dan dianalisis, baik untuk tujuan menilai absah atau
tidaknya suatu catatan, maupun untuk menilai informasi dalam rangka pengambilan
keputusan pengguna informasi yang bersangkutan.
2. Mempermudah perbaikan atau penyesuaian, maksudnya yaitu tindakan-tindakan melakukan
penyesuaian (adjustment) terhadap catatan-catatan yang mengalami perubahan karena
kejadian atau transaksi tambahan ataupun karena kesalahan yang dilakukan oleh para
pengguna.
3. Mempermudah pemrosesan atas hasil-hasil catatan, dengan kode akun yang efektif, maka
seluruh pemrosesan data atau hasil-hasil catatan akan dapat dilakukan dengan mudah dan
jauh lebih terkontrol.
4. Mempermudah penyusunan laporan, kode akun yang baik menjadi modal bagi pembuatan
laporan-laporan yang baik, dan ini artinya memberikan dasar bagi pengambilan keputusan.
5. Mempermudah pembaca laporan dari berbagai pihak untuk pengambilan keputusan.
Selain manfaat yang telah disebutkan diatas, keberadaan kode akun di dalam struktur
pemrosesan suatu sistem juga akan mempermudah pelaksana pemrosesan, karena rata-rata
dari mereka lebih hafal dengan kode akunnya dari pada nama akunnya.

Sumber literasi : Pengertian Chart of Account


Sistematika kode disusun dengan tujuan untuk :

 Memenuhi kebutuhan laporan keuangan Lembaga (PSAK 45).


 Memenuhi kebutuhan laporan keuangan ke Lembaga Donor.
 Memberikan informasi kepada manajemen tentang surplus/defisit program budget versus
actual, margin lembaga dll
Untuk memenuhi kebutuhan format pelaporan sesuai standar PSAK 45 dan mengakomodir
kebutuhan klasifikasi kegiatan dan Lembaga Donor nya, contoh sistematika kode akun adalah
sebagai berikut:
1.
Source : http://keuanganlsm.com/apa-definisi-coa-atau-bagan-akun/

msd

Anda mungkin juga menyukai